KOMUNIKASI DI MEDIA DIGITAL Kelompok 5 1. VESA ISRA A 2. AFRIZAL RIFQI T 3. MUHAMMAD RAFLI A 4. MONICA INDRIANTI S ( G.311.23.0008 ) ( G.311.23.0010 ) ( G.311.23.0043) ( G.311.23.0055 )
PENDAHULUAN Definisi Komunikasi Digital Komunikasi digital adalah proses pertukaran pesan melalui saluran berbasis teknologi digital, seperti internet, media sosial , dan aplikasi pesan instan . Menurut Meinel dan Sack, komunikasi digital melibatkan integrasi ilmu komunikasi dan ilmu komputer , di mana pesan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital (0 dan 1) melalui berbagai media seperti teks , gambar , suara , dan video. Pentingnya Komunikasi Digital di Era Modern Dalam era digital saat ini, komunikasi digital memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, bisnis, dan interaksi sosial. Penggunaan media sosial, email, dan platform digital lainnya memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas, serta memfasilitasi interaksi tanpa batasan geografis. Namun, komunikasi digital juga membawa tantangan, seperti penyebaran informasi palsu (hoaks), cyberbullying, dan ketergantungan pada teknologi. Tujuan Presentasi Mengidentifikasi dinamika dan tantangan dalam komunikasi digital. Menjelaskan konsep dan peran komunikasi digital dalam kehidupan modern. Menganalisis dampak komunikasi digital terhadap interaksi sosial dan budaya.
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM KOMUNIKASI DIGITAL Dalam komunikasi digital, anonimitas memberi kebebasankepada pengguna untuk menyampaikan pesan tanpa rasa takutdikenali.Hal ini sering dimanfaatkan untuk menyebarkaninformasi palsu, hoaks, atau bahkan ujaran kebencian karenakurangnya akuntabilitas. Contoh: Pengguna anonim bisa menyebarkan informasi yang salah atau menyerang individu lain dengan komentar negatiftanpa konsekuensi langsung. Komunikasi digital, terutama yang berbasis teks, sering kali kehilangan elemen-elemen penting dalam komunikasi tatap muka seperti ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh. Tanpa unsur non-verbal ini, makna pesan bisa disalahartikan atau kurang emosional. Contoh : Sebuah pesan singkat seperti "Oke" bisa diterima dengan berbagai interpretasi, mulai dari netral hingga marah atau tidak peduli, tergantung pada bagaimana pembaca menafsirkannya. Anonimitas yang Memicu Misinformasi atau UjaranKebencian Distorsi Makna karena Keterbatasan Isyarat Non-Verbal
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM KOMUNIKASI DIGITAL Filter Bubble dan Echo Chamber di Media Sosial Media sosial menggunakan algoritma untuk menyajikankonten yang sesuai dengan minat dan preferensi pengguna. Hal ini menciptakan filter bubble, di mana pengguna hanyamelihat konten yang sesuai dengan pandangannya, dan echo chamber, di mana pandangan mereka diperkuat dengankonten yang serupa, mempersempit wawasan mereka terhadapperspektif lain. Contoh: Pengguna yang mengikuti akun politik tertentu akanterus mendapatkan konten yang mendukung pandangantersebut, tanpa memperhatikan sudut pandang yang berbeda. Overload Informasi yang Membuat Pesan PentingTenggelam Dalam era digital, jumlah informasi yang diterima penggunasangat besar. Terlalu banyaknya informasi ini seringmengarah pada information overload, di mana individumerasa kewalahan dan kesulitan untuk memprioritaskan pesanpenting. Contoh: Banyaknya notifikasi di media sosial atau aplikasibisa mengalihkan perhatian pengguna dari informasi penting, seperti pengumuman atau instruksi kerja. Refrensi
Contoh Media Digital: Media sosial, email, blog, forum, dan aplikasi chat adalah sarana komunikasi digital yang umum digunakan saat ini. Setiap platform memiliki fungsi berbeda namun sama-sama mempermudah interaksi. Karakteristik Media Digital: Cepat: Informasi bisa dikirim dan diterima dalam hitungan detik. Murah: Hanya memerlukan koneksi internet, tanpa biaya besar. Menjangkau luas: Bisa menyebarkan pesan ke banyak orang secara serentak. Tipe Komunikasi: Sinkron: Terjadi secara langsung dan real-time, misalnya live chat atau video call. Asinkron: Tidak langsung, pesan bisa dibaca kapan saja, seperti email atau komentar Media Digital sebagai Media Komunikasi
Komunikasi Termediasi Komputer (CMC) Tipe CMC : Sinkron (Real-time): Terjadi secara langsung dan bersamaan. Contoh: Zoom, Google Meet, WhatsApp Call Asinkron (Tertunda): Komunikasi terjadi tidak secara bersamaan. Contoh: Email, forum, blog Kelebihan CMC dibanding Tatap Muka : Dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja Menjangkau jarak jauh Efisien waktu dan biaya Kelemahan CMC: Kurang ekspresi non-verbal (mimik, gestur) Potensi miskomunikasi lebih tinggi Ketergantungan pada koneksi internet atau teknologi
Bahasa Informal & Pelanggaran EYD Banyak digunakan bahasa gaul, campuran bahasa asing, dan ejaan tidak baku. Remaja memakai bahasa ini sebagai ekspresi identitas, tapi bisa menimbulkan kesalahpahaman. Transformasi Bahasa dalam Media Digital Perkembangan Gaya Bahasa Singkatan & Akronim : Contoh “btw”, “LOL”, atau lokal seperti “doi” digunakan untuk efisiensi komunikasi. Emoji & GIF : Memperkuat ekspresi emosi dan respons. Meme : Menyampaikan pesan secara humoris atau satiris, sering dikaitkan dengan budaya populer. Dampak terhadap Bahasa Indonesia Bahasa gaul bisa mengurangi apresiasi terhadap bahasa yang baik dan benar. Namun, jika digunakan bijak, bisa memperkaya kosakata dan ekspresi.
NETLINGO DAN NETSPEAK Netlingo: Singkatan dan Jargon Internet Netlingo merujuk pada kumpulan singkatan, akronim, dan jargon yang digunakan dalam komunikasi daring untuk efisiensi dan ekspresi diri. Contoh umum termasuk “OMG” (Oh My God), “BTW” (By The Way), dan “DM” (Direct Message). Penggunaan Netlingo membantu mempercepat komunikasi dan menciptakan identitas komunitas di dunia maya. Netspeak: Gaya Bahasa Khas Dunia Online Netspeak adalah gaya bahasa yang berkembang dalam komunikasi daring, ditandai oleh fleksibilitas, kreativitas, dan ekspresi diri yang khas. Ciri-cirinya meliputi penggunaan emotikon, singkatan, dan struktur kalimat yang tidak formal. Netspeak memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan emosi dan identitas secara lebih bebas dalam lingkungan digital. Fungsi dan Signifikansi Penggunaan Netlingo dan Netspeak memiliki beberapa fungsi utama: Efisiensi Komunikasi: Mempercepat pertukaran informasi dengan menggunakan bentuk singkat dan simbolik. Ekspresi Diri: Memungkinkan pengguna mengekspresikan emosi dan identitas secara kreatif. Pembentukan Identitas Komunitas: Menciptakan rasa kebersamaan melalui penggunaan bahasa khas dalam kelompok atau komunitas daring.
Perkembangan Bahasa di Media Digital Bahasa Menjadi Lebih Dinamis dan Kontekstual Media digital mempercepat evolusi bahasa, menjadikannya lebih fleksibel dan adaptif terhadap konteks komunikasi. Penggunaan istilah baru dan gaya bahasa informal meningkat seiring dengan interaksi di platform digital. Pengaruh Budaya Pop dan Viralitas terhadap Kosakata Baru Budaya pop dan tren viral mempengaruhi pembentukan kosakata baru yang cepat menyebar di kalangan pengguna media digital. Lirik lagu, meme, dan konten viral menjadi sumber inspirasi bagi istilah-istilah baru dalam bahasa gaul. Munculnya Bahasa Gaul Digital yang Terus Berubah Generasi Z dan Alpha menciptakan serta menyebarkan slang melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X. Istilah seperti "baper", "gengges", dan "cewek" menggantikan kosakata formal dalam komunikasi sehari-hari. PPenggunaan bahasa gaul mencerminkan identitas komunitas online, seperti fandom, gamer, dan influencer. Bahasa menjadi penanda keanggotaan dan solidaritas dalam kelompok digital tertentu. Bahasa sebagai Alat Identitas Digital
Kesimpulan Komunikasi digital telah menjadi pilar utama dalam kehidupan modern, mempermudah pertukaran informasi secara cepat, luas, dan lintas batas. Di tengah manfaat tersebut, terdapat berbagai tantangan yang perlu diperhatikan, seperti hilangnya elemen non-verbal dalam pesan, penyebaran informasi palsu akibat anonimitas, serta kejenuhan informasi yang dapat mengaburkan pesan penting. Selain itu, penggunaan bahasa dalam media digital menunjukkan dinamika baru. Gaya komunikasi yang santai, penggunaan singkatan, emoji, dan meme, mencerminkan perubahan cara berbahasa yang lebih kontekstual dan ekspresif. Perubahan ini sekaligus menjadi refleksi dari identitas komunitas dan budaya digital yang berkembang. Namun demikian, perkembangan tersebut menuntut adanya kesadaran akan pentingnya literasi digital dan kebahasaan. Pengguna media digital diharapkan dapat berkomunikasi secara efektif, etis, serta tetap menjaga kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikian, komunikasi digital tidak hanya menjadi sarana penyampaian pesan, tetapi juga wadah pembentukan karakter, budaya, dan masyarakat yang beradab di era digital.
DAFTAR PUSTAKA Nasrullah, R. (2022). Komunikasi digital . STIKOM Yogyakarta. Neliti . (2022). Pengaruh Anonimitas terhadap Perilaku Komunikasi Digital . Syntax Admiration. (2023). Dampak Information Overload pada Komunikasi Digital Zuniananta , L. E. (2023). Penggunaan media sosial sebagai media komunikasi informasi di perpustakaan . Jurnal Ilmu Perpustakaan , 10(4), 37-42. Silvia, M., Rousta, D., Gilrandy , D., & Irwansyah , I. (2022). Application of computer-mediated communication theory in online learning. Jurnal Komunikasi Indonesia, 11(2), 6. Runimeirati , R. (2023). Penggunaan Bahasa Gaul Remaja di Media Sosial Instagram sebagai Ekspresi Diri. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yayang , Y. I. S., & Supadi, S. (2025). Analisis Semantik dalam Penggunaan Bahasa Gaul oleh Gen Z di Media Sosial. JIIP- Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(1), 225-230.