HanifahSalsabilaLuth
0 views
10 slides
Oct 07, 2025
Slide 1 of 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
About This Presentation
jhhj
Size: 36.34 KB
Language: none
Added: Oct 07, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
Konsep Dasar Pemilikan Tanah Analisis Hukum dan Agraria | 2025
Pendahuluan • Tanah memiliki nilai ekonomi, sosial, dan budaya yang tinggi. • Pemilikan tanah menjadi isu penting dalam sistem hukum agraria. • Konsep kepemilikan tanah mencakup aspek hukum, sosial, dan ekonomi. • Analisis berdasarkan metode 5W1H untuk memahami lebih dalam.
Apa Itu Pemilikan Tanah? • Hak atau kewenangan atas tanah untuk digunakan, dikuasai, dan dimanfaatkan. • Berbagai bentuk hak: hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai. • Pemilikan tanah tidak selalu bersifat absolut.
Siapa yang Bisa Memiliki Tanah? • Individu, kelompok masyarakat, badan hukum, dan negara. • Tanah adat dikuasai oleh masyarakat adat sesuai hukum adat. • Perusahaan dapat memiliki tanah dengan izin tertentu. • Negara memiliki tanah yang tidak dikuasai individu dan digunakan untuk kepentingan umum.
Di Mana Pemilikan Tanah Berlaku? • Berlaku di seluruh wilayah suatu negara. • Diatur berdasarkan zonasi dan peruntukan lahan (perkebunan, industri, pemukiman, dll). • Tanah adat dan kawasan konservasi memiliki aturan khusus.
Kapan Pemilikan Tanah Berlaku? • Hak kepemilikan berlaku setelah diperoleh secara sah. • Melalui mekanisme jual beli, warisan, hibah, atau redistribusi tanah oleh pemerintah. • Hak tertentu memiliki batas waktu, seperti hak guna usaha (35 tahun, dapat diperpanjang).
Mengapa Pemilikan Tanah Penting? • Tanah sebagai aset ekonomi, sosial, dan politik. • Menghindari konflik agraria dan sengketa kepemilikan. • Menjamin stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat. • Mencegah ketimpangan dan monopoli penguasaan tanah.
Bagaimana Sistem Pemilikan Tanah Diatur? • Diatur dalam hukum agraria negara masing-masing. • Indonesia: UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960. • Peran Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam pendaftaran dan sertifikasi tanah. • Reforma agraria untuk distribusi lahan yang lebih adil.
Tantangan dalam Pemilikan Tanah • Sengketa tanah akibat tumpang tindih hak kepemilikan. • Ketimpangan penguasaan lahan. • Alih fungsi lahan pertanian menjadi industri/perumahan. • Peran teknologi dalam sistem administrasi pertanahan.
Kesimpulan • Pemilikan tanah memiliki aspek hukum, ekonomi, dan sosial. • Pengaturan kepemilikan tanah harus adil dan transparan. • Peran pemerintah sangat penting dalam regulasi dan administrasi tanah. • Reforma agraria dan digitalisasi administrasi dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan tanah.