Materi Penutupan Kelas Pengenalan Sekolah Minggu (PSM)

sabda 0 views 33 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

Anak Sekolah Minggu adalah generasi kunci untuk gereja masa depan. Melayani mereka adalah panggilan yang mulia, tetapi juga penuh tantangan, khususnya pada era digital/AI ini. Karena itu, SABDA MLC kembali membuka kelas "Pengenalan Sekolah Minggu" (PSM) sebagai ruang belajar bersama untuk ...


Slide Content

Kelas SABDA MLC 17 - 24 September 2025 Evaluasi dan Penutupan Pengenalan Sekolah Minggu

Pelajaran 1: Pengenalan Sekolah Minggu Diskusi 1: Apa saja indikasi gereja yang telah kehilangan motivasi sejati dalam pelayanan SM? Bagaimana cara meluruskan kembali pelayanan SM yang sudah berjalan lama, tetapi kehilangan arah atau fokusnya? Kehilangan motivasi dalam pelayanan SM : Fokus pada jumlah/hiburan, melayani karena rutinitas, kurangnya kurikulum, evaluasi, pembinaan GSM, gereja kurang mendukung, dll.. SM hanya dianggap pelengkap ibadah atau sekadar penitipan anak/ day care . Cara meluruskannya : kembali ke firman , kembali ke visi awal , pembinaan GSM melalui pelatihan, kurikulum disegarkan, dukungan penuh dari gereja, gunakan metode kreatif dan teknologi yang relevan, dll.. Diskusi sempat melebar ke childless family , bahkan PK (honor GSM). Penting secara berkala untuk mengevaluasi pelayanan SM dan harus mencakup dimensi spiritual, struktural, dan relasional secara seimbang.

Pelajaran 1: Pengenalan Sekolah Minggu Diskusi 1: Apa saja indikasi gereja yang telah kehilangan motivasi sejati dalam pelayanan SM? Bagaimana cara meluruskan kembali pelayanan SM yang sudah berjalan lama, tetapi kehilangan arah atau fokusnya? Catatan: Mari kembali kepada pribadi para GSM sendiri dulu. Belajar dari sejarah pelayanan SM ( Alkitab, Robert Raikes, dan perkembangan selanjutnya ). Jangan kehilangan kesadaran karena rutinitas/tuntutan untuk terus aktif dan menarik bagi anak. Kadang tanpa sadar kita masih sibuk mengajar di sekolah minggu, tetapi hati sudah kehilangan kasih yang semula (Wahyu 2:4), terjebak rutinitas tanpa membawa anak-anak makin dekat pada Kristus (Matius 28:19), padahal Tuhan mau kita kembali diperbarui dalam motivasi dan arah pelayanan kita (Roma 12:2).

Pelajaran 1: Pengenalan Sekolah Minggu Diskusi 2: Bagaimana prinsip misiologis lintas geografis, budaya, dan bahasa dapat diterapkan dalam pelayanan Sekolah Minggu untuk menjangkau dan menggembalakan “ domba-domba keci l” pada era digital ini? Faktor-faktor apa yang memengaruhi keberhasilan/kegagalannya? Peserta sepakat bahwa Injil harus dikontekstualisasikan dalam dunia anak : bahasa sederhana, budaya lokal, serta “bahasa digital” berupa gambar, animasi, video, dan media sosial. Era digital adalah peluang menjangkau anak lintas budaya, bahasa, dan geografis karena mereka ada di dalamnya. Faktor keberhasilan ditentukan dari dukungan gereja dan keterlibatan orang tua . Kegagalan muncul bila pelayanan terlalu fokus pada hiburan , minim interaksi personal, materi tidak relevan, GSM pasif atau gaptek, dll.. ** Diskusi dengan pertanyaan ini tidak terlalu dipahami dalam aspek 3 bahasa digital. Kebanyakan terkait klasik.

Missiological Foundations Yayasan Lembaga SABDA @2025

Penginjilan kepada ASM yang adalah suku digital berarti penginjilan lintas budaya. Ini adalah landasan misi dalam firman Tuhan yang terkandung dalam Amanat Agung. (Matius 28:19-20) Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiologi: Pertanyaan Dasar !! Suku digital ada di mana? Bagaimana mereka berinteraksi? Bagaimana mereka berkomunikasi? Bagaimana kebiasaan dan cara hidup mereka? Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiological Foundation Lintas Geografis Lintas Sosial Lintas Bahasa Lintas Budaya Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiological Foundation Lintas Geografis/ Lokasi Kapan pun, di mana pun, dalam kondisi apa pun, generasi digital dapat menyentuh dunia. Masuklah dalam dunia mereka. Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiological Foundation Lintas Bahasa Pahami komunikasi dengan bahasa yang sesuai dengan cara mereka berdialog. Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiological Foundation Lintas Sosial Mereka ada di media sosial. Jangkau mereka dengan media yang mereka pakai dalam komunikasi. Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiological Foundation Lintas Budaya Kebiasaan, cara hidup, dan medium yang berbeda serta transformatif. Yayasan Lembaga SABDA @2025

Lihat lagi, satu per satu! Suku digital ada di mana? Bagaimana cara mereka berinteraksi? Bagaimana mereka berkomunikasi? Bagaimana kebiasaan dan cara hidup mereka? Yayasan Lembaga SABDA @2025

Missiological Foundation Masuk dalam dunia ASM (suku digital) agar INJIL masuk dalam dunia yang mereka mengerti. Sampaikan Injil! Yayasan Lembaga SABDA @2025

Lintas Geografis Lintas Bahasa Lintas Sosial Lintas Budaya Sampaikan Injil kepada Suku Digital! Yayasan Lembaga SABDA @2025

Pelajaran 2: Mengenal Guru Sekolah Minggu Diskusi 3: Dalam praktik nyata, bagaimana seorang GSM bisa menunjukkan hati yang taat, disiplin, dan mengasihi ketika menghadapi anak-anak yang sulit diatur/bermasalah? Tidak bisa dimungkiri bahwa menghadapi anak sulit diatur adalah bagian nyata dari panggilan GSM , dan guru dipanggil untuk tetap setia, berdoa, dan tidak menyerah. Berikan konsekuensi yang sesuai usia mereka dan perlu jalankan kelas dengan metode kreatif seperti ice breaking/games atau variasi dalam mengajar. Kasih kepada ASM diwujudkan dengan empati, menegur dengan kasih , tidak kasar, komunikasi dengan orang tua, bahkan kunjungan bila diperlukan. Diskusi juga sempat membahas mendalam terkait pengalaman2 GSM mengajar anak ABK, tantrum, nakal, dan kebalikannya (kelas yang semua ASM pendiam). Ada banyak ide praktis yang dibagikan. Prinsip yang dipegang: disiplin tanpa kasih melukai , kasih tanpa disiplin menyesatkan.

Pelajaran 2: Mengenal Guru Sekolah Minggu Diskusi 3: Dalam praktik nyata, bagaimana seorang GSM bisa menunjukkan hati yang taat, disiplin, dan mengasihi ketika menghadapi anak-anak yang sulit diatur/bermasalah? Catatan: Ingatlah bahwa setiap anak yang kita hadapi sangat dikasihi oleh Tuhan . Ingatlah juga bahwa saat ini kita juga bisa menjadi seorang pelayan Tuhan karena belas kasihan Tuhan (1 Yohanes 4:19). Kita tidak boleh memilih siapa yang kita mau layani, siapa yang tidak. Setiap anak yang kita jumpai dan layani harus kita pastikan dibawa kepada Tuhan . Inilah tantangannya, bagaimana mereka bisa kita bawa kepada Kristus meskipun sulit dan bermasalah. Tuhan Yesus akan memampukan!

Pelajaran 2: Mengenal Guru Sekolah Minggu Diskusi 4: Bagaimana kita bisa meneladani Yesus sebagai Guru Agung sekaligus menggunakan teknologi/AI secara bijak agar pelayanan SM tetap fokus untuk membina rohani ASM, tetapi juga relevan bagi generasi digital? Apa usulan Anda untuk GSM yang gaptek digital/AI , tetapi memiliki kerinduan besar untuk melayani SM? Yesus adalah Guru yang Agung . Dia penuh kasih, doa, keteladanan hidup, sabar, mengajar dengan teladan hidup, dan fokus pada kebutuhan rohani anak. Dengan berkembangnya teknologi, pengajaran SM dapat tertolong melalui gambar, musik, video, kuis, persiapan guru, dll.. Dalam diskusi, ada banyak GSM gaptek yang berbagi pengalama n. Mereka menjabarkan bahwa meski gaptek, tetapi bisa dilatih dengan menggunakan bahan siap pakai, memulai dari media sederhana, belajar dari GSM muda, mengikuti pelatihan singkat, dan mendapat dukungan fasilitas dari gereja. Jadi, pelayanan SM pada era digital tetap menuntut keseimbangan antara doa dan kasih, serta penggunaan teknologi sebagai alat bantu.

Pelajaran 2: Mengenal Guru Sekolah Minggu Diskusi 4: Bagaimana kita bisa meneladani Yesus sebagai Guru Agung sekaligus menggunakan teknologi/AI secara bijak agar pelayanan SM tetap fokus untuk membina rohani ASM, tetapi juga relevan bagi generasi digital? Apa usulan Anda untuk GSM yang gaptek digital/AI , tetapi memiliki kerinduan besar untuk melayani SM? Catatan: Yesus sudah memberi teladan sebagai Guru Agung yang mengajar dengan kasih dan hidup-Nya sendiri (Yohanes 13:15), maka dalam pelayanan sekolah minggu kita pun dipanggil untuk tetap berpusat pada-Nya . Menggunakan teknologi atau AI hanya sejauh untuk menolong anak-anak mengenal Kristus lebih dekat (1 Korintus 10:31) yang sesuai dengan dunianya. GSM yang mungkin merasa gaptek, ingat bahwa Tuhan melihat hati kita (2 Korintus 12:9). Namun, hati yang penuh kerinduan untuk melayani Tuhan pasti akan diiringi kegigihan juga untuk belajar hal baru yang akan menunjang pelayanan di SM. Kiranya Tuhan menolong kita.

Pelajaran 3: Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu Diskusi 5: Kita hidup dalam era Lost Truth and Trust , ketika kebenaran sejati dan kebenaran palsu semakin sulit dibedakan . Bagaimana GSM dapat menolong ASM mengenali kebenaran Alkitab di tengah dunia digital/AI dan apa tantangannya ? Bisa berikan contoh penerapannya? Peserta menyoroti bahwa era digital memang penuh informasi palsu, tetapi firman Tuhan harus tetap ditegaskan sebagai kompas kebenaran yang tidak berubah, sesuai dengan kacamata Firman. Meski tidak mudah, GSM harus membekali anak dengan discernment rohani dan kemampuan berpikir kritis untuk menguji semuanya berdasarkan Alkitab. Tantangan pasti ada. Hoax , hiburan instan, minimnya pendampingan orang tua, serta AI yang bisa salah, dll.. Contoh praktis yang bisa dilakukan: games detektif Kebenaran, diskusi interaktif dengan anak, workshop kreatif, membimbing anak memilih sumber digital sehat, dll.. Peran GSM meliputi empat dimensi, yaitu doa dan Firman, literasi digital, kreatif (teknologi sebagai alat), dan komunitas (kolaborasi dengan orang tua dan GSM lain).

Pelajaran 3: Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu Diskusi 5: Kita hidup dalam era Lost Truth and Trust , ketika kebenaran sejati dan kebenaran palsu semakin sulit dibedakan . Bagaimana GSM dapat menolong ASM mengenali kebenaran Alkitab di tengah dunia digital/AI dan apa tantangannya ? Bisa berikan contoh penerapannya? Catatan: Era Lost Truth and Trust adalah zaman ketika orang sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah karena informasi dari dunia digital dan AI bercampur antara fakta dan kebohongan, sehingga banyak orang bingung dan kehilangan kepercayaan . Di tengah era penuh kebingungan antara kebenaran dan kepalsuan, kita sering kali merasa bingung atau bimbang, tetapi panggilan utamanya adalah berakar pada firman yang benar (Yohanes 17:17), hidup jujur sebagai teladan bagi anak-anak (1 Timotius 4:12), dan dengan rendah hati menolong mereka belajar membedakan suara dunia dari suara Kristus (Yohanes 10:27).

Pelajaran 3: Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu Diskusi 6: Tidak semua gereja memiliki cukup guru dan ruang kelas untuk membagi anak sesuai usia. Dalam kondisi ketika satu GSM harus melayani anak-anak dari berbagai kelompok usia sekaligus, strategi apa yang bisa dilakukan agar pengajaran tetap efektif dan anak-anak bisa bertumbuh? Keterbatasan guru dan ruang kelas adalah sebuah realitas nyata yang banyak di gereja2, tetapi hal ini tidak boleh mengurangi efektivitas pelayanan SM. Bisa melakukan satu tema firman untuk semua usia, dengan aktivitas berbeda sesuai tingkat perkembangan anak . Bisa menggunakan gunakan metode storytelling yang relevan untuk semua usia. Membuat variasi aktivitas kelas juga bisa: lagu, drama, permainan - setelah itu anak kecil & besar sama-sama terlibat. Anak besar dilibatkan sebagai asisten , media seperti cerita bergambar, video, lagu gerakan, dan role play digunakan agar semua anak terlibat. Tantangannya memang ada perbedaan kebutuhan antar usia, keterbatasan waktu, dan sedikitnya guru. Namun, solusinya adalah untuk tetap fokus pada inti firman, variasi metode mengajar, serta melibatkan komunitas (anak besar, orang tua, jemaat) dalam pelayanan.

Pelajaran 3: Mengenal Anak-Anak Sekolah Minggu Diskusi 6: Tidak semua gereja memiliki cukup guru dan ruang kelas untuk membagi anak sesuai usia. Dalam kondisi ketika satu GSM harus melayani anak-anak dari berbagai kelompok usia sekaligus, strategi apa yang bisa dilakukan agar pengajaran tetap efektif dan anak-anak bisa bertumbuh? Catatan : Ketika GSM harus melayani anak-anak dari berbagai usia dalam satu kelas, sering terasa kewalahan, tetapi justru di situlah panggilan untuk mengajar dengan hati seorang gembala : menyampaikan firman dengan sederhana agar bisa dipahami semua anak (2 Timotius 3:15), menunjukkan kasih lewat perhatian yang nyata, dan tetap percaya bahwa Tuhanlah yang menumbuhkan iman anak-anak meski keterbatasan begitu nyata (1 Korintus 3:6). Banyak yang mengalami hal ini, tetapi anak-anak yang haus akan kebenaran ini akan tetap menikmati firman Tuhan yang disampaikan oleh GSM yang tulus melayani mereka sekalipun kelas mereka bercampur dari segala usia. Perlu usahakan regenerasi agar ada GSM baru untuk mengatasi hal ini.

Pelajaran 4: Bahan Pengajaran Sekolah Minggu Diskusi 7: Dengan begitu banyak bahan dan teknologi digital/AI yang tersedia saat ini, bagaimana seorang Guru Sekolah Minggu bisa memastikan bahwa Alkitab tetap menjadi pusat dari setiap pengajaran? Peserta menyadari akan bahaya tergesernya firman bila terlalu mengandalkan teknologi atau AI. Dalam diskusi, berkali-kali peserta menekankan bahwa GSM harus menilai semua bahan dengan kacamata Firman. Persiapan guru secara rohani dan materi ajar tetap menjadi kunci. Namun, memang semuanya harus dikembalikan lagi kepada Alkitab. Persiapan yang back to the Bible . Beberapa peserta sempat membahas tentang adanya protokol formal atau panduan dari gereja untuk menyatukan persiapan bersama, penggunaan teknologi, dan pembinaan iman guru agar konsisten. Jadi, prinsip utama adalah Alkitab = sumber utama, teknologi = alat bantu. Beberapa GSM hanya menganjurkan pakai Alkitab fisik dalam SM, dan tidak menggunakan Alkitab digital demi konsentrasi kegiatan SM.

Pelajaran 4: Bahan Pengajaran Sekolah Minggu Diskusi 7: Dengan begitu banyak bahan dan teknologi digital/AI yang tersedia saat ini, bagaimana seorang Guru Sekolah Minggu bisa memastikan bahwa Alkitab tetap menjadi pusat dari setiap pengajaran? Catatan : Dengan banyaknya bahan dan teknologi digital/AI yang menarik, godaan terbesar bagi GSM adalah merasa semua itu cukup , padahal tanpa firman , pelayanan jadi kosong; karena itu, setiap guru perlu lebih dulu memberi waktu untuk mendalami Alkitab bagi dirinya sendiri (Mazmur 119:105), lalu membagikan dari hati yang hidup oleh firman, sehingga anak-anak melihat Kristus lebih daripada sekadar slide atau video. Pastikan setiap bahan digital/AI yang kita gunakan sudah lebih dahulu menjadi berkat bagi kita dan membawa kita kepada kepada firman Tuhan sebelum disampaikan kepada anak-anak.

Pelajaran 4: Bahan Pengajaran Sekolah Minggu Diskusi 8: Di tengah kemajuan teknologi, melimpahnya bahan mengajar digital yang sangat menolong GSM, dan berbagai manfaat yang bisa dilakukan AI untuk GSM bisa memperlengkapi diri dalam mengajar, apakah gereja masih perlu memfasilitasi pertemuan persiapan mengajar bagi GSM? Apa kelebihan dan kekurangan persiapan mengajar yang dilakukan bersama-sama di gereja dan persiapan mengajar pribadi dari bahan-bahan digital yang melimpah ? Bagaimana mengatasi kekurangannya? Seluruh peserta sepakat dengan adanya persiapan bersama dan persiapan pribadi. Persiapan bersama berfungsi bukan hanya teknis, tetapi juga sebagai wadah doa bersama, menjaga kesatuan visi, memberikan dukungan emosional, dan mentoring antar-GSM. Keuntungan bersama : saling menguatkan, diskusi, unity visi, dll.. Namun, kelemahannya di masalah waktu (ada yg memberi solusi deng pertemuan online), atau jika hal yg didiskusikan bukan lagi mengenai pelayanan SM. Keuntungan pribadi : bisa mendalami, fokus, dan berkreasi. Namun, kekurangannya cenderung asal pakai bahan digital tanpa doa/persiapan hati. Menjadi solusi jika dapat mengombinasikan keduanya. Diskusi sempat membahas terkait teknis pertemuan bersama, per berapa minggu, topik bahasan, dll..

Pelajaran 4: Bahan Pengajaran Sekolah Minggu Diskusi 8: Di tengah kemajuan teknologi, melimpahnya bahan mengajar digital yang sangat menolong GSM, dan berbagai manfaat yang bisa dilakukan AI untuk GSM bisa memperlengkapi diri dalam mengajar, apakah gereja masih perlu memfasilitasi pertemuan persiapan mengajar bagi GSM? Apa kelebihan dan kekurangan persiapan mengajar yang dilakukan bersama-sama di gereja dan persiapan mengajar pribadi dari bahan-bahan digital yang melimpah ? Bagaimana mengatasi kekurangannya? Catatan : Seperti jemaat mula-mula yang tekun berkumpul untuk berdoa dan belajar firman (Kisah Para Rasul 2:42), persiapan mengajar bersama tetap penting pada era digital agar GSM saling menguatkan dan pelayanan tetap berpusat pada Kristus. Di tengah kemudahan bahan digital dan AI, pertemuan persiapan bersama di gereja tetap penting, bukan sekadar untuk membagi materi, tetapi untuk saling menguatkan dan menyalakan kembali hati pelayanan (Ibrani 10:24–25), sementara persiapan pribadi dari bahan digital menolong pendalaman pribadi , dan kekurangan dari keduanya hanya bisa diatasi bila GSM rendah hati membuka diri baik pada Tuhan maupun sesama pelayan.

Pelajaran 5: Administrasi Sekolah Minggu Diskusi 9: Mengapa penting bagi GSM untuk memahami administrasi SM, kepengurusan, dan perencanaan program , bukan hanya fokus pada mengajar di kelas? Bagikan ide-ide Anda bagaimana teknologi digital/AI dapat dimanfaatkan untuk urusan administrasi di SM. Meski bukan menjadi bagian utama, Administrasi penting untuk memastikan pelayanan SM berjalan teratur , evaluasi program, kolaborasi tim GSM, serta pertanggungjawaban terhadap jemaat dan pimpinan gereja. Teknologi digital dan AI menolong sebagai alat bantu , misalnya untuk absensi digital, database anak, perencanaan program, dll.. Ada banyak ide praktis yang dibagikan seperti penggunaan Google Form untuk absensi, Google Sheets/Excel untuk database, WhatsApp/Trello untuk koordinasi, Canva/AI untuk membuat materi kreatif, dll.. Ada juga beberapa gereja yang sudah menggunakan aplikasi tersendiri untuk seluruh administrasi SM. Namun, memang ada beberapa gereja yg masih minim dalam penggunaan digital, ada yg masih menggunakan manual karena keterbatasan SDM, alat, dan daerah pelayanan yang jauh dari internet. Benar bahwa teknologi mempermudah pekerjaan GSM, tetapi keberhasilan pelayanan tetap bergantung pada koordinasi tim, evaluasi, dan perencanaan yang matang.

Pelajaran 5: Administrasi Sekolah Minggu Diskusi 9: Mengapa penting bagi GSM untuk memahami administrasi SM, kepengurusan, dan perencanaan program , bukan hanya fokus pada mengajar di kelas? Bagikan ide-ide Anda bagaimana teknologi digital/AI dapat dimanfaatkan untuk urusan administrasi di SM. Catatan : Keteraturan itu ada dalam Alkitab, sebab Allah sendiri menghendaki segala sesuatu dilakukan dengan sopan dan teratur (1 Korintus 14:40); karena itu, memahami administrasi, kepengurusan, dan perencanaan program di SM adalah bagian dari ketaatan. Teknologi digital/AI dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk menolong keteraturan pelayanan SM dalam hal administrasi agar GSM punya waktu lebih banyak untuk fokus kepada pembinaan, pelayanan, dan penggembalaan anak-anak SM.

Pelajaran 5: Administrasi Sekolah Minggu Diskusi 10: Bagaimana gereja dapat membuat generasi digital di gereja ikut tertarik dan ikut terlibat dalam pelayanan SM ? Bagaimana pengalaman Anda dan tantangan apa yang dihadapi oleh gereja terkait hal ini? Generasi digital dapat terlibat dalam pelayanan SM jika diberikan ruang untuk berkreasi, menyalurkan talenta, dan diberi tanggung jawab nyata. Ada tantangan yang dihadapi untuk dapat merekrut mereka, seperti kesibukan mereka dalam sekolah, minim yang tertarik, moody atau cepat bosan, gap komunikasi antar-generasi, resistensi pengurus lama terhadap teknologi, dll.. Namun, perlu disadari bahwa kualitas keterlibatan generasi digital tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi juga oleh bimbingan, mentoring , dan pembinaan karakter rohani yang konsisten. Beberapa peserta mengusulkan untuk melibatkan mereka dalam pemanfaatan media seperti pembuatan e-flyer, video ibadah, liturgi ibadah, dll., secara bertahap. Setelah berjalannya waktu, mereka bisa semakin terlibat lebih intens dalam pelayanan SM.

Pelajaran 5: Administrasi Sekolah Minggu Diskusi 10: Bagaimana gereja dapat membuat generasi digital di gereja ikut tertarik dan ikut terlibat dalam pelayanan SM ? Bagaimana pengalaman Anda dan tantangan apa yang dihadapi oleh gereja terkait hal ini? Catatan : Pastikan gereja/SM memang sudah jadi tempat yang “ ramah ” bagi generasi digital. Gereja dapat menarik generasi digital untuk terlibat dalam pelayanan SM bukan dengan sekadar menawarkan aktivitas yang keren, tetapi dengan memberi ruang bagi mereka melayani sesuai talenta dan teknologi yang mereka kuasai (1 Petrus 4:10), sekaligus menuntun hati mereka agar melihat bahwa pelayanan anak adalah kesempatan mengasihi Kristus sendiri (Matius 25:40). Generasi digital akan tertarik terlibat bila mereka melihat pelayanan SM bukan hanya tugas rutin, tetapi kesempatan membangun relasi yang nyata dengan anak-anak dan dengan Tuhan sendiri (Yohanes 21:15).

Evaluasi Proses (Administrasi) Peserta awal= 77 peserta D rop out = 5 peserta Yang bertahan = 72 peserta Diskusi sangat aktif di semua kelas. Peserta baru juga sangat terlibat aktif. Banyak cerita dan pengalaman yang dibagikan dalam kelas. Penggunaan referensi tidak terlalu kelihatan. Namun, ada banyak tips, trik, usulan2 bahan pengajaran, dan teknologi yang dibagikan dalam kelas untuk Sekolah Minggu.

Terima Kasih Terima kasih atas keterlibatan seluruh peserta dalam kelas “ Pengenalan Sekolah Minggu ” . Diskusi ini menjadi langkah awal lagi dalam mengevaluasi dan mengembangkan pelayanan SM kita. Kiranya apa yang sudah dibagikan dan dipelajari akan diterapkan dalam pelayanan SM kita masing-masing. Tuhan Yesus memberkat i.
Tags