PEMBAHASAN Tujuan yang berhubungan dengan transaksi , tujuan yang berhubungan dengan saldo , dan tujuan penyajian dan pengungkapan . Akan dibahas tiga tahap pertama proses audit menjelaskan bagaimana auditor merancang dan melaksanakan pengujian audit untuk memperoleh bukti yang cukup guna mendukung setiap kategori dari tujuan tujuan audit itu . A. MELAKSANAKAN PENGUJIAN TAMBAHAN UNTUK PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko . Melakukan pengujian pengendalian dan berkaitan dengan pengungkapan apabila penilaian awal atas risiko pengendalian berada di bawah maksimum . Melaksanakan prosedur substantif untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai menyangkut informasi dan jumlah yang disajikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan . Kewajiban kontijen ( contigent liability potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak luar sebesar jumlah yang tidak diketahui dari aktivitas yang telah terjadi B. REVIEW KEWAJIBAN KONTINJEN DAN KOMITMEN
Standar akuntansi menggunakan dua pendekatan utama dalam kaitannya dengan ketidakpastian kontijensi kerugian : menggunakan pendekatan nilai wajar menggunakan ambang (threshold) probabilitas Diperlukan tiga kondisi agar kewajiban kontijen ada : Auditor terutama mencurahkan perhatiannya pada beberapa kewajiban kontijen : Tuntutan tertunda (pending) untuk pelanggaran paten, kewajiban produk , atau tindakan lainnya Perselisihan pajak penghasilan Garansi produk Diskonto wesel tagih Jaminan untuk kewajiban orang lain Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan
Tujuan auditor yang utama dalam memverifikasi kewajiban kontijen adalah : Mengevaluasi perlakuan akuntansi kewajiban kontijen yang diketahui untuk menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan dengan benar kontijensi tersebut ( tujuan klasifikasi penyajian dan pengungkapan ) Mengidentifikasi seberapa praktis setiap kontijensi yang belum diidentifikasikan oleh manajemen ( tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan ) a. Prosedur Audit Untuk Menemukan Kontijensi b. Evaluasi Kewajiban Kontinjen yang Diketahui c. Prosedur Audit untuk Menemukan Komitmen d. Mengajukan Pertanyaan kepada Pengacara Klien
Mengajukan pertanyaan pada manajemen ( secara lisan maupun tertulis ) mengenai kemungkinan adanya kontijensi yang tidak dicatat Mereview laporan agen pendapatan internal tahun berjalan dan tahun sebelumnya untuk penyelesaian pajak penghasilan . Mereview notulen rapat direksi dan pemegang saham untuk menunjukkan adanya tuntutan hukum atau kontijensi lainnya Menganalisis beban ( biaya ) hukum untuk periode audit dan mereview faktur dan laporan dari penasehat hukum untuk indikasi kewajiban kontijen , terutama tuntutan hukum dan penundaan penilaian pajak . Memperoleh surat dari setiap pengacara utama yang memberikan jasa hukum untuk kliennya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban kontinjen lain. Mereview dokumentasi audit atas setiap informasi yang mungkin menunjukkan potensi kontijensi . Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tangal neraca dan memperoleh konfirmasi menyangkut saldo yang digunakan dan tidak digunakan Beberapa rosedur audit yang sering digunakan untuk mencari kewajiban kontijen , tetapi tidak semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:
C. REVIEW TERHADAP PERISTIWA KEMUDIAN Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian biasanya terbatas pada periode awal dengan tanggal neraca dan berakhir dengan tanggal laporan audit. Karena tanggal laporan audit berkaitan dengan penyelesaian prosedur audit yang penting dikantor klien , review terhadap peristiwa kemudian harus sudah selesai menjelang akhir audit. a. Jenis Peristiwa Kejadian Ada dua jenis peristiwa kejadian 1. Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atas jumlah laporan keuangan tahun berjalan 2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap jumlah laporan keuangan tetapi memerlukan pengungkapan .
1. Peristiwa yang Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan dan Memerlukan Penyesuaian Lanjutan … Beberapa peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca menyediakan informasi tambahan bagi manajemen yang membantunya menentukan penyajian yang wajar dari saldo akun pada tanggal neraca . Peristiwa periode selanjutnya , seperti berikut ini , memerlukan penyesuaian terhadap saldo akun pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material : Deklarasi kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang usaha yag beredar karena kondisi keuangan pelanggan yang memburuk Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang beredar dari jumlah yang dicatat pada pembukuan Pelepasan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan harga dibawah nilai buku pada saat ini
Lanjutan … 2. Peristiwa yang Tidak Memiliki Dampak Langsung Terhadap Laporan Keuangan Tetapi Memerlukan Pengungkapan Peristiwa kemudian jenis ini menyediakan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca dilaporkan tetapi muncul setelah tanggal neraca dan cukup signifikan sehingga memerlukan pengungkapan . Contoh jenis peristiwa kemudian yang tidak diakui ini meliputi : Penurunan nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk investasi sementara atau untuk dijual kembali Penerbitan sekuritas obligasi atau ekuitas Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan pemerintah yang menghalangi penjualan lebih lanjut dari suatu produk Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran Merger atau akuisisi
b. Pengujian Audit Terdapat dua kategori prosedur audit untuk review peristiwa kemudian : Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun . Prosedur yang dilaksanakan terutama untuk tujuan mengungkapkan peristiwa atau transaksi yang harus diakui sebagai peristiwa kemudian
c. Penanggalan Ganda Auditor memiliki dua pilihan sebanding yang dapat diterima untuk memperluas pengujian peristiwa kemudian : Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal yang baru 2. Membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan yang berhubungan dengan peristiwa kemudian yang baru .
D. AKUMULASI BUKTI AKHIR Ada lima jenis akumulasi bukti akhir : a. Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir b. Mengevaluasi Asumsi Going-Concern c. Memperoleh Surat Representasi Manajemen d. Mempertimbangkan Informasi Tambahan dalam Kaitannya dengan Laporan Keuangan Secara Keseluruhan e. Membaca Informasi Lain dalam Laporan Tahunan
E. MENGEVALUASI HASIL Bukti yang tepat dan mencukupi Bukti yang mendukung pendapat auditor Pengungkapan laporan keuangan Mengaudit review dokumentasi Review indenpenden Ikhtisar evaluasi bukti F. MENERBITKAN LAPORAN AUDIT laporan audit merupakan satu-satunya hal yang ingin dilihat oleh sebagian besar pengguna dalam proses audit, dan konsekuensi dari menerbitkan laporan audit yang tidak benar dapat sangat berat , maka penting untuk menerbitkan laporan yang benar .
G. BERKOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN Mengkomunikasikan Kecurangan dan Tindakan Ilegal 2. Mengomunikasikan Defisiensi Pengendalian Internal 3. Komunikasi Lain dengan Komite Audit 4. Surat Manajemen H.PENEMUAN FAKTA FAKTA LEBIIH LANJUT Ketika penemuan fakta fakta lebih lanjut ini terjadi , auditor berkewajiban untuk memastikan bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan keuangan diberitahu mengenai salah saji tersebut . ( Jika auditor sudah mengetahui salah saji tersebut sebelum laporan audit diterbitkan , auditor akan bersikeras bahwa manajemenlah yang harus memperbaiki salah saji itu , atau sebagai gantinya , laporan audit yang berbeda akan diterbitkan ).
KESIMPULAN Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan audit yang berkualitas . Dalam tahap ini , auditor melaksanakan pengujian tambahan atas penyajian dan pengungkapan , termasuk mereview kontijensi dan peristiwa kemudian . Auditor juga mereview kecukupan bukti audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal itu mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen mengenai temuan yang penting dan persoalan lainnya .