Life Skill dan Konsep Pendidikan Seumur Hidup (PPT).pptx

vivoking41 8 views 16 slides Oct 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

hhgj


Slide Content

Life Skill dan Konsep Pendidikan Seumur Hidup Dosen Pembimbing : Dr. Adolf Bastian, M.Pd Diana Sulistyani , S.Pd ., M.Pd Anggota Kelompok Miratul Fitriyani Alpina Wiwik Susantri

PENDAHULUAN Konsep Pendidikan seumur hidup sebenarnya sudah sejak lama ada baik dari zaman para ahli filosopi terdahulu sampai saat ini . Apalagi bagi umat islam jauh sebelum orang-orang modern memperkenalkannya , islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup sebagaiman yang tercantum pada sebuah hadits nabi muhammad SAW yang sering kita dengar . “ Tuntutlah ilmu dari dalam buaian hingga keliang lahat ” konsep tersebut sampai saat ini masih banyak digunakan oleh pencipta karya-karya buku baru .

LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Undang-undang sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 13 ayat 1 merupakan landasan hukum mengenai pendidikan seumur hidup di Indonesia. Pasal itu berbunyi “ Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya ” 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar , pendidikan menengah dan pendidikan tinggi 2. sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang . 3. disamping pendidikan formal dan non formal, terdapat pula pendidikan informal yakni jalur pendidikan keluarga dan lingkungan .

PENGERTIAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus – menerus dari bayi sampai meninggal dunia Dalam kaitannya dengan pendidikan seumur hidup , pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar , umumnya teratur dan tidak sistematis . Sejak seseorang lahir sampai meninggal seperti di dalam lingkunga keluarga . Pendidikan keluarga sangat besar pengaruhnya karena disanalah anak dibesarkan , dipelihara dan menerima sejumlah nilai serta norma yang ditanamkan kepadanya . Motivasi belajar anak juga didapatkan di dalam lingkungan keluarga . Terkait dengan hal ini , Wlodkowski dan Jaynes menyatakan bahwa para orang tua hendaknya tampil sebagai faktor pemberi pengaruh utama bagi motivasi belajar anak .

Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif 1. Tinjauan Ideologi Pendidikan seumur hidup atau Long Life Education akan memungkinkan potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya . Pada dasarnya semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama , khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilanya ( Skil ). Tinjauan Ekonomis pendidikan merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkungan yang menyeret pada kebohongan dan kemelaratan . Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkinkan seseorang untuk : - meningkatkan produktivitasnya - memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilinya - memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenagkan - memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga sangat penting dan besar artinya .

3. Tinjauan Sosiologis pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya . Oleh karena itu anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali . Dengan demikian pendidikan seumur hidup kepada orang tua merupakan solusi dari masalah tersebut . 4. Tinjauan Filosofis negara-negara demokrasi seperti indonesia menginginkan seluruh rakyatnya menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah , DPR, DPD, dan sebagainya . Oelh karena itu pendidikan kewarganegaraanperlu diberikan kepada setiap orang . Hal ini menjadi tugas pendidikan seumur hidup . 5. Tinjauan Teknologis Di era globalisasi seperti sekarang ini , tampaknya dunia dilanda eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya . Semua orang tidak terkecuali para pendidik , sarjana , pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan leterampilannya seperti yang terjadi di negara-negara maju .

6. Tinjauan Psikologis dan Paedagosis bagaimanapun diakui bahwa perkembangan IPTEK yang sangat pesat punya dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep , teknik , dan metode pendidikan . Disamping itu perkembangan tersebut juga semakin luas , dalam dan kompleks yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah . oleh sebab itu , tugas pendidikan jalur sekolah yang saat sekarang ini ialah mengajarkan beagaimana cara belajar , menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk terus belajar sepanjang hidupnya . Memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berybah secara cepat . Berkenaan dengan itulah , perlu diciptakan satu kondisi yang merupakan aplikasi atas pendidikan seumur hidup atau Life Long Education.

Dasar , Tujuan dan Implikasi Dasar-dasar pendidikan seumur hidup - Prinsip pendidikan seumur hidup seutuhnya dan berlangsung seumur hidup didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi : Dasar-dasar filosofis - secara filosofis ( filsafat manusia ) hakikat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi / potensi-potensi esensial - manusia sebagai mahkluk pribadi (Individual being) - manusia sebagai amahkluk sosial (Social being) - manusia sebagai mahkluk susila (Moral being)

2. Dasar-dasar Psikofisisnya yang dimaksud dasar-dasar psikosifis adalah dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia . Realitas psikosifis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara : potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik segi pikir , rasa, karsa , cipta maupun budi nurani . Potensi-potensi dan kesadaran jasmaniah yakni jasmani yang sehat dengan panca indera yang normal yang secara fisiologis bekerja sama dengan sistem saraf dan kejiwaan Potensi-potesni psikofisi ini juga berada di dalam suatu lingkungan hidupnya baik alamiah ( fisik ) maupun sosial budaya ( manusai dan nilai-nilai ).

3 . Dasar - dasar Sosiobudaya Tata Nilai warisan budaya bangsa yang menjadi filsafat hidup rakyatnya seperti nilai ketuhana , kekeluargaan , musyawarah , mufakat , gotong royong dan tenggang rasa ( tepa selira ). Nilai-nilai filsafat negaranya , yakni Pancasila Nilai-nilai budaya dan tradisi bangsanya seperti bahasa nasional , adat istiadat , unsur-unsur kesenian dan cita-cita yang berkembang Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik nonformal maupun yang formal seperti kelembagaan negara menurut Undang-undang Dasar termasuk juga tata sosial ekonomi rakyat .

Tujuan Pendidikan seumur hidup Tujuan Pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup adalah : Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya , yakni seluruh aspek pembawaanya seoptimal mungkin . - Berlangsung selama manusia hidup seirama dengan pertumbuhan kepribadian manusia yang bersifat dinamis

IMPLIKASI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan . implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Ananda W.P guruge dalam garis besarnya dapat dikelompokkan dalam enam kategori sebagai berikut : Pendidikan baca tulis fungsional Pendidikan vokasional Pendidikan profesional Pendidikan kearah perubahan dan pembangunan Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik Pendidikan kultural dan pengsiain waktu luang

EKSISTENSI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Pendidikan seumur hidup dalam prakteknya sudah dilaksanakan oleh manusia sejak manusia ada di dunia ini . Namun secara konspesional life long education merupakan suatu konsep baru dengan pendidikan secara konsepsional dan kesadaran akan segala kosnsekuensinya baru dirasakan dan disadari pada dekade akhir 60an. Pada abad ke 19, sekolah merupakan lembaga formal yang diperuntukkan bagi anak-anak yang harus taat pada disiplin dan ketentuan-ketentuan yang sangat ketat dan baku . Sekokah merupakan suatu keharusan dan dianggap sebagai penyebab utama kemajuan masyarakat dan industri yang sangat cepat . Sekolah merupakan tempat untuk menempa anak-anak yang dipersipakan untuk hidup . Pertumbuhan masyarakat industri eropa khususnya di inggris telah menciptakan kebutuhan pendidikan yang baru , terutama dikalangan orang dewasa . Pada tahun 1919 komite pendidikan orang dewasa , kementrian pendidikan kerajaan inggris melaporkan bahwa kesempatan untuk pendidikan orang dewasa harus bersifat universal dan sepanjang hayat . Laporan inilah yang merupakan pertanda lahirnya istilah pendidikan seumur hidup

Dalam bulan desember 1965, komite internasional UNESCO memprtimbangkan sebuah laporan yang dikemukakan oleh Paul Lengran mengenai konsep berkelanjuta dalam pendidikan dan menganjurkan agar UNESCO membenarkan asas-asas pendidikan seumur hidup yaitu prinsip dimana seluruh proses pendidikan dianggap sebagai satu yang secara terus-menerus didalam seluruh kehiduoan seseorang dari semenjak masa kanak-kanak sampai akhir hayatnya . Oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan secara terpadu . Dalam tahun 1965salah satu dewan CCC mendiskusikan pendidikan seumur hidup dan menganjrukan bahwa masalah tersebut mesti dijadikan topik pembicaraan dalam setiap diskusi . Dalam tahun 1967 CCC memustuskan bahwa pendidikan seumur hidup mesti dipertimbangakn sebagai suatu Guide Line dalam seluruh pelaksanaan pendidikan . Dalakm tahun 1968 suatu konperensi yang diselenggarakan UNESCO membatasi 12 tujuan yang menjadi sasaran pendidikan secara internasional diantaranya adalah pendidikan seumur hidup . Pada tahun 1971 CCC menutup tahap pengkonsepan pendidikan seumur hidup dan pada tahun 1972 asas-asas pendidikan seumur hidup dikukuhkan dalam bentuk laporan komisi internasional dalam bidang pengembangan pendidikanyang dikeathui oleh hdgar Faure dan diberi judul Learning to be : the word of education today and tomorrow. Komisi ini menegaskan ide yang fundemental yaitu lige long education dan learning society ( pendidikan seumur hidup dan masayrakat belajar ).

STRATEGI PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana diinterventarisasi oleh prof . Soelaiman joesoef meliputi hal-hal sebagai berikut : konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri Konsep belajar seumur hidup Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup Arah pendidikan seumur hidup Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa Pendidikan seumur hidup bagi anak

PERANAN MEDIA ELEKTRONIK DALAM PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Peran media massa dalam pendidikan seumur hidup sangatlah berpengaruh dalam mengembangkan dan mempublikasikan bagaimana mekanisme dalam pendidikan seumur hidup . Salah satu contoh nyata bagaimana konsep pendidikan seumur hidup ini banyak melibatkan media massa adalah dengan adanya informasi dari media elektronik seperti android dll yang menerangkan bahwa tiada batasan umur untuk bisa belajar di UNIVERSITAS LANCANG KUNING . Ciri khas universitas ini adalah para mahasiswa tidak diharuskan belajar berhadapan langsung dengan dosen dan berpartisipasi dalam latihan . Mahasiswa bisa belajar dengan menggunakan media elektronik dan aplikasi seperti zoom meeting untuk tetap bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik tanpa mengurangi semangat dan antusias belajar . Kemudian tugas-tugas bisa di buat dan dikumpulkan melalui media aplikasi wa dan berkomentar langsung dipertemuan online.
Tags