MATERI KELAS GEOGRAFI peta, inderaja, SIG.pptx

NurrifkaAnnisa2 0 views 59 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 59
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59

About This Presentation

MATERI KELAS X GEOGRAFI


Slide Content

Dibuat oleh : Nurrifka Annisa, S.Pd PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN, PENGINDERAAN JAUH DAN SIG

Memperbesar dan memperkecil peta

2. Menggunakan pantograf Dengan alat pantograf kita bisa mengubah dan menggambarkan peta sesuai ukuran, baik itu diperkecil dan diperbesar. Pada prinsipnya, kerja pantograf berdasarkan bentuk jajar genjang. Tiga dari empat sisi jajar genjang memounyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi dapat diubah sesuai dengan keinginan, baik diperbesar atau diperkecil.

Proyeksi Peta Pengertian proyeksi peta Proyeksi adalah cara penggambaran garis-garis meridian dan paralel dari globe ke dalam bidang datar. Di dalam melakukan kegiatan proyeksi peta, ada beberapa hal yang tidak boleh terabaikan, yaitu: peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala. peta harus equidistan, yaitu peta harus mempunyai jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala. peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta harus dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.

Jenis-jenis Proyeksi Peta Menurut bidang proyeksi Proyeksi zenithal/azimuthal, menggunakan bdang datar sebagai bidang proyeksi. Proyeksi ini menyinggung bola bumi pad asuatu titik. Wilayah yang akan dipetakan bersinggungan dengan bidang proyeksi. Proyeksi ini cocok untuk memetakan wilayah kutub.

Proyeksi kerucut/conical, menggunakan bidang kerucut sebagai bidang proyeksi. Proyeksi kerucut cocok digunakan untuk memetakan daerah lintang tengah karena bidang proyeksi menyinggung wilayah tersebut.

Proyeksi silinder/silindris, menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini punya keunggulan yaitu dapat memetakan wilayah yang luas dan cocok untuk memetakan wilayah di ekuator.

b . Proyeksi modifikasi Proyeksi modifiksai merupakan gubahan dari jenis proyeksi berdasarkan bidang proyeksi. Proyeksi ini biasa digunakan secara spesifik untuk memetakan wilayah tertentu. 1 . Proyeksi Bonne, memiliki distorsi semakin besar pada wilayah yang semakin jauh dari meridian tengah .

2. Proyeksi Mollweide, menggambarkan wilayah yang semakin mendekati kutub, ukuran luasnya semakin kecil.

3 . Proyeksi Sinusoidal, dapat menggambarkan sudut dan jarak yang tepat di wilayah meridian tengah khatulistiwa.

4. Proyeksi Mercator, memiliki bidang proyeksi silinder dengan sumbu berhimpit dengan bola bumi dan menggambarkan seluruh wilayah permukaan bumi secara datar.

Penginderaan Jauh

Komponen Penginderaan Jauh

PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT

JENIS-JENIS CITRA CITRA FOTO Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan Foto Pankromatik

FOTO PANKROMATIK foto yang merekam seluruh spektrum cahaya tampak. Artinya apa yang di taangkap oleh kamera merupakan apa yang ditangkap pula oleh mata normal manusia. Foto ini memberikan gambaran nyata namun hanya mengandung informasi umum.

2. Foto Ortokromatik

FOTO ORTOKROMATIK Merupakan foto yang merrekam spektrum 0,4-0,56 mikrometer dan didominasi spektrum cahaya biru dan sebagian hijau. Foto ini mampu menggambarkan atau menangkap gambaran objek di bawah permukaan air pada kedalaman tertentu sehingga sering digunakan untuk mengamati daerah perairan dangkal.

3. Foto Ultraviolet

Foto ultraviolet foto yang menangkap spektrum cahya ultraviolet, dengan cara menngunakan kamera pankromatik yang diberi filter untuk mencegah spektrum cahaya lain ikut terekam. Foto ini biasa digunakan untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut.

4. Foto Inframerah

Foto inframerah foto yang merekam spektrum inframerah. Umumnya digunakan untuk mendeteksi vegetasi yang sehat dan tidak sehat. Kamera inframerah bisa menangkap spektrum hingga kedalam membran daun dan mengubah warna hijau menjadi warna merah.

Berdasarkan Posisi Sumbu Kamera Foto Vertikal ( orto photograph )

2. Foto Condong (Miring)

Berdasarkan jenis kamera yang digunakan 1. Foto Tunggal : foto yang dibuat dengan kamera tunggal. 2. Foto Jamak : beberapa citra foto yang dibuat pada waktu yang sama tetapi dengan kemampuan untuk merekam beberapa spektrum elektromagnetik yang berbeda.

Berdasarkan warna yang digunakan 1. Citra foto berwarna semu ( false color ) warna objek tidak sama dengan warna foto. 2. Citra foto warna asli ( true color ) foto pankromatik berrwarna

CITRA NON-FOTO Berdasarkan spektrum elektromagnetik Citra Inframerah Thermal

citra yang dibuat dengan spektrum innframerah thermal. Penginderaannya didasarkan pada perbedaan suhu.

2. Citra Non foto Radar

citra yang direkam dengan sensor aktif sehingga dapat digunakan pada siang maupun malam hari. Citra radar hanya dapat membedakan objek berdasarkan geometri, halus kasarnya sebuah objek.

2. Berdasarkan Sensor yang Digunakan Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a)  Citra tunggal  merupakan citra yang dibuat dengan sensor tunggal. b)  Citra multispektral  merupakan citra yang dibuat dengan sensor jamak.

3. Berdasarkan Wahana yang Digunakan Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a)  Citra dirgantara (Airborne image)  merupakan citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: citra infra merah thermal, citra radar dan citra MSS.

b)  Citra satelit (Satellite/Spaceborne Image)  merupakan citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Menurut penggunaannya citra jenis ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam. 1)  Citra Satelit untuk penginderaan planet . Contoh Citra Satelit Viking (AS), Citra Satelit Venera (Rusia). 2)  Citra Satelit untuk penginderaan cuaca . Contoh NOAA (AS) dan Citra Meteor (Rusia). 3)  Citra Satelit untuk penginderaan sumber daya bumi . Contoh Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT (Perancis). 4)   Citra Satelit untuk penginderaan laut . Contoh Citra Seasat (AS) dan Citra MOS (Jepang).

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial yaitu bereferensi keruangan. Atau lebih singkatnya, sistem informasi geografis adalah sistem komputer yang mempunyai kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data diidentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah database.

SUBSISTEM SIG

DATA SPASIAL

DATA ATRIBUT

KOMPONEN SIG

PEMANFAATAN DAN PENERAPAN METODE SIG

PEMANFAATAN SIG DI BIDANG SDA

PEMANFAATAN SIG DI BIDANG PERENCANAAN RUANG

PEMANFAATAN SIG DI BIDANG KEPENDUDUKAN

PEMANFAATAN SIG DI BIDANG PENDIDIKAN

PEMANFAATAN SIG DI BIDANG MILITER