Materi ke 5 Kaidah Asasi ke-2 tentang.pptx

secuilexcel 7 views 9 slides Oct 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

materi


Slide Content

KAIDAH ASASI ke-2 PERTEMUAN KE 5 Prodi Ekonomi Syariah PASCASARJANA UNISBA Semester 1 Dr. Ramdan Fawzi., SHI., M.Ag

اَلْيَقِيْنُ لَايُزَالُ باِلشَّكِ Keyakinan tidak hilang dengan keraguan Kaidah Asasi Ke-2

Pengertian Kaidah اَلْيَقِيْنُ الشَّكُ إعتقاد الشيء بأنه كذا مع أنه لايمكن إلا كذا مطابقا للواقع غير ممكن الزوال meyakini sesuatu bahwasanya ” begini ” dengan berkeyakinan bahwa tidak mungkin ada kecuali dengan ” begini ” cocok dengan realita yang ada , tanpa ada kemungkinan untuk menghilangkannya ما استوى طرفاه وهو الوقوف بين الشيئين لايميل القلب الى احدهما Sesuatu yang seimbang antara dua hal , yakni stagnan dalam dua perkara yang mana hati tidak lebih condong kepada salah satunya

Tingkatan Kebenaran Informasi الوهم الشك الظن اليقين علم اليقين عين اليقين حق اليقين

Dasar Pengambilan Kaidah وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ....الاية سورة يونس: 36 Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja . Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran … عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنَ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا Dari Abu Hurairah berkata : Rosululloh bersabda : “ Apabila salah seorang diantara kalian merasakan sesuatu dalam perutnya , lalu dia kesulitan menetukan apakah sudah keluar sesuatu ( kentut ) ataukah belum , maka jangan membatalkan sholatnya sampai dia mendengar suara atau mencium bau .” (HR. Muslim).

Aplikasi kaidah Misalkan sesorang , sebelumnya telah yakin bahwa ia berada dalam kondisi suci-semisal dengan wudhu, kesuciannya tidak akan hilang dengan keragu-raguan yang muncul kemudian . Sebab sebelum muncul keraguan telah meyakini keabshahan thaharah . Misalkan Sifulan ragu jumlah hutang kepada temannya , apakah Rp.9000 atau Rp.10.000, maka sifulan harus membayar Rp. 10.000. sebab dengan membayar 10.000 kalau benar hutangnya 10.000 maka ia telah tepat membayar nominal hutangnya . Tapi kalau kenyataan adalah Rp. 9000 maka ia telah sedekah Rp. 1000 rupiah. Misalkan Sifulan ragu tentang apakah ia sudah membayar hutang atau belum , maka yang diyakini adalah sifulan belum bayar hutang . Misalkan , apabila ikatan perkawinan telah sah , suatu Ketika timbul keraguan apakah suami telah menjatuhkan talak atau tidak ? Maka yang diyakini tetap sah karena ikatan perkawinan yang sah terlebih dahulu diyaniki sejak semula .

Kaidah Cabang الْأَصْلُ بَقَاءُ مَا كَانَ عَلَى مَا كَان Hukum asal itu tetap dalam keadaan tersebut selama tidak ada hal lain yang mengubahnya Misalkan seseorang ragu apakah sudah berhadas atau belum, maka kondisi sebelum ragu tersebut sudah berwudhu atau belum, kalau belum, maka ia berhadas atau sudah berwudhu maka ia tetap dihukumi suci. اَلْاَصْلُ عَدَمُ اْلفِعْلِ “ Hukum asal adalah tiadanya pekerjaan Misalkan seseorang telah yakin melakukan suatu perbuatan tapi masih ragu , apakah bilangannya lebih sedikit atau lebih banyak , maka hendaknya ia memilih yang lebih sedikit .

الْأَصْلُ فيِ اْلاَشْيَاء اَلْاِباَحَةُ Hukum asal segala sesuatu adalah boleh Mayoritas ulama Syafi’iyyah menyatakan bahwa hukum asal segala sesuatu adalah halal/mubah selama belum ada dalil yang mengharamkannya. Kaidah ini diterapkan jika menemukan hewan, tumbuhan atau apapun yang belum diketahui status hukumnya dalam syariat.
Tags