Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah Fungsi Karya Tulis Ilmiah Tujuan Menulis Karya Tulis Ilmiah Sistematika Penulisan Bahasa Karya Tulis Ilmiah
3. Fungsi Pengembangan 2. Fungsi Penelitian 1. Fungsi Pendidikan FUNGSI KARYA ILMIAH
Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah 1. Memecahkan masalah tertentu. 2. Mencapai tujuan khususnya tertentu. 3. Menambah ilmu pengetahuan dan konsep pengetahuan. 4. Melatih kemampuan menulis ilmiah. 5. Melatih kemampuan berfikir ilmiah. 6. Merupakan persyaratan kelulusan dalam civitas akademik kampus
Bahasa Karya Tulis Ilmiah 1. Baku Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata atau istilah dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.
Bahasa Karya Tulis Ilmiah 2 . Denotatif Kata yang digunakan dipilih sesuai dengan arti sebenarnya dan tidak bermakna ganda . Contoh: Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas) Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata penerangan mengandung makna ganda, yaitu informasi atau listrik.
Bahasa Karya Tulis Ilmiah 3. Berkomunikasi dengan pikiran dari pada perasaan Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional. Contoh : Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal, atau tempat - tempat ramai lain - lainnya , tetapi dari komunitas pegawai perusahaan sebab jika diambil dari komunitas pasar, stasiun, terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya maka hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)
Bahasa Karya Tulis Ilmiah 4 . Koheren Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok. Contoh : Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat . Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.
5 . Kohesif Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalam alinea lain bersifat padu maka digunakan alat penghubung. Contoh : Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998. swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun 1985, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu ton pada tahun 1993. pada tahun 1994, neraca perdagangan beras kita tekor 400 ribu ton. Impor beras meningkat dan pada tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
6. Mengutamakan Kalimat Pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya (S) mendapat atau dikenai suatu tindakan yang dinyatakan dengan predikat (P) oleh objek (O) dan kata kerjanya selalu berimbuhan di-, ke - an atau ter-. Contoh : Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
7. Konsisten Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
8. Logis Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh : Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim peneliti. (tidak logis) Bahasa Karya Tulis Ilmiah
9. Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang berisikan gagasan pembicara atau penulis yang dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca ( singkat ), hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata ( jelas ), dan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang berlaku ( tepat ) Bahasa Karya Tulis Ilmiah
10. Kuantitatif Kalimat-kalimat yang disampaikan harus terukur secara pasti melaui hipotesis yang diangkat atau dikaji . Bahasa Karya Tulis Ilmiah 11. Kualitatif Kalimat-kalimat didalamnya bersifat saling berkaitan dan bersifat eksplanatoris dalam kajiannya yang kemudian berbentuk pada generalisasi .
SISTEMATIKA PENULISAN Bagian Pembuka 1. Kulit Luar / Kover a. Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul ( jika ada ) b. Keperluan Penyusunan c. Nama Penyusun d. Nama Lembaga Pendidikan e. Nama Kota f. Tahun Penyusunan 2. Halaman Pengesahan Dalam halaman ini dicantumkan nama guru pembimbing , kepala sekolah , dan tanggal , bulan , tahun persetujuan .
3. Kata Pengantar Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah . Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas . Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah (1) puji syukur kepada Tuhan , (2) keterangan dalam rangka apa karya dibuat , (3) kesulitan / hambatan yang dihadapi , (4) ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu tersusunnya karangan ilmiah , (5) harapanpenulis , (6) tempat , tanggal , tahun , dan nama penyusun karangan ilmiah . 4. Daftar Tabel Tajuk Daftar Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan terletak di tengah . 5. Daftar Grafik , Bagan , atau Skema Pada dasarnya penulisannya hampir sama seperti penulisan Daftar Tabel . 6. Daftar Singkatan / Lambang Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel , Grafik , Bagan , atau Skema .
Bagian Isi Karangan 1. Bab Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut . Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus . B. Rumusan masalah Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan dan ini ada kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya . Permasalahan ini dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan . C. Tujuan Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul . Tujuan boleh lebih dari satu . D. Ruang Lingkup Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas . Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilah istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat . Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan E. Landasan Teori Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan . Teori ini juga berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti . F. Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan / perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima , serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada , pada bab-bab be rikutnya . Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana , serta cukup mencakup masalah yang dibahas . G. Sumber data atau kajian pustaka Sumber data atau kajian pustaka yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah kepustakaan , tempat kejadian peristiwa ( hasil observasi ), interview, seminar, diskusi , dan sebagainya .
Bagian Penutup 1. Daftar Pustaka Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda baca dan dituliskan di tengah-tengah . Dalam daftar pustaka dicantumkan semua kepustakaan , baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang dijadikan bahan bacaan , termasuk artikel , makalah , skripsi , disertasi , buku , dan lain-lain. Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan . Jadi , daftar pustaka tidak diberi nomor urut . Jika tanpa nama pengarang atau lembaga , yang menjadi dasar urutan adalah judul pustaka . 2. Penulisan Lampiran ( jika diperlukan ) 3. Penulisan Indeks ( jika diper lukan )