DAMPAK NEGATIF DAN DAMPAK POSITIF
PERNIKAHAN DINI
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT GUNUNG LARANG
Oleh:
PETI LASTINI
XII IPS 2
MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA
2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Peti Lastini
Kelas : XII IPS 2
Judul Karya Tulis : DAMPAK NEGATIF DAN DAMPAK POSITIF
PERNIKAHAN DIN I DI LINGKUNGAN MASYARAKAT GUNUNG
LARANG
Disetujui Oleh
Wali Kelas Guru Pembimbing
M. Zaeni Munawar, S.Ag Aan Siti Hasanah S.Pd.I
Mengetahui
Kepala Madrasah
Jajang Pradesa,S.Ag
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar permasalahan
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian pernikahan dini
Faktor - Faktor yang mepengaruhi pernikahan dini
Kepercayaan yang dimiliki keluarga
Kemampuan yang di miliki keluarga dalam menghadapi masa remaja
Dampak negative dan positif pernikahan dini
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis
Ilmiah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan atas kehendak-Nya semua
proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada teman-teman yang telah
ikut memberikan motivasi dan doa sehinga penulis terus berusaha pantang
menyerah dan terus bersemangat dalam menghadapi rintangan yang
menghalangi penulisan karya ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Dampak negatif dan dampak positif
pernikahan dini dikalangan masyarakat gunung larang"yang berisi
tentang pengertian pernikahan diniFaktor-Faktor penyebab pernikahan dini,
serta dampak pernikahan dini.
Tak ada gading yang tak retak tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga
dengan Karya Tulis Ilmiah ini, kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
belum sempurna. Untuk itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan penelitian ini untuk ke
depan.
Majalengka, April 2022
Penulis
Peti Lastini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia
yang terlalu muda. Usia muda artinya, usia yang belum matang secara medis
dan psikologinya. Usia menikah ideal untuk perempuan adalah 20-35 tahun
dan 25-40 tahun untuk pria.Penyebab terjadinya pernikahan dini dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor, di antaranya adalah rendahnya tingkat
pendidikan mereka yang mempengaruhi pola pikir mereka dalam memahami
dan mengerti hakekat dan tujuan pernikahan serta orang tua yang memiliki
ketakutan bahwa anaknya akan menjadi perawan tua. Pernikahan dini bisa
terjadi karena keinginan mereka untuk segera merealisasikan ikatan hubungan
kekeluargaan antara kerabat mempelai laki-laki dan kerabat mempelai
perempuan. Faktor ekonomi lebih banyak dilakukan dari keluarga miskin
dengan alasan dapat mengurangi beban tanggungan dari orang tua.
Daerah di gunung larang masih terdapat beberapa pemahaman
tentang iniperjodohan, anak gadisnya sejak kecil telah dijodohkan orang
tuanya dan akan segera dinikahkan sesaat setelah anak tersebut mengalami
masa menstruasi. Padahal umumnya perempuan mulai menstruasi di usia 12
tahun, maka dapat dipastikan jauh di bawah batas usia minimum sebuah
pernikahan yang ideal. Pemahaman agama menurut sebagian masyarakat
pernikahan yang ideal. Pemahaman agama menurut sebagian masyarakat
menganggap bahwa jika anak menjalin hubungan dengan lawan jenis
telahterjadi pelanggaran agama dan merupalaan suatu perzinaan, oleh karena
itu sebagai orang tua harus mencegah hal tersebut dengan segera menikahkan
anaknya. Pernikahan dini yang tinggi ada korelasinya dengan kehamilan yang
tidak diinginkan (KTD) di kalangan remaja. KTD berhubungan 20 tahun.
Secara psikologis, sudah stabil dalam menyikapi banyak hal, dan ini
berpengaruh dalam perkawinan. Wanita yang masih berumur kurang dari 20
tahun cenderung belum siap karena kebanyakan diantara mereka lebih
memikirkan bagaimana mendapatkan pendidikan yang baik dan bersenang-
senang. Laki-laki minimal 25 tahun, karena laki-laki pada usia tersebut
kondisi psikis dan fisiknya sangat kuat, sehingga mampu menopang
kehidupan keluarga untuk melindungi baik secara psikis emosional, ekonomi
dan social.
Pernikahan dini berdampak buruk pada kesehatan baik ibu
melahirkan maupun bayi karena reproduksi wanita yang belum sempurna,
belum matangnya organ reproduksi menyebabkan wanita yang menikah usia
muda beresiko terhadap berbagai penyakit seperti kanker serviks, kanker
payudara dan kanker rahim. Bayi kemungkinan lahir belum cukup usia, berat
badan lahir rendah (BBLR), cacat bawaan bahkan hingga kematian bayi.
Berdasarkan fenomena di atas maka dalam penelitian ini peneliti ingin
mengetahui tentang faktor dominan yang mempengaruhi remaja putri
melakukan pernikahan dini di Desa GUNUNG LARANG Kec
BANTARUJEG.
Nikah muda meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi saat proses
melahirkan. Panggul ibu yang sempit karena belum berkembang dengan baik
menjadi salah satu faktor kematian pada bayi dan ibu. Kehamilan pada
perempuan usia muda memiliki potensi mengalami robek mulut rahim yang
bisa menyebabkan pendarahan.Belum matangnya usia sang ibu,
mendatangkan konsekuensi tertentu pada si calon anak. Misalnya, angka
risiko kematian bayi lebih besar, bayi lahir dalam keadaan prematur, kurang
gizi, dan anak berisiko terkena hambatan pertumbuhan atau stunting.
Hasil survey di daerah gunung larang menunjukkan bahwa
pernikahan muda menjadi kecenderungan di berbagai remaja
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan tentang
masalah penelitian yaitu :
1. Apa faktor dominan yang mempengaruhi remaja melakukan pernikahan
dini di Des. gunung larang kec. Bantarujeg
2. Apa dampak positif dan negative pernikahan dini di Desa Gunung Larang
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi remaja melakukan
pernikahan dini di Des. gunung larang kec. Bantarujeg
2. Untuk Mengetahui dampak positif dan negative pernikahan dini di Desa
Gunung Larang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan Dini
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan atau
salah satu pasangan masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia
dibawah usia 19 tahun. pernikahan usia dini adalah pernikahan yang
dilaksanakan secara resmi atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18
tahun. pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19
tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Apabila masih di
bawah umur tersebut, maka dinamakan pernikahan dini.(21,10) pernikahan dini
yaitu merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang
masih remaja dalam satu ikatan keluarga. Remaja itu sendiri adalah anak yang
ada pada masa peralihan antara masa anak-anak ke dewasa, dimana anak-anak
mengalami perubahan-perubahan cepat disegala bidang. Mereka bukan lagi
anak-anak, baik bentuk badan, sikap,dan cara berfikir serta bertindak,namun
bukan pula orang dewasa yang telah matang.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pernikahan Dini
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia muda adalah:
a. Faktor individu
1) Perkembangan fisik, mental, dan sosial yang dialami seseorang.
Makin cepat perkembangan tersebut dialami, makin cepat pula
berlangsungnya pernikahan sehingga mendorong terjadinya
pernikahan pada usia muda.
2) Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh remaja. Makin rendah tingkat
pendidikan, makin mendorong berlangsungnya pernikahan usia muda.
3) Sikap dan hubungan dengan orang tua. Pernikahan usia muda dapat
berlangsung karena adanya sikap patuh dan atau menentang yang
dilakukan remaja terhadap perintah orang tua. Hubungan dengan
orang tua menentukan terjadinya pernikahan usia muda. Dalam
kehidupan sehari-hari sering ditemukan pernikahan remaja karena
ingin melepaskan diri dari pengaruh lingkungan orang tua.
4) Sebagai jalan keluar untuk lari dari berbagai kesulitan yang dihadapi,
termasuk kesulitan ekonomi. Tidak jarang ditemukan pernikahan yang
berlangsung dalam usia sangat muda, diantaranya disebabkan karena
remaja menginginkan status ekonomi yang lebih tinggi.
b. Faktor Keluarga
Peran orang tua dalam menentukan pernikahan anak-anak mereka
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1) Sosial ekonomi
Akibat beban ekonomi yang dialami, orang tua mempunyai keinginan
untuk mengawinkan anak gadisnya. Pernikahan tersebut akan
memperoleh dua keuntungan, yaitu tanggung jawab terhadap anak
gadisnya menjadi tanggung jawab suami atau keluarga suami dan
adanya tambahan tenaga kerja di keluarga, yaitu menantu yang dengan
sukarela membantu keluarga istrinya.
2) Tingkat pendidikan keluarga
Makin rendah tingkat pendidikan keluarga, makin sering ditemukan
pernikahan diusia muda. Peran tingkat pendidikan berhubungan erat
dengan pemahaman keluarga tentang
kehidupan berkeluarga.
3) Kepercayaan dan atau adat istiadat yang berlaku dalam Keluarga
Kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga juga
menentukan terjadinya pernikahan diusia muda. Sering ditemukan
orang tua mengawinkan anak mereka dalam usia yang sangat muda
karena keinginan untuk meningkatkan statussosial keluarga,
mempererat hubungan antar keluarga, dan atau untuk menjaga garis
keturunan keluarga
4) Kemampuan yang dimiliki keluarga dalam menghadapi masa remaja
Jika keluarga kurang memiliki pilihan dalam menghadapi atau
mengatasi masalah remaja, (misal: anak gadisnya melakukan
perbuatan zina), anak gadis tersebut dinikahkan sebagai jalan
keluarnya. Tindakan ini dilakukan untuk menghadap
c. Peran orang tua
1) Peran sebagai pendidik
Orang tua perlu menanamkan kepada anak-anak arti penting dari
pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari sekolah.
Selain itu nilai-nilai agama dan moral, terutama nilai kejujuran perlu
ditanamkan kepada anaknya sejak dini sebagi bekal dan benteng untuk
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
2) Peran sebagai pendorong
Sebagai anak yang sedang menghadapi masa peralihan, anak
membutuhkan dorongan orang tua untuk menumbuhkan keberanian dan
rasa keingintahuan menghadapi masalah.
3) Peran sebagai panutan
Orang tua perlu memberikan contoh dan teladan bagi anak, baik dalam
berkata jujur maupun ataupun dalam menjalankan kehidupan sehari-
hari dan bermasyarakat.
C. Dampak Negatif Dan Dampak Positif Pernikahan Dini Di Lingkungan
Masyarakat Gunung Larang
1. Dampak Fositif
Dampak positif dari pernikahan dini baik jika ditinjau dari segi agama
adalah menghindari terjadinya zina, terhindar dari perilaku seks bebas
karena kebutuhan seksual terpenuhi, dapat mengurangi beban orang tua
yang ekonominya rendah serta adanya anggapan jika menikah muda
menginjak usia tua tidak lagi
a. Menikah muda memberikan manfaat untuk berpetualang bersama
pasangan.
b. Dapat saling membentuk diri satu sama lain secara bersama.
c. Pasangan menikah muda dapat saling belajar berkompromi untuk
mengambil keputusan bersama.
d. Dapat saling mendukung pendidikan dan karier bersama.
2. Dampak Negatif
a. Rentan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
b. Risiko meninggal
c. Terputusnya akses pendidikan
Tidak hanya masalah kesehatan, nikah muda juga dapat menimbulkan
masalah ekonomi atau keuangan. Hal ini umumnya terjadi pada pria yang
belum ada kesiapan secara mental dalam menanggung nafkah dan
berperan sebagai suami dan ayah. Dampaknya, lingkaran kemiskinan baru
dalam kehidupan bermasyarakat pun tercipta.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pernikahan dini terjadi karena keinginan sendiri dari individunya,
karena faktor budaya yang sudah ada semenjak dahulunya dan adanya nilai-
nilai dalam masyarakat dalam menentukan umur yang layak untuk menikah.
yang menganggap bahwa jika perempuan yang sudah berumur lebih dari dua
puluh (20) tahun tetapi belum menikah Pernikahan dini adalah pernikahan
yang dilakukan di bawah umur yang telah ditetapkan dalam pernikahan usia
sehat, yaitu perempuan yang menikah pertama kali pada umur di bawah 20
tahun dan laki-laki di bawah umur 25 tahun pada pernikahan pertamanya.
Penetapan ini berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Berdasarkan kesehatan
reproduksi, kehamilan di bawah umur 20 tahun bagi perempuan akan banyak
risikonya karena kondisi rahim dan panggul, dianggap gadih gadang atau
gadis dewasa yang tidak laku dan akan diberi gelar oleh teman-temannya
yaitu.Pernikahan diniberkaitan dengan banyaknya remaja yang putus sekolah
dan pendidikan yang rendah, akibatnya perekonomian semakin terpuruk
karena keahlian belum ada. Kebanyakan dari mereka yag tidak tamat sekolah
dasar (SD), karena pendidikan yang rendah sehingga dalam mendidik anak
tidak dengan pola asuh yang benar dan akhirnya anak juga melakukan
pernikahan dini. Selanjutnya yaitu karena motif ekonomi yang ingin
mengurangi beban orang tua, agar kebutuhan sehari-hari menajadi tanggung
jawab suami.
Maka ketika sudah ada yang melamar mau-mau saja menikah dini,
tapi pada kenyataannya malah menambah beban orang tua karena belum
memiliki pekerjaan. Selain itu juga ada pengaruh dari teman sebaya
kebanyakan pernikahan dini yang terjadi juga karena pengaruh lingkungan
yang melihat teman-teman menikah sehingga juga punya keinginan untuk
segera menikah. Mereka hanya memikirkan senang kalau sudah menikah
karena melihat teman-temannya yang sudah menikah dan takut juga kalau
harus kehilangan pasangannya jika tidak segera menikah.Pernikahan dini
tidak hanya mendatangkan dampak negatif tetapi juga positifnya, seperti agar
terhindar dari pergaulan bebas karena dulu pernah ada kasus hamil diuar
nikah dan dari segi ekonomi pernikahan dini juga menguntungkan. Karena
disaat sudah memiliki anak, maka disaat anak-anak membutuhkan biaya
orang tua masih kuat mencari nafkah. seperti pendarahan yang dialami oleh
tiga orang informan penelitian. informan penelitian yang mengalami
keguguran. Kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian mendapat
perlakuan seperti itu disetiap pernikahannya dan salah satu anak informan
penelitian juga masuk ke daftar penderita gizi buruk.
B. Saran
Banyaknya kejadian pernikahan dini seharusnya ibu atau orang tua
menjadi role model bagi anak dan melindungi anak dari praktik pernikahan
dini serta memberikan nasehat dan gambaran bagaiman kehidupan berumah
tangga yang harus dihadapi nantinya agar tidak mengalami apa yang mereka
alami. Sebagai generasi penerus bangsa sebaiknya anak muda harus semangat
untuk belajar dan menempuh jenjang pendidikan setinggi-tingginya.
Menghindari pengaruh buruk lingkungan agar terhindar dari praktik
pernikahan dini dan memikirkan serta mempersiapkan secara matang sebelum
melakukan pernikahan agar nantinya tidak terjadi penyesalan.
Melihat kondisi daerah Gunung Larang merupakan daerah
perbukitan dan jauh dari pusat pemerintahan kota serta akses pelayanan
kesehatan, seperti Puskesmas dan tempat praktik Bidan sebaiknya Pemerintah
menghidupkan kembali Polindes yang ada di desa gunung larang dan
menugaskan kembali Bidan atau Dokter untuk bertugas disana.
1. Sebaiknya di Desa Gunung Larang juga diadakan pelatihan kepada kader-
kader yang ada, agar kegiatan kader posyandu tidak bergantung lagi pada.
Setelah melakukan penelitian terhadap Gambaran Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Di
Desa Gunung larang, kecamatan Bantarujeg maka peneliti menyarankan
hal-hal berikut :
a. Untuk Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang
pernikahan diniRemaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Di Desa
Gunung laranng maka peneliti mengharapkan agar seluruh remaja putri
dapat meningkatkan pengetahuannya tentang pernikahan dini dan
dampaknya.
b. Bagi tempat penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan pihak
desa khususnya desa gunung larang dapat lebih aktif memberikan
informasi dan pendidikan khususnya tentang dampak pernikahan dini
pada Kesehatan reproduksi bagi remaja putri.
c. Bagi institusi keperawatan diharapkan hasil penelitian ini dapat di
jadikan sebagai bahan referensi oleh Remaja putri
DAFTAR PUSTAKA
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-pemanasan-
global
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “DAMPAK NEGATIF DAN DAMPAK POSITIF
PERNIKAHAN DINI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT GUNUNG
LARANG”, http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-
pemanasan-global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Peti Lastini
Tempat,Tanggal Lahir : Majalengka,05 Juli 2003
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Pelajar
Alamat : Desa Gunung Larang, Blok Medaklaksana
No.phone : 082311830254