GARIS BESAR Pengantar Patologi Patologi Radang Patologi Darah 1 Patologi Darah 2 Patologi Susunan Saraf Patologi genetika dan neoplasia Patologi Immunitas Patologi Kelainan bayi dan anak
GARIS BESAR Patologi Kelainan kardiovaskuler Patologi pernafasan Patologi pencernaan Patologi Urogenital Patologi kelainan sistem reproduksi wanita dan sistem endokrin
PENGANTAR PATOLOGI “Pathos” : Penyakit “Logos” / ”logy” : ilmu Cabang ilmu sifat essensial penyakit Perubahan struktural Perubahan fungsional
Patologi 4 Aspek Konsep Pathology : Etiologi Patogenesis ( mekanisme terjadi ) Kelainan morfologik ( makroskopis + Mikroskopis ) Kelainan fungsi dan gejala klinik Cakupan Patologi anatomik : Patologi Umum Patologi Khusus ( sistemik )
SEL Homeostasis : Keseimbangan dalam mengkoordinasi mempertahankan keadaan fungsi normalnya . Perbedaan spesifikasi berdasarkan fungsi sel : Sel epitel : ikatan erat sel Tidak dapat ditembus cairan Sel jaringan Penghubung : Menopang membran basalis Sel Otot : Gerak kontraktil Sel Saraf : irritabilitas dan kapasitas penghantaran impuls elektrik
JEJAS Jejas endogen : Defek genetik Metabolisme tidak adekuat Faktor imun Produksi horminal tidak adekuat penuaan Jejas eksogen : Zat kimia Intoksikasi Obat Trauma dll
Etiologi
REAKSI SEL TERHADAP JEJAS Peningkatan kebutuhan fungsional Adaptasi : Hipertrofi , Hiperplasia Atrofi , Metaplasia Neoplasma Kerusakan sel reversibel Akumulasi Storage Kerusakan sel Irreversibel Nekrosis Adaptasi Neoplasma Kerusakan sel Irreversibel Kematian sel ( nekrosis )
REAKSI ORGAN Aspek perubahan Fungsi / Struktur : Retrogresif ( proses kemunduran ) Progresif ( berkelanjutan menjadi lebih buruk ) Adaptasi Atrofi : Pengecilan ukuran sel Hipertrofi : pembesaran ukuran sel Hiperplasia : Peningkatan jumlah sel labil Metaplasia : perubahan sel matur menjadi bentuk sel lain Degenerasi : perubahan biokimia intraseluler
HIPERPLASIA
HIPERPLASIA
ATROFI
PENYEBAB JEJAS SEL Sering : Iskemi dan Hipoksemi Radikal bebas Zat Toksik Sulit diprediksi : Reaksi imunologik Defek genetik (inborn error of metabolism)
Hipoksia
NEKROSIS Proses Nekrosis : Digesti enzimatik sel Denaturasi protein sel Dibagi : Nekrosis koagulatif Nekrosis Mencair (liquefaction)
NEKROSIS
POST MORTEM Algor mortis : Perubahan Suhu tubuh Rigor mortis : 2 -3 jam post kematian , Proses aglutinasi Presipitasi protein otot Hilang setelah 2-3 hari Livor mortis ( lebam mayat ) : Hemolisis darah Padabagian bawah