Materi 3 Generator Sinkron pada pembangkit Listrik
HartoyoMp
0 views
47 slides
Oct 07, 2025
Slide 1 of 47
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
About This Presentation
Pembangkit listrik menggunakan alat utama yaitu generator sinkron
Size: 1.07 MB
Language: none
Added: Oct 07, 2025
Slides: 47 pages
Slide Content
Generator System
MUHAMAD ALI, MT
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY
PELATIHAN
KOORDINASI PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
GENERATOR (PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK)
1.Apakah generator ?
- Suatu mesin yang merubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
2.Mengapa generator dapat mengubah tenaga listrik ?
-Menurut hukum Faraday Apabila suatu penghantar diputarkan dudalam
medan magnit, sehingga memotong-motong garis gaya magnit maka pada
ujung-ujung penghantar akan timbul ggl ( gaya gerak listrik) dengan
satuan VOLTAGE.
3. Pengertian Generator dilihat dari letak kutubnya :
- Kutub dalam berputar pada rotor
- Kutub Luar diam dipasang pada stator
4.Dilihat dari putaran medan terhadap rotor :
- Generator sinkron (serempak): Kecepatan putaran medan magnit stator
(Ns) sama dengan putaran medan rotor (Nr).
- Generator Asinkron (tidak serempak) : Kecepatam medan magnit stator
(Ns) tidak selalu sama dengan putaran medan rotor (Nr)
1. Dilihat dari jenis arus yang dibangkitkan :
- Generator arus searah (DC)
- Generator arus bolak-balik (AC)
2. Dilihat dari Phasa:
- Generator AC 1 phasa
- Generator AC 3 phasa.
3.Dilihat dari bentuk rotor :
- Rotor kutub menonjol (selent pole) : Digunakan pada pembangkit RPM
rendah
seperti PLTA, PLTD
- Rotor kutub rata (silindris) : Digunakan pada pembangkit RPM tinggi seperti
pada PLTG, PLTU
4.Dilapangan : Brushes generator dan Brush Less Generator
5.Prinsip kerja generator
6. Konstruksi generator DC
-Rotor ( Armature Winding ), Lilitan jangkar
-Stator : Terdiri dari kutub-kutub elektro magnetik
-Komutator : berfungsi sebagai penyearah arus secara mekanis
7. Macam-macam Generator DC :
-1. Generator Shunt, 2. Generator Serie, 3. Generator Kompound
-Generator Kompound terdiri dari : Kompound panjang, dan pendek
-Digunakan pada las Listrik arus searah
KLASIFIKASI GENERATOR
PRINSIP KERJA GENERATOR (Hal : 5)
1. Generator bekerjanya berdasarkan hukum Faraday.(kaidah
tangan kanan)
2. Apabila suatu batang penghantar digerakkan didalam suatu
medan magnit, yang mempunyai garis gaya magnit dari arah
kutub utara ke kutub selatan.
3. Maka pada batang penghantar akan memotong-motong garis-
garis gaya magnit , sehingga akan menimbulkan ggl (Gaya
gerak listrik) atau EMF (Electro motive force) atau voltage AC
I
U
S
+
_
Q
F
Prinsip Kerja Generator
KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH (DC)
ARMATURE WINDING (LILITAN JANGKAR)
Ea = V + Ia . Ra ……………….. Volt ; a = P untuk lilitan jerat.
Ea = [ (Φ. Z.N ) / 60 ] x (P / a) … Volt ; a = P/2 untuk lilitan gelombang.
Stator Kutub Luar Lilitan Jangkar
Prinsip Penyearahan Generator DC Prinsip Reaksi Jangkar
Generator Shunt (DC) Generator Seri (DC)
Ea = V + Ia. Ra + 2 ∆ E
Ia = I Load + I shunt
V = I load . R load
E shunt = I sht . R sht.
Ea = V + Ia.Ra + Is .Rs + 2 ∆ E
Ia = Is = I load
V = I load x R load
Es = Is x Rs
Gen. kompon Shunt Panjang Gen. kompon Shunt Pendek
Ia = I load + I shunt
Ia = I seri
Ea = V + Ia ( Ra + Rs ) + 2 ∆ E
Ea = Ish . Rsh + Ia ( Ra + Rs) + 2 ∆ E
V = I load x R load.
Is = I load
Ia = I load + I shunt
Ea = V + Ia . Ra + Is. Rs + 2 ∆ E
Ea = Ia. Ra + Ish . Rsh + 2 ∆ E.
V = I load x R load
GENERATOR AC
1.Generator yang banyak dipakai dilapangan produksi Oil and Gas
Synchroon generator 3 phase AC
Brush less generator (generator tanpa sikat)
Brushes generator (generator dengan sikat)
2. Konstruksi generator AC
-Stator
-Rotor
3.Prinsip terjadinya gelombang AC
E = 4,44 .f.Q.N. Kw …………………...Kw = faktor kumparan (kisar)
4.Kelas pada isolasi pada generator : A (105C) ; B (130.C) ;
F (155.C) ; H(180C).
5.Kumparan rotor sbg output AC , stator ke field exitation
kumparan stator sbg output AC, rotor ke field exitation .
6. Jenis rotor salient pole dan silindris pole pada generator AC
7. Kumparan damper berfungsi membangkitkan arus listrik pada saat
generator kehilangan kemagnetan, sehingga pada rotor masih
mempunyai kutub-kutub maknet yang dibangkitkan oleh kumparan
damper .
Prinsip Terjadinya Gelombang AC
Kumparan Damper pada
Rotor Gen Utama
Rotor Jenis Salient Pole dan Silindris
Kumparan Rotor dan Stator Generator AC
Konstruksi Dua Buah Sistem Generator Utama dan Bantu Satu Poros
6
7
8
8.a.
8b
8c
9
10
12
13
14
15
16
17
18
29
30
36
37
57
11
102
29 opt
SISTEM PENDINGINAN GENERATOR AC
1.Sistem pendinginan pada generator sangat diperlukan untuk mesin
penggerak maupun generator sinkron.
2.Generator sinkron menyerap rugi-rugi daya yang dikonversikan
dalam bentuk panas. Pengaruh panas yang mempunyai
overheating akan merusak komponen-komponen generator.
3.Pada bagian lamination, inti besi stator dan rotor, isolasi kumparan
medan dan jangkar , bearing. Efek panas akan menyebabkan
performansi dari generator sinkron turun .
4.Sistem pendinginan yang digunakan pada generator sinkron yaitu:
-Sirkulasi air dan udara
-Sirkulasi udara (fan)
-Sirkulasi air dan air garam.
-Menggunakan sistem pendingin gas.
5.Generator yang mempunyai kapasitas daya menengah keatas :
- Sistem pendingin melalui pipa yang masuk kedalam rongga
kumparan baik rotor maupun stator termasuk pada sistem bearing.
Konstruksi Brushes Generator
GENERATOR BRUSHLESS
1.Brushless generator : generator tanpa sikat, cocok digunakan di
fields sebab tidak menimbulkan bunga api
2.Unit exciter terletak pada rotor yang ikut berputar.
3.Operasi dan bekerjanya
- Wiring diagram unit exciter pada generator brushless
-Komponen-komponen rotor pada brushless generator
-Komponen –komponen stator pada brushless generator
-Diagram generator tanpa sikat (brushless generator)
4.Frekuensi
-Jumlah gelombang listrik persatuan waktu dalam detik ( Cycle Per
Second)
-Ns = (60.f)/ p ; Ns = (120.f) / P p = pasang kutub P = jumlah
kutub. Lihat tabel 2-1 perbandingan RPM, Jumlah kutub, Besarnya
Frekuensi.
-Pengertian gelombang sinusoide , periode, cycle, peak to peak,
harga RMS, harga efektif, harga average, harga maksimum.
5. Jenis beban generator : Resistif, induktif dan kapasitif.
-Impedansi : R-L = XL (reaktance induktif) ; R-C = XC (reaktance
kapasitif) ; R-L-C = Z ( impedance)
Diagram
Brushless
Generator
Stator
Generator
Utama
Rotating
Rectifier
Rotor
Generator
bantu
Stator
Generator
bantu
Unit
AVR
Rotor gen. utama
ROTOR BRUSHLESS GENERATOR
STATOR BRUSHLESS GENERATOR
DIAGRAM GENERATOR BRUSHLESS
Main Armature (Stator)
Exciter Armature
(Rotor)
Rotating Rectifier
Rotating Members
Source
Protection
Main Field
( Rotor )
Exciter
Field
(stator)
From
Voltage
Regulator
A Ø
B Ø
C Ø
To Voltage
Regulator
1.Pengertian Phasa
-Satu fasa adalah :
-Tiga fasa adalah :
-Hubungan Bintang 3 fasa adalah :
-Hubungan delta 3 fasa adalah :
2.Pengertian daya dan Faktor daya
-Daya pasif (S), daya aktif (P), daya reaktif (Q)
-Power faktor (Cosphi)
-Segitiga daya. ( S, P. Q, dan Cosφ )
III PENGOPERASIAN GENERATOR.
1.Data generator
2.Generator tanpa beban
3.Generator berbeban :
-Beban resistif
-Beban induktif
-Beban kapasitif
4. Pengaturan tegangan : Automatic Voltage Regulator (AVR)
5. Pengaturan Frekuensi generator.
6. Pengoperasian generator tunggal PMG (Permanen Magnit Generator)
7. Pengaturan frekwensi jatuh.
8. Mengoperasikan paralel generator
-Meter sinkronouscope.
Output generator satu fasa dan tiga fasa
Generator tiga fasa menyuplai beban tiga fasa
U
S
Vm
U
S
VcVbVa
Vm
a
b
c
V
i
s
i
b
l
e
d
i
s
c
o
n
n
e
c
t
s
w
i
t
c
h
S
i
g
n
a
l
c
o
n
d
i
t
i
o
n
i
n
g
S
i
g
n
a
l
c
o
n
d
i
t
i
o
n
i
n
g
Transmssion line
Transmision line
Load A
Load B
Load C
Generator AC Hubungan Bintang
Generator AC Hubungan Delta
DATA GENERATOR
1. Manufacturer
2.Part of model
3.Alternator type
4.Exiter type
5.Rating Voltage
6.Rated speed
7.Rated output power
8.Insullation class
9.Voltage regulator type, no load to full load
10.Frequensi regulation, no load to full load
MENGOPERASIKAN TANPA BEBAN DAN DENGAN BEBAN
1.Tanpa beban :
- Sebelum generator digunakan untuk mensuply beban tegangan terminal
(Vt) diatur hingga mencapai rating tegangannya dengan cara mengatur
arus eksitasi.
- Rangkaian eksitasi generator sinkron pada saat tidak berbeban, dimana
tegangan terminal sama dengan ggl yang dibangkitkan Eо = Vt
2.Dengan beban :
-Pada generator diberi beban arus akan mengalir kebeban melalui
kumparan jangkar sehingga terbentuk medan magnit putar pada
kumparan jangkar yang arahnya melawan medan magnit utama.
-Medan magnit lawan ini dinamakan reaktansi jangkar (Xa) , selain itu pada
magnit utama tidak semuanya ditangkap oleh kumparan jangkar, medan
magnit putar yang tidak tertangkap oleh kumparan jangkar dinamakan
raktansi bocor (XL)
-Jumlah antara reaktansi jangkar (Xa) dan reaktansi bocor dinamakan
reaktansi sinkron (Xs).
-Pada belitan kumparan mempunyai rugi-rugi tahanan dinamakan tahanan
jangkar (Ra) menunjukkan rugi-rugi gen. sinkron.
RUGI - RUGI GENERATOR SINKRON (hal 40).
Generator
Sinkron ideal
Reaktansi bocor
X leakage
Reaktansi jangkar
lawan Xa
Reaktansi sinkron (Xs)
Gaya gerak listrik yang
terinduksi sebelum ada
rugi-rugi
Tahanan
Jangkar Ra
T
e
g
a
n
g
a
n
T
e
r
m
i
n
a
l
p
e
r
f
a
s
a
VT Eo
Impedansi
Sinkron Zs
KURVA TEST OPEN DAN SHORT CIRCUIT.
Kurva Test Open dan Short Circuit (gb. 3-3 hal 41)
PENGATURAN TEGANGAN AVR
(AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)
Blok diagram AVR
sensing input
voltage adjus
power input
Field power
error
detector
errorr
amplifier
power
controller
Field
GEN
CB / 52
E1 E2 6 7 3 4 F+ F-
stability network
REF
Menyensor
Menyearahkan
menfilter
Memberikan signal dc
Dibandingkan dg referensi
Menghasilkan selsih tegangan
Diteruskan ke error detektor
Error ampl.
Mengemudikan power control
Mengatur waktu pelepasan pd capasitor.
Mengatur penyalaan SCR pd unit power control.
Power control
Terdpt rangkaian
Bridge terdiri
SCR, ,besarnya E
Itergantung penya
Laan SCR
UNIT PENTING PADA AVR
1. SENSING CIRCUIT : berfungsi menyensor tegangan generator,
menyearahkan dan memfilter tegangan dan hasil sinyal dc tsb
dikirim keerror detector dan error amplifier.
2. ERROR DETECTOR: memberikan sinyal dc yang sesuai pada
tegangan gen. Teg penjumlahan titik (summing junction)
dibandingkan teg referensi akan menghasilkan selisih teg. (sinyal
error), kemudian diteruskan ke error amplifier.
3. ERROR AMPLIFIER : Sinyal error akan mengemudikan power
controler dg cara mengatur waktu pelepasan pada capasitor shg
membangkitkan sdt phasa untuk mengatur sinyal penyalaan pd
komponen SCR pada unit power control.
4. POWER CONTROL : Pd rangk,ini terdapat rangk.jembatan
komponennya terdiri dari thyristor (SCR). Besaran teg. Dan arus
rata-rata tergantung sudut penyalaan SCR.
5. STABILITAS NETWORK : rangk. ini digunakan unt.menghasilkan
kestabilan pd semua kondisi operasi AVR untuk mencegah
terjadinya osilasi (hunting pada generator).
PENGATURAN TEGANGAN DENGAN AVR
1.Unit AVR terdiri : a. Sensing elemen, b. Error detector, c. Error
amplifier, d. Power controller, e. Stabiltas network.
2.Masing-masing fungsinya :
a. Sensing elemen : menyensor tegangan generator,
menyearahkan dan menfilter tegangan, hasil signal dc dikirim ke
error detector dan error amplifier.
b. Error detector : memberikan sinyal dc yg sesuai dg tegangan
generator. Teg. penjumlahan titik (summing juntion)
dibandingkan dg teg referensi menghasilkan selisih tegangan
diteruskan keunit error amplifier
c. Error Amplifier : mengemudikan power controler dengan cara
mengatur waktu pelepasan pada kapasitor membangkitkan sudut
fasa untuk mengatur sinyal penyalaan pada komponen SCR pada
unit power control.
d. Power controler : rangkaian bridgekomponennya terdiri dari
SCR, besarnya teg.dan arus output power tergantung dari sudut
penyalaan SCR.
e. Stabilitas network : menghasilkan kestabilan pada semua
kondisi operasi AVR untuk mencegah terjadinya huntung.
GOVERNOR PADA GENERATOR
1.Komponen penting pada governor : a. Magnetic pick-up,
b.Konverter
frekuensi ke tegangan. c. Speed summer. d. Control Amplifier ,
e. Actuator.
2 Uraian penjelasan :
a. Magnetic pick up : sebagai sensor kecepatan yang digunakan
untuk mengendalikan putaran mesin penggerak dan frekuensi
output generator.
b. Konverter frekuensi ke teg. yg dibaca dari sinyal magnetik picup
dikonversikan menjadi besaran tegangan.
c. Speed summer membedakan sinyal referensi dg sinyal teg. Hasil
konverter sinyal frek.yang dihasilkan oleh speed menjadi
tegangan. dan diberikan pada control amplifier.
d. Control amplifier berfungsi menguatkan dari beberapa sinyal
output hasil penjumlahan dari kedua sinyal tsb. Apabila sinyal
teg. Lebih rendah dari teg referensi maka output sinyal yang
dikeluarkan oleh control amplifier untuk menaikkan kecepatan
prime mover dan sebaliknya .
e. Actuator : memberikan respon sesuai dg. Sinyal output dari
control amplifier dg. Merubah jumlah bahan bakar gas turbin,
perubahan kecepatan pd. prime mover dilakukan hingga sinyal
teg. dari sensor kecepatan sama dg. Sinyal tegangan referensi.
DIAGRAM BLOK GOVERNOR
2301 LOAD SHARING & SPEED CONTROL
SPEED REFERENCE
FREQUENCYTO
VOLTAGE CONVERTER
SPEED SUMMER
CONTROL
AMPLIFIER
ACTUATOR
PRIME
MOVER
MAGNETIC
PICKUP
Generator
1 Magnetic pickup 2. Frekwensi to voltage converter
3. Speed summer 4. Control amplifier 5. Actuator
PENGOPERASIAN TUNGGAL GEN BRUSHLESS DG. PMG
Sebelum generator dijalankan :
1.Pastikan rangkaian CB pada posisi terbuka
2.Atur selector switch pada posisi yang ditentukan untuk kondisi
operasi generator.
3.Letakkan voltage regulator pada posisi otomatis
Menempatkan satu generator pada jala-jala
1.Jalankan mesin penggerak dan atur putaran generator pada
ratingnya
2.Atur tegangan generator pada ratingnya.
3.Atur frekwensi pada 50 HZ atau 60 Hz dengan cara mengatur
putaran mesin penggerak (prime mover).
4. Ketika menentukan bahwa bisa beroperasi pada tegangan dan
frekwensi yang diperlukan, hubungkan circuit breaker dari bus
generator ke saluran (feeder)
SISTEM PENGUATAN TANPA SIKAT DENGAN PMG
1.Tiga susunan bagian pembangkit generator yang saling menunjang yang
terpasang pada satu poros.
2.Permanen Magnit Generator PMG :
-PMG, magnit permanen sebagai penguat medan tetap pembangkit mula.
-Permanan magnit generator mempunyai 8 bh kutub terpasang pada rotor
Sedangkan bagian stator membangkitkan arus bolak-balik 3 fasa , karena
penggerak mula prime mover mempunyai kecepatan 1500 rpm, frekwensi
yang dihasilkan 100 -120Hz, tegangan outputnya 179-220 VAC.
-Untuk pengaturan tegangan secara otomatis supply tegangan dari
permanen magnit generator ini dimasukkan keunit AVR selanjutnya diolah
menjadi arus searah untuk diberikan ke sistem penguatan generator .
3.Generator penguat (Exciter generator)
-Generator penguat ini merupakan generator 3 fasa dengan kutub luar
yaitu kumparan medan pada bagian stator yang mendapat penguatan
arus searah dari PMG melalui AVR tegangannya sebesar 120 VDC ; 2,7 A
dan tahanannya 15 Ohm.
-Kumparan jangkar terletak di rotor yang mengeluarkan tegangan 3 fasa
arus bolak balik , tegangannya 120 VDC dengan frekwensi 50-60 HZ.
-Tegangan yang dihasilkan disearahkan melalui penyearah berputar
(rotating rectifier) 3 fasa guna mengapatkan arus searah untuk penguat
medan pada generator utama.
KOMPONEN KONTROL GENERATOR SINKRON BRUSHLESS
DENGAN PERMANEN MAGNIT GENERATOR (PMG)
TRANSFORMER
GENERATOR
ROTOR
STATOR
AVR
ROTATING
RECTIFIER
ELECTRICAL
POWER
GENERATOR
CB
EXCITER
MAINS VOLTAGE
GOVERNOR
GOVERNOR
ACTUATOR
AUTO
STK SENSOR
FUEL SUPPLY
ENGINE
SPEED
SENSOR
PMG
Circuit
breaker cloose
signal
Auto
stec
sensor
LANJUTAN GENERATOR PMG
1.Generator Utama.
2.Generator utama merupakan generator 3 fasa kutub dalam , dimana
kumparamn medan terletak dbagian nrotor yang mendapat tegangan arus
searah dari penyearahan berputar, yang dihasilkan oleh generator
penguat.
3.Sehingga bagian stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak-balik
3 fasa dan tegangan inilah merupakan tegangan kerja generator.
4.Isolating transformator diberi input dari out put generator utama, oleh
transformator tegangan diubah sesuai dengan tegangan penguatan
generator kemudian dikirim ke VAR untuk disearahkan sebagai tegangan
penguatan. Fungsi isolasi transformator untuk mengisolasi tegangan dari
PMG apabila terjadi gangguan, maka tegangan penguatan diambil alih
dari transformator.
5.Tegangan 3 fasa dari transformator dikontrol oleh Auto Stec Sensor
terhadap teganan utama (main voltage) untuk mengoperasikan governor
dilanjutkan ke actuator governur untuk mengatur bahan bakar engine
mengatur putara generator.
6.Speed sensor perlengkapan kontrol governor untuk mendapatkan rpm
engine untuk mengontrol rpm generator.
PENGATURAN FREKWENSI JATUH
1.Pada unit governor lihat gambar 3-14 halaman 52 terdapat setting
pengaturan frekwensi jatuh (droop frequency) nilainya (0-10) % .
2.Bila generator sinkron beroperasi tunggal, setting tersebut bisa digunakan
untuk mengatur beban (load shedding).
3.Dasar pengaturan tersebut berdasarkan perioritas beban. Beban yang
dipandang tidak kritis bisa diset pada frekwensi yang lebih tinggi.
4.Selain menggunakan frekwensi jatuh pengaturan beban bisa dilakukan
dengan pengaturan tegangan jatuh, dengan menggunakan rele under
voltage atau dengan drop pressure sistem bahan bakar gas atau uap pada
penggerak turbin.
5.Contoh unit generator mempunyai kapasitas 100 KW. Setting droop diatur
pada posisi 4 %. Bila frekwensi generator pada saat tidak berbeban 51 HZ,
berapa frekwensi jatuh pada saat dibebani 100 %
6.Jawab :
-F full load = F no load – (F no load x 4 %) = 51 - 2 = 49 Hz.
-Pada gambar 3-15 menunjukkan kurva perubahan frekwensi pada
generator bila prosentase beban bertambah.
-Dengan menggunakan rele frekwensi untuk mengatur pemutusan beban
yang dinilai tidak kritis, agar kontinuitas pelayanan beban yang dianggap
kritis masih bisa terpenuhi
DIAGRAM FREKWENSI DAN BEBAN (KW)
PADA PENGATURAN GOVERNOR DISET 4% DROOP
Beban
No load
51 Hz
Full load
49 Hz
100 KW
100% load
2 Hz droop
Frek. Isochronous
Frek. droop
0
Pengaturan Frekwensi menggunakan unit governor diset 4 %
PARALEL GENERATOR MENGGUNAKAN GEN. DC
WA
V F
A
V
F
NW NW
WA
t s q q s t
G
=
G
=
A
A
V
U V W U V W
L2
L1
L2
L1
I K
I K
MEMPARALEL GEN. DENGAN METER SINKRONOSKOP
1.Bila arah jarum meter sinkronoskop berputar kekiri lihat gambar 3-20,
berarti generator yang akan diparalel lebih lambat rpm nya dan naikkan
putarannya sehingga arah jarum berputar kekanan.
2.Menaikkan rpm nya relatip pelan, karena bila terlalu cepat akan terjadi
perbedaan rpm yang relatip tinggi.
3.Pada saat jam 12 generator sudah dapat dilakukan kerja paralel berarti
menunjukkan sinkronoskop otomatis ,tombol sinkron dapat ditekan
pada unit Automatic Synchronizer lihat gambar 3-21 halaman 58.
4.Arus sinkronoskop dapat ditinjau 2 bh generator yang diparalel yang
mempunyai tegangan sama, kecepatan putaran juga sama, karena bila
salah satu rpm tidak sama maka tegangan keduanya tidak sama dan
frekwensi juga tidak sama.
5.Sinkronoskop Power : Pg1 = E1 x I1 x Cosφ1 x √3 …… Gen 1
Pg2 = E2 x I2 x Cosφ2 x √3 …… Gen 2
6.Generator 1 terbebani sehingga cenderung untuk menurun rpm nya,
sebaliknya generator 2 cenderung untuk naik rpm nya. Dari kondisi ini
sinkronisasi akan tetap berlangsung terus saling mengikat secara
mekanis.
7.Syarat yang harus dipenuhi : Tegangan sama, Frek sama, Phasa sama.
Meter Sinkronoskop dan Auto Sinkronoskop
PARALEL GENERATOR OPERASI AVR
1.Pada saat mengoperasikan paralel generator dengan benar dan tepat
harus memenuhi persyaratan seperti :
-Sistem regulator tegangan AVR harus bisa membagi total beban KVAR
pada masing-masing generator.
-Sistem governor kecepatan harus bisa membagi total beban KW pada
masing-masing generator.
2.Pada pengoperasian paralel AVR terdapat 2 mode rangkaian kompensasi
tujuannya untuk mencegah mengurangi terjadinya arus sirkulasi antara
unit-unit paralel sebagai akibat tegangan output masing-masing generator
tidaksama pada saat berbeban.
3.Jenis mode yang dipakai reactive droop compensation, suatu CT
memberikan sinyal dari generator untuk digunakan pada potensiometer
pengatur. Porsi sinyal ini digunakan pada sensing sircuit dan
menyebabkan terjadi tegangan drop.
4.Pada saat pengoperasian generator tunggal , switch yang terletak paralel
dengan CT harus tertutup untuk menghilangkan sinyal dan mode
tegangan harus dipilih isochronous voltage (tegangan no droop)
5.Pada saat paralel pembagian beban KVAR dilakukan dengan mengatur
agar potensiometer sensing circuit pada AVR terjadi keseimbangan sinyal
yang masuk.
LANJUTAN VOLTAGE ISOCHRONOUS
6. Besarnya tegangan droop yang terjadi pada sistem kompensasi ini
dinyatakan dalam porsen. Tegangan ditunjukkan pada saat no-load 480 V
sedang pada saat full load 460 V droop voltage 4 %
Tegangan (Volt)
Tegangan (Volt)
Load
Load100 KW
100 KW
100 % load
100 % load
0 0
480 V
480 V
Tegangan Isochronous Tegangan droop
460 VIsochronous Voltage
(Isochronous mode)
Droop voltage
(Droop mode)