KULIAH Serbuk teknologi sediaan solid.pptx

AyoeWoelandari 12 views 36 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

serbuk


Slide Content

KULIAH FARMASETIKA DASAR “ S E R B U K “ Oleh : Ayu Wulandari , S.Farm.M.Farm .

Definisi Serbuk Menurut FI IV Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar Menurut FI III Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan

Keuntungan Serbuk

Kerugian Serbuk

Persyaratan Serbuk Kering Halus Homogen Umumnya dibungkus dengan kertas perkamen (sebuk terbagi)

Derajat Kehalusan Serbuk Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi. Dalam beberapa hal, digunakan juga istilah umum untuk menyatakan kehalusan serbuk yang disesuaikan dengan nomor pengayak sebagai berikut : Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8) Serbuk kasar adalah serbuk (10/40) Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60) Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85) Serbuk halus adalah serbuk (85) Serbuk sangat halus adalah serbuk (120) Serbuk sangat halus adalah serbuk (200/300)

Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain yang cocok. Dokter menulis resep serbuk ini melalui dua cara, yaitu : menuliskan jumlah obat keseluruhan lalu membaginya menjadi beberapa bungkus. R/ Acidi Acetylosalicyl 10 g Sacch.Lact. q.s m.f.pulv No. XX S. 3 dd 1 menuliskan jumlah obat setiap bungkus dan jumlah bungkus yang harus dibuat. R/ Acidi Acetylosalicyl 0,5 g Sacch.Lact. q.s m.f pulv. dtd. No. XX S 3 dd 1 Sebuk Terbagi (Pulveres)

Contoh Sebuk Terbagi (Pulveres)

PERHATIKAN !!

Cara Mengerjakan Bahan Lainnya dalam Serbuk Kamfer : dilarutkan dengan spiritus fortior atau eter (untuk pemakaian luar), kemudian tambahkan SL, aduk perlahan sampai spiritus fortior menguap Stibii Penta Sulfida : digerus diantara dua bahan tambahan, yaitu SL + Stibii + SL kemudian aduk dan gerus tanpa ditekan Ekstrak Kental : dalam lumpang panas diencerkan dengan spiritus dilutus, kemudian keringkan dengan SL.

Tingtur-tingtur Kandungan zat berkhasiat tidak menguap atau rusak jika dipanasakan : Jumlah kecil : Digerus dalam lumpang panas, keringkan dengan SL Jumlah besar : Diuapkan diatas tangas air sampai sisa 1/3, keringkan dengan SL Kandungan zat berkhasiat mudah menguap atau rusak jika dipanaskan Diambil isi atau kandungan zat berkhasiatnya saja. Jika tidak dapat diganti dengan komponen berkhasiatnya, maka diuapkan dengan pemanasan rendah

Gula Minyak = Elaeosachara: Campurkan 2 gram gula dengan 1 tetes minyak atsiri Garam-garam yang mengandung air kristal : diganti dengan senyawa yang telah dikeringkan Campuran yang mencair : terjadi penurunan titik lebur pada saat dicampur. Caranya masing-masing zat dicampur dengan bahan netral, baru kemudian dicampur Dalam campuran serbuk terdapat tablet : Dapat diganti dengan zat aktifnya Tablet digerus halus, kemudian dicampur dengan serbuk lainnya.

Pulvis adalah serbuk yang diberikan dalam sejumlah dosis yang aman untuk diukur sendiri oleh pasien. Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan pengunaan pada kulit. Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung karmin sebagai pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%. Serbuk ini digunakan untuk membersihkan gigi. Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) digunakan untuk dihisap melalui hidung. Oleh karena itu, serbuknya harus halus sekali. Pulvis Effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau air hangat, serbuk mengeluarkan CO 2 kemudian membentuk larutan yang pada umumnya jernih. Sebuk Tak Terbagi (Pulvis)

Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan pengunaan pada kulit. Sebuk Tak Terbagi (Pulvis)

Contoh Sebuk Tak Terbagi (Pulvis)

Aturan Pembuatan Serbuk Tabur Serbuk tabur yang mengandung lemak diayak dengan ayakan No.44 Serbuk tabur yang tidak mengandung lemak diayak dengan ayakan No.100 Seluruh serbuk harus terayak semuanya

Cara Membuat Serbuk Tabur yang mengandung : Adeps Lanae, Vaselin : Larutkan dalam eter atau aseton, kemudian tambahkan dengan talk sampai eter atau aseton menguap, kemudian tambahkan bahan lainnya. Ichtyol : Encerkan dengan etanol 96%, kemudian keringkan dengan talk Parafin Cair, Minyak Jarak : Campur dengan talk sama banyak, kemudian sisa talk ditambahkan sedikit demi sedikit Kamfer, Mentol, Timol, Asam Salisilat, Balsam Peru : Larutkan dengan eter atau etanol 96% Solution Formaldehid Jumlah kecil : campur terakhir Jumlah banyak : Ganti dengan paraformaldehid padat 1/3x bobotnya Minyak Atsiri : Campur terakhir ke dalam serbuk yang telah diayak

C ara M encampur S erbuk

Spatulasi (Spatulation) Sejumlah kecil dari serbuk, yang mempunyai ukuran partikel dan kerapatan (bobot jenis) yang sama bisa dicampurkan dalam satu lembar kertas atau tatakan dengan menggunakan spatula. Ukuran partikel yang lebih kecil dapat diperoleh dengan cara spatulasi. Serbuk yang dihasilkan lebih halus dan mudah terdispersi dalam cairan.

Triturasi (Trituration) Serbuk bisa dicampurkan dalam mortir melalui triturasi dengan hati-hati dengan menggunakan alu jika diinginkan produk akhirnya adalah serbuk yang halus dan daya larutnya dalam cairan tinggi. Hasil akhir yang homogen terutama penting ketika sejumlah kecil obat yang potensial dicampurkan dengan sejumlah besar pembawa. Metode ini umumnya dikenal dengan “metode pengenceran geometris”. Pertama-tama sejumlah obat potensial ditriturasi dengan pembawa yang jumlahnya seimbang. Kedua, sejumlah pembawa ditambahkan dalam campuran pertama dan triturasi dilanjutkan. Proses ini diulangi setiap penambahan sejumlah pembawa, sampai semua pembawa yang digunakan habis. Metode pengenceran geometris bisa digunakan untuk mencampur serbuk yang terdiri dari beberapa bahan yang berwarna kontras. Homogenitas dari serbuk dapat ditunjukkan dengan campuran serbuk yang warnanya seragam.

Pengayakan (Sifting) Serbuk juga dapat dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan. Proses mengayak ini dapat menghasilkan serbuk yang agak halus. Proses pengayakan serbuk digunakan untuk meyakinkan bahwa serbuk bebas dari bahan asing yang ukurannya lebih besar.

Tumbling Metode tumbling dilakukan dengan cara mengguling-gulingkan serbuk yang ditutup dalam wadah besar, direkomendasikan untuk mencampur serbuk dengan pertimbangan adanya perbedaan kerapatan (bobot jenis). Penggiling serbuk khusus juga dirancang untuk mencampur serbuk dengan gerakan “jungkir-balik”. Tumbling bisa juga dilakukan dengan cara menempatkan serbuk pada selembar kertas dan mengangkat ujung dari kertas secara bergantian.

Cara Membungkus Serbuk Letakkan kertas rata diatas permukaan yang keras dan lipat sekitar ½ inci ke arahmu pada garis memanjang dari kertas yang rata. Untuk menjaga keseragaman, langkah ini harus dilakukan bersamaan untuk beberapa kertas lainnya.

Letakkan serbuk yang telah ditimbang atau dibagi-bagi ke tengah kertas yang telah dilipat satu kali, lipatannya mengarah ke atas sebelah seberang dihadapanmu. Tariklah ke atas sisi panjang yang belum dilipat dan letakkanlah pada garis lipatan pertama, hal ini dilakukan dengan hati-hati agar serbuk tidak berceceran. Peganglah lipatan dan tekanlah sampai menyentuh dasar kertas dan lipatlah ke hadapanmu setebal lipatan pertama (1/2 inci).

Lipat bagian kanan sedikit ke arah tengah Lipat bagian kiri hingga ujungnya tepat menyentuh lipatan yang paling kanan Masukkan lipatan kanan ke dalam lubang lipatan kiri

Masalah-masalah dalam Pembuatan Serbuk BAHAN HIGROSKOPIK Bahan-bahan yang dapat menyerap kelembaban dari udara dikenal dengan istilah higroskopik. Masalah : Bahan-bahan yang higroskopik dapat menyebabkan mencairnya sebagian serbuk atau bahkan seluruhnya. Solusi : Dibuat dalam bentuk granul untuk mengurangi terpaparnya serbuk di udara terbuka Dikemas dengan aluminium foil atau dalam lapisan plastik Ditambahkan Mg.Oksida untuk mengurangi kecenderungan menjadi lembab Ditambahkan bahan-bahan adsorben seperti starch.

BAHAN EFFLORESCENT Bahan-bahan kristal yang diserbukkan dan melepaskan air disebut efflorescent. Masalah : Pelepasan air mengubah serbuk menjadi lengket bahkan mencair. Solusi : Ditambahkan garam anhidrat. Garam anhidrat biasanya cenderung menarik kelembaban dari udara dan harus ditangani seperti halnya pada serbuk yang higroskopik.

CAMPURAN EUTEKTIK Campuran etutektik didefinisikan sebagai bagian dari bahan yang dapat memberikan titik leleh yang rendah Masalah : Campuran bahan-bahan akan menjadi cair ketika dicampur atau ditriturasi secara bersamaan. Solusi : Menggunakan adsorbent yang inert (tercampurkan) seperti starch, talk, dan laktosa untuk mencegah serbuk menjadi lembab. Bahan-bahan lain dicampur secara terpisah dengan campuran eutektik.

PENYATUAN CAIRAN Masalah : Ketika sejumlah besar tingtur atau ekstrak cair dibuat dalam bentuk serbuk, volume dari cairan tersebut akan berkurang dengan adanya penguapan. Solusi : Cairan ditriturasi dengan serbuk dengan bagian yang sama banyak dan sisa dari serbuk ditambahkan sedikit demi sedikit. Ditambahkan laktosa atau pembawa lain yang tercampurkan dengan baik. Pembawa ini bekerja untuk menghindari terbentuknya serbuk yang lengket. Jika memungkinkan ekstrak dalam bentuk serbuk digunakan untuk menggantikan tingtur atau ekstrak cair tersebut.

PENYATUAN EKSTRAK Masalah : Beberapa ekstrak tanaman harus disediakan dalam bentuk serbuk atau bentuk semipadat. Solusi : Digunakan ekstrak dalam bentuk serbuk. Ekstrak dalam bentuk serbuk tidak mempunyai masalah dan perlakuannya secara umum seperti serbuk-serbuk yang lain. Ekstrak semipadat harus dicampur dengan laktosa dalam jumlah yang sama sebelum terjadi penyatuan dengan bahan-bahan lain, sehingga diperoleh serbuk yang kering melalui penguapan. Pemanasan perlu diperhatikan. Potensi dari ekstrak mungkin bisa berkurang dengan adanya pemanasan.

CAMPURAN YANG MUDAH MELEDAK Masalah : Bahan-bahan pengoksidasi (seperti potassium klorat) yang ditriturasi bersama dengan bahan-bahan pereduksi (seperti Asam Tanat) dapat menghasilkan ledakan. Solusi : Bahan-bahan digerus secara terpisah, dengan tekanan yang minimum.

GARAM-GARAM INKOM Masalah : Garam-garam yang tidak tercampurkan jika ditriturasi bersama dapat menimbulkan perubahan warna, keadaan yang buruk secara kimia, dan kehilangan potensi. Solusi : Mencampur bahan-bahan dengan tekanan yang minimum. Menggunakan metode tumbling untuk mencampur serbuk. Setiap bahan harus diserbukkan secara terpisah dalam mortir yang bersih dan kemudian dicampurkan dengan semua bahan, dan digerus dengan hati-hati.

TRITURASI OBAT POTENSIAL Masalah : Terbatasnya ketelitian dan akurasi dalam pencampuran sejumlah obat-obat yang berpotensi (keras) Solusi : Pembawa yang cocok seperti laktosa dicampurkan dalam bagian yang sama dengan obat-obat keras yang akan diserbukkan. Menggunakan metode pengenceren geometris.
Tags