Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan campuran. Air sungai yang tampak keruh, udara yang kita hirup, teh manis yang kita minum, hingga minyak bumi yang diolah menjadi berbagai bahan bakar — semuanya merupakan contoh campuran. Campuran terjadi ketika dua atau lebih zat bergabu...
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan campuran. Air sungai yang tampak keruh, udara yang kita hirup, teh manis yang kita minum, hingga minyak bumi yang diolah menjadi berbagai bahan bakar — semuanya merupakan contoh campuran. Campuran terjadi ketika dua atau lebih zat bergabung tanpa melalui reaksi kimia, sehingga masing-masing zat penyusunnya tetap mempertahankan sifat aslinya.
Campuran dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen memiliki komposisi seragam dan tidak dapat dibedakan secara kasatmata, misalnya larutan gula dalam air. Sedangkan campuran heterogen memiliki komposisi tidak seragam sehingga komponen penyusunnya masih dapat dibedakan, misalnya pasir dalam air.
Mengapa kita perlu mempelajari pemisahan campuran? Alasannya sederhana: dalam banyak aspek kehidupan, manusia memerlukan zat murni untuk kebutuhan tertentu. Misalnya, industri obat-obatan membutuhkan zat kimia murni untuk menghasilkan obat dengan dosis yang tepat; industri pangan memerlukan pemisahan komponen dalam makanan agar kualitasnya terjaga; bahkan dalam rumah tangga sederhana, kita sering melakukan pemisahan, misalnya menyaring kopi bubuk dari air seduhan.
Dengan memahami berbagai metode pemisahan campuran, siswa dapat:
Memahami prinsip-prinsip dasar dalam ilmu kimia.
Menjelaskan fenomena sehari-hari secara ilmiah.
Melakukan percobaan sederhana untuk membuktikan konsep pemisahan.
Menyadari pentingnya teknologi pemisahan dalam kehidupan dan industri.
Pemisahan campuran adalah proses memisahkan komponen-komponen penyusun suatu campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia mereka. Karena zat dalam campuran tidak bereaksi membentuk zat baru, maka pemisahannya dapat dilakukan dengan cara-cara fisik.
Beberapa sifat fisik yang menjadi dasar pemisahan antara lain:
Ukuran partikel.
Kelarutan dalam pelarut tertentu.
Titik didih.
Titik leleh.
Kerapatan.
Sifat magnetis.
Dengan memanfaatkan perbedaan sifat-sifat tersebut, para ilmuwan maupun masyarakat dapat melakukan pemisahan campuran sesuai kebutuhan.
Berikut adalah berbagai metode pemisahan campuran yang umum dipelajari dan diterapkan:
1. Penyaringan (Filtrasi)
Prinsip: memisahkan zat padat yang tidak larut dari cairannya dengan menggunakan saringan.
Contoh: menyaring pasir dari air, menyaring ampas kopi dari air seduhan.
Penerapan industri: pengolahan air bersih.
2. Penguapan (Evaporasi)
Prinsip: memisahkan zat padat terlarut dari pelarutnya dengan cara menguapkan pelarut.
Contoh: pembuatan garam dari air laut.
Kelemahan: pelarut hilang karena berubah menjadi uap.
Distilasi (Penyulingan)
Prinsip: memisahkan campuran cairan berdasarkan perbedaan titik didih.
Contoh: pemisahan air dari alkohol, penyulingan minyak bumi.
Jenis: distilasi sederhana dan distilasi fraksionasi.
Sentrifugasi
Prinsip: memisahkan campuran padat-cair dengan gaya sentrifugal menggunakan alat sentrifus.