logika fuzzy materi tentang sistem interfensi fuzzy
AtriaAmalia
18 views
31 slides
Sep 14, 2025
Slide 1 of 31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
About This Presentation
Logika fuzzy
Size: 3.02 MB
Language: none
Added: Sep 14, 2025
Slides: 31 pages
Slide Content
2.4 SISTEM INTERFERENSI FUZZY
Sistem interferensi fuzzy merupakan suatu kerangka komputasi yang didasarkan pada teori himpunan fuzzy, aturan fuzzy berbentuk IF-THE, dan penalaran fuzzy.
2.4.1 Metode Tsukamoto Sistem interferensi fuzzy didasarkan pada konsep penalaran monoton . Pada metode penalaran secara monoton , nilai crisp pada daerah konsekuen dapat diperoleh secara langsung berdasarkan file strength pada antesedennya . Salah satu syarat yang harus dipenuhi pada metode penalaran ini adalah himpunan fuzzy pada konsekuennya harus bersifat monoton ( baik naik maupun turun )
Gambar 2.24 Inferensi dengan menggunakan Metode Tsukamoto.
Contoh 2.20 Suatu perusahaan makanan kaleng akan memproduksi makanan jenis ABC. Dari data 1 bulan terakhir , permintaan terbesar hingga mencapai 5000 kemasan / hari,dan permintaan terkecil sampai 1000 kemasan / hari . Persediaan barang digudang terbanyak sampai 600 kemasan/hari, dan terkecil pernah sampai 100 kemasan/hari. Dengan segala keterbatasannya, sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 7000 kemasan/hari, serta demi efisiensi mesin dan SDM tiap hari diharapkan perusahaan memproduksi paling tidak 2000 kemasan. Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 4 aturan fuzzy sbb :
[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERKURANG; {R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERKURANG; [R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERTAMBAH; [R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERTAMBAH; Berapa kemasan makanan jenis ABC yang harus diproduksi , jika jumlah permintaan sebanyak (2000 + 4 digit terakhir ) kemasan , dan persediaan di gudang masih (100 + 3 digit terakhir ) kemasan ?
Solusi : Ada 3 variabel fuzzy yang akan dimodelkan , yaitu : • Permintaan ; terdiri-atas 2 himpunan fuzzy, yaitu : NAIK dan TURUN ( Gambar 2.24 ). Gambar 2.25. Fungsi keanggotaan variabel Permintaan pada Contoh 2.24.
Kita bisa mencari nilai keanggotaan: μ PmtTURUN [4000] = (5000-4000)/4000 = 0,25 μ PmtNAIK [4000] = (4000-1000)/4000 = 0,75
Persediaan ; terdiri-atas 2 himpunan fuzzy, yaitu : SEDIKIT dan BANYAK. Gambar 2.26 Fungsi keanggotaan variabel.
Kita bisa mencari nilai keanggotaan: μ PsdSEDIKIT [300] = (600-300)/500 = 0,6 μ PsdBANYAK [300] = (300-100)/500 = 0,4
Produksi barang ; terdiri-atas 2 himpunan fuzzy, yaitu : BERKURANG dan BERTAMBAH Gambar 2.27. Fungsi keanggotaan variabel Produksi Barang
Sekarang kita cari nilai z untuk setiap aturan dengan menggunakan fungsi MIN pada aplikasi fungsi implikasinya :
[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERKURANG; α- predikat1 = µ PmtTURUN ∩ PsdBANYAK = min(µ PmtTURUN [4000],µ PsdBANYAK [300]) = min(0,25; 0,4) = 0,25 Lihat himpunan Produksi Barang BERKURANG, (7000-z)/5000 = 0,25 ---> z1 = 5750
[R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERKURANG; α- predikat2 = µ PmtTURUN ∩ PsdSEDIKIT = min(µ PmtTURUN [4000],µ PsdSEDIKIT [300]) = min(0,25; 0,6) = 0,25 Lihat himpunan Produksi Barang BERKURANG, (7000-z)/5000 = 0,25 ---> z2 = 5750
[R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERTAMBAH; α- predikat3 = µ PmtNAIK ∩ PsdBANYAK = min(µ PmtNAIK [4000],µ PsdBANYAK [300]) = min(0,75; 0,4) = 0,4 Lihat himpunan Produksi Barang BERTAMBAH, (z-2000)/5000 = 0,4 ---> z3 = 4000
[R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERTAMBAH; α- predikat4 = µ PmtNAIK ∩ PsdBANYAK = min(µ PmtNAIK [4000],µ PsdSEDIKIT [300]) = min(0,75; 0,6) = 0,6 Lihat himpunan Produksi Barang BERTAMBAH, (z-2000)/5000 = 0,6 ---> z4 = 5000
Dari sini kita dapat mencari berapakah nilai z, yaitu : Jadi jumlah makanan kaleng jenis ABC yang harus diproduksi sebanyak 4983 kemasan .
Kasus 2.1. Suatu industry mebel akan membuat seperangkat perabot untuk ruang tamu . Ada 2 desain yang ditawarkan , yaitu D1 dan D2. Pemilihan desain terbaik dipengerahui oleh 3 variabel yaitu Biaya Produksi ( Biaya Perawatan , dan Lama proses . System inferensi fuzzy dengan Metode Tsukamoto digunakan untuk menentukan rekomendasi alternative (Z) terebut , dengan basis pengetahuan sebagai berikut : IF TINGGI and TINGGI and LAMA THEN Z RENDAH IF RENDAH and RENDAH and SEBENTAR THEN Z TINGGI Himpunan bagian fuzzy untuk setiap variable diberikan pada Gambar 2.30. Tentukan rekomendasi pemilihan kedua alternatif , apabila diketahui biaya produksi , biaya perawatan dan lama proses untuk kedua alternatif , tersebut masing-masing adalah D1 : 40 juta ; 3 juta ; 5 minggu .
Gambar 2.30 Fungsi keanggotaan setiap himpunan pada variable fuzzy
Pertama -tama kita hitung terlebih dahulu derajat keanggotaan setiap data pada himpunan fuzzy. Desain D1: Variabel biaya produksi : = 0,28 = 0,008 Variabel biaya perawatan : =0,08 = 0,28 Variabel lama proses:
Desain D2: Variabel biaya produksi : = 0,125 = 0,03 Variabel biaya perawatan : = 0.68 = 0,03 Variabel lama proses:
Selanjutnya kita cari fire strength (a- predikat ) untuk setiap data pada setiap aturan sebagai berikut : Desain DI: Pada : = min(0,008; 0,28; 0,4) = 0,008; dan z t = 0,992. Pada = min(0,28; 0,08; 0,4) = 0,08; dan z, = 0,08. Desain D2: Pada R,: ccj = min(0,03; 0,03; 0,2) = 0,03; dan z, = 0,97. Pada Rj : cc 2 = min(0,125; 0,68; 0,6) = 0,125; dan = 0,125.
Terakhir , proses defuzzy digunakan untuk mendapatkan nilai rekomendasi dengan menggunakan rata-rata terbobot sebagai berikut : Desain DI: Z= (0,008)(0,992) + (0,08)(0,08) = Q9?5 0,008 + 0,08 Desain D2: Z= (0,03)(0,97) + (0,125)(0,125) = Qn06 0,03 + 0,125
2.4.2 Metode Sugeno (TSK) Sistem inferensi fuzzy menggunakan metode SUGENO, memiliki karakteristik yaitu konsekuen tidak merupakan himpunan fuzzy, namun merupakan suatu persamaan linear dengan variabel-variabel sesuai dengan variabel-variabel inputnya . Metode ini diperkenalkan oleh Takagi- Sugeno Kang pada tahun 1985.
Ada 2 model untuk sistem inferensi fuzzy dengan menggunakan metode TSK, yaitu model TSK orde-0 dan model TSK orde-1. a'. Model Fuzzy Sugeno Orde -O Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde -O adalah : IF ( is ) ° (x 2 is A 2 )° ( x 3 is A 3 ) ° ... ° ( x N is A N ) THEN z = k (2.22) dengan A i adalah himpunan fuzzy ke -i sebagai anteseden , ° adalah operator fuzzy ( seperti AND atau OR), dan k adalah suatu konstanta ( tegas ) sebagai konsekuen . b. Model Fuzzy Sugeno Ordc-1 Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-1 adalah : IF ( , is A i ) ° ... ° is A n ) THEN z = * + ... + p N * x N + q (2.23) dengan A i adalah himpunan fuzzy ke -i sebagai anteseden , ° adalah operator fuzzy ( seperti AND atau OR), p, adalah suatu konstanta ( tegas ) ke -i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen .
Proses agregasi dan defuzzy untuk mendapatkan nilai tegas sebagai output untuk M aturan fuzzy juga dilakukan dengan menggunakan rata-rata terbobot , yaitu : (2.24) Contoh 2.22:
Untuk Contoh 2.20, apabila diberikan 5 aturan fuzzy sebagai berikut : RI: IF Loyalitas ST and Disiplin ST and Prestasi ST THEN Kinerja = 100 R2: IF Loyalitas T and Disiplin T and Prestasi T THEN Kinerja = 0,25 Loyalitas + 0,25 Disiplin + 0,5 Prestasi R3: IF Loyalitas C and Disiplin C and Prestasi C THEN Kineija = 0,33 Loyalitas + 0,33 Disiplin + 0,33 Prestasi R4: IF Loyalitas T and Disiplin T and Prestasi ST THEN Kineija = 0,25 Loyalitas + 0,25 Disiplin + 0,25 Prestasi + 25 R5: IF Loyalitas R and Disiplin R and Prestasi C THEN Kinerja = 25
Misalkan ada seorang karyawan yang memiliki nilai loyalitas 60, kedisiplinan 70, dan prestasi 55, maka dapat dihitung derajat keanggotaan pada setiap himpunan di setiap variabel : Aturan ke -I: RI: IF Loyalitas ST and Disiplin ST and Prestasi ST THEN Kinerja =100 Nilai a- predikat adalah : = min(0; 0; 0) = 0. Nilai , = 100 Aturan kc-2: R2: IF Loyalitas T and Disiplin T and Prestasi T THEN Kinerja = 0,25 Loyalitas + 0,25 Disiplin + 0 5 Prestasi Nilai a- predikat adalah : 2 = min(0,4; 0,8; 0,8) = 0,4. Nilai z 2 = (0,25)(60) + (0,25X70) + (0,5)(55) = 60
Misalkan ada seorang karyawan yang memiliki nilai loyalitas 60, kedisiplinan 70, dan prestasi 55, maka dapat dihitung derajat keanggotaan pada setiap himpunan di setiap variabel : Aturan ke -I: RI: IF Loyalitas ST and Disiplin ST and Prestasi ST THEN Kinerja =100 Nilai a- predikat adalah : = min(0; 0; 0) = 0. Nilai , = 100 Aturan kc-2: R2: IF Loyalitas T and Disiplin T and Prestasi T THEN Kinerja = 0,25 Loyalitas + 0,25 Disiplin + 0 5 Prestasi Nilai a- predikat adalah : 2 = min(0,4; 0,8; 0,8) = 0,4. Nilai z 2 = (0,25)(60) + (0,25X70) + (0,5)(55) = 60
Aturan ke-3: R3: IF Loyalitas C and Disiplin C and Prestasi C THEN Kinerja = 0,33 Loyalitas + 0,33 Disiplin + 0,33 Prestasi Nilai a- predikat adalah : 3 = min(0,6; 0,2; 0,2) = 0,2. Nilai z 3 = (0,33)(60) + (0,33)(70) + (0,33)(55) = 61,05 Aturan ke-4: R4: IF Loyalitas T and Disiplin T and Prestasi ST THEN Kineija = 0,25 Loyalitas + 0,25 Disiplin + 0,25 Prestasi + 25 Nilai a- predikat adalah : 4 = min(0,4; 0,8; 0) = 0. Nilai z 4 = (0,25)(60) + (0,25)(70) + (0,25X55) + 25 = 71,25
Aturan ke-5: R5 : IF Loyalitas R dan Disiplin R and Prestasi C THEN Kinerja = 25 Nilai α- predikat adalah : α 5 = min (0; 0; 2) = 0 Nilai Z 5 = 25 Dengan mengunakan rata-rata terbobot diperoleh : Z= Sehingga nilai kinerja karyawan tersebut adalah 60,5