STRATEGI PEMBANGUNAN MANUSIA INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH Disampaikan Oleh: Prayitno Basuki Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Mataram Disampaikan pada Seminar Pembangunan Manusia Menuju Indonesia Emas 2045, Ballroom Gedung B Lantai 5 Kantor Bupati Lombok Tengah, Selasa 12 Agustus 2025.1
Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan inti dari kemajuan daerah ; Tantangan ketimpangan sosial dan ekonomi masih tinggi di banyak kabupaten , termasuk Kabupaten Lombok Tengah; Kabupaten Lombok Tengah memiliki pertumbuhan ekonomi signifikan , didorong keberadaan kawasan KEK Mandalika ; Tantangan : urbanisasi cepat , kebutuhan layanan dasar meningkat , ketimpangan wilayah; GDPK Lombok Tengah 2025–2045: pedoman strategis untuk arah pembangunan manusia berkelanjutan dan inklusif dan Mengapa harus inklusif dan berkelanjutan ? untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat .
Landasan Dan Prinsip Pembangunan Manusia Yang Inkusif Dan Berkelanjutan Pembangunan manusia yang I dan B adalah memastikan seluruh penduduk tanpa terkecuali memperoleh akses terhadap layanan dasar , kesempatan ekonomi , dan lingkungan yang sehat , dengan mempertimbangkan keberlanjutan untuk generasi mendatang . Prinsip ini sejalan dengan Agenda 2030 SDGs: SDG 1 : Tanpa Kemiskinan SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG 4 : Pendidikan Berkualitas SDG 5 : Kesetaraan Gender SDG 8 : Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi SDG 10 : Mengurangi Ketimpangan SDG 11 : Kota & Permukiman yang Berkelanjutan SDG 13 : Penanganan Perubahan Iklim SDG 16 : Perdamaian , Keadilan , dan Kelembagaan yang Tangguh
Kerangka Kebijakan dan Strategi Prinsip inklusif : akses merata ke pendidikan , kesehatan , pekerjaan ; Integrasi SDGs ke dalam RPJMD kabupaten ; dan Fokus pada ' No One Left Behind '.
Strategi Utama Di Tingkat Kabupaten A. Penguatan Akses dan Kualitas Layanan Dasar Kesehatan Inklusif Perluasan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk seluruh warga , khususnya kelompok rentan . Penguatan layanan Puskesmas dan Posyandu berbasis desa dengan tenaga kesehatan terlatih . Program kesehatan preventif ( imunisasi , gizi seimbang , skrining kesehatan ). Pendidikan Berkualitas Akses pendidikan gratis hingga tingkat menengah . Peningkatan kualitas guru melalui pelatihan berkelanjutan . Digitalisasi sekolah dan penyediaan perangkat pembelajaran daring di daerah terpencil .
B. Pengurangan Ketimpangan dan Perlindungan Kelompok Rentan Perlindungan Sosial Basis Data Terpadu (BDT) yang akurat untuk sasaran bantuan sosial . Program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga penerima manfaat . Kesetaraan Gender & Inklusi Sosial Program kewirausahaan perempuan dan disabilitas . Regulasi anti- diskriminasi dan pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan . C. Peningkatan Kualitas Ekonomi Lokal yang Berkelanjutan Penguatan UMKM dan Ekonomi Kreatif Akses modal mikro dan pelatihan manajemen usaha . Digitalisasi pemasaran produk lokal . Pertanian & Perikanan Berkelanjutan Teknologi ramah lingkungan dan adaptasi perubahan iklim . Skema asuransi pertanian / perikanan untuk mengurangi risiko ; dan Subsidi suku bunga kredit bagi usaha kelompok rentan ekonomi (UMKM)
D. Pengelolaan Lingkungan dan Ketahanan Iklim Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Rehabilitasi hutan dan pesisir . Skema Desa Iklim ( Proklim ) untuk mitigasi & adaptasi . Pembangunan Infrastruktur Hijau Transportasi rendah emisi . Pemanfaatan energi terbarukan (PLTMH, PLTS komunal , biodigester). E. Tata Kelola & Partisipasi Publik Perencanaan Partisipatif Musrenbang inklusif dengan pelibatan perempuan , pemuda, difabel , dan kelompok adat . Transparansi & Akuntabilitas Publikasi terbuka capaian SDGs kabupaten . Pemanfaatan teknologi informasi untuk e-governance .
Pilar Strategi & Program Prioritas ( Potensi ATM Kabupaten Lombok Tengah) A. Penguatan Modal Manusia Inklusif Layanan dasar : puskesmas pro- gizi (1000 HPK), posyandu -ceria ( gizi , imunisasi , kesehatan reproduksi ). TVET ( Technical Vocational Education and Training )/ Skilling terarah : Agri : climate-smart farming, pascapanen , quality control, keuangan mikro . Tourism : hospitality dasar , guiding, digital marketing, bahasa asing . Skema apprenticeship dengan hotel, restoran , pengelola destinasi , agroindustri . Gerak Perempuan & Disabilitas : kredit mikro + pendampingan bisnis , daycare desa ( memungkinkan ibu bekerja ), aksesibilitas destinasi . B. Transformasi Rantai Nilai Pertanian ( Agro Value Chain) Hilirisasi & standar mutu : mini-plant ( pengeringan , penggilingan , cold storage ), sertifikasi GAP/Organic/ Indikasi Geografis . Konsolidasi lahan & kemitraan : koperasi / BUMDes sebagai offtaker ; kontrak tanam dengan hotel/resto ( skema farm-to-hotel ). Pembiayaan petani : KUR klaster , asuransi usaha tani /ikan, digital supply chain finance. Pertanian regeneratif & hemat air : irigasi tetes/SPRINKLER komunitas , kompos / biourin , agroforestri .
C. Pariwisata Berkualitas & Rendah Jejak Karbon Destination management : carrying capacity , zonasi (inti konservasi – penyangga – pemanfaatan ), CBT (community-based tourism). Produk unggul : eco-trail, desa wisata kuliner (farm-to-table), edutourism pertanian , budaya & kerajinan . Kualitas layanan : sertifikasi CHSE, green hotel , homestay standar , waste-free events . Pemasaran digital : official booking platform kabupaten , konten kreator lokal , data-driven promotion . Transport-infra hijau : jalur sepeda / pejalan , shuttle listrik di kawasan padat wisata . D. Infrastuktur Hijau & Ketahanan Iklim Air & sanitasi : SPAM skala kecil , IPAL komunal destinasi , proteksi mata air. Pengelolaan sampah sirkular : TPS3R, bank sampah pariwisata , buy-back center kemasan . Perlindungan pesisir & DAS : rehabilitasi mangrove/ terasering , early warning system bencana . Energi terbarukan : PLTS atap fasilitas publik , biodigester di sentra ternak / akomodasi dan PLTMH ( bagian utara Loteng ).
E. Tata Kelola, Data, dan Kemitraan Forum SDGs Kabupaten ( pentahelix ) + destination management organization (DMO). Musrenbang inklusif ( kuota partisipasi perempuan , pemuda, difabel ). Dashboard SDGs–Agri–Tourism (data real-time: produksi , kunjungan , jejak karbon , air). Insentif-regulasi : RDTR pro- investasi hijau , retribusi berbeda untuk praktik ramah lingkungan , one-door service untuk UMKM.
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penurunan angka kemiskinan (%); Indeks Pembangunan Manusia (IPM); Rasio Gini ( ketimpangan ); Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan; Persentase rumah tangga dengan akses air bersih dan sanitasi layak ; dan Luas lahan hijau yang direstorasi
Mekanisme Implementasi Integrasi ke RPJMD & RKPD : Memastikan seluruh OPD memiliki indikator turunan SDGs; Kemitraan Multi- Pihak ( Multi-Stakeholder Partnership ) : Pemerintah daerah , sektor swasta , akademisi , LSM, dan Masyarakat; dan Monitoring & Evaluasi Berbasis Data : Menggunakan dashboard SDGs kabupaten .
Penutup Strategi ini menekankan pendekatan holistik , adaptif , dan partisipatif ; Wujudkan pembangunan manusia yang berkeadilan dan berkelanjutan ; dan Saatnya Kabupaten Lombok Tengah bertindak dan memimpin perubahan .