Survei sosial kemasyarakatan Kabupaten Bangka 2024
metodologi Sampel responden menyebar di 30 desa / kelurahan di Kabupaten Bangka dengan mempertimbangkan proporsi jenis kelamin Margin of error yang digunakan sebesar 8.37% dan respon rate diperkirakan 95% Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka ( face to face ) oleh pewawancara yang telah dilatih
KETERANGAN RESPONDEN
Jumlah responden KETERANGAN RESPONDEN
SUKU KETERANGAN RESPONDEN
KETERANGAN RESPONDEN Tingkat pendidikan
Lamanya tinggal KETERANGAN RESPONDEN
PERMASALAHAN di KABupaten BANGKA PERMASALAHAN DI KABUPATEN BANGKA
1. PERSEPSI ARAH PERUBAHAN KABUPATEN BANGKA PERMASALAHAN DI KAB. BANGKA
2. PEREKONOMIAN KABUPATEN BANGKA PERMASALAHAN DI KAB. BANGKA
3. Perpolitikan KABUPATEN BANGKA PERMASALAHAN DI KABUPATEN BANGKA
4. Sosial kemasyarakatan KABUPATEN BANGKA PERMASALAHAN DI KABUPATEN BANGKA
5. Demokrasi di KABUPATEN BANGKA PERMASALAHAN DI KAB. BANGKA
CALON Kepala daerAH KABUPATEN BANGKA
Kepemimpinan BUPATI PILKADA BUPATI 2024
Kepemimpinan wakil BUPATI PILKADA BUPATI 2024
KETERPILIHAN INCUMBENT PADA PILKADA MENDATANG PILKADA BUPATI 2024
KETERPILIHAN INCUMBENT PADA PILKADA MENDATANG PILKADA BUPATI 2024
KETERPILIHAN INCUMBENT PADA PILKADA MENDATANG PILKADA BUPATI 2024
PERMASALAHAN yang harus diselesaikan PILKADA BUPATI 2024
Kombinasi 3 Pasangan calon BUPATI dan waKIL PILKADA BUPATI 2024
Kombinasi 3 Pasangan calon BUPATI dan waKIL PILKADA BUPATI 2024
SIMULasi 2 Pasangan calon BUPATI dan waKIL PILKADA BUPATI 2024
SIMULasi 2 Pasangan calon BUPATI dan waKIL PILKADA BUPATI 2024
SIMULASI HEAD TO HEAD PER KECAMATAN SR-AKSAN VS MULKAN-RAMADIAN (1)
Kesimpulan 1. Masyarakat bangka menilai persoalan ekonomi menjadi permasalahan paling buruk perkembangannya. 2. Berdasarkan hasil survei ditemukan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Mulkan dan syahbudin tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 52%. Disisi lain, ketidakpuasan masyarkat yg mencapai 40% bisa memberikan dampak elektoral yg rendah kepada Bupati Incumbent. 3. Bupati Incumbent masih memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi dibandingkan kandidat tokoh masyarakat yang lain. Berdasarkan pertanyaan popularitas dan TOP of Mind, tingkat popularitas sebesar 78%, tingkat keterpilihan mencapai 24% 4. Dengan tingkat kepuasan yang tidak terlalu tinggi terhadap bupati incumbent, berdampak pada tingkat keinginan masyarakt untuk memilih kandidat yang lain sangat tinggi, sebesar 72 %. 5. Berdasarkan tingkat keinginan masyarakat untuk memilih Bupati baru yang tinggi mencapai 72% lebih, maka peluang kandidat lain untuk memenangkan pilkada menjadi lebih besar .
Rekomendasi Berdasarkan hasil survei, bagi kandidat Bupati yang akan maju dalam pilkada maka peningkatan atau penyelesaian masalh ekonomi menjadi isu dan program yang wajib tersampaikan kepada masyarakat. Bagi kandidat penantang perlu untuk meningkatkan popularitas (pemasangan baleho, iklan, medsos, temu tokoh/warga) secara massif. Berdasarkan simulasi survei, maka bagi kandidat penantang peluang untuk menang lebih besar apabila hanya 2 pasangan saja (Head to Head) yang maju dalam pilkada. Pemilihan partai koalisi dan calon bupati & wakil bupati yang tepat sangat penting dan strategis guna meningkatkan elektabilitas.