Sistem Tria g e dan Prinsip Dasar Penanganan Kegawatdaruratan di Puskemas dr. Andika Billy Setiadi
Pengantar UGD (Unit Gawat Darurat ) Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang menyediakan pertolongan pertama dan penanganan awal secara cepat dan tepat bagi pasien yang mengalami kondisi sakit dan cedera mengancam jiwa atau kondisi lain yang membutuhkan penanganan segera . Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pe raturan tentang Standar p elayanan kegawatdaruratan di fasyankes yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatd aruratan untuk menetapkan standarisasi pelayanan gawat darurat . Pelayanan Kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan .
Tujuan Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam mengidentifikasi pasien yang membutuhkan penanganan segera . Memastikan pasien mendapatkan prioritas penanganan yang sesuai dengan kondisi medisnya . Meminimalkan risiko kesalahan dalam menentukan prioritas penanganan . Meningkatkan efisiensi pelayanan di U GD . Meningkatkan pemahaman tentang sistem tria g e yang dapat digunakan di puskesmas Meningkatkan keselamatan pasien . Menurunkan angka kematian dan kecacatan
Pengertian Tria g e berasal dari bahasa Perancis yaitu “trier”, yang artinya pengelompokan atau memilah . Tria g e memiliki tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan prioritas penangananya . Triage bukan mengobati,hanya memilah. Tria g e memiliki fungsi penting di U GD terutama apabila banyak pasien yang datang pada saat yang bersamaan supaya dapat tertangani berdasarkan keparaha n nya . TRIAGE juga berlaku untuk penseleksian korban untuk rujukan ke Rumah Sakit & penanganannya.
JENIS JENIS SISTEM TRIAGE 1. PERMENKES RI NOMOR 47 TH 2018 TENTANG PELAYANAN KEGAWATDARURATAN (LABELLING) LABEL PRIORITAS KASUS Merah PERTAMA Pasien dengan cedera berat yang mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup apabila diberi pertolongan segera . Contoh pasien dalam kategori ini yang mengalami fraktur terbuka , trauma kepala , luka bakar sedang hingga berat , serangan asma akut , serangan jantung , hingga syok anafilaktik . Kuning KEDUA Pasien yang memerlukan tindakan definitif , tanpa ancaman jiwa segera . Contoh pasien dalam kategori kuning misalnya pasien dengan luka robek yang dangkal . Hijau KETIGA Pasien dalam kategori ini memiliki cedera yang minimal, dan dapat berjalan dan mencari pertolongan atau menolong diri sendiri . Contoh pasien yang termasuk dalam kategori ini yaitu penderita abses , gastritis, common cold, atau luka lece t. Hitam KEEMPAT Merupakan pasien meninggal atau pasien yang mengalami cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin dapat diresusitasi .
2. AUSTRALASIAN TRIAGE SCALE (ATS)
3. EMERGENCY SEVERITY INDEX (ESI)
SEGITIGA ASESMEN GAWAT ANAK (SAGA) Segitiga asesmen gawat anak adalah penilaian cepat dengan melihat dan mendengar tanpa menggunakan peralatan untuk mendapatkan kesan kegawatan pada anak
1. SAGA = SEGITIGA ASESMEN GAWAT ANAK SAGA SIRKULASI Tampilan Tonus Otot Interaksi Kenyamanan Pandangan Suara / menangis
1. SAGA = SEGITIGA ASESMEN GAWAT ANAK SAGA SIRKULASI Usaha Napas Napas cuping hidung Retraksi Suara Napas Tambahan Posisi Abnormal