MANAJEMEN WAKTU. Waktu bukanlah sesuatu yang gratis tetpai w=harus ditebus dengan sesuatu yang bermakna bag kehiduoan kita kelak
YuyuSuyud1
2 views
20 slides
Sep 17, 2025
Slide 1 of 20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
About This Presentation
time is health .setiap orang dalam sehari semalam memilii waktu yang sama 24 jam.tepai dalam mengisi 24 jam tersebut ada yang memilih untuk di buang percuma dan ada yang memilih untuk berjuang . Maka siapa yang memilih untuk berjuang memanfaatkamm waktu yang ada ornag tersebut termasuk kedlaam golon...
time is health .setiap orang dalam sehari semalam memilii waktu yang sama 24 jam.tepai dalam mengisi 24 jam tersebut ada yang memilih untuk di buang percuma dan ada yang memilih untuk berjuang . Maka siapa yang memilih untuk berjuang memanfaatkamm waktu yang ada ornag tersebut termasuk kedlaam golongan manusia yang beruntung. tetpai sebaliknya bagi yang menyiatiakannya maka dialah termasuk orang-orang yang merugi.
waktu yang kita miliki ibarat sebuah obat nyamuk bakar.akan teras berulang -berulang dari hari senin,selasa,rabu,kamis,jumat,sabtu dan ahad dan teras akan kembali menjadi senin,selasa,rabu kamis ,jumat sabtu yang sama..tetpai sesungguhnya bukan sama tetpai ha yang berbeda..jangankan hari yang berbeda..detik ini kita menghiru=p okisgen tidak akan sama dengan berikut beikurtnya menghirup oksigen tersbeut.
Size: 1.43 MB
Language: none
Added: Sep 17, 2025
Slides: 20 pages
Slide Content
MANAJEMEN WAKTU
Yuyu Suyud
KUNINGAN ,23 RAMADHAN
1423 H ; 2 SEPTEMBER 2010
M
WAKTU ?
WAKTU =
KESEMPATA
N
WAKTU =
JATAH
HIDUP
WAKTU = TIDAK AKAN
TERULANG SEKALI DALAM
SEUMUR HIDUP WAKTU =
TIDAK AKAN
KEMBALI WAKTU = “ saancul lele”
(orang sunda)
WAKTU = IBADAH
MAHDAH DAN
GHAIR MAHDAH
I. WAKTU DALAM AL QUR’AN DAN SUNNAH
رٍسْخُيفِ
لَ
نَاسَن
لْإِ
انَّإِرِصْعَ
لْاوَ
Demi masa. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam
kerugian ( Qs Al Ashr : 12 )
اذَ
إِرِاهَنَّلاوَىشَغْيَاذَ
إِلِيْ
لَّلاوَ
ى
لَّ
جَتَ
Demi malam apabila menutupi
(cahaya siang), dan siang apabila
terang benderang, ( Qs Al Lail : 1-2 )
ىجَسَاذَ
إِلِيْ
لَّلاوَىحَضُّلاوَ
Demi waktu matahari sepenggalahan
naik, dan demi malam apabila telah sunyi
(gelap ( Qs Ad Duha : 1-2 )
ارًوكُشُدَارَ
أَ
وْ
أَ
رَ
كَّذَّيَن
أَ
دَارَ
أَ
نْمَ
لِّ
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang
yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. ( Al
Furqan : 62 )
قِ
لْخَيفِنَّإِ
ضِرْ
لأَ
اوَتِاوَامَسَّلا
لِيْ
لَّلافِلاَتِخْاوَ
يلِوْ
لِّأُ
تٍايَلآرِاهَنَّلاوَ
بِ
ابَ
لْلأا
” Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang
berakal ” (Qs Ali Imran : 190)
Ayat di atas menunjukkan
bahwa Ulul Albab ( para
cerdik cendikia ) bukanlah
orang yang mampu
menghafal kata-kata maupun
susunan huruf yang tertulis
di dalam buku atau mampu
menjawab soal-soal ujian di
suatu sekolah, akan tetapi
Ulul Albab adalah orang yang
mampu melihat kejadian
yang ada disekitarnya dan
memanfaatkan waktu yang
ada, selanjutnya diramu
menjadi bekal di dalam
kehidupan ini, untuk
kemudian diteruskan dengan
mengerjakan hal-hal yang
bermanfaat bagi
kepentingan manusia.
II. LANGKAH-LANGKAH EFEKTIF DALAM MENGATUR WAKTU
Isi waktu kosong dengan kegiatan yang
bermanfaat
Menggunakan satu waktu untuk banyak
kegiatan
Memilih-milih waktu yang mempunyai
keutamaan
Membagi waktu dalam berbagai
kegiatan
Ambilah waktu istirahat untuk mengumpulkan
tenaga
Mengerjakan pekerjaan pada waktunya
Memilih amalan/kegiatan yang bermanfaat bagi
orang banyak
Menggunakan waktu yang tersedia untuk
menyelesaikan pekerjaan
Jangan menangguhkan kesempatan didepan mata
anda sampai hari esok
Berkonsetrasi pada hasil
1. Isi waktu kosong dengan kegiatan bermanfaat
” Kekosongan jika melanda para pemuda yang mempunyai uang , maka
akan mengakibatkan kerusakan yang luar biasa .”
” Pengangguran bagi laki-laki adalah sebuah kelalaian dan bagi
perempuan akan menjerumus kepada hal-hal yang negatife
( syahwat ). ”
Para dokter menyatakan bahwa 50 % kebahagian hidup bisa di dapat
dengan mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang bermanfaat.
Betapa kita lihat para pekerja kasar di jalan-jalan, para kuli bangunan,
para petani di sawah-sawah , para pedagang asongan di terminal-
terminal, merasa lebih tenang dan bahagia dibanding dengan anda yang
melamun dan tergeletak di atas kasur akibat pengangguran.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian orang yang sudah
lanjut usia didapatkan masih kelihatan energik dan jarang merasa lesu
atau malas, hal itu dikarenakan mereka selalu menyibukkan diri mereka
dengan pekerjaan-pekerjaan yang bisa mengembangkan syaraf mereka.
Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mereka saja, akan tetapi
lebih dari itu, menjaga kesehatan otak mereka juga.
2. Menggunakan satu waktu untuk banyak
kegiatan
Diriwayatkan bahwa Khatib Al
Baghdadi salah seorang ulama
hadist yang sangat terkenal,
jika ia berjalan mesti
ditangannya ada sebuah buku
yang dibacanya ”
Imam Sulaim Ar Razi , salah seorang ulama Syafi’ah yang meninggal
tahun 447 H, selalu mengisi waktu-waktunya dengan pekerjaan
yang bermanfaat. Berkata Ibnu Asakir : ” Saya pernah diceritakan
oleh guruku : Abu Farj Al Isfirayini bahwa beliau pada suatu saat
keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan, kemudian tidak
berapa lama datang lagi sambil berkata : ” Saya telah membaca
satu juz dari al Qur’an selama saya di jalan ” . Berkata Abu Faraj : ”
Saya pernah diceritakan oleh Muammil bin Hasan bahwa pada
suatu hari ia melihat pena Sulaim Ar Razi rusak dan tumpul, ketika
ia memperbaiki penanya tersebut terlihat ia menggerak-gerakkan
mulutnya , setelah diselidiki ternyata di membaca Al Qur’an di sela-
sela memperbaiki penanya, dengan tujuan agar tidak terbuang
begitu saja waktunya dengan sia-sia. ”
Abu Al Wafa’ Ibnu Uqail, salah satu tokoh
dalam Madzhab Hambali mampu
menyingkat waktu makan dengan memilih
makan yang praktis, beliau bisa memanfaat
perbedaan waktu makan roti kering dengan
roti yang diberi air , untuk membaca 50 ayat
Al Qur’an.
Abu Al Barakat, kakek Ibnu Taimiyah, jika
ia masuk kamar mandi atau WC , ia
menyuruh saudaranya untuk
membacakan sebuah buku dengan
suara keras agar dia bisa
mendengarnya.
3. Memilih waktu-waktu yang mempunyai keutamaan
Di dalam ajaran Islam terdapat waktu-waktu
tertentu yang mempunyai keutamaan-keutamaan
yang tidak dimiliki oleh waktu-waktu lainnya ,
seperti :
Keutamaan bulan Ramadlan, di dalamnya
terdapat 10 malam terakhir yang di dalamnya ada
satu malam, yaitu lailat qadr yang mempunyai
kadar ibadah 1000 bulan pada malam-malam
lainnya.
Keutamaan 10 hari pertama dari
bulan Dzulhijjah, puncaknya ada
pada tanggal 10 Dzulhijjah ,
Hari Jum’at, merupakan sebaik-bak hari dalam seminggu, di
dalamnya banyak keutamaan, yang jika seorang muslim mampu
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, niscaya akan
mendapatkan pahala yang sangat banyak sekali. Di dalamnya
ada satu jam yang jika seorang muslim berdoa, niscaya Allah
akan mengabulkannya.
Waktu sahur, tepatnya pada
sepertiga terakhir malam
hari
Oleh karena itu para salaf sholeh mengibaratkan sholat
5 waktu sebagai timbangan harian, hari Jum’at sebagai
timbangan mingguan, bulan Ramadlan sebagai
timbangan tahunan, sedangkan haji sebagai timbangan
seumur hidup.
4. Membagi waktu dalam
berbagai kegiatan .
Dalam suatu
hadits, Rosulullah
saw pernah
bersabda :
” Sesungguhnya pada Rabb-mu ada hak
yang harus anda tunaikan, dan pada
dirimu ada hak yang harus anda tunaikan,
dan pada diri keluargamu ada hak yang
harus anda tunaikan, dan pada orang
yang datang kepadamu ada hak yang
harus anda tunaikan ,maka berilah setiap
bagian akan haknya ( HR Bukhari dan
Muslim
” Sesungguhnya saya adalah orang yang
paling takut dan paling bertaqwa kepada
Allah swt, walaupun begitu, saya bangun
malam dan kadang tidur juga, berpuasa
dan berbuka, serta menikahi para wanita,
dan barang siapa yang tidak mau
mengikuti sunnahku, maka bukanlah ia
dari golongan-ku “ ( HR Bukhari )
5. Ambillah waktu istirahat untuk
mengumpulkan tenaga
Konon ada kisah seorang penebang kayu, karena dijanjikan oleh majikannya dengan gaji yang menggiurkan , maka ia bekerja mati-matian,
siang malam tanpa berhenti untuk menebang banyak pohon akan tetapi ternyata semakin lama, tenaga semakin lemah dan semangat
untuk menebang mulai luntur dan hasil yang di dapat mulai seikit dan tidak maksimal. Maunya memeluk gunung tapi apa daya tangan tak
sampai, bukannya menyelsaikan pekerjaan akanteapi justru keletihan dan keputus asaan yang di dapat, kenapa ? Karena ada satu hal kecil
yang tidak diperhatikan oleh si penebang kayu itu, yaitu istirahat untuk mengasah gergaji, agar bisa digunakan semaksimal mungkin.
Maka, sesibuk apa pun an serajin apapun, kita harus meluangkan waktu untuk mengasah kapak kita, mengasah otak dan pikiran kita dan
mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual agar kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan
selalu baru agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Meminjam sitilah orang cina : “Xiu Xi Bu Shi Zou
Deng Yu Chang De Lu” ( Istirahat bukan berarti berhenti.) Akan tetapi : ”Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu” ( Tetapi untuk menempuh
perjalanan yang lebih jauh lagi )
Islam sendiri telah memberi ruang istirahat bagi seorang muslim,
untuk mengendorkan urat dan meluruskan punggung, menambah
perbekalan agar bisa melanjutkan perjalanan yang akan
ditempuhnya lagi.
Berkata Imam Ali : hiburlah hati anda sesaat-saat, karena hati ini jika
telah capai , tidak bisa memandang sesuatu dengan baik ”
6. Mengerjakan pekerjaan pada
waktunya
K
h
a
l
i
f
a
h
A
b
u
B
a
k
a
r
A
s
-
S
i
d
d
i
q
p
e
r
n
a
h
b
e
r
w
a
s
i
a
t
k
e
p
a
d
a
U
m
a
r
b
i
n
K
h
a
t
t
a
b
k
e
t
i
k
a
m
e
n
g
a
n
g
k
a
t
n
y
a
s
e
b
a
g
a
i
k
h
a
l
i
f
a
h
p
e
n
g
g
a
n
t
i
:
”
K
e
t
a
h
u
i
l
a
h
b
a
h
w
a
A
l
l
a
h
t
e
l
a
h
m
e
n
e
n
t
u
k
a
n
s
u
a
t
u
a
m
a
l
a
n
s
i
a
n
g
y
a
n
g
a
p
a
b
i
l
a
d
i
k
e
r
j
a
k
a
n
w
a
k
t
u
m
a
l
a
m
,
m
a
k
a
t
i
d
a
k
l
a
h
a
k
a
n
d
i
t
e
r
i
m
a
n
y
a
,
d
a
n
m
e
n
e
n
t
u
k
a
n
a
m
a
l
a
n
m
a
l
a
m
,
y
a
n
g
j
i
k
a
d
i
k
e
r
j
a
k
a
n
p
a
d
a
w
a
k
t
u
s
i
a
n
g
t
i
d
a
k
l
a
h
a
k
a
n
d
i
t
e
r
i
m
a
n
y
a
.
O
l
e
h
k
a
r
e
n
a
i
t
u
,
k
i
t
a
d
a
p
a
t
k
a
n
A
l
l
a
h
t
e
l
a
h
m
e
n
e
n
t
u
k
a
n
b
a
n
y
a
k
i
b
a
d
a
t
p
a
d
a
w
a
k
t
u
-
w
a
k
t
u
t
e
r
t
e
n
t
u
,
t
i
d
a
k
b
o
l
e
h
d
i
m
a
j
u
k
a
n
m
a
u
p
u
n
d
i
m
u
n
d
u
r
k
a
n
,
s
e
p
e
r
t
i
w
a
k
t
u
s
h
o
l
a
t
,
p
u
a
s
a
,
z
a
k
a
t
,
h
a
j
i
d
a
n
l
a
i
n
-
l
a
i
n
n
y
a
.
(
[
1
1
]
)
M
a
k
a
,
k
i
t
a
d
a
p
a
t
k
a
n
s
e
b
a
g
a
i
n
u
l
a
m
a
m
e
n
y
a
t
a
k
a
n
b
a
h
w
a
a
m
a
l
a
n
p
a
l
i
n
g
u
t
a
m
a
a
d
a
l
a
h
a
m
a
l
a
n
y
a
n
g
d
i
k
e
r
j
a
k
a
n
m
e
n
u
r
u
t
w
a
k
t
u
n
y
a
.
K
e
t
i
k
a
d
a
t
a
n
g
w
a
k
t
u
s
h
o
l
a
t
,
m
a
k
a
y
a
n
g
p
a
l
i
n
g
u
t
a
m
a
a
d
a
l
a
h
m
e
l
a
k
u
k
a
n
s
h
o
l
a
t
,
k
e
t
i
k
a
d
a
t
a
n
g
w
a
k
t
u
R
a
m
a
d
l
a
n
,
m
a
k
a
a
m
a
l
a
n
y
a
n
g
p
a
l
i
n
g
u
t
a
m
a
d
i
k
e
r
j
a
k
a
n
a
d
a
l
a
h
p
u
a
s
a
,
k
e
t
i
k
a
d
a
t
a
n
g
w
a
k
t
u
h
a
j
i
,
m
a
k
a
y
a
n
g
p
a
l
i
n
g
u
t
a
m
a
d
i
k
e
r
j
a
k
a
n
a
d
a
l
a
h
h
a
j
i
,
d
a
n
k
e
t
i
k
a
w
a
k
t
u
u
j
i
a
n
,
m
a
k
a
a
m
a
l
a
n
y
a
n
g
p
a
l
i
n
g
u
t
a
m
a
d
i
k
e
r
j
a
k
a
n
a
d
a
l
a
h
b
e
l
j
a
r
u
n
t
u
k
m
e
n
g
h
a
d
a
p
i
u
j
i
a
n
.
7. Memilih amalan dan kegiatan yang
bermanfaat bagi orang
banyak
Sebenarnya banyak ayat dan hadist yang menyatakan
bahwa disana ada sebagian amal perbuatan yang
bermanfaat bagi orang banyak dan pahalanyapun mengalir
sampai hari kiamat walaupun pemiliknya sudah meninggal
dunia . Allah berfirman :
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati
dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan
dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala
sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang
nyata (Lauh Mahfuzh) ( Qs Yasin : 12 )
Al Mutanabi seorang penyair yang terkenal
menyebutkan bahwa jasa-jasa orang yang sudah
meninggal adalah umur keduanya, yang kemudian
dikembangkan oleh Ahmad Syuqi dalam salah satu
syi’irnya :
Salah satu amalan yang bisa bermanfaat bagi orang banyak,
bahkan para generasi sesudahnya adalah mengajar ilmu
baik secara lisan maupun dengan menyusun sebuah buku.
Dalam hal ini para ulama dahulu telah menunjukkan
semangat dan kebolehannya yang kesemuanya itu patut
dicontoh oleh para generasi sesudahnya.
Al- Khatib Al Baghdadi pernah berkata : ” Saya mendengar dari Al-Simsi yang menceritakan bahwa Ibnu
Jarir At Tobari selama 40 tahun, menulis setiap harinya 40 lembar . Bahkan salah seorang murid Ibnu Jarir
yang bernama ” Al Farghani ” mengatakan bahwa para murid Ibnu Jarir telah mendata kehidupan beliau
sejak baligh hingga meninggal dunia pada umur 86 tahun. Kemudian mereka mengumpulkan seluruh
karya-karya beliau, dan jika dibandingkan dengan umur beliau, ternyata didapatkan bahwa beliau menulia
setiap harinya 14 lembar. Dan ini tidak akan mampu dilakukan oleh seseorang kecuali atas inayah Allah
swt. Dan jika dihitung-hitung lembaran karya tulisnya maka didapatkan jumlahnya sekitar 358.000 lembar.
Abu Al Wafa’ bin Uqail Al Hambali adalah seorang ulama dari madzhab hambali yang sangat ketat di dalam
menjaga waktunya, jika mulut , lidah , dan matanya capai karena banyaknya yang dibaca, dia terdiam
merenung dan merancang apa saja yang perlu ditulis, maka ketika ia duduk atau berbaring, keculai telah
menghasilkan banyak hal-hal yang bisa dicatat dalam buku. Bahkan beliau memilih-milih makanan yang
paling praktis dan cepat dimakan, untuk kemudian sisa waktunya digunakan untuk membaca dan menulis.
Imam Ibnu Uqail ini seorang ulama yang selalu sibuk dengan ilmu , beliau mempunyai banyak karangan,
dan yang paling besar adalah buku ” Al Funun ” yang mencakup berbagai disiplin keilmuan seperti tafsir,
fiqh, ushul fiqh, aqidah , nahwu, adab dan sejarah. Berkata Imam Ad- Dzahabi pernah menyatakan bahwa :
” Belum ada buku di dunia ini yang lebih tebal dari buku ” Al Funun ” . Buku ini konon mencapai 800 jilid
8. Menggunakan Waktu Yang Tersedia Untuk
Menyelesaikan Sebuah Program
Banyak orang yang gagal dalam
menempuh cita-citanya hanya karena
terjebak dalam empat kata : ”Saya tidak
mempunyai waktu .” Sebaliknya, banyak
orang yang sukses dalam bidang
tertentu hanya karena dia mampu
menyediakan waktu dan komitmen di
dalamnya untuk menggapai cita-citanya.
Jika kita menyediakan waktu satu jam saja setiap
hari untuk menjalankan suatu program, berarti
kita telah mampu mengumpulkan waktu selama
365 jam setahun, atau sama dengan 45 hari
bekerja secara sungguh dan terus menerus
selama 8 jam sehari. Ini sama dengan juga
menambahkan satu bulan setengah kehidupan
produktif dalam hidup kita setiap tahun. Walaupun
begitu, tidak banyak yang mampu
mengerjakannya, kecuali orang-orang yang
mempunyai tekad dan semangat yang kuat.
Seorang pegawai perbaikan lift berkebangsan bangsa Itali bernama Nicholas
Christofilos pada suatu ketika tertarik kepada ilmu pengetahuan modern. Apa
yang harus ia lakukan ? Setiap hari sepulang dari kerja , sebelum dia duduk untuk
makan malam, dia memperuntukkan waktu satu jam untuk membaca buku
tentang energi nuklir. Setelah dia mulai memahami ilmu yang dipelajarnya
dengan baik, gagasan pun timbul dalam fikirannya. Pada tahun 1948 M , dia
membuat rancangan untuk akselerator partikel yang menurut fikirannya akan
lebih murah dan lebih kuat daripada peralatan mana pun yang sudah ada. Dia
mengirimkan rancangannya kepada Lembaga Tenaga Atom di Amerika Serikat
untuk dilakukan uji layak. Setelah rancangan tersebut disempurnakan kembali,
didapatkan bahwa alat hasil penemuannya ternyata bekerja begitu baik sehingga
pemerintah Amerika Serikat mampu menghemat dana kira-kira 70 juta dolar.
Akhirnya Christofilos menerima dua penghormatan : pertama mendapatkan uang
tunai 10.000 dolar pada masa itu tentunya sangat banyak sekali dan yang kedua :
mendapatkan kedudukan yang terhormat di Laboratorium Radiasi Universitas
California.
Berikut ini hasil penelitian tentang waktu-waktu
yang dibuang dan diremehkan oleh banyak
orang, padahal kalau dimanfaatkan sebaik
mungkin akan menghasilkan sesuatu yang besar
dan luar biasa :
Kita ambil permitsalan salah seorang yang mempunyai umur 70
tahun, jika ia hanya menyia-nyiakan waktunya 5 menit saja tiap
hari, berarti dia selama hidupnya telah menyia-nyiakan
waktunya 3 bulan berturut-turut ( 88 hari ) . Kalau dia menyia-
nyiakan 1 jam tiap harinya, berarti dia telah membuang
waktunya selama 3 tahun berturut-turut. Hal ini nampak lebih
jelas dalam daftar di bawah ini :
5 Menit = 3 bulan = 0,35 % ; 10 Menit
= 6 bulan = 0, 71 % ;20 menit = 1
tahun = 1,42 % ;- 1 jam = 3 tahun = 4,
28 % ; - 10 jam = 30 tahun = 42, 85 %
Data ini bisa berlaku bagi para pengganggur, dan sebaliknya
juga bisa berlaku bagi orang yang mau memanfaatkan waktu-
waktu tersebut untuk melaksanakan sebuah program hidup
yang ber-orentasi pada hal-hal yang bermanfaat . Jika orang
yang berumur 72 tadi melakukan aktivitas sehari hari, maka bisa
dilihat sebagai berikut :
Tidur ( 8 jam sehari ) = 23 thn = 32 % ;Kerja ( 6-7 jam /hari) = 21, 5 thn = 21,5
% ;Makan, minum ( 1,5 jam/hari ) = 4,5 tahun = 6,4 %;Urusan birokrasi ( 0,5
jam/ hari ) = 1,5 tahun = 2,14 %;Pekerjaan rumah tangga, rihlah, piknik ( 1
jam/hari )=3 tahun = 4,24 % ; Ziarah, silaturahim, kumpul teman ( 0,5
jam/hari) = 1.5 tahun= 2,14 %;Transportasi dari satu tempat ke tempat lain
( 0,5 jam/hari) = 1.5 tahun= 2,14 %;Telpun , sms, chating dan lain-lain ( 0,5
jam/hari) = 1.5 tahun= 2,14 %
Jumlah Total = 61 tahun = 87 % Sisa 9 tahun =
12, 85 % —— > jika dikurangi masa kecil dan
puber, kira-kira sisa waktu yang kita punyai untuk
menyelesaikan program yang besar tinggal
berapa ???
9. Jangan menangguhkan kesempatan di
depan anda sampai hari esok
Kalau kita punyai rencana untuk melakukan
sesuatu kerjaan, lakukan saat ini juga, jangan
menunda-nunda pekerjaan sampai esok hari,
karena kita tidak tahu apa yang terjadi pada hari
besok. Seorang penyair pernah menulis bait-
baitnya dalam masalah ini :
- Harimu kemarin telah
berlalu sebagai saksi bagimu,
kemudian datang hari baru
untukmu..
- Hari ini adalah harimu,
manfaatnya untuk kamu , sedang
hari kemarin tidak akan kembali
lagi .
- Jika hari kemarin anda telah
melakukan kesalahan, maka segera
anda ikuti dengan perbuatn baik,
sedang anda mensyukurinya…
- Maka janganlah anda sekali
menangguhkan perbuatan baik
sampai besok hari, barangkali besok
hari tiba, sedang anda sudah tiada…
10.Berkonsentrasi Pada Hasil.
Banyak diantara kita sekarang bangga kalau aktif dalam berbagai kegiatan, dari diskusi, menghadiri seminar,
panitia bazaar, ikut rihlah dan piknik bersama, dan lain-lainnya. Mereka tidak tahu dapat membahwa yang
penting bukanlah banyaknya aktivitas, tapi hasil dari aktivitas itu sendiri. Aktivitas, terkadang bebaskan dari
tekanan jiwa , akan tetapi halitu tidak cukup untuk mencapai tujuan anda. Maka disini, orientasi pada hasil
sangat diperlukan .
Ary Ginanjar dalam bukunya : ESQ, telah membagi orang-orang yang
sibuk menjalankan aktivitasnya menjadi tiga kelompok :
a. Kelompok Pertama adalah kelompok sibuk pengisi waktu Kelompok ini sibuk melakukan kegiatan sepele yang
memboroskan waktu tetapi tidak penting. Kegiatan ini biasanya tidak memiliki tujuan jangka panjang. Mereka tidak tahu
kemana akan melangkah , dalam pikiran mereka mereka merasa sudah mencapai tujuan hidup, namun ibarat orang
yang berjalan di tempat, mereka tidak ke mana-mana. Kelompok ini nampaknya selalu sibuk, namun pada hakekatnya
mereka tidak produktif sama sekali.
b. Kelompok Kedua adalah Kelompok Pertengahan . Kelompok ini adalah kelompok yang melawan gelombang lautan. Pekerjaan mereka terus-
menerus hanya mengatasi krisis dari hari kehari . Pekerjaan ini biasanya lebih mudah, karena masalahnya sudah jelas di depan mata, tidak
memerlukan visi. Lama kelamaan mereka akhirnya akan terperosok juga pada rutinitas pekerjaan yang kurang penting ,tetapi mendesak. Kelompok
ini tidak cepat maju, karena tidak memiliki visi dan inisiatif. Mereka menjadi korban lingkungannya sendiri. Umumnya mereka mengeluh dengan
hasil yang minim, padahal sudah bekerja keras.
c. Kelompok Ketiga adalah kelompok pencapai tujuan.Adalah kelompok yang memiliki tujuan hidup yang jelas.Setiap
langkah yang diambil adalah pengejawantahan dari visinya. Kelompok ini selalu merencanakan langkah-langkah yang
dibuatnya secara sistimatis. Target jangka panjangnya telah dipecah-pecah menjadi tujuan-tujuan jangka pendek, yang
bisa dicapai secara realistis, dalam jangka waktu tertentu. Kelompok ini mampu menentukan skala prioritas berdasarkan
visi, prinsip, dan suara hati yang bijaksana.
Imam Ghozali di dalam bukunya
Ihya Ulumuddin menyebutkan Peta
Perjalan Manusia ,yang bisa
diringkas sebagai berikut :
Terminal Pertama = Tempat
lahir Terminal Terakhir = Alam
Kubur
Tujuan Terakhir = Syurga atau
Neraka
Jarak Perjalanan = Umur
Bekal Perjalan = Ketaatan kepada
Allah
Modal Perjalan = Waktu-waktu
kosong
Copet dan Perampok = Syahwat dan
Hawa nafsu
Keuntungannya = masuk syurga
Kerugiannya = masuk
neraka
Sedang Imam Ibnu Qayyim
menggambarkan orang yang
cerdik adalah : orang yang
memperhatikan setiap langkah
yang dilaluinya, tidak banyak
melamun dan berangan-angan,
kalau dia mengetahui
pendeknya jarak yang akan
ditempuh, maka sangat ringan
baginya untuk bekerja keras
untuk mencari bekal dan oleh-oleh
sebelum sampai tujuan.