KERANGKA FILOSOFIS KURIKULUM DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN.pptx
AhmadFiqiHermawan
0 views
11 slides
Sep 10, 2025
Slide 1 of 11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
About This Presentation
ppt
Size: 70.67 KB
Language: none
Added: Sep 10, 2025
Slides: 11 pages
Slide Content
KERANGKA FILOSOFIS KURIKULUM DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN OLEH ENNY HIDAYATUS SHOLIHAH
A. Dasar Filosofis Kurikulum Dasar filosofis kurikulum adalah filsafat pendidikan yang menjadi pondasi dalam merancang , mengembangkan , dan mengimplementasikan kurikulum . Filsafat ini berfungsi untuk : Fungsi Dasar Filosofis : Menentukan arah dan tujuan pendidikan . Menentukan nilai-nilai penting yang ingin ditanamkan kepada peserta didik . Menjawab pertanyaan-pertanyaan esensial , seperti : Apa tujuan belajar ? Nilai apa yang penting ? Bagaimana cara belajar yang ideal?
Aliran Filsafat Fokus Implikasi pada Kurikulum Perennialisme Nilai-nilai abadi dan universal Fokus pada mata pelajaran klasik dan pengembangan akal budi Esensialisme Pengetahuan dan keterampilan dasar Penekanan pada materi inti seperti matematika, IPA, bahasa Progresivisme Pengalaman dan pemecahan masalah Kurikulum kontekstual dan partisipatif Rekonstruksionisme Perubahan sosial Kurikulum sebagai alat transformasi masyarakat B. Aliran Filsafat dan Implikasinya :
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Pengembangan kurikulum tidak sembarangan ; harus mengikuti prinsip-prinsip agar efektif dan relevan . Berikut prinsip-prinsip utama : 📌 Prinsip-Prinsip Utama : Relevansi (Relevance) → Kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik , masyarakat , dan zaman. Kontinuitas (Continuity) → Kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan dari jenjang ke jenjang . Fleksibilitas (Flexibility) → Kurikulum harus dapat disesuaikan dengan kondisi lokal dan perkembangan IPTEK. Efisiensi dan Efektivitas → Materi dan metode harus efisien dan memberi hasil maksimal dalam pembelajaran . Integrasi (Integration) → Menghubungkan berbagai bidang ilmu agar pembelajaran lebih bermakna . Keseimbangan (Balance) → Antara teori-praktik , lokal -global, kognitif-afektif-psikomotorik .
3. Problematika Pendidikan Terkait Kurikulum Saat Ini Berikut adalah tantangan dan permasalahan utama dalam dunia pendidikan Indonesia yang berkaitan langsung dengan kurikulum : ❗ Problematika Utama : Kurikulum Kurang Kontekstual Banyak materi yang tidak sesuai dengan realitas lokal atau kebutuhan masa depan . Contoh : pembelajaran tidak relevan dengan perkembangan teknologi atau dunia kerja . Terlalu Sering Berganti Kurikulum Perubahan kurikulum yang cepat membuat guru dan siswa sulit beradaptasi . Mengganggu kesinambungan pendidikan . Kurangnya Kesiapan Guru Guru sering tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum . Kurangnya pelatihan untuk implementasi kurikulum baru . Kurikulum Terlalu Padat Terlalu banyak muatan , menyebabkan pembelajaran menjadi terburu-buru . Peserta didik kurang memahami secara mendalam .
4.Minimnya Integrasi Nilai dan Karakter Fokus berlebihan pada aspek kognitif , sementara nilai-nilai moral dan karakter kurang diperhatikan . 5.Ketimpangan Implementasi di Daerah Sekolah di daerah tertinggal sulit menerapkan kurikulum karena keterbatasan SDM dan infrastruktur . 6.Evaluasi Berbasis Nilai Akademik Semata Penilaian masih berorientasi pada angka , bukan pada proses atau pengembangan karakter .
4. Identifikasi Problematika Pendidikan Terkait Kurikulum 1. Kurikulum Tidak Kontekstual atau Tidak Relevan Kurikulum kurang menyesuaikan dengan kebutuhan lokal , perkembangan zaman, atau dunia kerja . Materi masih terlalu teoritis , tidak cukup aplikatif . Contoh : Pembelajaran kewirausahaan tanpa praktik langsung . 2. Terlalu Padat dan Overload Materi Kurikulum membebani siswa dengan terlalu banyak mata pelajaran dan materi . Waktu belajar tidak cukup untuk pendalaman konsep . Akibatnya , pembelajaran menjadi dangkal dan berorientasi pada " kejar target".
3 . Kurangnya Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum Kurikulum baru sering diterapkan tanpa pelatihan yang memadai bagi guru. Guru tidak memahami filosofi , pendekatan , dan metode baru dalam kurikulum . Banyak guru masih mengajar dengan metode lama meskipun kurikulum sudah berubah . 4. Pergantian Kurikulum yang Terlalu Sering Perubahan kurikulum tidak jarang dipengaruhi oleh pergantian kebijakan pemerintah . Hal ini menyebabkan ketidakkonsistenan dalam proses pendidikan dan kebingungan di lapangan .
5. Evaluasi yang Tidak Komprehensif Penilaian masih terlalu menitikberatkan pada ujian tertulis dan nilai akademik . Aspek afektif ( sikap ) dan psikomotorik ( keterampilan ) kurang mendapatkan porsi yang adil .
Kesimpulan : Problematika kurikulum saat ini bersumber dari ketidaksesuaian antara rancangan , pelaksanaan , dan realita di lapangan . Dibutuhkan evaluasi menyeluruh , pelatihan guru, serta pendekatan kontekstual untuk mengatasi masalah tersebut .