LANJUTAN-BAB-2-PELAPORAN-KEPEMILIKAN-ANTARPERUSAHAAN (1).pptx

JatiWidagdo2 1 views 38 slides Oct 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 38
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38

About This Presentation

Materi pelaporan kepemilikan antar perusahaan


Slide Content

LANJUTAN BAB 2: PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTARPERUSAHAAN

METODE EKUITAS Penggunaan Metode Ekuitas Ekuitas Investor di Investee Pengakuan Pendapatan Pengakuan Dividen Nilai Tercatat Investasi Akuisisi pada Tanggal Interim Perbedaan antara Biaya Investasi dengan Nilai Buku yang Mendasarinya Perubahan Jumlah Saham yang Dimiliki

Nilai Tercatat Investasi Menurut metode ekuitas, investasi harus disesuaikan dg laba atau rugi dan dividen investee . Oleh karena itu, nilai tercatat investasi biasanya tdk sama dg biaya perolehan investasi awal. Setelah tgl akuisisi, nilai tercatat investasi akan = biaya perolehan awal JIKA jumlah dividen yang dibayarkan oleh investee sama persis dg jumlah labanya. Jika setelah tgl akuisisi, laba investee > dividen investee pada periode tersebut, maka nilai tercatat investasi > biaya perolehan awal. Sebaliknya, jika dividen investee > laba investee , nilai tercatat investasi akan < biaya perolehan awalnya.

Example: Perubahan nilai tercatat menurut metode ekuitas PT ABC mengakuisisi 20% saham PT XYZ senilai Rp100.000.000. PT XYZ memperoleh pendapatan Rp60.000.000 dan mengumumkan dividen Rp20.000.000. Nilai tercatat investasi adalah sebesar nilai awal perolehan. Nilai tersebut akan meningkat sebesar porsi kepemilikan atas pendapatan yang diperoleh PT XYZ dan akan berkurang atas dividen yang diumumkan oleh PT XYZ sesuai porsi kepemilikan. Investasi saham di PT XYZ Biaya perolehan awal 100.000.000 Akrual ekuitas (Rp60,000,000 x 0.20) 12.000.000 Dividen (Rp20.000.000 x 0.20) 4.000.000 Saldo akhir Rp108.000.000 Peningkatan sebesar Rp8.000.000 pada akun investasi merepresentasikan bagian kepemilikan PT ABC atas pendapatan yang tidak dibagi [(Rp60.000.000— Rp20.000.000)*20%] milik PT XYZ untuk periode tsb.

Akuisisi pada Tanggal Interim Akuisisi pada tanggal interim Investor tidak dapat mengakui pendapatan yang dihasilkan oleh investee sebelum tanggal akuisisi Akuisisi di antara tanggal neraca Untuk mencatat akrual entitas, investor perlu mengestimasi jumlah pendapatan yang diperoleh investee sejak tanggal akuisisi sd akhir periode fiskal

Example: PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1 Oktober sebesar Rp109.000.000. PT XYZ memperoleh pendapatan dalam jumlah yang sama sebesar Rp60.000.000 di setiap tahunnya dan membayar dividen sebesar Rp20.000.000 pada bulan Desember. Peningkatan nilai tercatat investasi sebesar Rp3.000.000 merepresentasikan adanya pengakuan pendapatan pada tanggal 1 Oktober dan 31 Desember dan penurunan sebesar Rp4.000.000 merepresentasikan penerimaan dividen Investasi saham di PT XYZ Biaya perolehan awal 109.000.000 Akrual ekuitas (Rp60.000.000 x ¼ x 0.20) 3.000.000 Dividen (Rp20.000.000 x 0.20) 4.000.000 Saldo akhir Rp108.000.000

Perbedaan antara Biaya Perolehan Investasi dan Nilai Buku yang Mendasari Ketika sebuah perusahaan membeli saham perusahaan lain, harga belinya biasanya didasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi BUKAN didasarkan pada nilai buku aset dan liabilitas investee . Akibatnya: sering timbul selisih antara biaya perolehan investasi dg nilai buku dari bagian proporsional investor atas aset bersih yang mendasari investee . Perbedaan ini disebut dengan selisih atau differential

Beberapa alasan yang menyebabkan harga perolehan investasi dapat melebihi nilai buku aset bersih yang mendasari dan menimbulkan selisih positif. ①Aset investee bernilai lebih dibandingkan dg nilai bukunya ②Ada goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih oleh investee Alasan apapun yang menyebabkannya, bagian dari SELISIH yang terkait dg aset tertentu dari investee, termasuk goodwill , harus diketahui. Jika metode ekuitas diterapkan, bagian dari SELISIH sehubungan dg aset investee yg mempunyai masa manfaat terbatas, harus diamortisasi selama masa manfaat ekonomis dari aset tsb. Kerugian akibat penurunan nilai atas investasi sendiri harus diakui jika penurunan nilai tsb tidak bersifat sementara.

Amortisasi atau penghapusbukuan selisih Ketika metode ekuitas digunakan, tiap bagian dari selisih harus diperlakukan sama seperti perlakuan investee atas aset dan liabilitas yang berhubungan dengan selisih tsb. Oleh karena itu, tiap bagian dari selisih yg berhubungan dg aset yang disusutkan atau yang diamortisasi dari investee hrs diamortisasi selama sisa masa manfaat di mana biaya perolehan aset tsb dialokasikan oleh investee . Amortisasi selisih tsb dicatat di pembukuan investor untuk mencerminkan penurunan manfaat masa depan yang diharapkan investor dari bagian biaya perolehan investasi sehubungan dg aset-aset tsb. Investee mengakui pengurangan potensi jasa aset dg masa manfaat terbatas sbg beban penyusutan atau amortisasi berdasarkan jumlah yang telah diinvestasikan dlm aset tsb. Pengurangan ini juga harus diakui investor melalui bagiannya atas laba bersih investee . Jika biaya perolehan kepemilikan investor dalam aset investee > biaya perolehan investee (dicerminkan dari adanya SELISIH positif), maka biaya tambahan tsb juga harus diamortisasi

Pendekatan untuk mengamortisasi selisih Pendekatan untuk mengamortisasi selisih yang paling konsisten dengan ide mencerminkan semua aspek investasi dalam satu baris di laporan posisi keuangan dan satu baris pada laporan laba rugi adalah dengan mengurangi pendapatan yang diakui investor dari investee dan saldo akun investasi. Pendapatan dari Investee xxx Investasi pada saham biasa Investee xxx 1 SELISIH merepresentasikan jumlah yang dibayar oleh investor melebihi nilai buku investasi dan jumlah tsb termasuk dalam jumlah investasi. 2 Jadi amortisasi atau pengurangan SELISIH akan menyebabkan pengurangan akun investasi 3 Pada saat yg bersamaan, laba bersih investor harus dikurangi dg jumlah yang sama untuk mengakui bahwa sebagian dari jumlah yang dibayarkan untuk investasi telah habis

Ilustrasi perlakuan SELISIH Diasumsikan PT Antariksana membeli 40% saham biasa PT Barapanas pada tanggal 1 Januari 2008 sebesar Rp200.000.000. PT Barapanas memiliki aset bersih yang bernilai buku Rp400.000.000 dan nilai wajarnya adalah Rp465.000.000. Bagian PT Antariksana dari nilai buku aset bersih PT Barapanas pada tanggal akuisisi adalah sebesar Rp160.000.000 (Rp400.000.000 x 40%). SELISIH sebesar Rp40.000.000 dihitung sbb: Biaya perolehan investasi PT Antariksana Rp200.000.000 Bagian nilai buku saham PT Antariksana atas aset bersih PT Barapanas (160.000.000) SELISIH Rp40.000.000 Angka Rp65.000.000 (kelebihan nilai wajar atas nilai buku aset bersih milik PT Barapanas) mrpk penjumlahan dari Rp15.000.000 (peningkatan nilai tanah) dan Rp50.000.000 (peningkatan nilai peralatan). Peningkatan nilai saham 40% PT Antariksana atas peningkatan aset PT Barapanas adalah sbb: Total Peningkatan Bagian saham PT Antariksana (40%) Tanah Rp15.000.000 Rp6.000.000 Peralatan 50.000.000 20.000.000 Rp65.000.000 Rp26.000.000

Ilustrasi alokasi SELISIH: Biaya perolehan investasi Rp200.000.000 Selisih lebih biaya perolehan di atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi Rp14.000.000 Total selisih Rp40.000.000 Nilai wajar aset bersih teridentifikasi (40%) Rp186.000.000 Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku aset bersih teridentifikasi Rp26.000.000 Nilai buku aset bersih teridentifikasi (40%) Rp160.000.000

Perlakuan SELISIH dalam Akuntansi Meskipun SELISIH berhubungan dengan aset PT Barapanas, namun PT Antariksana telah mengeluarkan tambahan biaya untuk memperoleh klaim atas aset PT Barapanas dan biaya itu direfleksikan dalam akun investasinya (PT Antariksana tidak mencatat SELISIH maupun biaya secara terpisah, namun digabung dengan akun investasi) Oleh karena itu, amortisasi atau penghapusan SELISIH dilakukan dengan mengurangi akun investasi dan pendapatan yang diperoleh dari investasi di PT Barapanas Karena tanah memiliki umur ekonomis tidak terbatas, maka porsi SELISIH yang terkait dengan tanah tidak diamortisasi. Sedang porsi SELISIH yang terkait dengan perlengkapan (Rp20.000.000) diamortisasi selama masa umur ekonomisnya Jika sisa umur ekonomis perlengkapan adalah 5 tahun, maka amortisasi SELISIH tahunan PT Antariksana adalah Rp4.000.000 (Rp20.000.000/5)

PT Barapanas mendeklarasikan dividen sebesar Rp20.000.000 selama tahun 2008 dan pada akhir tahun melaporkan laba bersih Rp80.000.000 pada tahun tersebut. Dengan menggunakan metode ekuitas, PT Antariksana mencatat jurnal berikut ini: (6) Investasi pada saham PT Barapanas 200.000.000 Kas 200.000.000 Mencatat pembelian saham PT Barapanas (7) Kas 8.000.000 Investasi pada saham PT Barapanas 8.000.000 Mencatat dividen dari saham PT Barapanas (Rp20.000.000 x .4) (8) Investasi pada saham PT Barapanas 32.000.000 pendapatan dari Investee 32.000.000 Mencatat pendapatan metode ekuitas (Rp80.000.000 x .4) (9) Pendapatan dari Investee 4.000.000 Investasi pada saham PT Barapanas 4.000.000 Amortisasi SELISIH pembelian terkait dg peralatan

Pencatatan Metode Ekuitas Dengan jurnal tsb, PT Antariksana mengakui pendapatan dari PT Barapanas sebesar Rp28.000.000 dan menyesuaikan investasinya di PT Barapanas ke saldo akhir sebesar Rp220.000.000 Amortisasi di buku PT Antariksana atas porsi SELISIH yang terkait dengan peralatan PT Barapanas adalah sama (Rp4.000.000) untuk setiap periode selama 5 tahun pertama (2008-2012). Amortisasi ini akan dihentikan setelah tahun 2012 karena porsi SELISIH telah diamartisasi secara penuh Terkait SELISIH maupun amortisasi SELISIH, tidak ada akun tersendiri yang dicatat di pembukuan investor. Hanya ada dua akun yang terlibat yaitu "Pendapatan dari Investee " dan "Investasi pada Saham PT Barapanas". Ketika akun "Investasi pada Saham PT Barapanas" diamortisasi, SELISIH antara nilai tercatat investasi dengan nilai buku aset bersih yang mendasarinya akan berkurang.

Penghapusan aset yang terkait dengan SELISIH Meskipun SELISIH dicatat di buku investor sebagai bagian akun investasi, namun ia terkait dengan aset tertentu milik investee. Jika investee menghapus aset yang ada kaitannya dengan SELISIH tsb, maka porsi dari SELISIH harus dihapus dari akun investasi yang ada di buku investor. Jika ini dilakukan, maka bagian investor atas keuntungan atau kerugian penghapusan aset milik investee harus disesuaikan untuk mencerminkan fakta bahwa investor telah membayar lebih tinggi daripada investee untuk bagian proporsional dari aset tersebut.

Example: Penghapusan aset yang terkait SELISIH Jika PT Barapanas menjual tanah dimana sebesar Rp6.000.000 terkait dengan perhitungan SELISIH PT Antariksana, maka PT Antariksana tidak dapat mengakui seluruh keuntungan atau kerugian penjualan tanah sebesar 40%. Diasumsikan bahwa PT Barapanas sebelumnya telah membeli tanah di tahun 2000 seharga Rp75.000.000 dan menjual tanah tsb tahun 2009 seharga Rp125.000.000. PT Barapanas mengakui keuntungan penjualan Rp50.000.000 dan porsi PT Antariksana atas keuntungan tsb adalah 40% (Rp20.000.000). Porsi keuntungan aktual yang diakui PT Antariksana harus disesuaikan dengan pembayaran sebelumnya, dimana ia telah membeli investasi di PT Barapanas dengan harga yang lebih tinggi dari nilai bukunya. Bagian PT Antariksana atas keuntungan yang dilaporkan PT Barapanas Rp20.000.000 Porsi SELISIH PT Antariksana yang terkait dengan tanah (6.000.000) Keuntungan yang diakui oleh PT Antariksana Rp14.000.000

Jurnal Pencatatan Penjualan Aset Jika PT Barapanas melaporkan pendapatan bersih (termasuk keuntungan penjualan tanah) sebesar Rp150.000.000 di tahun 2009, maka PT Antariksana mencatat jurnal berikut ini (abaikan dividen dan amortisasi SELISIH yang terkait dengan peralatan) (10) Investasi pada saham PT Barapanas 60.000.000 Pendapatan dari investee 60.000.000 Mencatat pendapatan metode ekuitas (Rp150.000.000 x .4) (11) Pendapatan dari investee 6.000.000 Investasi pada saham PT Barapanas 6.000.000 Menghapus SELISIH terkait dg tanah PT Barapanas yang dijual

Penurunan nilai investasi Jika nilai investasi mengalami penurunan, berdasarkan metode ekuitas, maka ia harus dihapus Jika nilai pasar investasi turun secara material dibawah nilai tercatat metode ekuitasnya, dan penurunan ini dipertimbangkan tidak temporer, maka nilai tercatat investasi dicatat sebesar nilai pasar dan suatu kerugian diakui. Nilai baru yang lebih rendah akan dijadikan dasar untuk mencatat penerapan metode ekuitas lanjutan. Recovery selanjutnya atas nilai investasi mungkin dapat diakui Indikasi penurunan nilai mengacu pada PSAK 55 dan penentuan penurunan nilai mengacu pada PSAK 48

Perubahan Jumlah Saham yang Dimiliki Pembelian tambahan saham Jika metode ekuitas digunakan untuk mencatat saham yang ada, dan kemudian ada tambahan saham baru pada akun investasi, maka nilai sebesar tambahan saham baru tsb ditambahkan dalam akun investasi. Selanjutnya, akuntansi metode ekuitas digunakan secara normal. Investasi saham baru dan lama digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan.

Example: Pembelian tambahan saham Diasumsikan PT ABC membeli 20% saham PT XZY pada tanggal 2 Januari 2008 dan membeli lagi 10% pada tanggal 1 Juli 2008 dan semua saham itu dibeli sebesar nilai bukunya. Jika PT XYZ memperoleh pendapatan dari tanggal 2 Januari sd 30 Juni sebesar Rp25.000.000 dan dari tanggal 1 Juli sd 31 Desember sebesar Rp35.000.000, maka total pendapatan yang diakui oleh PT ABC dari investasinya di PT XYZ adalah Rp15.500.000 Pendapatan, 2 Januari s/d 30 Juni: Rp25.000.000 X .20 Rp5.000.000 Pendapatan, 1 Juli s/d 31 Desember: Rp35.000.000 X .30 (20% + 10%) 10.500.000 Pendapatan dari investasi, 20X1 Rp15.500.000 Jika PT XYZ mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp10.000.000 pada tanggal 15 Januari dan 15 Juli, maka PT ABC mengurangi akun investasinya sebesar Rp2.000.000 (Rp10.000.000 x .20) pada tanggal 15 Januari dan sebesar Rp3.000.000 (Rp10.000.000 x .30)

Penjualan saham Ketika investasi saham biasa dicatat dengan metode ekuitas (dan mungkin investor memiliki kendali atas investee dan mungkin telah menyusun laporan keuangan konsolidasian), maka penjualan saham yang menyebabkan investor tidak lagi memiliki kendali atas investee sehingga konsolidasi tidak diperlukan lagi, maka pencatatan yang mencerminkan perubahan secara retroaktif dari metode ekuitas ke metode nilai wajar perlu dilakukan. Perubahan ke metode nilai wajar harus diterapkan secara retroaktif ke tanggal akuisisi saham di perusahaan investee sejak investasi pertama kali dimiliki.

Example: Penjualan saham PT Aroganomous membeli 50% saham PT Zorois pada tanggal 2 Januari 2007 dan menjual 30% sahamnya pada tanggal 2 Januari 2010. Diasumsikan PT Aroganomous merubah pencatatan investasi ke metode nilai wajar pd tgl 2 Jan 2010 karena ia kehilangan pengaruh signifikannya atas PT Zorois. Berikut ini adalah data pendapatan dan dividen PT Zorois, dan dengan asumsi bahwa pembelian saham sebesar nilai buku, figur pendapatan investasi awal yang dilaporkan oleh PT Aroganomous dan dinyatakan kembali adalah sbb: Tahun PT Zorois Pendapatan investasi yang dilaporkan oleh PT Aroganomous Pendapatan bersih Dividen Nilai awal menurut metode ekuitas (a) Restated menurut metode nilai wajar (b) 20X1 Rp15.000.000 Rp10.000.000 Rp5.000.000 Rp7.500.000 20X2 18.000.000 10.000.000 5.000.000 9.000.000 20X3 22.000.000 10.000.000 5.000.000 11.000.000 Rp55.000.000 Rp30.000.000 Rp15.000.000 Rp27.500.000 a50% dari dividen PT Zorois tahun berjalan b50% dari laba bersih PT Zorois tahun berjalan

Penyajian Kembali Laporan Keuangan Selanjutnya, pada laporan keuangan PT Aroganomous tahun 2010, laporan komparatif untuk tahun 2007, 2008, dan 2009 harus restated (disajikan kembali) untuk memasukkan kepemilikan PT Aroganomous atas dividen PT Zorois sebesar 50% dan untuk mengeluarkan bagian pendapatan PT Aroganomous yang diakui menurut metode ekuitas. Selain itu, akun investasi dan laba ditahan PT Aroganomous disajikan kembali seandainya jika metode nilai wajar telah diterapkan sejak tanggal akuisisi awal Pernyajian kembali ini dicapai dengan jurnal sbb: (12) Saldo laba 12.500.000 Investasi pada saham PT Zorois 12.500.000 Menyajikan kembali akun investasi dari metode wajar ke metode ekuitas: Rp27.500.000—Rp15.000.000

PERBANDINGAN METODE NILAI WAJAR DENGAN METODE EKUITAS Metode nilai wajar untuk mencatat akun investasi antar perusahaan konsisten dengan metode nilai wajar yang diterapkan untuk mencatat sebagian besar aset. Ia sesuai dengan pandangan akuntansi tradisional dan legal yang menyatakan bahwa realisasi pendapatan dari investee tidak akan ada sampai pendapatan tsb ditransfer sebagai dividen. Namun demikian, realisasi pendapatan berdasarkan dividen ini rawan dimanipulasi karena deklarasi dividen dapat dipengaruhi oleh investor. Pengakuan pendapatan dari investee dengan metode ekuitas (kriteria signifikan harus terpenuhi) yang tidak mempertimbangkan dividen yang dideklarasikan oleh investee dianggap memberi perlindungan atas manipulasi yang mungkin dilakukan oleh investor terhadap deklarasi dividen oleh investee. Kritik atas metode ekuitas: penilaian aset menyimpang dari nilai wajar, ia menggunakan pendekatan nilai pasar, dan kompisisi nilai tercatat investasi terdiri dari sejumlah komponen dan tidak sama dengan penilaian aset lainnya.

Kritik terhadap Metode Ekuitas Terdapat kritik atas penggunaan metode ekuitas untuk menggantikan konsolidasi pada tipe anak perusahaan tertentu. Meskipun metode ekuitas dipandang sebagai "one-line consolidation", namun jumlah detail yang dilaporkan menurut metode ekuitas adalah berbeda secara signifikan dibandingkan dengan konsolidasi. Contoh: investor akan melaporkan pendapatan bersih yang sama jika metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi di dua investee yang memiliki komposisi laporan laba rugi berbeda Investee 1 Investee 2 Penjualan Rp50.000.000 Rp500.000.000 Beban operasi (30.000.000) (620.000.000) Laba (rugi) operasi Rp20.000.000 Rp(120.000.000) Keuntungan penjualan tanah 140.000.000 Laba bersih Rp20.000.000 Rp20.000.000

Kritik Lanjutan terhadap Metode Ekuitas Jika metode ekuitas digunakan, investasi di perusahaan lain juga akan dilaporkan sebagai nilai tunggal di laporan posisi keuangan investor tanpa melihat struktur aset dan modal investee. Kritik atas metode ekuitas juga dilakukan karena metode ini memfasilitasi adanya skema off-statement of financial position financing , yaitu peminjaman melalui anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi dan melaporkan hal tsb sbg investasi di anak perusahaan dengan menggunakan metode ekuitas. PSAK 4 diterapkan untuk mengatasi hal tsb dengan menyatakan bahwa metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi di anak perusahaan, namun jika investor menyajikan laporan keuangan terpisah, maka metode kos akan digunakan dan konsolidasi mendeskripsikan secara virtual seluruh anak perusahaan yang mayoritas kepentingannya dimiliki.

Perbandingan Metode Nilai Wajar dan Metode Ekuitas Item Metode Nilai Wajar Metode Ekuitas Nilai tercatat investasi pada tgl akuisisi Nilai wajar Nilai wajar Nilai tercatat investasi pada umumnya setelah akuisisi Nilai wajar Biaya perolehan awal ditambah (dikurangi) bagian investor atas laba (rugi) investee dan dikurangi bagian investor atas dividen investee dan amortisasi atau penghapus-bukuan SELISIH Selisih Tidak diamortisasi atau dihapusbukukan Amortisasi atau penurunan nilai jika terkait dg aset investee dg masa manfaat terbatas atau aset yang dilepaskan Pengakuan pendapatan oleh investor Bagian investor atas dividen investee yang diumumkan sejak tanggal akuisisi Bagian investor atas laba investee sejak akuisisi, dibagikan atau tidak, dikurangi dg amortisasi atau penghapusbukuan SELISIH Dividen investee dari laba sejak akuisisi oleh investor Pendapatan Pengurang investasi Dividen investee melebihi laba sejak akuisisi oleh investor Pengurang investasi Pengurang investasi

KEPENTINGAN SELAIN INVESTASI SAHAM BIASA Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang mengembangkan kepentingan di perusahaan lain yang tidak direpresentasikan melalui investasi dalam bentuk saham biasa. Kepentingan ini bisa merupakan investasi kepentingan dalam skema partnerships, atau kepentingan yang tidak merefleksikan kepemilikan sama sekali. Karena variasi dan kompleksitas tipe skema ini, aturan akuntansi, jika ada, juga kompleks atau tidak ditentukan secara spesifik

PERTIMBANGAN TAMBAHAN TERKAIT METODE EKUITAS Penentuan Pengaruh Signifikan Kriteria untuk menentukan kapan investor memiliki pengaruh signifikan atas investee Laba Antara Perusahaan yang Belum Direalisasi Perlakuan terhadap keuntungan dari transaksi antar perusahaan yang belum terealisasi Aturan Tambahan dari PSAK 15 Ketentuan khusus dalam standar akuntansi terkait metode ekuitas Bagian Investor atas OCI Perlakuan terhadap bagian investor atas Other Comprehensive Income investee Akuntansi untuk Investasi di Anak Perusahaan Penerapan metode ekuitas untuk investasi di anak perusahaan

Penentuan Pengaruh Signifikan PSAK 15: kepemilikan sebesar 20% atau lebih atas saham investee menjadi dasar bagi investor untuk menjalankan pengaruh signifikannya atas kebijakan operasi dan keuangan di investee. Namun beberapa faktor dapat menyebabkan investor kehilangan (tidak dapat menjalankan) pengaruh signifikan tsb, seperti: 1 Keterwakilan dewan direksi 2 Partisipasi dalam membuat kebijakan 3 Transaksi material antar perusahaan 4 Pertukaran personal manajer 5 Ketergantungan tehnologi 6 Ukuran investasi terkait konsentrasi kepemilikan saham lain

Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi PSAK 15: metode ekuitas mengacu pada " one-line consolidation " karena: Pendapatan investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama jika investee dikonsolidasikan Semua penyesuaian metode ekuitas dibuat melalui investasi dan berhubungan dengan akun pendapatan, yang dilaporkan hanya dalam satu baris tunggal dalam laporan posisi keuangan dan dalam satu baris tunggal laporan laba rugi. Dalam hal ini, penjualan antar perusahaan tidak menghasilkan realisasi pendapatan sampai ia laba antar perusahaan dikonfirmasi melalui bbrp cara, biasanya melalui transaksi dengan pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan istimewa.

Perlakuan Laba Antarperusahaan Contoh: jika perusahaan induk menjual persediaan ke anak perusahaannya untuk memperoleh keuntungan, maka keuntungan tsb tidak bisa diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sampai persediaan tsb dijual oleh anak perusahaan ke pihak luar. Dari sudut pandang konsolidasi, keuntungan yang berasal dari transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa belum dapat direalisasi sampai ada penjualan ke pihak luar, sehingga keuntungan yang belum direalisasi harus dikeluarkan saat menyusun laporan keuangan konsolidasian. Selain itu, pendapatan dari investee yang dicatat dengan metode ekuitas oleh investor juga harus disesuaikan dengan keuntungan antar perusahaan yang belum dikonfirmasi.

Penyesuaian keuntungan antar perusahaan yang belum direalisasi Penjualan antar perusahaan pada umumnya dicatat pada buku penjualan afiliasi sama seperti penjualan lain, termasuk pengakuan keuntungannya. Pada metode ekuitas, jika ada keuntungan yang belum direalisasi pada akhir periode, ia harus dikurangkan dari pendapatan yang akan dilaporkan Menurut pendekatan " one-line consolidation ," pendapatan yang diakui dari investasi dan nilai tercatat investasi dikurangi untuk menghapus efek keuntungan antar perusahaan yang belum direalisasi. Jika keuntungan tsb direalisasi pada periode mendatang, jurnal pembalik akan dibuat.

Example: Ilustrasi penyesuaian keuntungan yang belum terrealisasi Diasumsikan PT Pantipatani memiliki 40% saham PT Lisanungisang. Pada tahun 20X1, PT Pantipatani menjual persediaan senilai Rp7.000.000 ke PT Lisanungisang dengan harga Rp10.000.000. PT Lisanungisang menjual kembali 1/3 persediaan ke konsumen selama tahun 2008 dan mempertahankan 2/3 nya sebagai persediaan akhir. Jumlah keuntungan yang ditunda adalah: Total profit antar perusahaan Rp10.000.000 – Rp7.000.000 = Rp3.000.000 Porsi yang belum terealisasi Rp3.000.000 x 2/3 = Rp2.000.000 Diasumsikan PT Lisanungisang melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp60.000.000 pada tahun 2008 dan tidak mendeklarasikan dividen. Berikut adalah jurnal yang dicatat oleh PT Pantipatani pada akhir periode 2008 31-12-2008 (13) Investasi saham di PT Lisanungisang 24.000.000 Pendapatan dari PT Lisanungisang 24.000.000 Mencatat pendapatan metode ekuitas (Rp60.000.000 x .4) (14) Pendapatan dari PT Lisanungisang 2.000.000 Investasi saham di PT Lisanungisang 2.000.000 Menghapus profit antar perusahaan yang belum terealisasi

Jurnal Realisasi Laba Antarperusahaan Jika seluruh persediaan yang tersisa dijual di tahun 2009, jurnal berikut akan dibuat di buku PT Pantipatani pada akhir tahun 2009 31-12-2009 (15) Investasi saham di PT Lisanungisang 2.000.000 Pendapatan dari PT Lisanungisang 2.000.000 Mengakui profit antar perusahaan yang telah terealisasi

Bagian Investor atas Laba Komprehensif Lainnya Ketika investor menggunakan metode ekuitas untuk melaporkan investasinya di perusahaan lain, pendapatan komprehensif investor harus memasukkan setiap bagiannya secara proporsional atas jumlah yang di disajikan dalam akun Laba Komprehensif Lainnya atau " Other Comprehensive Income /OCI" oleh investee. PT Andaradika membeli 40% saham PT Baranatama pada tanggal 1 Januari 2008. selama tahun 2008, PT Baranatama melaporkan net income sebesar Rp80.000.000 dan pendapatan kompehensif Rp115.000.000 termasuk di dalamnya adalah pendapatan komprehensif lain sebesar Rp35.000.000. OCI ini merefleksikan unrealized gain sebesar Rp35.000.000 (bersih dari pajak) dan ini menyebabkan peningkatan nilai wajar investasi yang diklasifikasikan dalam available-for-sale menurut kriteria yang ditentukan PSAK 55 (16) Investasi saham di PT Baranatama 14.000.000 Keuntungan yang belum terealisasi atas investasi di investee (OCI) 14.000.000 Mengakui bagian keuntungan yang belum terealisasi untuk available-for-sale dari investee (Rp35.000.000 x .40)

Terima Kasih
Tags