manajemen proyek sistem informasi memuat perencanaan proyek SI
biandina
6 views
65 slides
Oct 17, 2025
Slide 1 of 65
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
About This Presentation
manajemen proyek sistem informasi memuat perencanaan proyek SI
Size: 2.63 MB
Language: none
Added: Oct 17, 2025
Slides: 65 pages
Slide Content
PENJADWALAN PROYEK Pengukuran Masa Pekerjaan Proyek GANTT CHART NETWORK ANALYSIS Mata kuliah Manajemen Proyek Prodi Manajemen Informasi Politeknik Banjarmasin Kelas 3A & 3C Oleh Biandina Meidyani, S.Kom ., M.Kom
Pra Proyek Suatu proyek sistem dimulai dengan adanya masalah atau peluang-peluang untuk meningkatkan bisnis yang sering muncul saat organisasi berdaptasi dengan perubahan . Semisal pada adaptasi e-commerce, mengharuskan perusahaan untuk mengikuti trend marketing masa kini , dimana bisnis dapat dikembangkan diseluruh dunia. Fasilitas e-banking, persaingan pada dunia perbankan untuk meningkatkan pelayanan jasa untuk nasabahnya . Sekali proyek diajukan , penganalisis sistem bekerja cepat dengan para pembuat keputusan menentukan proyek tersebut layak atau tidak . Jika proyek disetujui , maka dibuat jadwal kegiatan proyek dengan menggunakan perangkat-perangkat seperti grafik gantt dan diagram program evaluation dan review techniques (pert) sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu .
Menyeleksi Proyek Proyek bisa datang dari berbagai sumber serta untuk berbagai macam alasan . Kita bisa mengindetifikasi masalah yang dapat memunculkan suatu proyek .
Pertimbangan lain untuk Menyeleksi Proyek Dukungan dari pihak manajemen Tidak ada satupun yang bisa tercapai tanpa persetujuan dari orang-orang yang membayar segala bentuk pembayaran . Pernyataan ini tidak berarti bahwa anda memiliki sedikit pengaruh secara langsung atas proyek atau orang-orang tertentu dibanding manajemen . Namun dukungan dari pihak manajemen adalah sangat essensial . Penentuan waktu yang tepat Pertanyakan pada diri anda sendiri atau kepada orang lain siapa yang akan terlibat bila bisnis benar-benar mampu membuat komitmen waktu untuk instalasi sistem-sistem baru atau peningkatan bagi sistem yang telah ada . Anda harus mampu mencurahkan semua atau sebagian dari waktu anda . Kemungkinan yang besar untuk melakukan upaya-upaya peningkatan guna mencapai tujuan-tujuan organisasional . Proyek harus menempatkan organisasi sesuai target, tidak justeru menghalanginya dari tujuan-tujuan utama
Pertimbangan lain untuk Menyeleksi Proyek Sumber dayanya bisa digunakan oleh penganalisis sistem dan organisasi . Memilih proyek yang bisa dijalankan berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki dan kemampuan-kemampuan mereka dalam menjalankan bisnis . Proyek tidak akan gagal karena bidang-bidang keahlian-keahlian anda , dan anda harus mengenali hal itu . Proyeknya lebih bermanfaat dibandingkan bila organisasi menginvestasikan sumber daya-sumber daya yang dimiliki dengan cara lain. Anda perlu memiliki kesepakatan dasar dengan organisasi mengenai manfaat proyek sistem dalam hubungannya dengan proyek-proyek lain. Ingat bahwa bila suatu bisnis memiliki komitmen terhadap satu proyek , tidak akan ada sumber daya yang tersedia untuk proyek-proyek yang lain. Hal ini sangat berguna untuk mengamati semua proyek yang memungkinkan saat bersaing dalam hal sumber daya waktu , uang dan orang.
Menentukan kelayakan Perlu ditentukan apakah proyek-proyek yang dipilih layak atau tidak . Kelayakan sistem proyek hanya bisa ditetapkan lewat 3 kriteria khusus yaitu : Operasional Teknis Ekonomis Data-data untuk studi kelayakan bisa dikumpulkan melalui wawancara,jenis wawancara yang diperlukan disesuaikan dengan problem dan peluang yang ada . Biasanya penganalisis mewancarai orang-orang yang meminta bantuan dan orang-orang yang terkait secara langsung dengan proses pembuat keputusan , yakni pihak manajemen . Meski penting untuk menyelesaikan masalah secara benar , penganalisis tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan uji kelayakan , karena masih banyak proyek lain yang harus dijalankan . Studi kelayakan harus efisien dalam hal waktu dan memerlukan pelaksanaan tindakan tertentu dalam waktu singkat .
Menentukan kelayakan Kelayakan operasional Apakah sistem tersebut bisa beroperasi setelah diinstall Apakah sistem tersebut akan dipergunakan 2. Kelayakan teknis . Memberi nilai tambah bagi sistem yang ada . Teknologi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna . Kelayakan ekonomis Waktu yang dibutuhkan untuk penganalisis sistem . Biaya studi sistem Biaya waktu pekerja untuk studi yang dilakukan Perkiraan biaya perangkat keras . Biaya pengembangan paket perangkat lunak dan perangkat keras .
Menentukan tujuan Penganalisis sistem bertindak sebagai katalisator dan ahli pendukung . Utamanya ia harus mampu melihat proses-proses apa yang perlu ditingkatkan . Peluang bisa diperoleh saat mengobservasi masalah . Bagi orang-orang tertentu , krisis bisa berarti peluang , bagi seorang penganalisis sistem , problem yang menggangu seorang manajer bisa diubah menjadi peluang untuk kemajuan . Kemajuan bagi sistem bisa didefinisikan sebagai suatu perubahan yang akan menghasilkan keuntungan yang bermanfaat , kemungkinan-kemungkinan upaya peningkatan diantaranya : Mempercepat proses Mempersingkat proses dengan mengurangi tahap-tahap yang tidak diperlukan . Menggabungkan lebih dari satu macam proses. Mengurangi kesalahan di dalam input dengan mengubah bentuk dan tampilan layar . Mengurangi penyimpanan yang berlebihan . Mengurangi output yang berlebihan . Meningkatkan integrasi sistem dengan sub sistem .
Menentukan tujuan Tujuan umum dalam suatu proyek bagi perusahaan Upaya meningkatkan keuntungan perusahaan . Mendukung strategi kompetitif organisasi . Meningkatkan kerjasama dengan para vendor dan patner perusahaan . Meningkatkan dukungan operasi-operasi internal sehingga barang dan jasa bisa diproduksi dengan efektif dan efisien . Meningkatkan dukungan keputusan internal sehingga keputusan yang dihasilkan lebih efektif Meningkatkan mutu layanan bagi konsumen . Meningkatkan moral pegawai .
Kegiatan perencanaan dan pengontrolan Analisis dan perancangan sistem melibatkan berbagai jenis kegiatan yang bersama-sama membentuk suatu proyek . Penganalisis sistem harus mengelola proyek dengan hati-hati bila proyek tersebut berhasil didapatkan . Manajemen proyek mencakup tugas-tugas perencanaan dan pengontrolan secara umum . Perencanaan meliputi semua kegiatan yang diperlukan untuk menyeleksi tim , penganalisis sistem , menetapkan anggota tim yang sesuai untuk proyek-proyek tertentu , memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas , dan membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan . Pengontrolan berarti menggunakan umpan balik untuk memonitor proyek , meliputi , membuat perbandingan antara rencana proyek dengan hasil aktual . Selain itu pengontrolan berarti mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat atau membuat jadwal ulang kegiatan-kegiatan yang perlu diselesaikan tepat waktu sekaligus memotivasi anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan mereka .
Memperkirakan waktu yang diperlukan Keputusan pertama penganalisis sistem adalah menentukan jumlah detail-detail yang membentuk aktivitas . Penganalisis sistem memulai sebuah proyek yang terbagi kedalam tiga fase utama yaitu : Analisis Perancangan Penerapan
Fase Utama Proyek
Fase Analisis Dalam langkah-langkah yang berurutan tersebut penganalisis sistem harus mempertimbangkan setiap tugas-tugas ini dan memerinci sedemikian rupa sehingga perencanaan dan penjadwalan bisa dilakukan . Berikut adalah detail untuk fase analisis .
Fase Analisis Kadang-kadang bagian yang paling sulit dari perencanaan proyek adalah langkah memperkirakan waktu yang diambil untuk menyelesaikan setiap tugas atau kegiatan . Saat memeriksa alasan-alasan tentang keterlambatan atas suatu proyek tertentu , anggota tim proyek menyebutkan perkiraan jadwal yang keliru sehingga menghambat keberhasilan dari sebuah proyek . Disini pentingnya pengalaman untuk memperkirakan waktu yang diperlukan , dan penganalisis sistem harus mempunyai pengalaman ini .
WORK BREAKDOWN STRUCTURE(WBS) WBS digunakan untuk mendefinisikan paket pekerjaan (work package)yang nantinya dipecah menjadi tugas (task). Dalam praktiknya , masing-masing tugas memiliki person in charge (pic), biaya , jadwal , lingkup teknis , sumber daya , dan wilayah pekerjaan . Milestone merupakan suatu tanda yang menunjukkan bahwa deliverable atau fase telah selesai dilakukan . * PIC yaitu seseorang yang diberi tanggung jawab dalam menangani tugas tertentu
Tujuan dan Manfaat WBS Menentukan ruang lingkup proyek WBS memastikan semua komponen proyek tercakup , tanpa ada yang terlewat . Mempermudah perencanaan dan pengawasan Setiap tugas bisa diukur waktu , biaya , dan tanggung jawabnya . Dasar penyusunan jadwal (Gantt Chart) WBS digunakan untuk mengidentifikasi urutan kegiatan proyek . Dasar estimasi biaya proyek Biaya dihitung berdasarkan total pekerjaan yang terdefinisi dalam WBS. Klarifikasi tanggung jawab Setiap elemen WBS dapat ditugaskan ke individu atau tim tertentu .
Prinsip Dasar dalam Menjalankan WBS Aturan 100% Hubungan antar bagian yang eksklusif Rencanakan hasil yang ingin di capai , bukan pelaksanaannya . Tingkatan detail Komponen terminal . Catatan : setiap komponen dalam WBS tidak melebihi 80 jam kerja Bentuk dan format pembuatan WBS : Bentuk outline Bentuk graphical tree
Struktur WBS WBS bersifat hierarkis , dengan tingkatan sebagai berikut : Level 1 : Proyek Utama Level 2 : Fase atau Deliverable Level 3 : Aktivitas Utama Level 4 : Sub- Aktivitas atau Tugas Detail
Contoh ( Proyek Pengembangan Sistem Informasi Akademik ):
Bentuk Representasi WBS Struktur Hierarki (Tree Diagram)
Langkah-Langkah Membuat WBS Identifikasi hasil akhir proyek (deliverables). → Apa yang akan dihasilkan proyek ini ? Pisahkan menjadi fase atau kelompok kerja besar . → Misalnya : Analisis , Desain , Implementasi , Testing. Uraikan tiap fase menjadi aktivitas spesifik . Pastikan setiap elemen memiliki hasil yang terukur . Gunakan kode WBS (1.1.1, 1.2.3, dst ) untuk penelusuran . Validasi kembali : apakah semua ruang lingkup proyek sudah terwakili ?
Hubungan WBS dengan Elemen Lain Proyek Elemen Keterkaitan dengan WBS Jadwal (Schedule) Diambil dari urutan tugas pada WBS. Biaya (Cost Estimation) Dihitung berdasarkan setiap komponen WBS. Tanggung Jawab (Responsibility Matrix) RACI chart dibuat berdasarkan WBS. Risiko (Risk Management) Risiko diidentifikasi per komponen WBS.
PENGAMBARAN(WBS) - GRAFIK Penggambaran WBS di atas relatif susah diimplementasikan karena keterbatasanruanguntukmenggambarnya jika proyek tersebut sangat kompleks .
PENGAMBARAN (WBS) – TABULAR/ OUTLINE Proyek SI perpustakaan Initiating 2. Planning 3. Executing 3.1 Planning 3.2 Analysis 3.3 Design 3.4 Implementation 3.4.1 Instalasi Perangkat Server dan Jaringan 3.4.2 Instalasi Data Absen 3.4.3 Pembuatan SI perpustakaan 3.4.3.1 Pembuatan Modul Aplikasi 3.4.3.2 Pembuatan Dokumentasi 3.4.4 Pengujian Aplikasi 3.4.4.1 Membuat Skenario Pengujian 3.4.4.2 Melakukan Pengujian 3.4.5 Training 4. Closing Oleh karena itu , model visual di samping ini relatif lebih mudah dan lebih sering diimplementasikan .
PENGAMBARAN (WBS) – TABULAR/ OUTLINE Atribut utama WBS haruslah berorientasi pada deliverable yang ingin dicapai Definisi deliverable sebagai produk , hasil , atau kemampuan yang unik dan dapat dibuktikan untuk melaksanakan layanan-layanan yang harus dihasilkan dalam menyelesaikan suatu proses, fase atau proyek . 100% rule merupakan salah satu prinsip yang paling penting dalam membimbing pengembangan , dekomposisi dan evaluasi wbs . Rule ini menyatakan bahwa wbs yang mencakup 100% dari pekerjaan ditentukan oleh lingkup proyek dan menangkap semua deliverable baik internal maupun eksternal dalam bentuk pekerjaan yang harus diselesaikan dalam manajemen proyek .
Manfaat wbs Mendefinisikan dan mengorganisasikan pekerjaan proyek . Penentuan bujet , estimasi waktu pengerjaan , dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan juga dapat dialokasikan berdasarkan WBS. Untuk melacak kinerja dan biaya proyek , serta mengidentifikasi isu-isu dan masalah dalam organisasi proyek . Untuk mengidentifikasi potensial risiko dalam suatu proyek . Dengan mengintegrasikan WBS dengan struktur organisasi , manajer proyek juga dapat mengidentifikasi poin komunikasi dan merumuskan rencana komunikasi di seluruh organisasi proyek . WBS Identification scope Cost Time HR Risk Communication
SP E S IKA S I W A K TU PEK ERJAA N PROYEK ( PENJADWALAN PROYEK ) Kapan proyek berakhir Bagaimana urutan rangkaian pekerjaan untuk setiap bagian, baik start (mulai) maupun ending (akhir) Bagaimana menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki waktu terlama dalam suatu proyek (jalur kritis) Bagaimana menentukan pekerjaan-pekerjaan yang dapat ditunda dan berapa lamakah waktu maksimum penundaan yang diijinkan Bagaimana menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang harus mendapat perhatian khusus
TUJUAN PENJAD WALAN Peningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian dalam menghadapi sejumlah kegiatan dan kompleksitas pekerjaan proyek, maka diperlukan metode dan teknik yang tepat, yakni: Metode Bar Chart Method (Gantt Chart) Analisis Jaringan Kerja (Network Analysis) Berupa penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan
G AN T T CHA R T BAR CHART METHOD
TUJUAN Identifikasi terhadap unsur waktu dan urutan rencana kegiatan (pekerjaan) yang meliputi waktu mulai (starting time), waktu penyelesaian (Solution Time) dan saat pelaporan (Reporting) DEFINISI Bagan batang horisontal menggambarkan pekerjaan proyek berdasarkan kalender, tiap batang mewakili satu pekerjaan proyek, dimana pekerjaan didaftar secara vertikal pada kolom kiri, dan pusat horisontal adalah garis waktu kalender.
NO PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 7 …..………………………………30 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F n …… Selesai = SLACK GANTT CHART MODEL
N ET W O R K ANALYSIS P R O J EC T EVA L UA T I O N an d REVIEW TECHNIQUE ( PERT)
Diagram PERT PERT adalah singkatan untuk program evaluation and review techniques ( teknik-teknik revisi dan evaluasi program). Merupakan suatu program ( sama dengan proyek ) diwakili lewat simpul jaringan dan tanda panah yang kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting , meningkatkan jadwal bila diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah dijalankan . Pert dikembangkan di akhir tahun 1950-an dan digunakan pada proyek nuklir bawah laut navy’s polaris amerika serikat , yang dilaporkan sudah menghemat waktu perkembangan al as selama dua tahun . Pert lebih bermanfaat bila kegiatan dilakukan secara pararel daripada secara berurutan . Penganalisis sistem akan memperoleh keuntungan dari PERT bila menerapkannya pada proyek yang dipilah menjadi skala yang lebih kecil , khususnya bila anggota tim mengerjakan kegiatan-kegiatan tertentu pada waktu yang sama saat anggota tim lain mengerjakan tugas mereka sendiri .
Diagram PERT Contoh suatu kegiatan proyek dengan menggunakan grafik GANTT 10 20 30 40 50 A.4 B.2 C.4 D.4 E.6 Jadwal diatas diubah ke diagram PERT
Diagram PERT Pada contoh diawal diagram PERT, bahwa suatu proyek memiliki permulaan , pertengahan , dan akhir , permulaan adalah peristiwa 10, akhir peristiwa adalah 50. Untuk menemukan panjang proyek , masing-masing jalur dari permulaam sampai akhir diidentifikasi , dan panjang setiap jalur diidentifikasi . Pada contoh , jalur 10-20-40-50 memiliki panjang 14 hari , sedangkan pada jalur 10-30-40-50 memiliki panjang 12 hari . Meskipun satu orang bisa bekerja pada jalur 10-20-40-50 dan yang lain pada jalur 10-30-40-50, proyek tersebut adalah bukan suatu perlombaan . Proyek yang menyatakan bahwa kedua rangkaian kegiatan ( jalur ) dapat dilengkapi secara berturut-turut , berarti proyek tersebut memerlukan waktu 14 hari untuk benar-benar selesai . Jalur terpanjang disebut sebagai jalur kritis . Meskipun jalur kritis ditentukan dengan cara menghitung jalur terpanjang , namun ditetapkan sebagai jalur yang bisa menyebabkan keseluruhan proyek akan gagal bila terdapat satu hari penundaan . Perlu diingat bahwa jika anda tertunda satu hari pada jalur 10-20-40-50, proyek akan menjadi lebih lama seluruhnya , namun jika anda tertunda satu hari pada jalur 10-30-40-50, seluruh proyek tidak akan terkena dampaknya .
Hal penting yang diperlukan untuk setiap pekerjaan proyek,yaitu: Urutan rangkaian aktivitas untuk setiap pekerjaan Waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan Urutan pekerjaan menunjukkan pekerjaan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum mengerjakan pekerjaan berikutnya Urutan pekerjaan digambarkan dalam diagram jaringan (network diagram) atau arrow diagram, dimana diagram jaringan ini menggunakan simbol: Simpul (node) menggambarkan suatu kejadian (event) Panah (arrow) menggambarkan suatu kegiatan (activity) A E B D C
H A L P E N T I N G ( D A R I C O N TO H D i a g r a m J a r i n g a n ) 1,2,3,4,5 disebut sebagai event (kejadian) A,B,C,D,E disebut sebagai aktivitas (activity) Head event, kejadian yang mengakhiri suatu aktivitas Tail event, kejadian yang mengawali suatu aktivitas 1 2 A Aktivitas A diawali dengan tail event 1 dan diakhiri dengan head event 2 A E D B C Aktivitas A dan B mrp aktivitas pertama dan dikerjakan secara serentak Aktivitas A mengawali aktivitas C artinya sebelum aktivitas A berkahir aktivitas C belum dapat dikerjakan, demikian pula lainnya Aktivitas E baru bisa dikerjakan setelah aktivitas C
konsep 1. setiap aktivitas hanya diwakili oleh satu panah di jaringan , tidak ada sebuah aktivitas yang diwakili dua kali di jaringan ( tidak ada kegiatan yang kembar ) 1 2 A 1 2 A 3 A 1 2 A B 2 d 1 2 B 2 d Konsep 2 . Tidak ada 2 aktivitas yang ditunjukkan oleh 1 tail event dan head event yang sama. Situasi seperti ini dapat terjadi pada 2 atau lebih aktivitas yang dapat dilakukan secara bersama, untuk itu digunakan aktivitas dummy (dummy activity) Konsep Salah B Konsep Salah 1 2 A 3 B A d = dummy act. K o n s e p B e n a r
Diagram PERT Kadang-kadang , diagram PERT membutuhkan aktivitas -pseudo, yang disebut sebagai aktivitas jalur kosong , untuk mempertahankan logika atau memperjelas diagram. 10 20 30 40 A.9 B.2 C.5 Jalur Kosong Proyek 1 10 20 30 40 A.9 B.2 C.5 Jalur Kosong Proyek 2
Diagram PERT Dari contoh proyek 1 dan proyek 2 tampak berbeda , dan adanya jalan jalur kosong membuat perbedaan itu semakin jelas . Dalam proyek 1 kegiatan C hanya dimulai bila kegiatan A dan B diselesaikan , karena semua tanda panah yang mengarah ke simpul harus dilengkapi sebelum meninggalkan simpul . Dalam proyek 2, kegiatan C hanya memerlukan penyelesaian kegiatan B dan karenanya bisa dilanjutkan sembari melanjutkan kegiatan A. Proyek 1 memerlukan waktu 14 hari untuk selesai , sedangkan proyek 2 memerlukan 9 hari . Jalur kosong dalam proyek 1 diperlukan untuk menunjukkan hubungan prioritas yang penting . Jalur kosong dalam proyek 2 tidak diperlukan dan kegiatan A bisa digambarkan dari 10 sampai 40 dan peristiwa 20 benar-benar bisa dikurangi . Jadi alasan untuk menggunakan diagram pert adalah Memudahkan identifikasi tingkat prioritas Memudahkan identifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis . Memudahkan penentuan waktu kendur .
JALUR KRI T I S ( CRITICAL PATH) Jalur aktivitas kritis dari awal sampai akhir aktivitas didalam diagram jaringan, artinya jalur kritis menunjukan aktivitas- aktivitas kritis didalam proyek Disebut aktivitas kritis bila penundaan waktu aktivitas akan mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan proyek Sedang aktivitas tidak kritis adalah jika kegiatan memilik waktu yang dapat ditunda Waktu yang dapat ditunda didalam aktivitas tidak kritis disebut dengan slack atau float . Jalur kritis ditunjukan oleh waktu paling lama dalam penyelesaian proyek, artinya jika ada satu saja aktivitas dijalur kritis yang tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan akan tertunda
JALUR KRI T I S ( CRITICAL PATH) Jalur kritis mempunyai 2 alasan: Waktu penyelesaian proyek tidak dapat dikurangi kecuali satu atau lebih aktivitas dijalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya Penundaan aktivitas dijalur kritis akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaian dari proyek Penundaan di jalur tidak kritis tidak akan menunda waktu penyelesaian proyek, sejauh penundaan tidak melebihi waktu slack untuk setiap aktivitas tidak kritis Penentuan jalur kritis, ada dua cara: waktu terpanjang (terlama) dari setiap jalur nilai (null) pada perhitungan slack
A L G O R I T H M A NI : Nomer identifikasi kejadian ES : Earliest star time ( waktu mulai tercepat ) : kapan suatu aktivitas tercepat dapat mulai dikerjakan LS : Latest finish time ( waktu selesai terlama ) : kapan suatu aktivitas terlama dapat diselesaikan J A L U R Simbul Node A B DARI GAMBAR SEBELAH, artinya: Kejadian nomer 3 ES untuk aktivitas B dan C paling cepat dilakukan setelah waktu ke 9 LF untuk aktivitas A paling lama dilakukan sampai dengan waktu ke 17 C Contoh Aplikasi
TEKNI K PERHI TUNGAN ES dan LF Teknik perhitungan dibagi atas 2 tahap pekerjaan, yaitu: Tahap Forward Pass , untuk menghitung ES Tahap Backward Pass , untuk menghitung LF 1. Ta h a p Fo r w a r d Pa s s (Tahap menghitung ES dari node awal maju sampai node akhir) P E R H I T U N G A N : ES1 = 0, karena start event ES2 = ES1 + W(A) = 0 + 9 = 9 ES3 = ES1 + W(B) = 0 + 10 = 10 ES4 = ES2 + W(C) = 9 + 7 = 16 ES3 + W(D) = 10 + 15 = 25 ES4 yang diambil terbesar nilainya yaitu 25 Catatan: W(A): Waktu aktivitas A A B 9 10 C D E S1 E S2 E S3 E S4 7 15
P E R H I T U N G A N : LF4 = ES4, yaitu : 25 LF3 = LF4 - W(D) = 25 – 15 = 10 LF2 = LF4 - W(C) = 25 – 7 = 18 LF1 = LF3 - W(B) = 10 – 10 = LF2 - W(A) = 18 – 9 = 9 LF1 yang diambil terkecil nilainya yaitu Catatan: W(A): Waktu aktivitas A TEKNI K PERHI TUNGAN ES dan LF A 9 B 10 LF1 LF2 LF3 2. Ta h a p B a c k w a r d Pa s s (Tahap menghitung LF dari node akhir mndur sampai node awal) ES4 C 7 D 15 LF4
Sebuah proyek pekerjaan pengembangan sistem informasi diperoleh data waktu pekerjaan proyek (lihat tabel), tentukan lama proyek, jalur kritis yang terjadi dengan menggunakan Gantt Chart
1 3 4 7 6 5 2 8 A E J 10 H 8 15 I 20 G 15 F 7 27 D 22 B 8 C 12 d1 d2 d1,d2 = aktivitas dummy
Penentuan Jalur Kritis dari Kasus diatas, ditentukan dari perhitungan penjumlahan WAKTU jalur terlama setiap jalur, yaitu = 10 + 22 + 8 = 8 + 27 + 8 Jalur B, E, d2, J = 8 + 27 + 0 + 15 Jalur B, F, I = 8 + 7 + 20 Jalur A, D, H Jalur B, E, H 3. 4. 5. 6. Jalur B, d1, G, J = 8 + 0 +15 + 15 Jalur C, G, J = 12 + 15 + 15 = 40 hari = 43 hari = 50 hari *) Jalur Kritis = 35 hari = 38 hari = 42 hari Dari perhitungan diatas diperoleh JALUR KRITIS adalah B, E, J (ditunjukkan warna merah) 1 3 4 7 6 5 2 8 A E J 10 H 8 15 I 20 G 15 F 7 27 D 22 B 8 C 12 d1 d2 P E N E N T U A N J A L U R K R I T I S
P E R H I T U N G A N E S ( E A R L I E S T S T A R T ) JOB KEJADIAN RUMUS PADA NODE PERHITUNGAN ES A Awal Kejadian ES1(A)=0 B Awal Kejadian ES1(B)=0 C Awal Kejadian ES1(C)=0 D Setelah Pekerjaan A E S2(D ) = E S1(A)+W( A) ES2=0+10=10 10 E Setelah Pekerjaan B E S3(E)= E S1(B)+W( B) ES3=0+8=8 8 F Setelah Pekerjaan B E S3(F)= E S1(B)+W( B) ES3=0+8=8 8 G Setelah Pekerjaan ES4(G)=W(B)+W(d1) ES4=8+0=8 12 dummy1 dan C ES4(G)=ES1(C)+W(C) ES4=0+12=12 H Setelah Pekerjaan D ES5(H)=ES2(D)+W(D) ES5=10+22=32 35 dan E ES5(H)=ES3(E)+W(E) ES5=8+27=35 I Setelah Pekerjaan F ES6(I)=ES3(F)+W(F) ES6=8+7=15 15 J Setelah Pekerjaan E S7(J)= E S5+W(d2) ES7=35+0=35 35 dummy2 dan G ES7(J)=ES4(G)+W(G) ES7=12+15=27
JOB WAKTU ES LF LS EF SLACK 1 2 3 4=3-1 5=2+1 6=4-2 A 10 13 3 10 3 B 8 8 8 C 12 20 8 12 8 D 22 10 35 13 32 3 E 27 8 35 8 35 F 7 8 30 23 15 15 G 15 12 35 20 27 8 H 8 35 50 42 43 7 I 20 15 50 30 35 15 J 15 35 50 35 50 Finish 50 50 50 50 P E R H I T U N G A N L S , E F , d a n S L A C K LS = Latest Start time , Kapan paling lama suatu aktivitas dapat dimulai = LF - W EF = Earliest Finish time , Kapan paling cepat suatu aktivitas dapat diselesaikan = ES + W Slack = waktu aktivitas yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu penyelesaiaan proyek = LS – ES atau LF – EF Dari slack bisa ditentukan jalur kritis yaitu yang memiliki nilai -> Jalur B, E dan J
NO JOB 1 2 3 4 5 6 7 …..………………………………………………………………50 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E n J Selesai SL A CK GANTT CHART