Dr. Andrian, S.E.,M.M. KESEIMBANGAN PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PAJAK
Keseimbangan Pasar Terjadi apabila jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan Apabila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran , maka harga akan naik , sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan , maka harga akan turun
Contoh Soal 1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Penyelesaian Permintaan : P = 15 – Q Q = 15 – P Penawaran : P = 3 + 0,5Q Q = -6 + 2P Keseimbangan pasar : Jadi , dan Q = 15 – P = 15 – 7 = 8 15 – P = -6 + 2P 21 = 3P P = 7
Pengaruh Pajak-Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik Setelah dikenakan pajak , produsen akan berusaha mengalihkan ( sebagian ) beban pajak tersebut kepada konsumen , yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi Akibatnya , harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi dari pada harga keseimbangan sebelum pajak , sedangkan jumlah keseimbangan harganya menjadi lebih sedikit
Pengenaan pajak sebesar atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas Persamaan penawaran sebelum pajak : Persamaan penawaran sesudah pajak : Sedangkan persamaan permintaan sebelum dan sesudah pajak adalah tetap
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen Beban pajak yang ditanggung oleh produsen Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah
Contoh Soal 1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 3,00 per unit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak ?
Penyelesaian Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q Penawaran sesudah pajak : P = (3 + 3) + 0,5Q P = 6 + 0,5Q Q = -12 + 2P Sedangkan persamaan permintaannya tetap : P = 15 – Q Q = 15 – P Keseimbangan pasar : Jadi , dan 15 – P = -12 + 2P 27 = 3P P = 9 Q = 15 – P = 15 – 9 = 6
Pengaruh Pajak-Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan presentase tertentu dari harga jual , bukan ditetapkan secara spesifik ( misalnya 3 rupiah) per unit barang Pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran memiliki lereng yang lebih besar daripada kurva penawaran sebelum pajak
Persamaan penawaran untuk pajak spesifik Persamaan penawaran untuk pajak proporsional
Contoh Soal 1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q. Kemudian , pemerintah mengenakan pajak sebesar 25% dari harga jual . Hitunglah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak !
Penyelesaian Penawaran sesudah pajak , dengan t = 25% = 0,25 : P = 3 + 0,5Q + 0,25P 0,75P = 3 + 0,5Q P = 4 + 2/3 Q Q = -6 + 1,5Q Keseimbangan pasar : Jadi , dan 15 – P = -6 + 1,5P 15 + 6 = 1,5P + P 2,5P = 21 P = 8,4 Q = 15 – P = 15 – 8,4 = 6,6
Soal 1. Permintaan akan durian di Medan ditunjukkan oleh persamaan Q = 80 – 2P, sedangkan penawarannya dicerminkan oleh persamaan Q = -120 + 8P. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan pasar durian di Medan adalah …
Soal 2. Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi penawaran P = 16 -2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 4,00 per unit. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ? Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ? Berapa besar pajak yang ditanggung konsumen dan produsen ?
Soal 3. Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 9 + Q dan fungsi penawaran P = 10 -2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar 25% dari harga jual . Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ? Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ? Berapa besar pajak yang ditanggung konsumen dan produsen ?