Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Ma'ripah Amini dari kelas PAI V D
Institut Agama Islam An-Nadwah Kuala Tungkal
Berikut adalah pemaparan materi saya yaitu Hadist Tentang Pelestarian Lingkungan.
Semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya
terimakasih
Wassala...
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Ma'ripah Amini dari kelas PAI V D
Institut Agama Islam An-Nadwah Kuala Tungkal
Berikut adalah pemaparan materi saya yaitu Hadist Tentang Pelestarian Lingkungan.
Semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya
terimakasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Size: 175.15 KB
Language: none
Added: Oct 07, 2024
Slides: 12 pages
Slide Content
MAKALAH
HADIST TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadist Tarbawi I
Dosen Pengampu : Dr. H. Nur Habibullah. M. Pd. I
Disusun Oleh :
Kelompok : 7
Ma’ripah Amini
Nim: 22.11.2837
Semester / Jurusan : V / PAI D
YAYASAN DAN AMAL SOSIAL AN-NADWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AN-NADWAH KUALA TUNGKAL
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul
‘’Hadist Tentang Pelestarian Lingkungan’’
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu
mata kuliah bapak Dr. H. Nur Habibullah. M. Pd. I. yang telah memberikan tugas
ini serta mengajarkan. Karya ilmiah ini memberikan pemahaman tentang
pendalaman materi, lebih tepatnya pada pembahasan Hadist Tentang Pelestarian
Lingkungan. Penulis menyadari ada kekurangan dalam pembuatan karya ilmiah
ini. Oleh sebab itu saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
penulis. Penulis juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan
pengetahuan tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia dalam
pembelajaran.
Kuala Tungkal, 05 Oktober 2024
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah......................................................................1
B.Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Lingkungan ............................................................................2
B.Hadist Tentang Pelestarian Lingkungan.................................................3
C.Cara Melestarikan Lingkungan...............................................................5
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................8
B.Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan
sesama makhluk dan lingkungannya. Konsep ini terlihat jelas dalam ajaran-
ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadis-hadis
yang membahas tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
Kelestarian lingkungan dalam Islam bukan hanya sekedar pilihan, tetapi
merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual umat Islam
terhadap alam ciptaan Allah SWT.
Dalam konteks modern, di mana isu-isu seperti perubahan iklim,
polusi, dan degradasi lingkungan semakin meningkat, pesan-pesan ekologis
dalam hadis menjadi semakin relevan. Makalah ini akan membahas beberapa
hadis yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan, menguraikan kandungan
ajarannya, serta membahas relevansinya dalam kehidupan kontemporer.
B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2.Apa saja hadist yang berkaitan dengan lingkungan?
3.Bagaimana cara menjaga lingkungan?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan
2.Untuk mengetahui apa saja hadist yang berkaitan dengan lingkungan
3.Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga lingkungan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Lingkungan
Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan
Yang Maha Esa wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar
tetap dapat menjadi sumber dan penunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya demi kelangsungan hidupnya. Untuk mencapai kebahagiaan
lahir dan batin antar manusia dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal
balik, yang selalu harus dibina dan dikembangkan agar tetap selaras dan serasi
dalam keseimbangan yang dinamis.
Pembangunan sebagai upaya sadar dalam mengolah dan
memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kemakmuran rakyat,
baik untuk mencapai kemakmuran lahir maupun untuk mencapai kepuasan
batin. Oleh karena itu, penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi,
dan seimbang sesuai dengan fungsi lingkungan hidup.
1
Konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
yang mengandung makna bahwa setiap orang memikul kewajiban dan
tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam
satu generasi, serta mensyaratkan terpeliharanya pelestarian fungsi dan
kemampuan lingkungan hidup sebagai tumpuan bagi berkelanjutan
pembangunan. Namun kenyataan menunjukkan, bahwa fenomena perubahan
iklim yang terjadi akhir-akhir ini merupakan akibat dari degradasi atau
penurunan kualitas lingkungan yang terus berlanjut antara lain pencemaran
lingkungan hidup akibat limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya), limbah cair
dari kegiatan industri, rumah sakit, limbah domestik yang belum dikelola
dengan baik serta pencemaran udara yang berasal dari sumber bergerak
(kendaraan bermotor), sumber tidak bergerak dari cerobong asap pabrik dan
kebakaran hutan.
1 Quraish Shihab, lingkungan hidup: Jilid 13,(Ciputat: Lentera Hati, 2017), 489.21.
2
Kerusakan lingkungan hidup akibat kegiatan perambahan hutan ilegal,
menimbulkan gangguan terhadap tata air atau neraca air serta berpotensi
mengakibatkan bahaya banjir yang semakin serius di musim hujan dan bahaya
kekeringan atau krisis air di musim kemarau. Kerusakan Hutan Bakau
(Mangrove) disebabkan konversi kawasan Mangrove untuk kegiatan lainya
seperti pertambakan dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan. Disamping itu
kerusakan pantai, intrusi air laut dan penurunan permukaan tanah akibat
penambanga, pemanfaatan air bawah tanah yang berlebihan.
Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidak mengenal batas
wilayah, akan tetapi lingkungan hidup yang berkaitan dengan pengelolaan
harus jelas batas wilayah wewenang pengelolaannya. Demikian pula dengan
lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Utara. Secara hukum lingkungan hidup
Provinsi sumatera Utara meliputi ruang tempat sesuai dengan peraturan yang
ada yang merupakan wilayah hukum Pemerintah Provinsi Sumatera utara.
2
Pencemaran dan kerusakan lingkungan sangat besar pengaruhnya
terhadap kelangsungan hidup manusia, penurunan keanekaragaman hayati
(biodiversity) serta ketersediaan dan kesinambungan sumber daya alam guna
mendukung pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan hal
tersebut perlu di susun suatu perencanaan yang terarah dan berkesinambungan
mengingat hal-hal tersebut diatas berkaitan erat dengan kegiatan pembangunan
pemanfaatan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan penduduk guna
meningkatkan kesejahteraan/taraf hidup.
B.Hadist Tentang Pelestarian Lingkungan
1.HR. Muslim tentang Menanam Pohon dan Pahala yang Mengalir
ا
َم
ْ
نِم
Artinya :
Nabi SAW bersabda: “Tak satupun seorang muslim yang menanam pohon,
kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi pahala
sedekah baginya, dan yang dicuri orang lain akan bernilai sedekah. Apa
saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang
dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh
burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada
seorangpun yang menguranginya, kecuali itu akan menjadi sedekah
baginya.” (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa menanam pohon atau tanaman
adalah bentuk sedekah yang pahalanya terus mengalir selama pohon
tersebut memberikan manfaat. Menanam pohon tidak hanya memberikan
manfaat ekonomi dan ekologi, tetapi juga membawa berkah spiritual bagi
orang yang menanamnya.
2.HR. Abi Dawud Tentang Menjaga Lingkungan
اوُق
َّتا ” :َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِهَّللا ُلوُسَر َلاَق :َلاَق ،ٍلَبَج
ِ
نْب ِذاَعُم ْنَع
ِّ
لِّظلاَو ،
ِ
قيِرَّطلا ِةَعِراَقَو ،ِدِراَوَمْلا يِف َزاَرَبْلا :َةَثلَاَّثلا َنِعلَا
َمْلا
“Muad bin Jabal berkata, Rasulullah Saw bersabda, waspadalah terhadap
tiga hal: kotoran yang ada di sumber, mengotori tengah jalan dan tempat
yangteduh”HR.AbiDaud.
3.HR. Al-Bukhari
َ
مَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِّيِبَّنلا
ِ
نَع ،ُهْنَع ُهَّللا َيِضَر ِّيِرْدُخلا ٍديِعَس يِب
أَ
ْنَع
:
َلاَق
« ا
َنُسِلاَجَم َيِه اَمَّن
إِ
،ٌّدُب اَنَل اَم :اوُلاَقَف ،»ِتاَقُرُّطلا ىَلَع َسوُلُجلاَو ْمُكاَّي
إِ
:او
ُلاَق ،»اَهَّقَح َقيِرَّطلا اوُطْع
أَ
َف ،َسِلاَجَملا لَّا
إِ
ْمُتْيَب
أَ
اَذ
إِ
َف« :َلاَق ،اَهيِف ُثَّدَحَتَن
ٌ
رْم
أَ
َو ،
ِ
مَلاَّسلا ُّدَرَو ،ىَذ
لأَ
ا ُّفَكَو ،ِرَصَبلا ُّضَغ« :َلاَق ؟
ِ
قيِرَّطلا ُّقَح اَمَو
َ
كْنُملا
ِ
نَع ٌيْهَنَو ،ِفوُرْعَمْلاِب
“Abi Said al-Khudri Ra berkata, Nabi Saw bersabda, Hindarilah nongkrong
di jalan. Lalu mereka berkata, kami tidak dapat meninggalkannya karena itu
tempat kami berbincang-bincang. Nabi bersabda, kalau kalian enggan
meninggalkan tongkrongan (di pinggir jalan) maka tunaikanlah hak-hak
jalan. Sahabat lalu bertanya, apa hak jalan itu?.Beliau menjawab,
4
menundukkan pandangan, menahan diri dari bahaya, mengembalikan
kedamaian, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar”
4.HR. Ibn Majah
ي
ِتَّم
أُ
َّيَلَع ْتَضِرُع ” :َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِّيِبَّنلا
ِ
نَع ،ٍّرَذ يِب
أَ
ْنَع
ِ
نَع ىَّحَنُي ىَذ
لْأَ
ا :اَهِلاَمْع
أَ
ِ
نِساَحَم يِف ُتْي
أَ
َرَف ،اَهئِِّيَسَو اَهِنَسَح اَهِلاَمْع
أَ
ِب
ُ
نَفْدُت لَا ِدِجْسَمْلا يِف َةَعاَخُّنلا :اَهِلاَمْع
أَ
ئِِّيَس يِف ُتْي
أَ
َرَو ،
ِ
قيِرَّطلا
“
“Dari Abi Dar, Nabi Saw bersabda, Semua amalan umatku ditampakkan
kepadaku, baik dan buruknya. Aku dapatkan di antara amal kebaikan adalah
menghilangkan bahaya yang ada di jalan. Dan aku temukan di antara amalan
yang buruk adalah membuang ingus di masjid dan tidak dibersihkan”HR.
Ibnu Majah.
C.Cara Melestarikan Lingkungan
1.Membuang Sampah Pada Tempatnya Sampah yang berserakan akan
menimbulkan berbagai masalah. Masalah tersebut dapat berupa
pencemaran air dan lingkungan sekitar serta hewan yang
terkontaminasi. Membuang sampah pada tempatnya menjadi salah satu
cara melestarikan lingkungan yang paling dasar dan utama. Sampah
memang terlihat sebagai aspek kecil dalam kehidupan sehari-hari, tetapi
dampaknya cukup signifikan jika dibiarkan berserakan.
Sampah yang berserakan dapat menjadi sumber munculnya penyakit.
Contohnya yakni sampah yang membusuk dan penuh bakteri yang
tersebar akan dengan mudah mengkontaminasi lingkungan sekitar.
2.Menghemat Energi
Cara melestarikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari lainnya,
yakni dengan menghemat listrik, seperti mematikan lampu pada siang
hari jika tidak digunakan. Selain itu, gunakan sepeda daripada
kendaraan bermotor untuk meminimalisir pembakaran BBM.
Menggunakan sepeda daripada kendaraan bermotor juga mengurangi
5
emisi agar tidak mencemari udara sekaligus bagian dari menghemat
energi.
3.Tidak Melakukan Pembakaran Sampah Cara melestarikan lingkungan
dengan mencegah polusi udara adalah tidak membakar sampah. Polusi
udara karena pembakaran sampah akan mengotori lingkungan dan
menyebabkan penyakit jika terhirup oleh manusia. Selain itu,
pembakaran sampah secara sembarangan dapat berbahaya dan melukai
manusia. Pasalnya, sampah tersebut cenderung tidak dipilah dan jika
ada bahan mudah terbakar kemudian meledak, maka akan sangat
berbahaya. Alih-alih melakukan pembakaran sampah, sebaiknya
pisahkan sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya atau B3.
Hal ini dapat membantu pengelolaan sampah di bagian hilir dengan
lebih baik. Cegah pula tetangga lain untuk membakar sampah agar
lingkungan lebih bersih dan sehat.
4.Mengurangi Sampah dengan Membeli Barang dan Makanan
Secukupnya Cara melestarikan lingkungan berikutnya adalah dengan
membeli makanan dan barang secukupnya. Hal ini turut berkontribusi
dalam mengurangi timbunan sampah secara signifikan. Menimbun
barang tentu dapat membuat lingkungan menjadi lebih kotor. Pasalnya,
barang yang ditumpuk dalam waktu lama akan lembab dan memicu
jamur. Berkaitan dengan hal tersebut, dengan membeli barang maupun
makanan yang secukupnya dan sesuai dengan kebutuhan saja akan
sangat baik untuk lingkungan. Hal ini sama halnya dengan makanan
yang tidak dikonsumsi dan hanya menjadi sampah dan membusuk. Jika
kebiasaan ini dilakukan oleh sebagian besar manusia, maka sampah
makanan pun akan mencemari lingkungan. Jika timbunan sampah
terlalu banyak, maka pengelolaans ampah akan terkendala dan justru
mencemari lingkungan secarasignifikan.
5.Ikut Kerja Bakti Membersihkan Lingkungan Cara melestarikan
lingkungan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat setempat
adalah melakukan kerja bakti untuk tempat tinggal. Terkadang,
lingkungan sekitar yang tak terjamah dapat menjadi sumber penyakit
6
karena tidak dibersihkan. Oleh karena itulah masyarakat dapat bersama-
sama membersihkan tempat tersebut.
6.Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai Cara melestarikan
lingkungan berikutnya adalah dengan mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai. Penggunaan plastik sekali pakai tentu dapat mencemari
lingkungan karena sulit terurai dan justru menjadi mikroplastik yang
dapat terhirup dan terkonsumsi dan membahayakan makhluk hidup
lainnya. Berkaitan dengan itu, cara melestarikan lingkungan yang tepat
adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Contoh
tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan
sedotan atau menggunakan sedotan stainless steel. Selain itu, gunakan
pula tempat makan untuk membeli sesuatu agar tidak dibungkus dengan
plastik atau styrofoam. Gunakan juga sendok dan garpu dari stainless
steel dan tolak penggunaan garpu serta sendok dari plastik.
7.Menanam Pohon Salah satu cara melestarikan lingkungan berikutnya
adalah dengan menanam tumbuhan. Tumbuhan dapat menghasilkan
oksigen dalam proses fotosintesisnya. Semakin banyak tumbuhan, maka
akan semakin banyak oksigen. Oksigen diperlukan manusia untuk
bernafas dan lingkungan pun semakin lebih lestari.
8.Mendaur Ulang Produk Mendaur ulang produk dapat menjadi salah satu
cara melestarikan lingkungan. Pasalnya, cara ini dapat mengurangi
timbunan sampah dan menambah nilai guna suatu barang. Contohnya
yakni, botol bekas dapat digunakan sebagai pot tanaman. Selain itu,
koran yang tidak terpakai diubah menjadi tempat tisu, tempat pensil,
dan lain sebagainya. Pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip
ini membuat benda-benda tidak akan sia-sia begitu saja. Hal ini juga
turut mengurangi timbunan sampah dan melindungi lingkungan.
7
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidak mengenal batas
wilayah, akan tetapi lingkungan hidup yang berkaitan dengan pengelolaan
harus jelas batas wilayah wewenang pengelolaannya. Demikian pula dengan
lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Utara. Secara hukum lingkungan hidup
Provinsi sumatera Utara meliputi ruang tempat sesuai dengan peraturan yang
ada yang merupakan wilayah hukum Pemerintah Provinsi Sumatera utara.
Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan
Yang Maha Esa wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar
tetap dapat menjadi sumber dan penunjang kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya demi kelangsungan hidupnya. Untuk mencapai kebahagiaan
lahir dan batin antar manusia dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal
balik, yang selalu harus dibina dan dikembangkan agar tetap selaras dan serasi
dalam keseimbangan yang dinamis.
Hadis-hadis tentang kelestarian lingkungan menunjukkan bahwa Islam
memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pelestarian alam. Sebagai
umat Islam, menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab spiritual
dan moral kita sebagai khalifah di bumi. Dalam era modern ini, nilai-nilai
yang terkandung dalam hadis-hadis tersebut memberikan landasan yang kuat
8
untuk terlibat aktif dalam upaya melindungi dan melestarikan alam demi
kebaikan seluruh makhluk dan generasi yang akan datang.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk kedepannya penulia akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan
detail dengan sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Shaleh, Qamaruddin dkk. Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya
Ayat-ayat al-Qur’an. Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2000.
Ahmad Mustafa al-Maraghy.Tafsir al-Maraghy, diterjemahkan oleh BahrunAbu
Bakar, Hery Noer Aly, K. Anshori Umar Sitanggal. Semarang: CV.Toha
Putra, 2000.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen AgamaRI,
2009.
Jalaludin Al-Mahalli dan Jalaludin Al-Suyuti, Tafsir Jalalain. Jakarta: PustakaAl
Kautsar, 2017.
Shihab, Quraish.Tafsir Al-Misbah jilid 6. Jakarta : Lentera Hati, 2002.
.
9