komunikasi terapeutik imobilisasi_rian.pptx

TiaraFatmaP 1 views 21 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

imobilisasi


Slide Content

R ian Bagus Ardiansyah KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS ( IMOBILISASI )

Definisi Komunikasi Komunikasi berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta berintraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

—KOMUNIKASI TERAPEUTIK Komunikasi terap e utik merupakan komunikasi proposional yang mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien pada komunikasi terapeutik terdapat dua kom p onen penting yaitu proses - proses komunik asi dan efek komunikasi .

Pasien berkebutuhan khusus adalah seseorang dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan orang pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Istilah lain bagi pasien berkebutuhan khusus adalah orang luar biasa dan orang cacat k arena karakteristik dan hambatan yang dimilki, mereka memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyara t. Komunikasi Pada Pasien Berkebutuhan Khusus

Macam-Macam Pasien Berkebutuhan Khusus 5

Gangguan pendengaran dapat terjadi berupa penurunan pendengaran hingga tuli. Bentuk tuli yang selama ini dikenal ialah tuli perspektif dan tuli konduktif. Tuli perspektif adalah tuli yang terjadi akibat kerusakan sistem saraf, sedangkan tuli konduktif terjadi akibat kerusakan struktur panghantar rangsang suara. TUNA RUNGU

Metode k omunikasi universal 03 04 01 02 Metode Auditory oral Metode membaca bibir 4 METODE KOMUNIKASI YANG MEMILIKI MASALAH PENDENGARAN Metode bahasa isyarat

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien gangguan  pendengaran : Periksa adanya bantuan pendengaran dan kaca mata Kurangi kebisinga n Dapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan Berhadapan dengan klien dimana ia dapat melihat mulut anda Jangan mengunyah permen karet Bicara pada volume suara normal - jangan teriak Susun ulang kalimat anda jika klien salah mengerti Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diindikasika n

1. Orientasikan kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di depan klien. 2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk memudahkan klien membaca gerak bibir anda. 3. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang lazim. 4. Tunggu sampai Anda secara langsung di depan orang . 5. Wajah-keras mendengar orang-langsung dan berada di level yang sama dengan dia sebisa mungkin 6. Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu Teknik-Teknik Komunikasi Dengan Penderita Tuna Rungu

7. Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan. 8. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan. 9. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam  bentuk tulisan atau gambar (simbol) . 10. Mengurangi atau menghilangkan kebisingan latar belakang sebanyak mungkin ketika melakukan pembicaraan . 11. Bicaralah dengan cara yang normal tanpa berteriak.

ASD (  Autism Spektrum Disorder  ) mengalami kesulitan dalam menggunakan  bahasa berbicara, sehingg mereka sulit melakukan komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan alternative berkomunikasi selain dengan verbal bagi mereka sehingga kesempatan orang autis untuk melakukan interaksi dapat dilakukan dan secara tidak langsung pula mereka dapat bereksplorasi terhadap lingkungan secara timbal  balik meskipun meskipun tidak menggunaka n verbal atau yang disebut disebut bicara. A UTISME

Untuk mengatasi masalah seseorang yang tidak bisa atau tidak mau bicara tersebut didesain suatu alat yang disebut   Augmentative and alternative communication (AAC) adalah media dan metode serta cara yang digunakan oleh individu yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi agar dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar dengan orang di sekitarnya .

TUNA GRAHITA Tuna grahita seseorang yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata dengan kemampuan intelegensi yang amat rendah,  bahkan jika diukur tes intelegens i hanya berada di bawah 80 sehingga besar kemungkinan seseorang tersebut sangat rendah kemampuan berbahasa karena dipengaruhi kemampuan intelegensi dalam menangkap dan merekam informasi yang berkaitan bahasa, baik kosa kata maupun kemampuan dalam mengucapkannya.

Picture Exchange Communication System (PECS) atau dalam bahasa Indonesia berarti sistem berkomunikasi dengan gambar, diyakini oleh beberapa peneliti terdahulu sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi pada beberapa kelompok. Berdasarkan hasil penelitian aksi ( action research ) yang dilakukan terhadap anak retardasi mental yang mengalami gangguan  berkomunikasi diperoleh hasil bahwa dengan menggunaka n Picture Exchange Communication System (PECS) sebagai alat bantu dalam melakukan intervensi kepada subjek penelitian di temukan bahwa PECS terbukti dapat meningkatkan aspek ekspresif kemampuan berkomunikasi seseorang retardasi mental.

Tuna netra adalah suatu kondisi seseorang yang mengalami ga n gguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasar tingkat gangguannya t una netra dibagi menjadi dua yaitu : buta total ( total blind ) dan yang masih memiliki sisa penglihatan ( low visioan ) . Tuna netra memiliki alat bantu khusus yaitu tongkat yang berwarna putih dengan garis merah horizontal . TUNA NETRA

a. Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan  parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan / kehadiran kita ketika berada didekatnya . b. Identifikasi diri kita dengan menyebutkan nama dan peran kita b erbicara mengguna nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkanya menerima pesan verbal secara visual. c. Nada suara kita memegang peranan besar dan bermakna bagi klien . d. Terangkan alasan kita menyentuh atau mengucapkan kata  –   kata sebelum melakukan sentuhan pada klien . e. Informasikan kepada klien ketika kita aka n meninggalkanya / memutus komunikas . f. Orientasikan klien dengan suara –  suara yang terdengar disekitarnya . g. Orientasikan klien pada lingkungannya bila klien dipindah ke lingkungan ruangan yang baru . Teknik- T eknik Yang Perlu Diperhatikan Selama Berkomunikasi Dengan Klien Yang Mengalami Gangguan Penglihatan

TUNA WICARA Indra wicara merupakan organ kompleks yang terdiri atas sistem saraf pengatur wicara  pada korteks serebri, pusat pengatur pernafasan di pons, struktur mulut dan tenggorok, serta paru-paru sebagai pensuplai udara yang digunakan untuk menghasilkan suara. Sebenarny a suara yang timbul dari mulut merupakan udara yang dihembuskan paru-paru melewati  pita suara sehingga dihasilkan suara. Proses ini disebut vonasi. Gangguan wicara dapat terjadi akibat kerusakan organ lingual, kerusakan pita suara, ataupun gangguan persyarafan. Berkomunikasi dengan klien dengan gangguan wicara memerlukan kesabaran supaya pesan dapat dikirim dan ditangkap dengan benar.

Teknik Dalam Berkomunikasi Dengan Klien Gangguan Wicara : Dengarkan dengan penuh perhatian, kesabaran, dan ja n gan menginterupsi . Ajukan pertanyaan sederhana yang hanya membutuhkan jawaban “ya” dan “tidak”. Berikan waktu untuk terbentuknya pemahaman dan respon . Gunakan petunjuk visual ( kata-kata, gambar, dan objek ) jika mungkin. Hanya ijinkan satu orang untuk berbicara pada satu waktu. Jangan berteriak atau berbicara terlalu keras, b eritahu klien jika anda tidak mengerti. Bekerja sama dengan ahli terapi bicara jika dibutuhkan.

Alat bantu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan klien gangguan wicara : 1. Papan tulis dan spidol 2. Papan komunikasi dengan kata, huruf, atau gambar yang umum untuk menunjukkan kebutuhan dasar, alarm pemanggil, bahasa isyarat . 3. Penggunaan kedipan mata atau gerakan jari untuk respon sederhana ( “ya” dan “tidak” )

Bermimpilah Dalam Hidup , Jangan Hidup Dalam Mimpi RIAN GANTENG

THANKS!
Tags