Dasar Penyelenggaraan Konservasi UU no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya . Peraturan Pemerintah No. 13/1994 tentang Perburuan Satwa Buru, Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Peraturan Pemerintah No. 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dan Satwa Liar Peraturan Pemerintah No. 28/2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
Konservasi In Situ Konservasi In-situ (di dalam kawasan ) adalah konservasi flora fauna dan ekosistem yang dilakukan di dalam habitat aslinya agar tetap utuh dan segala proses kehidupan yang terjadi berjalan secara alami . Kegiatan ini meliputi perlindungan contoh-contoh perwakilan ekosistem darat dan laut beserta flora fauna di dalamnya. Konservasi in-situ dilakukan dalam bentuk kawasan suaka alam ( cagar alam , suaka marga satwa ), zona inti taman nasional dan lautan lindung .
Tujuan konservasi in-situ untuk menjaga keutuhan dan keaslian jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya secara alami melalui proses evaluasinya . Perluasan kawasan sangat dibutuhkan dalam upaya memelihara proses ekologi yang esensial , menunjang system penyangga kehidupan , mempertahankan keanekaragaman genetic dan menjamin pemanfaatan jenis secara lestari dan berkelanjutan
Kelebihan yang dimiliki dari konservasi in-situ yaitu ; Flora dan fauna hidup di habitat alami tanpa campur tangan manusia . Siklus hidup organisme dan evolusinya berkembang secara alami . Konservasi in-situ memberikan tutupan hijau yang diperlukan dan manfaat terkaitnya bagi lingkungan kita . Lebih murah dan mudah dikelola . Kepentingan masyarakat adat juga dilindungi .
Adapun untuk kekuarangan yang dimiliki konservasi in-situ, diantaranya ; Makhluk hidup tidak bisa terlalu terkontrol dan populasinya bahkan bisa menurun karena ada kemungkinan perburuan liar dan tidak mendapatkan makanan yang cukup ( kalah bersaing atau pun saat ada krisis pangan ). Makhluk hidup tersebut menjadi bergantung pada manusia sehingga kehilangan sifat aslinya ( misalnya singa menjadi tidak pandai berburu dan menjadi jinak ).
Kawasan Lindung Tujuan : Perlindungan lanskap yang khas dan unik , Perlindungan kehidupan liar; 1). Melindungi spesies khusus ( terancam , spesies utama ), 2). Melindungi kekayaan spesies yang tinggi di suatu wilayah, 3). Melindungi jasa ekosistem suatu wilayah.
Tipe Kawasan Lindung (IUCN) Kategori 1. Kawasan alami dan kehidupan liar, karakteristik : Perlindungan Kawasan lindung yang sangat ketat . Suku asli mempertahankan tradisi dan gaya hidup dalam pengelolaan ekosistem . Tujuannya melindungi biodiversitas dengan mempertahankan proses evolusi dan ekosistem .
Kategori 2. Taman Nasional, karakterisitik : Tujuannya melindungi ekosistem dan menciptakan sarana rekreasi Pelarangan ekploitasi secara langsung . Pembagian zona dalam pengelolaannya . Kategori 3. Monumen Alam , Karakteristik : a. Konservasi ciri alam dan budaya yang spesifik , contoh air terjun , gua , bukit pasir dsb .
Kategori 4. Manajemen Spesies , Karakteristik : Adanya intervensi manajemen untuk memastikan nilai biodiversitas spesies /habitat terjaga baik . Kategori 5. Manajemen lanskap , Karakteristik : Perlindungan interaksi manusia dengan alam , misalnya dengan menjaga tradisi yang melindungi penggunaan lahan , nilai social dan budaya .
Kategori 6. Manajemen sumber daya , Karakteristik : Perlindungan biodiversitas jangka panjang . Penggunaan SDA secara berkelanjutan .
Kawasan lindung di Indonesia Kawasan lindung adalah Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam , sumber daya buatan , dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan . Tujuan : mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup . Sasaran pengelolaan : Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah , air, iklim , tumbuhan , dan satwa serta nilai sejarah dan budaya bangsa Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan , satwa , tipe ekosistem , dan keunikan alam .
Kawasan lindung yang dimaksud : Kawasan yang memberikan perlindungan pada Kawasan bawahannya , seperti Kawasan hutan lindung , Kawasan bergambut , Kawasan resapan air. Kawasan perlindungan setempat , contohnya sempadan pantai , sempadan sungai , Kawasan sekitar danau , Kawasan sekitar mata air. Kawasan suaka alam dan cagar budaya . Kawasan rawan bencana alam
Tugas Berikan contoh kegiatan pengelolaan Kawasan konservasi di Indonesia berdasarkan pembagian tipe Kawasan lindung IUCN? Contoh : Kategori 1. Kawasan alami dan kehidupan liar. Kawasan Punggualas yang merupakan bagian dari TN. Sebangau , dimana disana menjadi bagian dari daerah perlindungan bagi Orangutan ( spesies endemik sekaligus spesies penting ). Kegiatan perlindungan dan restorasi serta monitoring terhadap kondisi habitat dan populasi Orangutan banyak membantu terjaganya kestabilan populasi dan kondisi habitat yang tetap terjaga yang menjamin kelangsungan hidup dari Orangutan. Kategori 2. ……. Dst .