4 Ilmu Komunikasi Media Online Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Digital Journalism
Definisi Media online (online media)— disebut juga cybermedia (media siber ), internet media (media internet), dan new media (media baru ). Media online bisa dikatakan sebagai media " generasi ketiga " setelah media cetak ( printed media ) dan media elektronik ( electronic media ). Media online secara umum yaitu segala jenis atau format media yang hanya dapat diakses melalui internet yang berisikan teks , foto , video dan suara . Media online juga dapat dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online
Definisi Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia . Di dalamnya terdapat portal, website ( situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online dll . dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user untuk memanfaatkannya . Media online merupakan produk jurnalistik online atau cyber journalism yang didefinisikan sebagai " pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet". Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS) yang dikeluarkan Dewan Pers mengartikan media Siber sebagai " segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik , serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers ".
Karakteristik Media Online Multimedia Dapat memuat atau menyajikan berita / informasi dalam bentuk teks , audio, video, grafis dan gambar secara bersamaan Aktualitas Berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian . Cepat Saat berita diposting atau diupload , berita dapat langsung diakses oleh semua orang. Update Pembaruan (updating) informasi dapat dilakukan dengan cepat baik dari sisi konten maupun redaksional , misalnya dalam kesalahan ketik / ejaan . Kapasitas luas Halaman web bisa menampung naskah sangat panjang . Asep Syamsul M. Romli , membagi beberapa karakteristik yang menjadi kelebihan media online yaitu : Fleksibilitas Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan dimana saja , juga jadwal terbit (update) bisa kapan saja , setiap saat . Luas : menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Interaktif : dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room. Terdokumentasi : informasl tersimpan di "bank data" ( arsip ) dan dapat ditemukan melalui "link", " artikel terkait ", dan fasilitas " cari " (search). Hyperlinked : terhubung dengan sumber Iain (links) yang berkaitan dengan informasi tersaji .
Karakteristik Media Online Ketergantungan terhadap perangkat komputer dan koneksi internet . Jika tidak ada aliran listrik , batere habis , dan tidak ada koneksi internet, juga tidak ada browser, maka media online tidak bisa diakses . Bisa dimiliki dan dioperasikan oleh " sembarang orang". Mereka yang tidak memiliki keterampilan menulis sekalipun dapat menjadi pemilik media online dengan isl berupa "copy-paste" dari informasi situs Iain. Adanya kecenderungan mata " mudah lelah " saat membaca informasi media online, khususnya naskah yang panjang . Akurasi sering terabaikan . Karena mengutamakan kecepatan , berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media cetak , utamanya dalam hal penulisan kata (salah tulis ). Karakter media online yang menjadi kekurangan atau kelemahannya , di antaranya :
Media Online: Website (News Online Media) Merupakan media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern saat ini . Media online berupa situs berita bisa kita klasifikasikan menjadi lima kategori : Situs berita berupa " edisi online" dari media cetak suratkabar atau majalah , seperti republika online, kompas cybermedia , media-indonesia.com, seputar-indonesia.com, pikiran-rakyat.com, dan tribunjabar.co.id. Situs berita berupa " edisi online" media penyiaran radio , seperti Radio Australia (radioaustralia.net.au) dan Radio Nederland (rnw.nl). Situs berita berupa " edisi online" media penyiaran televisi , seperti CNN.com, metrotvnews.com dan liputan6.com. Situs berita online " murni " yang tidak terkait dengan media cetak atau elektronik , seperti antaranews.com, detik . com, dan VIVA News. Situs " indeks berita " yang hanya memuat link-link berita dari situs berita lain , seperti Yahoo! News, Plasa.msn . com, NewsNow , dan Google News— layanan kompilasi berita yang secara otomatis menampilkan berita dari berbagai media online
Media Online: Website (News Online Media) Dari Sisi pemilik atau publisher , jenis-jenis website dapat digolongkan menjadi enam jenis : News Organization Website : situs lembaga pers atau penyiaran , misalnya edisi online surat kabar , televisi , agen berita , dan radio. Commercial Organization Website : situs lembaga bisnis atau perusahaan , seperti manufaktur , retailer, dan jasa keuangan , termasuk toko-toko online ( online store ) dan bisnis online. Website Pemerintah : di Indonesia ditandai dengan domain [dot] go.id seperti indonesia.go.id (Portal Nasional Indonesia), setneg.go.id, dan dpr.go.id Website Kelompok Kepentingan (Interest Group) , termasuk website ormas , parpol , dan LSM. Website Organisasi Non-Profit : seperti lembaga amal atau grup komunitas Personal Website (Blog ).
Konten Media Online Dari segi isi ( konten ) atau sajian informasi , yang disajikan media online secara umum sama dengan media cetak seperti koran atau majalah , yakni terdiri dari berita (news), artikel opini (views), feature, foto , dan iklan yang dikelompokkan dalam kategori (media cetak : rubrik ) tertentu , misalnya kategori berita nasional , ekonomi , berita olah raga, dan politik . Isi media online umumnya dibagi dua bagian , yaitu : " halaman " ( Page ) : Page biasanya berisi informasi " statis ", seperti profil ( about us ), buku tamu Questbook ) , atau informasi penting Iainnya . " kategori " ( Category ) : Rubrikasi dalam media cetak atau program di media elektronik adalah pengelompokan jenis tulisan dari Sisi topik atau tema , misalnya berita nasional , informasi produk , artikel opini , feature dan tips
Konten Media Online: Artikel Artikel , adalah sebuah karya tulis lengkap . Artikel dapat berwujud laporan berita atau esai di majalah , surat kabar , dan sebagainya (KBBI). Webster 's Dictionary memaknakan artikel adalah suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa . Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika memakai artikel sebagai tulisan berisi pendapat , sikap , atau pendirian subjektif tentang sesuatu yang sedang dibahas disertai dengan justifikasi serta alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya . Ada pula yang menjelaskan artikel sebagai tulisan yang dibuat berdasarkan informasi dan fakta-fakta ( bukan khayalan , bukan fiksi ) serta terkait dengan tema tertentu . Jika dilihat dari ciri-cirinya , artikel adalah karya tulis ; non fiksi ; tak tentu panjangnya ; bertujuan untuk mendidik , meyakinkan , atau menghibur ; dimuat media cetak dan elektronik ; dan bisa berupa berita atau bukan berita ; obyektif berdasarkan data dan fakta ; logis dan bisa diuji ; tidak emosional ; menggunakan tanda baca dan bahasa yang baku . Definisi
Konten Media Online: Artikel Jenis-Jenis Artikel Artikel Deskriptif ( to describe = menggambarkan ) tulisan menggambarkan secara detail ataupun garis besar tentang suatu masalah . Menjawab pertanyaan " apa ". Artikel Eksplanatif ( to explain = menerangkan , menjelaskan )— menerangkan sejelas-jelasnya tentang suatu masalah . Menjawab pertanyaan " kenapa ". Artikel Prediktif ( to predict — meramalkan )— berisi ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan terjadi pada masa datang . Menjawab pertanyaan " apa yang bakal terjadi ". Artikel Preskriptif ( to prescribe = menentukan , menuntun )— isinya mengandung ajakan , imbauan , atau " perintah " bagi pcmbaca agar mclalukan sesuatu . Menjawab pertanyaan " apa yang harus dilakukan ". Posisi & Fungsi Artikel Posisinya dalam karya jurnalistik masuk dalam kategori views ( pandangan atau opini ), seperti halnya Tajuk Rencana , Surat Pembaca , Kolom , Analisis Berita , dan Karikatur . Fungsinya di media massa adalah sebagai penerjemah , penafsir , atau penganalisis berita , forum diskusi , sosialisasi dan kontribusi gagasan , serta sarana aktualisasi dan eksistensi diri penulisnya .
Kemunculan internet pun menambah semaraknya kompetisi dalam dunia jurnalistik . Hal tersebut juga memunculkan ide bahwa semua titik perhatian jurnalistik , etika , kebiasaan dan sebagainya yang diterapkan dalam media tradisional seharusnya pula diterapkan dalam pengerjaan media online. Demikian juga dengan foto-foto yang ditampilkan dalam jurnalisme website. Pengetahuan akan dasar digital fotografi mutlak dimiliki oleh seorang jurnalis web, khususnya mereka yang menangani tata letak halaman web. Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
Dengan beralihnya fotografi film ke digital, banyak sekali hal yang dimudahkan . Proses penyimpanan foto hingga pengolahan foto bisa dilakukan dengan mudah di komputer . Begitu mudahnya , pengeditan foto digital memunculkan beberapa kasus yang terjadi pada manipulasi foto jurnalistik Foto Asli : Gus-Dur dengan Istri Foto Editan : Gus-Dur dengan Selingkuhan Contoh : Foto yang menghebohkan dari mantan presiden , Abdurahman Wahid (Gus Dur), dengan seorang wanita yang disinyalir sebagai selingkuhannya . Foto tersebut hasil rekayasa digital yang dibuat demi menjatuhkan presiden Gus Dur pada waktu itu dari kursi kepresidenan . Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
Foto 1 dan 2 merupakan foto asli Walski yang digabungkan menjadi sebuah foto jurnalistik yang mempunyai latar belakang yang kuat , yaitu Perang Teluk II ( bawah ). Adegannya menampilkan seorang Marinir Inggris sedang mengatur beberapa warga sipil Irak yang tampaknya sedang mengungsi . Pose si marinir sangat fotogenik , tegas dan berwibawa . Sementara pengungsipun tampil meyakinkan dengan adanya pusat perhatian pada seorang bapak yang menggendong anaknya . Tapi lihat pada bagian yang ditandai . ( sumber : Repro) Kasus yang pernah menghebohkan dunia jurnalistik adalah foto yang ditampilkan harian Los Angeles Times yang terbit di Los Angeles, AS, pada Senin , 31 Maret 2003. Pada waktu itu , harian tersebut menempatkan sebuah foto berita tentang Perang Irak di halaman pertamanya . Foto tersebut diambil oleh fotografer harian itu sendiri , Brian Walski . Namun , salah seorang pembaca melihat kejanggalan dari foto Walski , yaitu terdapat lebih dari satu orang yang muncul dua kali. Tak urung hal tersebut menyebabkan Walski dipecat dari pekerjaannya Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
foto Walski yang dimanipulasi tersebut sama sekali tidak mengubah fakta apa pun. Kejadiannya memang ada . Semua “ tokoh ” pada foto pun nyata adanya . Hanya kecerobohanlah yang membuat semua jadi berantakan . Seandainya Walski lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan montase terhadap fotonya , mungkin kecurangan ini tidak akan terbongkar sampai kapan pun. Namun , memang di sinilah masalah utama foto jurnalistik yaitu kejujuran seorang fotografer Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
Untuk menjaga agar keutuhan nilai-nilai jurnalistik tetap terjaga ketika dilakukan proses pengeditan digital pada sebuah foto jurnalistik , maka perlu adanya batasan-batasan yang jelas tentang sejauhmana sentuhan digital diperbolehkan dalam jurnalistik foto . Berikut ini panduan etika prosedur pengeditan digital image yang diperbolehkan untuk mengimbangi keterbatasan dan kerusakan yang ada dalam proses fotografi digital: Koreksi warna ( color balancing / correction ) , Dengan pengkoreksian warna diharapkan obyek yang ditampilkan tidak akan terlihat buram atau tidak jelas . Tetapi , tidak mengubah warna esensial seperti mengubah warna rambut untuk keperluan merubah usia , dan sebagainya . Burning , Membakar bagian-bagian sudut foto yang gelap agar tampak lebih terang dan jelas sehingga lebih menonjolkan objek atau subjek yang terdapat pada gambar . Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
Koreksi distorsi lensa , Bila foto yang dihasilkan tidak berukuran normal akibat penggunaan lensa yang bukan standar , misalnya objek menjadi membulat , maka perubahan pada software pengolah foto untuk menjadikan foto normal, masih dimungkinkan sebatas mengoreksi distorsi lensa yang terjadi tersebut . Menghilangkan noda , Bila dalam foto terdapat noda cacat atau terdapat noda bekas pencetakan , dengan olah digital, dimungkinkan perbaikan tersebut dan memang ini sebenarnya fungsi olah digital dalam jurnalistik foto . Dodging , Memperbaiki pencahayaan pada hasil foto agar mendapatkan hasil yang normal, seperti halnya burning process . Titik Fokus , Membantu membuat titik fokus dengan membuat blur objek-objek di sekeliling focus of interest, tapi tidak mengubah esensi dari isi pesan foto . Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
Optimalisasi File , Membuang objek-objek yang tidak perlu (cropping, dsb ) untuk mengoptimalkan ukuran file. Menghilangkan cahaya yang menyilaukan (glare elimination) , Terkadang kita tidak jeli dengan pemotretan , apalagi yang berhubungan dengan momen . Maka , bisa saja terdapat glare elimination yang mengganggu hasil foto . Penggunaan olah digital untuk menghilangkan hal tersebut masih dimungkinkan dalam jurnalistik foto . Pencahayaan keseluruhan , Memperbaiki pencahayaan keseluruhan dari foto . Menghilangkan mata merah ( red eye elimination ) , Mata merah atau red eye sering terjadi jika objek yang kita foto menatap cahaya flash langsung . Melalui software pengolah foto , red eye dapat dihilangkan sehingga tidakmengganggu keindahan objek foto . Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital
Konten Media Online: Jurnalistik Foto di Era Digital Sedangkan hal-hal yang dilarang dalam pengeditan digital image untuk kepentingan pemberitaan adalah : Menambah , menukar , atau menghilangkan objek di mana akan mengubah keseluruhan konteks dari foto yang ditampilkan . Memanipulasi usia , misalnya dengan membuat lebih muda atau lebih tua sebuah subyek foto ( contohnya , mengubah warna rambut ). Mengubah ekspresi subjek foto , gerakan tubuh , sebagian anatomi tubuh atau asesoris tubuh lainnya
Konten Media Online: Infografis Para jurnalis kini dituntut mampu menampilkan berita yang mengimbangi era digital, seperti memanfaatkan jurnalistik visual dalam pengemasannya . Jurnalistik Visual adalah sebuah tampilan visual yang menampilkan berbagai jenis multimedia yaitu penggabungan gambar , video, teks , dan konten digital lainnya , dengan memanfaatkan data jurnalistik seperti peta atau grafis sebagai sumber informasi . Survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis pada 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi . Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat literasi yang rendah . Adanya infografis dalam ranah jurnalistik visual termasuk pemberitaan yang disampaikan melalui media cetak ataupun online mampu membuat teks panjang menjadi lebih singkat juga menarik , sehingga akan menghilangkan rasa bosan ketika membaca informasi .
Konten Media Online: Infografis Infografis memiliki sejarah yang bervariasi dan telah berubah seiring waktu . Berdasarkan pernyataan Smicklas , zaman dahulu , sekitar 35.000 tahun yang lalu manusia sudah menceritakan suatu kisah dengan sebuah gambar jauh sebelum adanya penggunaan teks . Menggunakan media bebatuan atau dinding untuk menggambar guna berkomunikasi dengan manusia lain. Pada zaman modern infografis lebih berperan dalam bidang matematika , ekonomi , dan ilmu pengetahuan , kini media massa juga memanfaatkan peran infografis sebagai penyampai informasi . Sekitar tahun 1960 sampai 1980-an, infografis menjadi bagian dari berita harian , dan infografis secara rinci dapat mengkomunikasikan ide-ide, dan grafik sederhana yang menghibur . Sekitar tahun 2007 infografis mulai digunakan pada web. Infografis , bentuk visualisasi data yang sangat populer dimulai dri tahun 2010-an, terutama didorong tersedianya banyak data dari organisasi pemerintah , komersial , ataupun nirlaba .
Infografis adalah pendekatan visual yang populer untuk menampilkan abstrak , kompleks dan pesan yang padat . Infografis bersifat representatif informasi visual, mengungkapkan apa yang tersembunyi , menjelaskan informasi secara kompleks , menjelaskan informasi yang kurang jelas dari teks melalui sebuah ilustrasi , dijelaskan melalui visualisasi data yaitu bagan atau grafik . Istilah yang dugunakan dalam proses pembuatan infografis ini yaitu data visualization, information design, dan information architecture Tujuan infografis dapat dikategorikan menjadi tiga : untuk menginformasikan ( to inform ), menghibur ( to entertain ), atau mengajak pembaca ( persuade the audience ). Konten Media Online: Infografis
Konten Media Online: Motion Graphics Motion graphic merupakan penerapan gambar bergerak sebagai cara untuk menyampaikan sebuah pesan dengan menggabungkan berbagai unsur (Stone, 2018). Unsur tersebut adalah animasi , desain grafis , music, info jurnalistik dsb .
Konten Media Online: Motion Graphics Berikut adalah alur kerja pembuatan motion graphics : Konsep Awal : Mengidentifikasi masalah kemudian dilanjutkan dengan solusi yang ingin dipaparkan . Visual : menentukan style motion graphic untuk dibuat animasinya . Script writing : Pembuatan naskah berdasarkan video dan audio yang ingin dibuat . Storyboard : Menggambarkan visual dari yang sudah dibuat di script . Sound : Penambahan music untuk becakgorund video dan mengisi suara narasi atau karakter agar animasi lebih hidup . Sound dapat berupa voice over, music, lagu , dsb . Animation : semua bagian elemen akan dibuat animasinya sesuai style yang sudah ditentukan .
Konten Media Online: Motion Graphics Contoh Motion graphic : https://youtu.be/PaDfRYaoows
Contoh Motion graphic : https://youtu.be/PaDfRYaoows Konten Media Online: Motion Graphics