LAPORAN MINI RISET PSIKOLOGI SAINS_ KELOMPOK 1.pptx

LailaSapni 5 views 69 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 69
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69

About This Presentation

Psikologi sains


Slide Content

LAPORAN MINI RISET “ Miskonsepsi Peserta Didik pada Materi Pembelajaran Getaran,Gelombang dan Bunyi pada Kelas VIII-7 SMPN 17 Medan” Kelompok 1: Artha Christina Sinaga (4213151008) Arvina Arafah Harahap (4211151004) Laila Sapni (4213151018) Natasya Nurul Aqilah (4212451005) Dosen Pengampu: Sanimah , S. Pd, M. Pd Mata Kuliah: Psikologi Sains

Bab i Pendahuluan

Latar belakang Tujuan pembelajaran fisika di SMP adalah agar siswa menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari . Pembelajaran fisika di SMP juga dimaksudkan untukp embentukan sikap yang positif terhadap fisika , yaitu merasa tertarik untuk mempelajari fisika lebih lanjut . Kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang paling utama dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah . Keberhasilan tujuan pendidikan sebagian besar tergantung pada proses belajar mengajar di sekolah . Ada berbagai macam cara meremediasi miskonsepsi , diantaranya sebagai berikut , mencari atau mengungkapkan miskonsepsi yang dilakukan siswa , menemukan penyebab miskonsepsi tersebut , mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi . Miskonsepsi adalah Konsepsi yang tidak sesuai dengan konsepsi yang diakui oleh para ahli .

Rumusan masalah Bagaimana tingkat miskonsepsi siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Medan pada materi getaran , gelombang,dan bunyi ? Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Medan pada materi getaran , gelombang,dan bunyi ? Apa tindakan lanjut yang harus dilakukan untuk mengurangi miskonsepsi siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Medan pada materi getaran , gelombang,dan bunyi ?

Tujuan Mengetahui tingkat miskonsepsi siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Medan pada materi getaran , gelombang,dan bunyi . Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Medan pada materi getaran , gelombang,dan bunyi . Mengetahui tindakan lanjut yang harus dilakukan untuk mengurangi miskonsepsi siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Medan pada materi getaran , gelombang,dan bunyi .

Bab 11 kajian teori dan kerangka pemikiran

Kajian teori Berdasarkan hasil PISA memperlihatkan pendidikan matematika dan sains pada siswa Indonesia sangatlah rendah. Salah satu penyebab dari lemahnya kualitas pendidikan di Indonesia ini adalah kurangnya pemahaman konsep (Lia, 2015), disebabkan dalam proses pembelajaran di kelas, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membangun pemahaman konsep dalam mentalnya. Sedangkan dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran sains, yaitu fisika siswa dituntut untuk memahami dan menghayati bagaimana konsep itu diperoleh, menghubungkan satu konsep dengan konsep lain dan menggunakan konsep-konsep tersebut untuk menunjang konsep sains lainnya, Ketika sebuah soal diubah sedikit, banyak siswa yang tidak bisa mengerjakannya karena yang mereka tahu atau hafal hanya rumusnya tetapi tidak dengan konsepnya. Padahal mata pelajaran IPA khususnya fisika tidak hanya sekedar telah dirumuskan oleh para peneliti berdasarkan kejadian yang terdapat di alam. Menurut Hasim & Ihsan (2011), konsep-konsep fisika yang tertanam dalam menghafalkan rumus, tetapi dibutuhkan pemahaman konsep yang benar dan tepat sehingga tidak menimbulkan salah konsep atau miskonsepsi .

Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran ini berfokus pada identifikasi dan analisis kesalahpahaman konseptual yang dialami oleh siswa dalam mempelajari materi getaran, gelombang, dan bunyi. Miskonsepsi , atau pemahaman yang keliru, sering kali menghambat pemahaman mendalam dan pencapaian akademis siswa. Riset ini akan dimulai dengan pengumpulan data melalui tes diagnostik yang dirancang untuk mengungkap area di mana siswa mengalami kesulitan. Selanjutnya, analisis data akan membantu mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi. Dengan memahami penyebab dan jenis miskonsepsi , penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi pengajaran yang lebih efektif, yang dapat membantu guru dalam memperbaiki metode pengajaran mereka dan meningkatkan pemahaman siswa tentang getaran, gelombang, dan bunyi.

Bab 111 Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menghasilkan deskripsi atau gambaran keadaan fakta , kondisi atau hal-hal lain yang sedang diteliti , dan hasil penelitian dideskripsikan dalam laporan penelitian . Metode kualitatif bertujuan untuk menjabarkan pada konsep getaran , gelombang , dan bunyi , materi apa saja yang mengalami miskonsepi . Teknik pengumpulandata dilakukan dengan cara memberikan tes diagnostik miskonsepsi pada materi “Getaran, Gelombang, dan Bunyi” berupa two tier test pilihan ganda dengan alasan sebanyak 10 butir soal. Metode penelitian Teknik pengumpulan data

Analisis data Untuk menghitung persentase pada setiap kategori pemahaman siswa menggunakan rumus berikut : P = Keterangan : P : Persentase kategori siswa S : Banyak siswa yang menjawab sesuai kategori JS : Keseluruhan siswa yang menjawab tes   Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan jawaban siswa. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu siswa yang paham konsep, tidak paham konsep, miskonsepsi , dan miskonsepsi false negative (eror). Penggolongan siswa dapat dilihat pada table berikut: No Kategori Tipe Respons Tier 1 (Jawaban) Tier 2 (Alasan) 1 Paham Konsep (PK) Benar Benar 2 Miskonsepsi (M) Benar Salah 3 Tidak Paham Konsep (TPK) Salah Salah 4 Miskonsepsi False Negative (Eror) Salah Benar

Lokasi : SMP Negeri 17 Medan Waktu : Sabtu , 18 Mei 2024 Subjek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII semester genap yang terdiri dari 26 orang siswa . Lokasi dan waktu Subjek penelitian

Instrumen penelitian Instrument yang digunakan pada penelitian ini yaitu Two Tier Multiple Choice Diagnostic Test yang terdiri dari 10 butir soal pada materi “Getaran, Gelombang, dan Bunyi”. No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal 1. Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran dan gelombang 1, 2, 3, 7 4 2. Menjelaskan ciri atau sifat-sifat bunyi serta pemanfaatannya 4, 5, 6 3 3. Memahami konsep getaran 8 1 4. Memahami konsep besaran dan cepat rambat gelombang 9, 10 2 Total 10 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Diagnostik

Langkah penelitian Langkah penelitian yang kelompok kami lakukan yaitu : Mengidentifikasi masalah . Merumuskan pertanyaan yang akan dimasukkan kedalam angket . Menetukan desain dan metode penelitian . Menyusun instrument dan mengumpulkan data. Menganalisis data dan membahas data hasil penelitian . Membuat kesimpulan dan saran. Membuat laporan hasil penelitian .

Bab iv hasil dan pembahasan

Dari hasil analisis deskriptif dengan tes diagnostic two tier multiple choice pada konsep getaran , gelombang dan bunyi didapatkan hasil pada kategori paham konsep sebanyak 11,53%, miskonsepsi sebanyak 23,84%, tidak paham konsep sebanyak 45,76%, dan miskonsepsi false negative ( eror ) sebanyak 18,84% yang ditunjukkan pada table berikut : Tabel 4.1 Persentase Paham Konsep , Miskonsepsi , Tidak Paham Konsep , dan Miskonsepsi False Negative ( Eror ) Berdasarkan Butir Soal No Soal Paham (%) Miskonsepsi (%) Tidak Paham Konsep (%) Miskonsepsi False Negative (%) 1 30,77% 19,23 34,61 15,38 2 15,38 23,07 46,15 15,38 3 23,07 50 26,92 4 19,23 26,92 42,30 11,53 5 15,38 23,07 38,46 23,07 6 11,53 11,53 61,53 15,38 7 3,84 34,61 42,30 19,23 8 7,69 26,92 38,46 26,92 9 11,53 23,07 50 15,38 10 26,92 53,84 19,23 Rata-Rata 11,53 23,84 45,76 18,84 Dari table 4.1 terlihat bahwa siswa memiliki persentase miskonsepsi tertinggi yaitu pada butir soal nomor 7 sebanyak 34,61%.

Soal nomor 7: Jika cepat rambat suatu gelombang 10 m/s dan panjang gelombangnya 30 m, maka frekuensinya….. 0,3 Hz C. 337,5 Hz 3 Hz D. 675 Hz Alasan: Frekuensi gelombang merupakan perkalian dari panjang gelombang dan cepat rambat gelombang tersebut Frekuensi merupakan setengah kali panjang gelombang dan cepat rambat gelombang Frekuensi merupakan hasil bagi antara cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang Frekuensi merupakan hasil bagi antara panjang gelombang dengan cepat rambat gelombang

Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi yaitu siswa mungkin bingung tentang bagaimana menggunakan rumus v= λ ⋅ f . Mereka mungkin salah menerapkan operasi matematika dasar ( perkalian atau pembagian ). Siswa belum memahami konsep dasar tentang hubungan antara cepat rambat gelombang , panjang gelombang , dan frekuensi . Siswa salah dalam menginterpretasikan soal , terutama jika mereka tidak familiar dengan simbol atau istilah fisika yang digunakan . Jika siswa tidak yakin , mereka mungkin memilih jawaban berdasarkan alasan yang terdengar masuk akal meskipun sebenarnya salah . Konsep yang benar untuk soal di atas adalah : Untuk menentukan frekuensi gelombang , kita menggunakan rumus dasar dalam fisika gelombang : 𝑣 = 𝜆⋅𝑓 𝑓

Di mana : v adalah cepat rambat gelombang (10 m/s), λ adalah panjang gelombang (30 m), f adalah frekuensi gelombang yang ingin kita cari . Kita dapat menyelesaikan untuk 𝑓 : 𝑓 = 𝑣/𝜆 Masukkan nilai v dan λ : 𝑓 = 10 m/s / 30 m ​ 𝑓 = 1 / 3 Hz 𝑓 = 0,3 Hz Dari table 4.1 terlihat bahwa siswa memiliki persentase miskonsepsi tertinggi yaitu pada butir soal nomor 6 sebanyak 61,53%.

6. Seorang siswa menempelkan telinganya pada rel kereta api . Bunyi kereta api dapat didengar oleh telinga siswa tersebut , walaupun posisinya masih jauh . Hal ini merupakan bukti bahwa .... Bunyi kereta api hanya dapat merambat melalui rel kereta api Bunyi kereta api sebagian besar merambat melalui rel kereta api Bunyi merambat melalui udara beralih merambat melalui kereta api Bunyi merambat pada rel kereta api lebih baik daripada di udara Alasan : Bunyi merambat pada zat padat lebih baik daripada udara Rel kereta api merupakan medium yang paling baik dalam perambatan bunyi Bunyi dari kereta api yang merambat melalui udara beralih merambat melalui rel kereta api Bunyi sebagian besar merambat melalui zat padat , sehingga terdengar lebih keras

Beberapa faktor yang menjadi penyebab tidakmpaham konsep adalah siswa belum memahami bahwa bunyi dapat merambat melalui berbagai medium (padat, cair, gas) dengan kecepatan dan efisiensi yang berbeda. Siswa mungkin belum memahami dengan baik bahwa bunyi merambat lebih baik melalui zat padat (seperti rel kereta api) dibandingkan dengan melalui udara. Zat padat memiliki kerapatan partikel yang lebih tinggi sehingga memungkinkan gelombang bunyi merambat lebih cepat dan efisien. Siswa keliru menginterpretasikan pilihan jawaban dengan menganggap bahwa bunyi hanya merambat melalui udara atau hanya merambat melalui rel kereta api, bukan keduanya. Mereka mungkin juga tidak menyadari bahwa bunyi yang terdengar lebih jelas melalui rel karena kecepatan rambat dan kerapatan media. Dari table 4.1 terlihat bahwa siswa memiliki persentase miskonsepsi false negative tertinggi yaitu pada butir soal nomor 8 sebanyak 26, 92%.

Terdapat dua buah bandul dengan massa yang sama . Tali bandul A lebih panjang daripada tali bandul B. Jika kedua bandul diayunkan dengan sudut simpangan sebesar 10 derajat , maka yang terjadi pada kedua bandul setelah diayunkan secara bersamaan adalah .. Frekuensi bandul A lebih kecil daripada frekuensi bandul B Periode bandul A lebih kecil daripada periode bandul B Frekuensi bandul A lebih besar daripada frekuensi bandul B Periode bandul A lebih besar daripada periode bandul B Alasan : A. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin besar , sehingga semakin besar frekuensi getaran B. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin besar , sehingga semakin kecil frekuensi getaran C. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin kecil , sehingga semakin besar frekuensi getaran D. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin kecil , sehingga semakin kecil frekuensi getaran 8. Perhatikan gambar berikut !

Siswa mengalami miskonsepsi false negative pada soal di atas karena kurangnya pemahaman mengenai hubungan antara panjang tali bandul dan periode/frekuensi getarannya. Siswa mungkin mengetahui rumus, tetapi tidak dapat mengaplikasikannya dengan benar dalam konteks soal. Mereka mungkin salah dalam menghitung atau menginterpretasikan hasil dari rumus yang diberikan. Siswa tidak dapat menghubungkan teori yang telah dipelajari dengan situasi nyata yang diberikan dalam soal, seperti pengaruh panjang tali pada periode dan frekuensi getaran bandul.

Bab v Pembahasan rekayasa ide

Berdasarkan hasil analisis data yang kami lakukan Untuk mengatasi dan mencegah miskonsepsi pada materi pembelajaran getaran, gelombang, dan bunyi di kelas VIII-7 SMPN 17 Medan, direkomendasikan rancangan rekayasa ide berupa strategi pembelajaran yang lebih efektif dan interaktif. Pertama, penggunaan pendekatan konstruktivis , di mana siswa diajak untuk membangun pemahaman melalui eksperimen langsung dan kegiatan praktis yang relevan. Misalnya, demonstrasi gelombang pada air atau menggunakan alat sederhana untuk memperlihatkan getaran dan bunyi dapat membuat konsep-konsep ini lebih nyata dan mudah dipahami.

Kedua, penerapan pembelajaran berbasis masalah (problem- based learning ) yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan memecahkan masalah nyata terkait materi ini. Selain itu, integrasi teknologi pendidikan, seperti simulasi komputer dan video pembelajaran interaktif, dapat membantu visualisasi konsep yang abstrak. Model pembelajaran berbasis masalah adalah terdiri dari siswa dengan menyediakan masalah terstruktur yang terbuka dan menantang. Siswa menggunakan informasi dan proses dalam situasi dunia nyata untukmemecahkan masalah. Pembelajaran berbasis masalah sebagai kurikulum pilihan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja pada masalah dalam skenario kehidupan nyata. Secara terstruktur masalah ini tidak memiliki jawaban yang benar.mereka memerlukan pilihan penyelidikan dan penerapan isi dan proses siswa belajar dan berlatih ( Gayle H.Gregory dan Carolyn Chapman ).

Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi teori konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama antara siswa, guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan, guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru juga disarankan untuk mengadopsi strategi asesmen formatif secara berkala untuk mengidentifikasi dan memperbaiki miskonsepsi sejak dini. Diskusi kelompok dan tanya jawab terarah dapat memperdalam pemahaman serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengklarifikasi konsep yang salah. Dengan menggabungkan metode-metode ini, diharapkan pembelajaran fisika menjadi lebih menarik, partisipatif, dan efektif dalam mencegah serta mengatasi miskonsepsi.

Bab vi Kesimpulan dan saran

Pada penelitian di SMP Negeri 17 Medan semester genap tahun 2024/2025 pada siswa kelas VIII sebanyak 1 kelas dengan jumlah 26 siswa dilakukan tes miskonsepsi siswa dengan memberikan tes berupa Two Tier Multiple Choice Diagnostic Test yang terdiri dari 10 butir soal pada materi “Getaran, Gelombang, dan Bunyi”. Dari hasil penelitian didapakan hasil bahwa miskonsepsi siswa tertinggi terdapat pada pembahasan mengenai besaran fisika pada getaran dan gelombang. Tindakan lanjut yang dapat dilakukan untuk mengatasi miskonsepsi ini adalah penggunaan pendekatan konstruktivis , penerapan pembelajaran berbasis masalah (problem- based learning ), dan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi teori konstruktivis . Berdasarkan kesimpulan disamping , berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan guru sebagai tenaga pendidik hendaknya lebih memperhatikan dan melakukan peningkatan kualitas pengajaran, melakukan penilaian dan diagnosis miskonsepsi , pengembangan materi pembelajaran baik model dan pendekatan pembelajaran untuk mencapai pembelajaran IPA yang integrative . Kesimpulan Saran

Instrumen tes Dan kunci jawaban

SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI “GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI” Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi : Getaran , Gelombang dan Bunyi Kelas /Semester : VII/ Genap

Satu gelombang dan panjang gelombang ditunjukkan oleh …. A-B-C dan A-C A-B-C-D-E dan A-C-E A-C dan A-B-C D. A-C-E dan A-B-C-D-E Alasan : Satu gelombang yaitu dari AC-E dan panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh satu gelombang yaitu dari A-B-C-D-E Satu gelombang yaitu dari AC dan panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh sat gelombang yaitu dari A-B-C Satu gelombang yaitu dari AB-C-D-E dan panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh satu gelombang yaitu dari A-C-E Satu gelombang yaitu dari AB-C dan panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh oleh satu gelombang yaitu dari A-C 1. Perhatikan gambar berikut !

Jika N = jumlah getaran dan A = amplitudo ( simpangan terjauh ), yang dimaksud satu kali getaran dan amplitudo pada bandul di atas adalah …. A. 2-1 dan 2-1 B. 2-1 dan 1-2-3 C. 2-1-2-3-2 dan 2-1 D. 2-1-2-3-2 dan 1-2-3 Alasan : A. Satu kali getaran yaitu dari 2- 1-2-3-2 dan amplitudo merupakan simpangan terjauh yaitu dari 2-1 B. Satu kali getaran yaitu dari 2-1 dan amplitudo merupakan simpangan terjauh yaitu dari 2-1 C. Satu kali getaran yaitu dari 2-1 dan amplitudo merupakan simpangan terjauh yaitu dari 1-2-3 D. Satu kali getaran yaitu dari 2- 1-2-3-2 dan amplitude merupakan simpangan terjauh yaitu dari 1-2-3 2. Perhatikan gambar berikut !

3. Pada soal no. 2 di atas , jika waktu yang dibutuhkan bandul untuk berayun dari 2 ke 3 adalah 0,2 detik , frekuensi dari bandul tersebut adalah …. A. 0 0,2 Hz B. 0 ,8 Hz C. 1,25 Hz D. 5 Hz Alasan : Frekuensi getaran adalah lama waktu benda bergetar dibagi dengan banyaknya getaran yang terbentuk selama benda bergetar Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran yang terbentuk selama benda bergetar dibagi dengan lama waktu benda bergetar Frekuensi getaran adalah lama waktu benda bergetar dikali dengan banyaknya getaran yang terbentuk selama benda bergetar Frekuensi getaran adalah satu per waktu yang diperlukan benda untuk bergetar

4. Dua syarat agar bunyi dapat didengar oleh manusia adalah …. Adanya zat perantara dan frekuensinya infrasonik dan ultrasonik Tanpa zat perantara dan frekuensinya infrasonik dan ultrasonik Adanya sumber bunyi dan tanpa zat perantara Adanya sumber bunyi dan zat perantara Alasan : Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ! A. Bunyi dapat merambat jika ada zat perantara. B. Bunyi dapat merambat tanpa adanya zat perantara . C. Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah infrasonik dan ultrasonik . D. Bunyi ditimbulkan oleh sumber bunyi . Alasan yang benar adalah : 1 dan 4 C. 1 dan 3 2 dan 4 D. 2 dan 3

5. Sa lah satu akibat pengaruh getaran terhadap medium di sekitarnya ( udara ) adalah timbulnya bunyi yang semakin keras . Gejala seperti ini dinamakan resonansi . Resonansi bisa terjadi jika …. Panjang benda sama dengan sumber getar Amplitudo benda sama dengan sumber getar Frekuensi benda sama dengan sumber getar Kecepatan benda sama dengan sumber getar Alasan : Jika panjang benda sama dengan panjang sumber getar maka benda tersebut akan ikut bergetar Jika amplitudo benda sama dengan amplitudo sumber getar maka benda tersebut akan ikut bergetar Jika frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber getar maka benda tersebut akan ikut bergetar Jika kecepatan benda sama dengan kecepatan sumber getar maka benda tersebut akan ikut bergetar

6. Seorang siswa menempelkan telinganya pada rel kereta api . Bunyi kereta api dapat didengar oleh telinga siswa tersebut , walaupun posisinya masih jauh . Hal ini merupakan bukti bahwa .... Bunyi kereta api hanya dapat merambat melalui rel kereta api Bunyi kereta api sebagian besar merambat melalui rel kereta api Bunyi merambat melalui udara beralih merambat melalui kereta api Bunyi merambat pada rel kereta api lebih baik daripada di udara Alasan : Bunyi merambat pada zat padat lebih baik daripada udara Rel kereta api merupakan medium yang paling baik dalam perambatan bunyi Bunyi dari kereta api yang merambat melalui udara beralih merambat melalui rel kereta api Bunyi sebagian besar merambat melalui zat padat , sehingga terdengar lebih keras

7. Jika cepat rambat suatu gelombang 10 m/s dan panjang gelombangnya 30 m, maka frekuensinya ….. A. 0,3 Hz C. 337,5 Hz B. 3 Hz D. 675 Hz Alasan : Frekuensi gelombang merupakan perkalian dari panjang gelombang dan cepat rambat gelombang tersebut Frekuensi merupakan setengah kali panjang gelombang dan cepat rambat gelombang Frekuensi merupakan hasil bagi antara cepat rambat gelombang dengan panjang gelombang Frekuensi merupakan hasil bagi antara panjang gelombang dengan cepat rambat gelombang

Terdapat dua buah bandul dengan massa yang sama . Tali bandul A lebih panjang daripada tali bandul B. Jika kedua bandul diayunkan dengan sudut simpangan sebesar 10 derajat , maka yang terjadi pada kedua bandul setelah diayunkan secara bersamaan adalah .. Frekuensi bandul A lebih kecil daripada frekuensi bandul B Periode bandul A lebih kecil daripada periode bandul B Frekuensi bandul A lebih besar daripada frekuensi bandul B Periode bandul A lebih besar daripada periode bandul B Alasan : A. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin besar , sehingga semakin besar frekuensi getaran B. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin besar , sehingga semakin kecil frekuensi getaran C. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin kecil , sehingga semakin besar frekuensi getaran D. Semakin panjang tali maka periode getaran semakin kecil , sehingga semakin kecil frekuensi getaran 8. Perhatikan gambar berikut !

Tanda X pada grafik di atas menunjukkan . A. P eriode B. F rekuensi C. Panjang gelombang D. Simpangan gelombang Alasan : A. Jarak dua puncak gelombang yang saling berurutan B. Simpangan gelombang yang diukur dari puncak gelombang ke puncak gelombang yang berurutan C. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang D. Jumlah gelombang yang terbentuk dalam waktu satu sekon 9. P erhatikan gambar berikut !

Cepat rambat gelombang dari tali A ke tali B adalah . A. Cepat rambat gelombang semakin cepat B. C epat rambat gelombang melambat C. Cepat rambat gelombang tetap D. Cepat rambat gelombang Alasan : A. Se makin berat massa tali maka faktor inersia atau massa jenis tali (u) akan semakin besar . Partikel pada tali akan bergerak lebih lambat , sehingga memperlambat rambatan gelombang pada medium yang massanya lebih berat B. S emakin berat massa tali maka faktor inersia atau massa jenis tali (u) akan semakin besar . Partikel pada tali akan bergerak lebih cepat , sehingga gelombang merambat lebih banyak C. Tegangan antara tali A dan tali B sama maka cepat rambat gelombang tetap D. T egangan antara tali A dan tali B berbeda , maka cepat rambat gelombang berubah   10. Tika memiliki duah buah tali yang sama panjang tetapi massanya berbeda. Massa tali A lebih kecil daripada tali B. Tika menyambungkan salah satu ujung tali A dengan tali B dan ujung tali B satunya diikatkan ke pohon sedangkan ujung tali A satunya dipegang Tika. Tika menyentakkan tali tersebut sehingga membentuk gelombang yang merambat dari ujung tali A hingga ujung tali B yang terikat di pohon, seperti pada gambar!

Kunci jawaban soal tes diagnostik NO. JAWABAN ALASAN 1 B C 2 C A 3 C B 4 D A 5 C C 6 D A 7 A C 8 A B 9 C A 10 B A

Data hasil penelitian Data hasil tes diagnostik siswa pada materi “ Getaran , Gelombang , dan Bunyi ” Keterangan : Jawaban benar dan alasan benar = Paham Konsep (PK) Jawaban benar dan alasan salah = Miskonsepsi (M) Jawaban salah dan alasan salah = Tidak Paham Konsep (TPK) Jawaban salah dan alasan benar = Error (E)

NO SOAL NAMA SISWA KRITERIA PK M TPK E 1 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       NO SOAL NAMA SISWA KRITERIA PK M TPK E 1 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli      

Ikhwan         Ismail     Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 8 5 9 4 Ikhwan         Ismail     Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 8 5 9 4

2 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       2 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 4 6 12 4 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 4 6 12 4

3 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       3 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH   6 13 7 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH   6 13 7

4 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       4 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 5 7 11 3 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 5 7 11 3

5 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       5 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 4 6 10 6 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 4 6 10 6

6 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       6 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 3 3 16 4 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 3 3 16 4

7 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       7 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 1 9 11 5 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 1 9 11 5

8 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       8 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 2 7 10 7 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 2 7 10 7

9 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       9 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 3 6 13 4 Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH 3 6 13 4

10 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan       10 Ahmad Hasibuan       Al-Fattah       Amelia sari       Arya Pratama       Andra Dwi Nata       Arummayza       Azzahra       Debby       Dinda       Dwi Ayu       Dzaky Pratama       Endah Ayu       Feri Fadli       Ikhwan      

  Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH - 7 14 5   Ismail       Kayla       Lily Febriani       Mesya       Mhd. Fazriansyah       Nazrah       Rizky Aditia       Mhd. Imam       M. Arif       Rafa       Yasir       Wita       JUMLAH - 7 14 5

Lampiran DOKUMENTASI

Dokumentasi

Dokumentasi

DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

Terimakasih
Tags