Mata kuliah Pengantar Manajemen memberikan pemahaman dasar mengenai konsep, fungsi, dan peran manajemen dalam organisasi. Mahasiswa diperkenalkan pada teori, prinsip, dan praktik manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading), dan pengendalian (co...
Mata kuliah Pengantar Manajemen memberikan pemahaman dasar mengenai konsep, fungsi, dan peran manajemen dalam organisasi. Mahasiswa diperkenalkan pada teori, prinsip, dan praktik manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading), dan pengendalian (controlling). Selain itu, mata kuliah ini juga membahas keterampilan manajerial, gaya kepemimpinan, pengambilan keputusan, motivasi, komunikasi organisasi, serta tantangan manajemen dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi.
Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami peran manajemen dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, serta dapat mengaplikasikan konsep-konsep dasar manajemen baik dalam dunia bisnis, pemerintahan, maupun organisasi nirlaba.
Size: 1.01 MB
Language: none
Added: Sep 22, 2025
Slides: 76 pages
Slide Content
PENGANTAR MANAJEMEN Oleh : H. EDY TOHIDI,SE,MM
Nama : H. EDY TOHIDI SE,MM,MBA TTL : Cirebon, 15 April 1962 Pendidikan : S1 Fakultas Ekonomi UNPAD Bandung S2 Magister Manajemen , Sekolah Tinggi Manajemen LABORA Jakarta S2 Master Business Administration, Jakarta Institute of Management, Jakarta Pengalaman Pekerjaan : Pegawai Departemen Perdagangan tahun 1983 Kepala Sub Seksi Pengadaan dan Penyaluran Kandep Perdagangan Cirebon Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Kandep Perdagangan Kota Cirebon Kepala Seksi Ekspor Impor Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Cirebon Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Kota Cirebon Kepala Bidang penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Cirebon Jabatan : 1. Kepala Bidang penanaman Modal Badan Perizinan Kota Cirebon 2. Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon 3. Dosen STIE Cirebon 4. Dosen STIKOM Poltek Cirebon 5. Dosen Pasca Sarjana STIE Cirebon 6. Dosen STIMIK IKMI Kota Cirebon 7. Anggota Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Cirebon 8. Guru SMK Mnba’ul ‘Ulum Cirebon 9. Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum Alamat kantor : Jl. Kebumen No.3 Kota Cirebon Alamat Rumah : Depan Pondok Pesantren Manbaul Ulum , Desa Cikeduk,Kec.Depok Kabupaten Cirebon, HP: 08122348586 / 087729292003
HAKIKAT MANAJEMEN PERANAN & ARTI MANAJEMEN Pada dasarnya semua manusia adalah manajer . Sebab dalam aktivitas hariannya manusia selalu melakukan manajemen bagi dirinya sendiri ataupun keluarganya ( grupnya ) guna mencapai tujuan yang dicita-citakan / diinginkan Definisi umum manajemen : Manajemen adalah ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien . MEMANFAATKAN SUMBER DAYA TUJUAN EFEKTIF EFISIEN Gambar 1. Skema Pengertian Manajemen BAB 1
FUNGSI & PROSES MANAJEMEN Guna mencapai tujuannya , manajer harus melaksanakan berbagai fungsi manajemen . Adapun fungsi-fungsi yang terkandung dalam manajemen ini cukup banyak , namun berikut ini adalah fungsi paling umum / pokok dari manajemen , yaitu : Perencanaan Pengorganisasian Koordinasi Pengarahan (directing) Motivasi Komunikasi Kepemimpinan Penanggungan risiko Pengambilan Keputusan (decision making) Pengawasan / pengendalian
Lanjutan … Fungsi-fungsi manajemen yang saling berinteraksi dan mengkait satu sama lain serta hasil dari interaksinya akan menimbulkan yang namanya : proses manajemen Sehingga proses manajamen sebenarnya adalah proses interaksi antara berbagai fungsi dalam manajemen. PERENCANAAN PENGENDALIAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN Gambar 2. Fungsi manajemen sebagai proses manajeman
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN Pengertian manajemen dan kepemimpinan sering dianggap hal yang sama atau identik. Tetapi sebenarnya ada perbedaan antara keduanya. Kepemimpinan secara sederhana diartikan upaya untuk memimpin orang lain. Artinya ada 2 orang atau lebih, yang memimpin dan yang dipimpin. Oleh karena itu maka kepemimpinan tidak dapat diterapkan untuk diri sendiri. Lain halnya dengan istilah manajemen; maka dalam hal ini kita dapat melakukan manajemen pada diri kita sendiri. Jadi kepemimpinan diterapkan untuk organisasi, sedangkan manajemen bisa diterapkan di organisasi maupun perorangan/individu.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu sumber daya organisasi sehingga harus dikelola dengan hati-hati ( cermat ). Di samping kondisi alam lingkungan , maka kondisi pergaulan manusia itu sendiri dengan masyarakat di sekelilingnya juga akan membentuk kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam alam pergaulan manusia , yang akhirnya membentuk budaya-budaya yang berbeda di seluruh dunia . Sebagai hasil dari analisis perbedaan budaya Barat dan Timur , maka muncul pengertian : ‘ Manajemen Barat’ dan ‘ Manajemen Timur ’. Manajemen Barat dipelopori AS, dan Manajemen Timur dimotori oleh Jepang . Perkembangan teori manajemen dalam bidang SDM sangat menonjol di Jepang , seperti yang dinyatakan oleh William G.Ouchi (yang kemudian disebut Teori Z). Teori tersebut mengajarkan bahwa keberhasilan tujuan manajemen sangat dipengaruhi oleh suatu upaya yang dilakukan manajer sebagai pengelola organisasi terhadap sumber daya manusia secara keseluruhan yang ada dan bekerja di organisasi yang dipimpinnya .
KETERAMPILAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN TINGKATAN MANAJEMEN SECARA UMUM : 1. Manajemen Tingkat Atas (top management) 2. Manajemen Tingkat Menengah (middle management) 3. Manajemen Tingkat Bawah (low management) Masing-masing tingkatan manajerial tersebut perlu mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam porsi yang berbeda . Dalam hal ini manajer harus memiliki 3 ( tiga ) macam keterampilan , yaitu : 1. Keterampilan Konsepsional 2. Keterampilan Kemanusiaan ( komunikas ) 3. Keterampilan Teknis
Gambar 3. Komposisi Keterampilan dari berbagai tingkatan manajemen Conceptual Skill Lanjutan … Human Skill Technical Skill Top Manager Low Manager Middle Manager
CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL Yang Profesional : Yang Tidak Profesional : Menyenangkan Membahagiakan Membanggakan Mengecewakan Menyedihkan Memalukan Profesionalisme yang dirasakan konsumen Konsumen harus merasa senang karena mereka memperoleh barang atau jasa yang berkualitas baik , dengan harga yang terjangkau . Konsumen juga harus dibuat bangga dengan produk / jasa yang diperolehnya ( unsur kepuasan pelanggan ) Profesionalisme yang dirasakan oleh manajer dan karyawan /staff Manajer ( pengusaha ) dan karyawan haruslah menjadi senang karena mereka memperoleh keuntungan terutama yang bersifat finansial dari transaksi bisnis yang terjadi . Kebahagiaan ( kepuasan ) para manajer dan karyawan akan muncul karena dapat membantu orang lain,yaitu konsumen yang menjadi senang dan bahagia karena layanan mereka .
MANAJEMEN TRADISIONAL Manajemen awalnya berkembang secara alamiah yang orientasinya fisk, artinya siapa yang menang/kuat, maka dialah yang menjadi pemimpin/manajer. Sehingga proses ini dinamakan sebagai “MANAJEMEN ALAMIAH”. Berkembang menjadi “MANAJEMEN TRADISIONAL” yaitu manajemen yang berprinsip garis keturunan yang merupakan ciri-ciri jaman kerajaan pada masa lampau. Perkembangan berikutnya yang juga masih bersifat personal adalah MANAJEMEN KARISMATIK. Seseorang yang telah berjasa pada negara akan memiliki karisma (wibawa) dan nama baik (reputasi bagus) di mata masyarakat sehingga dapat diterima/diangkat menjadi pemimpin. BAB 2 SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN
AWAL TEORI MANAJEMEN Tokoh-tokoh perintis Manajemen : 1. ADAM SMITH (1723 - 1790) Prinsip utama teori ekonomi Adam Smith ini adalah bahwa agar masyarakat suatu negara menjadi makmur sejahtera adalah : spesialisasi dan perdagangan internasional 2. ROBERT OWEN (1771 - 1858) Sebagai seorang manajer pada beberapa buah pabrik pemintalan kapas, maka Owen menciptakan perbaikan kondisi kerja pada karyawannya. Dia berpendapat apabila dalam suatu perusahaan tercipta suatu kemakmuran karyawan melalui 3. CHARLES BABBAGE (1792 – 1871) Seorang porfesor matematika dari Inggris yang menfokuskan perhatian pada pembuatan alat operasi pabrik agar menjadi lebih efisien. Prinsip-prinsip ilmiah dalam proses kerja selalu menjadi pemikirannya. 4. MAX WEBER (1864 – 1920) Teori Birokasi versi Weber sebenarnya tidak menghendaki proses birokrasi yang berbelit-belit seperti yang umum terjadi di Indonesia. Denan pengaturan yang birokratis maka organisasi dapat memanfaatkan tenaga ahli dan keterampilan bagi tercapainya tujuan organisasi.
MANAJEMEN ILMIAH FREDERICK WINSLOW TAYLOR (1856 – 1915) Dijuluki Bapak Manajeman Ilmiah (Scientific Management). Konsep efisiensi pabrik / perusahaan menurut Taylor, yaitu : 1. Penerapan metode teori manajemen secara ilmiah , sehingga akan ditemukan lagi metode yang paling baik dari yang sudah baik 2. Penyeleksian karyawan ( rekruitmen ) dan penempatan karyawan harus ilmiah sehingga karyawan ditempatkan pada tugas yang sesuai dengan kemampuannya , guna memberikan dukungan kinerja yang lebih tinggi bagi perusahaan . 3. Pendidikan dan pelatihan sevara ilmiah kepada para karyawan 4. Penciptaan kerjasama yang baik antara unsur pimpinan dengan karyawan operasional / teknis F.W. Taylor
HENRY FAYOL (1841 – 1925) Fayol dijuluki sebagai Bapak Manajemen Operasional ini terkenal dengan “14 (empat belas) Prinsip Manajemen”, yaitu: 1. Pembagian tugas ( division of labour) 2. Wewenang (authority) 3. Disiplin 4. Kesatuan perintah (unity of command) 5. Kesatuan arah (unity of direction) 6. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi 7. Pemberian upah (remuneration) 8. Pemusatan (centralization) 9. Semangat kerja (esprit de corps) 10. Inisiatif 11. Kestabilan staf 12. Kesamaan (equality) 13. Tata tertib (order) 14. Jenjang jabatan (the hierarchy) HENRY FAYOL
TIPE ORIENTASI MANAJEMEN : 1. MANAJEMEN DENGAN ORIENTASI TUGAS Dipelopori oleh F.W.Taylor dkk , yakni manajemen dengan orientasi penugasan tinggi dan pengaturan yang keras , kaku serta disiplin ketat . Dijuluki juga sebagai manajemen klasik . 2. MANAJEMEN DENGAN ORIENTASI HUBUNGAN KEMANUSIAAN Manajemen yang muncul awal 1930-an hingga populer pada 1950-an ini memberikan perhatian terhadap hubungan-hubungan kemanusiaan kepada bawahan . Muncul sebagai kritik / reaksi / akibat kelemahan manajemen klasik . 3. MANAJEMEN DENGAN ORIENTASI TINGKAH LAKU Chester Barnard mengembangkan ilmu manajemen ini lebih lanjut terkait dengan konsep sistem . Dia berpendapat bahwa organisasi sebagai sistem aktivitas kooperatif antara dua orang atau lebih . Bila terjadi hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih akan menimbulkan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi .
JENIS PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI MANAJEMEN : PENDEKATAN TRADISIONAL PENDEKATAN KUANTITATIF PENDEKATAN TINGKAH LAKU
HAKIKAT PERENCANAAN PERENCANAAN adalah spesifikasi dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut . 1. Apa tindakan yang harus dikerjakan ? (WHAT) 2. Mengapa tindakan itu harus dikerjakan ? (WHY) 3. Dimana tindakan itu harus dikerjakan ? (WHERE) 4. Kapan rencana tindakan itu harus dikerjakan (WHEN) 5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ? (WHO) 6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu ? (HOW) BAB 3 PERENCANAAN
PROSES PERENCANAAN Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (profitable growth approach) Pendekatan analisis S.W.O.T (strenght-weakness-opportunity-threat) Pendekatan Portopolio dan Kesenjangan Perencanaan BENTUK-BENTUK PERENCANAAN Rencana Global (global plan, corporate plan) Rencana Strategis (strategic plan) Rencana Operasional (operasional plan)
PROYEKSI MASA DEPAN Tahap paling awal dalam perencanaan adalah mencoba untuk mengetahui pertumbuhan atau perkembangan yang terjadi dalam masyarakat khususnya terhadap kebutuhannya . Untuk mengetahui kebutuhan yang diinginkan masyarakat tersebut maka harus dibuat proyeksi kebutuhan masa depan , yang biasa disebut : forecasting atau pre-planning. Sumber data untuk analisis permintaan / kebutuhan : 1. Pendapat konsumen 2. Pendapat langganan 3. Catatan dan pendapat distributor 4. Catatan penjualan dari perusahaan sendiri .
Fungsi dari perencanaan Perencanaan sebagai pengarah Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
Persyaratan perencanaan Faktual atau realistis Logis dan rasional Fleksibel Komitmen Komprehensif
STRATEGI MENDIRIKAN DAN MENGEMBANGKAN USAHA Periode peengambilan (payback period) Net present value dari proceed (NPV) Profitability index atau benefit cost ratio Internal rate of return (IRR)
PERENCANAAN OPERASIONAL PERUSAHAAN Pedoman perencanaan operasional yang paling penting dan sering digunakan adalah metode Break Even Point / B.E.P (titik pulang pokok) Untuk melakukan analisis B.E.P ini maka kita harus dapat memisahkan perongkosan (biaya/cost) ke dalam ongkos tetap dan ongkos variabel. Ongkos tetap adalah ongkos yang jumlahnya tidak dipengaruhi jumlah produk yang dihasilkan. Disebut juga ongkos periodik. Ongkos variabel adalah ongkos yang jumlahnya ditentukan tergantung dari jumlah volume produk yang dihasilkan.
DEFINISI UMUM “ Organisasi adalah suatu bentuk dari dari setiap kerja sama manusia dalam mencapai tujuan bersama .” (James D. Mooney) “ Organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat untuk berserikat dalam mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan .” ( Gibson,Ivancevich & Donnelly dlm bukunya “Organization”) UNSUR-UNSUR DASAR ORGANISASI 1. Adanya tujuan bersama yang telah ditetapkan 2. Adanya dua orang atau lebih ( perserikatan masyarakat ) 3. Adanya pembagian tugas yang diatur dengan hak,kewajiban & tanggungjawab 4. Adanya kehendak untuk bekerjasama mencapai tujuan . BAB 4 O R G A N I S A S I
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Karakteristik individu (individual characteristics) Motivasi individu (individual motivation) Imbalan (rewards) PERILAKU ANTAR INDIVIDU D AN KELOMPOK DALAM ORGANISASI Perilaku kelompok (group behavior) Perilaku dan konflik antar kelompok Kepemimpinan (leadership) Kekuasaan dan politik (power dan poltics) Produksi Efisiensi Kepuasan Adaptasi Perkembangan EFEKTIVITAS ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI Pedoman organisasi terdiri dari 4 ( empat ) asas : a. Asas koordinasi b. Asas hierarki c. Asas batas pengendalian (span of control) d. Asas kesatuan komando a. Organisasi garis (line organization) b. Organisasi garis dan staf (line and staff organization) c. Organisasi fungsional (functional organization) d. Organisasi matriks (matrix organization) e. Organisasi panitia (committee organization) f. Organisasi Informal JENIS BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur Strategi organisasi Skala organisasi Teknologi lingkungan
Pendekatan dalam proses departementalisasi Fungsional Produk Pelanggan Geografis matriks
Organisasi garis Organisasi tertua dan paling sederhana.organisasi ini masih populer dan sangat luas penggunaanya . Dilaksanakan dengan ketat oleh organisasi kemiliteran , misalnya dalam lingkungan ABRI.
Keuntungan organisasi garis Kesatuan komando terjamin Garis komando berjalan secara tegas Proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi Solidaritas karyawan tinggi
keburukan organisasi garis Ketergantungan keepada 1 orang saja Kecenderungan pemimpin yang otoriter sangat besar Keterbatasan karyawan dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
Struktur organisasi garis Direktur utama Direktur Ad. Pers. Kabag . Kabag . Direkktur Pemasaran Kabag . Direktur produksi Direktur keuangan kabag Kabag . Kabag . Kabag . Kabag .
Organisasi garis dan staf Secara formil yanng berhak memberikan perintah hanyalah pimpinan , sedang staf hanyalah sebabgai pembantu pimpinan dengnan tugas perencanaan , memberikan nasehat , dll.dalam hal ini pimpinan mendelegasikan beberapa wewenang kepada staf sesuai bidangnya masing-masing .
Keuntungan organisasi garis dan staf Dapat digunakan dalam organisasi besar atau kecil Adanya pembagian tugas antara pimpinan dan staf Bakat yang berbeda dapat dikembangkan menjadi suatu spesialisasi tertentu Prinsip , penempatan yang tepat pada posisi yang tepat dapat diterapkan dengan baik Pengambilan keputusan dapat berjalan dengnnan tepat Koordinasi yang sangat baik Semangat kerja yang besar
Keburukan organisasi garis dan staf Rasa solidaritas yang kurang antarkaryawan Peritah-perintah menjadi kabur karena susah dibedakan antara perintah dan nasehah dari staf Kesatuan komando menjadi berkurang Banyak hambatan bagi karyawan karena koordinasi antara staf dan pimpinan kurang baik
Organisasi fungsional Disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan.dalam hal ini pembagian tugas didasarkan oleh fungsi yang harus dilakukan.umumnya digunakan oleh berbagai perusahaan , misalnya bidang produksi , pemasaran , keuangan , administrasi , dsb.meskipun mereka saling terkait tapi mereka memiliki tugas yang berbeda .
Keuntungan organisasi fungsional Pembidangan tugas dapat menjadi lebih jelas , sehingga kesimpangan tugas dapat dihinndarkan Spesialisasi bidang dapat lebih efektif dojalankan serta dikembngkan Adanya solidaritas kerja yang lebih baik Koordinasi antar karyawan dapat berjalan dengan baik karena masing masing sudah paham akan tugasnya
Keburukan organisasi fungsional Karyawan terlalu memperhatikan bidangnya masing masing Koordinasi yang menyeluruh sukar dilakukan karena mereka hanya memikirkan bidangnya masing-masing
Organisasi matriks Karyawan wajib mempertanggungjawabkan kepada dua atasan baik secara vertikal maupun horizontal.garis komando fungsional digambarkan dalm garis horizontal,sedangkan garis komando divisional digambarkan oleh garis vertikal . Organisasi matriks disebut sebagai sistem multi komando . Struktur ini dikembangkan oleh industtri angkasa luar .
Kebaikan organisasi fungsional Fleksibilitas yang tinggi Mendorang kerja sama multi disipliner Terjadi pengembangan keterampilan karyawan Pucuk pimpinan lebih leluasa untuk membuat perencanaan Motivasi dan keterlibatan karyawan menjadi lebih besar
Keburukan-keburukannya Ada kemungkinan untuk menjadi anarkhi Mendorong adanya penyelundupan Cenderung untuk bersifat biaya tinggi Sering terjadi kekaburan tanggung jawab
Tujuan organisasi matriks Untuk memperoleh keorganisasi kerja yang baik yang sangat diperlukan oleh suatu proyek tertentu yang biasanya proyek besar seperti pendaratan manusia di bulan , proyek saternus , dsb . Memanfaatkan dan menyimpan pengetahuan / pengalaman yang diperoleh dari bagian bagian yang bersifat fungsional misalnya tentang produksi tenaga nuklir
Keuntungan organisasi panitia Berbagai Keputusan selalu dipertimbangkan agar menjadi keputusan yang leebih tepat Kemungkinan pemimpin yang otoriter sangat kecil Koordanasi kerja juga telah dibahas oleh suatu team sehingga dapat menjamin tertib dan lancarnya koordinasi tersebut .
Keburukan organisasi matriks Proses pengambilan keputusan yang harus memerlukan diskusi yang berlarut larut dapat menghambat pelaksanaan tugas-tugasnya sendiri , sehingga waktu penyelesaian dapat terlambat karenanya Tanggungjawab kadang kadang menjadi tidak jelas karena pada umumnya tanggungjawab milik bersama Kreativitas anggota organisasi menjadi terhambat dan sukar untuk dikembangkan karena dalam hal ini faktor kolektivitas akan lebih dipentingkan daripada masing masing individu .
organisasi informal hubungan hubungan yang terjadi di dalam suatu organisasi tidak hanya timbul pada garis struktur organisasi saja , akan tetapi muncul pula diluar garis stuktur organisasi.organisasi ini dapat bersifat mendukung,bertentangan ataupun netral terhadap organisasi formal. organisasi ini akan muncul bertentangan jika pemimpin bersifat otoriter . lain halnya jika pemimpin bersikap demokratis dan persuasif maka akan muncul organisasi yang mendukung dan akan berjalan seiring tujuan dengan organisasi formal.
Pedoman Koordinasi : Definisi : Koordinasi adalah usaha untuk mengharmoniskan atau menyerasikan seluruh kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan BAB 5 K O O R D I N A S I 1. Terpusat (concentrated) 2. Terpadu (integrated) 3. Berkesinambungan (sustainable) 4. Menggunakan pendekatan multi-instansional Sarana Pokok Koordinasi : 1. Jenjang hierarki manajemen 2. Peraturan dan prosedur 3. Perencanaan dan penentuan tujuan
Pelaksanaan Koordinasi 1. Penyederhanaan organisasi 2.Terbitkan buku pedoman 3. Peningkatan pelatihan karyawan 4. Pembuatan strategi dan kebijakan 5. Penggunaan komunikasi 6. Koordinasi (supervisi) 7. Pertemuan resmi dan tak resmi
Faktor yang mendasari adanya kekuasaan Kekuasaan untuk memberikan penghargaan Kekuasaan untuk memberikan hukuman Kekuasaan yang sah Kekuasan yang muncul akibat karakteristis
Panduan mengenai kewenangan format Pandangan klasik Pandangan berdasarkan penerimaan
Jenis-jenis kewenangan dalam organisasi Lini Staf Fungsional Konflik lini dan staf
Manfaat pelimpahan wewenang Bawahan dapat mempelajari sesuatu yang baru Mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal Pekerjaan akan lebihcepat selesai
Kunci pokok agar pelimpahan wewenang efektif Kepercayaan manajer terhadap bawahan dalam melimpahkan wewenang perlu di iringi dengan pemberian kebebasan kepada bawahan untuk menjalankan kewenangannya menurut caranya sendiri Komunikasi yang terbuka antara menejer dan bawahan Kemampuan manajer dalam memahami tujuan,tuntutan dari setiap pekerjaan & kemampuan bawahan.
Tindakan agar pelimpahan wewenang berjalan efektif Penentuan hal-hal yang dapat di delegasikan Penentuan orang yang layak menerima delegasi Penyediaan sumber daya yang di butuhkan. Pelimpahan tugas yang akan di berikan.
faktor-faktor adanya kemajuan teknologi Biaya dan risiko yang terkait dengan keputusan sentralisasi atau disentralisasi Kecenderungan manajer dalam memandang bawahanya Budaya organisasi Kemampuan dari manajer level bawah atau bawahan untuk menjalankan tanggung jawab sekiranya desentralisasi dilakukan
PROSES PENGENDALIAN Definisi : PENGENDALIAN adalah suatu usaha untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan BAB 6 P E N G E N D A L I A N 1. Proses penentuan standar dan metode pengukuran kinerja 2. Proses evaluasi atau proses penilaian 3. Penentuan apakah kinerja sesuai dengan standar 4. Proses perbaikan 1. Pengendalian bersifat pantangan 2. Pengendalian bersifat kemudi 3. Pengendalian bersifat persetujuan 4. Pengendalian bersifat purna tindakan JENIS-JENIS PROSEDUR PENGENDALIAN
MERANCANG SISTEM PENGENDALIAN Penentuan nilai yang ingin dicapai Penggunaan jaringan komunikasi dan umpan balik yang efektif Penetapan standar untuk membuat prediksi beserta hasilnua Pelaksanaan sistem pengendalian dan ambil tindakan jika perlu
Definisi pengawasan Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang di harapkan sesuai dengan kinerja yang telah di tetapkan.
Fungsi pengawasan Dalam manajemen adalah upaya sistem matis dalam penetapan standar kinerja dan pembagian tujuan yang di rencanakan.mendesain sistem informasi umpan balik,membandingkan antara kinerja yang di capai dengan standar yang telah di tetapkan sebelumnya,menentukan apakah terdapat penyimpangan tsb,dan mengambil tindakan yang di perlukan untuk memastikan bahwa seluruh sumber daya perusahaan di pergunakan secara efektif & efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Tujuan dari fungsi pengawasan Adaptasi lingkungan. Meminimalisir kegagalan Meminimalisir biaya. Antisipasi komplektivitas organisasi.
Langkah-langkah dalam proses pengawasan. Penerapan standar dan metode penilaian kinerja Penilaian kinerja Penilaian apakah kinerja memenuhi standar ataukah tidak Pengambilan tindakan koleksi.
SUMBER DAN PENGARUH MOTIVASI Definisi : MOTIVASI adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu,, oleh karena itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. BAB 7 M O T I V A S I 1. TEORI KEBUTUHAN MANUSIA Suatu kebutuhan sederhana yg menyatakan bahwa motivasi kerja itu timbul dari adanya kebutuhan manusia itu sendiri. Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow yang disebut ‘Teori Hirarki Kebutuhan” kebutuhan Hasil Tindakan (tingkah laku) Gambar 4. Motivasi pendorong tingkah laku
lanjutan 2. TEORI HARAPAN (EXPECTACY THEORY) Teori ini secara sederhana menjelaskan bahwa kebutuhan yang dirasakan akan mendorong tingkah laku dan tindakan itu akan lebih mendorong meningkat lagi apabila orang tersebut merasakan adanya hubungan yang positif antara upaya dengan hasilnya. Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom. NILAI imbalan yang diharapkan upaya pencapaian imbalan layak yang diharapkan imbalan nyata intrinsik ekstrinsik keputusan Umpan balik (feedback) Gambar 5. Model Harapan Mengenai Motivasi
3. TEORI MOTIVASI a. Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow) Maslow mengatakan bahwa kebutuhan manusia itu mengandung unsur bertingkat atau memiliki hierarki dari kebutuhan yang rendah sampai prioritas tinggi. Abraham Maslow (1908-1970) Aktualisasi diri Penghargaan Sosial Rasa aman F i s i k Gambar 6. Hierarki Kebutuhan Manusia
b. TEORI DUA FAKTOR (motivator-hygiene theory) Dikembangkan oleh Frederick Irving Herzberg (1923 – 2000), yang memberikan gambaran bahwa kepuasan akan pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh suatu faktor yang sering disebut faktor pemuas (satisfier factor). Faktor pemuas itu timbul dalam diri pelaksana sebagai hasil dari pekerjaannya dan kemudian menciptakan perasaan berprestasi, dihargai, memperoleh kemajuan, telah mengerjakan yang cukup penting serta rasa tanggung jawab. Di pihak lain pelaksana bisa mendapat rasa ketidakpuasan yang disebut faktor kesehatan (hygiene factor). Faktor tersebut berupa pengaruh lingkungan kerja, yaitu antara lain hubungan dengan rekan kerja,atasan, kondisi kerja, status jabatan,gaji,dst. c. TEORI X DAN TEORI Y Dikemukakan oleh Douglas Mc Gregor yang berpendapat bahwa ada dua macam sikap dasar dari setiap orang, yaitu : Sikap dasar yang didasari oleh Teori X Diasumsikan bahwa pada dasarnya manusia memiliki sifat malas, lebih suka diberikan petunjuk praktis saja daripada diberi kebebasan berpikir dan memilih/mengambil keputusan. Sikap dasar yang dilandasi oleh Teori Y Asumsinya, bahwa manusia itu dasarnya memang suka bekerja. Sehingga dalam hal ini orang akan selalu bekerja untuk mencapai tujuan mereka.
PENGARUH MOTIVASI Terkait dengan usaha meningkatkan dorongan motivasi karyawan, maka William James dari Harvard melakukan penelitian yang merumuskan bahwa dengan diberikannya motivasi yang tepat maka Kemampuan mereka dapat ditingkatkan sampai 80-90% Motivasi Finansial Non finansial Upah/gaji Upah intensif Karakteristik individu Karakteristik pekerjaan Karakteristik kerja Karakteristik Organisasi Aturan imbalan Aturan personalia Kultur organisasi Kondisi kerja Kemauan Bekerja (kinerja) Peningkatan produktivitas Umpan balik (feedback) Gambar 7. Peranan Motivasi terhadap peningkatan produktivitas kerja
DEFINISI KOMUNIKASI KOMUNIKASI adalah sebuah proses penyampaian ide, konsep,gagasan/informasi dari si pengirim kepada si penerima informasi. BAB 8 K O M U N I K A S I UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI Komunikator (pengirim) Pesan (messages) Perumusan ide/konsep (encoding) Media/perantara Penangkapan pesan (decoding) Penerima pesan/sandi (komunikan) Noise (gangguan komunikasi) Umpan balik (feedback)
ALIRAN KOMUNIKASI 1. Adanya perbedaan persepsi dari komunikator dengan penerima informasi 2. Adanya perbedaan bahasa (semantic differences) 3. Adanya ketidakstabilan emosionalitas seseorang 4. Adanya komunikasi verbal dan non-verbal yang tidak konsisten 5. Adanya ketidakpercayaan sumber. 6. Adanya penyimakan secara selektif. 7. Adanya pertimbangan nilai. 8. Adanya perbedaan status. 9. Adanya tekanan waktu. 10. Adanya beban komunikasi yang terlalu berat. 11. Adanya penyaringan (filtering) a. Komunikasi ke bawah (downward communication) b. Komunikasi ke atas (upward communication) c. Komunikasi horisontal (horizontal communication) d. Komunikasi diagonal (diagonal communication) e. Komunikasi melingkar (circular communication) HAMBATAN KOMUNIKASI
Definisi umum Kepemimpinan diartikan sebagai suatu upaya menanamkan pengaruh dan bukan paksaan untuk memotivasi karyawan sehingga mereka bekerja 3 (tiga) variabel dalam kepemimpinan Pertama : Setiap pemimpin harus melibatkan orang lain/bawahan Kedua : Kepemimpinan selalu terkait dengan kekuasaan beserta distribusi kekuasaannya Ketiga : Kepemimpinan selalu berupaya menanamkan pengaruhnya kepada orang lain agar termotivasi untuk bekerja Pendekatan kepemimpinan organisasi 1. Pendekatan bakat/sifat (trait approach) 2. Pendekatan tingkah laku (behavioral approach) 3. Pendekatan situasional (situational approach) BAB 8 K E P E M I M P I N A N
a. PENDEKATAN SIFAT KEPEMIMPINAN Pendekatan ini berusaha mempelajari daya kepemimpinan dari adanya atau dimilikinya ciri-ciri, kualifikasi, dan keterampilan seseorang yang diperlukan bagi keberhasilan seorang pemimpin. Upaya menemukan ciri-ciri, sifat, kualifikasi dan kepribadian pemimpin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Dengan membandingkan ciri-ciri, sifat,kualifikasi, dan kepribadian dari orang yang menjadi pemimpin dengan orang yang tidak menjadi pemimpin. 2. Dengan membandingkan ciri-ciri, sifat,kualifikasi, dan kepribadian dari orang yang menjadi pemimpin yang berhasil dengan pemimpin yang tidak berhasil. Yang perlu mendapat perhatian dalam teori kepemimpinan yang didekati dengan bakat/sifat adalah : 1. Tingkat kecerdasan (intelligence) 2. Karakteristik fisik 3. Kepribadian (personality)
b. PENDEKATAN SIKAP/TINGKAH LAKU (BEHAVIOURAL APPROACH) Pendekatan ini mencoba menemukan sikap tingkah laku yang menjadikan seorang pemimpin berhasil. Dengan kata lain berusaha untuk menentukan apa yang telah dilakukan oleh para pemimpin yang berhasil. Dalam pendekatan ini digunakan alat yang berupa daftar pertanyaan untuk mengukur sikap ( attitude ) serta tingkah laku ( behaviour ) dari sosok pemimpin. Studi-studi pendekatan sikap: a. Studi kepemimpinan oleh Ohio State University b. Studi kepemimpinan oleh Michigan University c. Studi kepemimpinan Rensis Likert d. Kisi-kisi kepemimpinan (managerial grid) oleh Robert Blake & Jane Mouton
c. PENDEKATAN SITUASIONAL Unsur situasi merupakan bentuk dari keadaan yang ditimbulkan oleh lingkungan yang dimiliki oleh organisasi yang dipimpinnya. Lingkungan yang berbeda akan menimbulkan situasi yang berbeda pula. Situasi yang berbeda menuntut penanganan serta sikap dan gaya kepemimpinan yang berbeda pula. MODEL-MODEL SITUASIONAL a. Schmidt-Tannenbaum, Continuum of Leadership Behavior Mode b. Fiedler’s Contingency Model c. House-Mitchell, Path Goal Theory d. Vroom-Yetten, Contingency Model e. Hersey-Blanchard, Tri-Dimentional Leader Effectiveness Model
KONSISTENSI DALAM GAYA KEPEMIMPINAN Gaya kepemimpinan yang konsisten adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi terhadap efektivitas organisasi sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh pimpinan tersebut. Jadi, gaya kepemimpinan yang konsisten adalah juga gaya kepemimpinan yang lentur (fleksibel) yang berusaha menyesuaikan dengan situasi yang dihadapinya sehingga dapat dicapai efektivitas tinggi dalam memenuhi tujuan organisasi. Perubahan lingkungan akan juga mengakibatkan berubahnya situasi, sedangkan situasi yang berubah menuntut gaya kepemimpinan yang berbeda agar dia konsisten terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pemilihan gaya kepemimpinan sesuai dengan tingkat kesiapan bawahan : 1. Mengatakan/memerintah (telling) 2. Menjual/menawarkan (selling) 3.Partisipasi 4. Pendelegasian tugas
KEKUATAN KEKUASAAN (POWER) Kekuatan dapat dibagi menjadi beberapa macam , yaitu : a. Kekuatan imbalan b. Kekuatan pemaksa c. Kekuatan hukum d. Kekuatan keahlian e. Kekuatan panutan ( referensi )
Pengendalian Mutu Terpadu (Total Quality Control) Definisi: Merupakan suatu penerapan sistem manajemen yang mengajak partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi, mulai dari manajer tingkat atas beserta stafnya, manajer tingkat menengah beserta jajarannya maupun manajer tingkat bawah beserta karyawannya. MANFAAT PMT / TQC MANFAAT JANGKA PENDEK 1. Adanya peningkatan sistem perencanaan dan sistem evaluasi 2. Adanya perbaikan dalam mengantisipasi masalah 3. Adanya peningkatan koordinasi 4. Adanya peningkatan sistem informasi 5. Adanya peningkatan peran kepentingan peran kepemimpinan yang lebih demokratis 6. Adanya peningkatan produktivitas kinerja 7. Adanya perbaikan evaluasi prestasi yang lebih tepat 8. Adanya kesadaran dalam berorganisasi
Lanjutan MANFAAT JANGKA PANJANG 1. Sistem perencanaan dan evaluasi organisasi menjadi lebih mapan 2. Hubungan kemanusiaan antara manajer dengan karyawan akan lebih baik 3. Kemampuan individu akan lebih terampil dalam bidang tugasnya 4. Hasil usaha individu, kelompok akan lebih meningkat 5. Hasil usaha organisasi juga menjadi meningkat 6. Pengembangan manajemen makin terasa mapan 7. Kerjasama yang terkoordinasi dengan kejelasan organisasi 8. Organisasi akan lebih mampu bersaing dalam lingkungan industrinya.