Materi Presentasi Luring LOKA ps- Asesmen.pptx

threeindah2381 0 views 87 slides Oct 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 87
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87

About This Presentation

Kurikulum Merdeka


Slide Content

PRINSIP, FUNGSI, JENIS, DAN PELAKSANAAN ASESMEN UNIT MODUL ASESMEN

Agenda Kegiatan Sesi MERRDEK Aktivitas Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan. Kesepakatan tata tertib selama pendampingan. Perkenalan. Mulai dari diri Peserta mengisi lembar reflektif mulai dari diri. Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait pelaksanaan dan pelaporan asesmen. Ruang kolaborasi Peserta berkelompok sesuai jenjang berbagi tentang pencatatan hasil asesmen yang sudah dibuat dan apresiasi untuk pasangannya. Refleksi Terbimbing Diskusi klasikal terkait kegiatan asesmen di sesi ruang kolaborasi.

Agenda Kegiatan Sesi MERRDEK Aktivitas Demonstrasi Kontekstual Peserta merancang asesmen formatif berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditentukan Elaborasi Pemahaman Berbagi pengalaman terkait pelaksanaan asesmen formatif, serta berlatih mengisi rapor dengan merujuk pada panduan asesmen. Koneksi Antar Materi Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh selama pendampingan. Penutup Evaluasi Penutup

Kesepakatan Kelas Hadir tepat waktu Berpartisipasi aktif dalam diskusi Menghargai pendapat peserta lain (semua pendapat dan pertanyaan berharga) Penggunaan telepon genggam hanya saat di luar kelas - aktifkan mode diam (silent mode) Menjaga kebersihan ruang kelas dan lingkungan sekitar tempat lokakarya Mengembalikan perlengkapan yang disediakan ke tempat perlengkapan

MULAI DARI DIRI

Bu Indah melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir semester. Untuk itu, Beliau tidak hanya memberikan tes tertulis, tetapi juga mengamati sikap dan keaktifan siswa selama belajar. Hasil penilaian ini dilaporkan Bu Indah dalam bentuk angka dan narasi dalam rapor di akhir semester. Sebelum menelaah materi pada sesi ini, marilah kita mendiskusikan studi kasus berikut ini…

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang penilaian yang dilakukan oleh Bu Indah tersebut?

Bagaimana selama ini melaporkan hasil belajar siswa? Siapa yang memperoleh manfaat dari hasil asesmen itu? Seperti apa manfaat bagi ybs? Bagian mana yang dirasa memberikan manfaat? Apakah laporan asesmen ini masih dapat ditingkatkan untuk memberikan manfaat? Apa yang masih perlu dilakukan agar terjadi peningkatan? Menurut Bapak/Ibu, selama ini proses asesmen seperti apa yang baik dan berdampak untuk motivasi belajar siswa? Selanjutnya mari kita merefleksikan pengalaman yang kita miliki dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini….

EKSPLORASI KONSEP

Sebelum menelaah materi pada sesi ini, marilah kita melakukan ice-breaking….

Jenis dan Fungsi Asesmen Paradigma Asesmen Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu akan memahami tentang… Prinsip Asesmen Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

Jenis dan Fungsi Asesmen Paradigma Asesmen Prinsip Asesmen 5 Prinsip asesmen Keterkaitan asesmen dengan prinsip pembelajaran Pertama-tama mari kita pelajari tentang…

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran. 5 PRINSIP ASESMEN

Apa yang perlu diperhatikan dalam menerapkan prinsip asesmen pada pembelajaran paradigma baru?

Paradigma Asesmen Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya Selanjutnya mari kita pelajari tentang… Jenis dan Fungsi Asesmen

Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya: Assessment as Learning : asesmen sebagai proses pembelajaran Assessment for Learning : asesmen untuk proses pembelajaran Assessment of learning : asesmen pada akhir proses pembelajaran Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif ( assessment OF learning ) yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran. Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan menyelenggarakan lebih banyak asesmen formatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Asesmen SEBAGAI Proses Pembelajaran ( Assessment AS Learning ) Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran ( Assessment FOR Learning ) Asesmen PADA AKHIR Proses Pembelajaran ( Assessment OF Learning ) Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran Berfungsi sebagai asesmen formatif Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran Berfungsi sebagai asesmen formatif Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran Berfungsi sebagai asesmen sumatif Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri ( self assessment ) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning . Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen Pemahaman yang perlu dimiliki pendidik untuk melaksanakan asesmen dengan efektif Paradigma Asesmen

1 Penerapan pola berpikir bertumbuh ( growth mindset ) kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik jika diterima, dikomunikasikan dan dicarikan solusi Kesalahan dalam belajar itu wajar. Tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam. Belajar bukan tentang kecepatan, Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar Lingkungan belajar akan sangat mempengaruhi performa peserta didik. Ekspektasi pendidik yang positif membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri, asesmen antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman. Berlatih melakukan asesmen Paradigma Asesmen Mereka memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya. Setiap peserta didik unik, Pemberian umpan balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik. Apresiasi /Umpan Balik

Ladder of Feedback Klarifikasi Penilaian Perhatian Saran Apresiasi Apa yang kamu maksud dengan … Bisa tolong jelaskan lagi tentang … Bagaimana itu bisa terjadi? Bagian ini efektif karena … Ini menarik karena … Ini ide yang bagus untuk … Saya membayangkan bagaimana jika … Apakah mungkin jika … Saya belum paham bagaimana … Bagaimana kamu bisa… Pernahkah kamu berpikir tentang … Bagaimana kalau menambahkan … Bisakah kamu menghapus bagian … Idemu mengingatkan saya pada … Saya bisa melihat pekerjaan …ini bisa saya gunakan juga Saya belajar … dari jawabanmu Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/ Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang

Paradigma Asesmen Terpadu Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait . Rumusan capaian pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah tersebut. 02 Keleluasaan dalam Menentukan Waktu Asesmen Asesmen diagnostic • Awal pembelajaran • Awal lingkup materi Asesmen formatif • Selama proses pembelajaran Asesmen sumatif • Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran) • Pada akhir fase • Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester, berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu semester. 03

Paradigma Asesmen Keleluasaan dalam Menentukan Jenis Asesmen Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia. 04 Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan Instrumen Asesmen Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist, catatan anekdotal, grafik perkembangan peserta didik). 05

Paradigma Asesmen 6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik. 8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan: • Laporan Kemajuan Belajar • Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila • Portofolio peserta didik • Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik • Tingkat kehadiran 7. Keleluasaan dalam Mengolah Hasil Asesmen Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan sumatif . Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif) .

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen Alur pelaksanaan asesmen PAUD DASMEN Selanjutnya mari kita pelajari tentang… Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

PELAPORAN ASESMEN PAUD

Diagram komponen- komponen Pembelajaran dan Asesmen di satuan PAUD

Menilik Proses Asesmen K13 dan Kurikulum di Program Sekolah penggerak Perubahan Persamaan Kumpulan portofolio anak Jumlah kumpulan portofolio anak lebih sedikit: Tidak harus ada data setiap hari Deskripsi narasi lebih berkualitas: a. memilih satu instrumen yang paling cocok dalam satu hari b. deskripsi dapat beragam, tidak harus menyoroti hal yang sama antara satu anak dengan anak yang lain

Contoh Portofolio SP Arti Warna pada Contoh Portofolio Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut. (dalam penulisan laporan Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai). Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM

Isi Laporan Capaian Pembelajaran: Data diri anak Deskripsi kemajuan anak dalam tiap elemen CP, yaitu elemen nilai agama dan budi pekerti, elemen jati diri, dan elemen dasar-dasar literasi dan STEAM. Hal yang perlu tercantum dalam deskripsi elemen CP adalah a. hal-hal yang sudah dikuasai/dipelajari anak selama kurun waktu tertentu, yang diambil dari “perilaku yang diharapkan muncul pada anak” b. bukti yang mendukung “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”, c. capaian yang belum muncul pada anak dan perlu untuk distimulasi pada kurun waktu selanjutnya; disertai dengan gambaran rencana guru untuk menstimulasi capaian yang belum muncul tersebut, d. saran/tip/ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orang tua/wali untuk mendukung optimalisasi poin (c) di rumah.

Isi Laporan Capaian Pembelajaran: Refleksi orang tua Apa yang saya amati sudah berkembang pada diri anak saya? Apa saja yang masih perlu dikembangkan pada diri anak saya? Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anak saya mengembangkan hal tersebut? informasi ketidakhadiran anak Data Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak dengan interpretasinya (sesuai Permenkes No. 02 Tahun 2020) Lampiran (portofolio)

Perilaku yang diharapkan muncul: Perilaku yang diharapkan muncul merupakan upaya memandu guru untuk menerjemahkan esensi CP PAUD. Tiap elemen CP dirumuskan pemahaman konseptual dan contoh perilaku-perilaku anak yang menunjukkan ketercapaian CP. Satuan pendidikan dapat menggunakan perilaku yang diharapkan muncul ini dan mengolahnya menjadi tujuan pembelajaran yang dikontekskan sesuai karakteristik satuan dan anak serta menambahkan sendiri perilaku-perilaku yang teramati pada anak yang menunjukkan ketercapaian CP. Perilaku tersebut dapat dijadikan narasi awal dari tiap elemen CP.

Contoh Portfolio Lengkap Arti Warna pada Contoh Portfolio Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut. (dalam penulisan laporan Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai). Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM

Contoh Portofolio Ari Putranto Bulan Pertama

Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Januari 2022

Contoh Portofolio Ari Putranto Bulan Kedua

Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Februari 2022

Contoh Portofolio Ari Putranto Bulan Ketiga

Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Maret 2022

Contoh Portofolio Ari Putranto Bulan Keempat

Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan April 2022

Contoh Portofolio Ari Putranto Bulan Kelima

Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Mei 2022

Contoh Portofolio Ari Putranto Bulan Keenam

Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Juni 2022

Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran anak? CARA 1

Contoh narasi laporan capaian pembelajaran Ari Putranto terkait Elemen dasar - dasar Literasi dan STEAM CARA 1

Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran anak? CARA 2

Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran anak? CARA 2

Contoh Laporan Capaian Pembelajaran NEXt

Alur Asesmen 1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. 2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif. 3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan dengan menyusun modul ajar. 4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif 5. Mengolah Hasil Asesmen

Mengg unakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur, mengobservasi, dan lain-lain. 1 Contoh

2. Mengi dentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif. Contoh

3. Memb uat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan dengan menyusun modul ajar. Contoh rubrik jika asesmen berupa kinerja

3. Memb uat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan dengan menyusun modul ajar. Contoh rubrik jika asesmen berupa tes

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif Asesmen Sumatif Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir semester • Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah dilakukan. Asesmen Formatif Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran , yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran. Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes. Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi. Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif Contoh bentuk asesmen tidak tertulis Diskusi kelas Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan pendapat. Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis. Drama Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid. Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid. Produk Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll. Mengembangkan kreativitas Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa Presentasi Mengembangkan kemampuan berkomunikasi Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam Tes Lisan Kuis tanya jawab secara lisan Mengonfirmasi pemahaman murid Menerapkan umpan balik

Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif Contoh bentuk asesmen tertulis Refleksi Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri. Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid Jurnal Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan. Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan berpikir kreatif. Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan. Esai Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti mengembangkan argumen, menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat. Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid. Poster Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin Tes Tertulis Kuis pilihan ganda Kuis pertanyaan Menerapkan umpan balik

Terdapat tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi satuan pendidikan, antara lain: Alternatif 1 : Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor. Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir Alternatif 2 : Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor. Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir. Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor. Alternatif 3 : Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor. Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir. Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor. Mengolah Hasil Asesmen

Keunggulan: Asesmen didasarkan pada data yang lengkap dari formatif dan sumatif sehingga pendidik memiliki informasi yang lebih banyak untuk menentukan nilai akhir. Data berupa angka lebih mudah untuk diolah. Kelemahan: Upaya yang dilakukan pendidik lebih banyak. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah data lebih lama. Penilaian berupa angka, belum mencerminkan kompetensi secara utuh. Alternatif 1 : Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor. Hal yang Harus Ditinggalkan: Asesmen formatif hanya dengan mengambil nilai berupa angka. Hanya menggunakan teknik tes tertulis atau lisan dan mengabaikan teknik penilaian lain, misalnya observasi, produk, praktik, projek, dan portofolio. Berfokus pada nilai tanpa memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk perbaikan proses pembelajaran. Pendidik menghabiskan waktu untuk menangani administrasi dan pengolahan penilaian sehingga kehilangan fokus untuk melaksanakan pembelajaran bermakna.

Alternatif 1

Keunggulan: Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat. Informasi kemajuan belajar peserta didik lebih bervariasi karena menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Kelemahan: Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara kuantitatif. Upaya pendidik bertambah karena harus mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen formatif kurang lengkap dan tidak terdokumentasikan dengan baik. Alternatif 2 : Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor. Hal yang Harus Ditinggalkan: Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka. Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.

Alternatif 2

Lanjutan Alternatif 2

Keunggulan: Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat. Informasi kemajuan belajar peserta didik lebih bervariasi karena menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Kelemahan: Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara kuantitatif. Upaya pendidik bertambah karena harus mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen formatif kurang lengkap dan tidak terdokumentasikan dengan baik. Alternatif 3 : Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor. Hal yang Harus Ditinggalkan: Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka. Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.

Alternatif 3

Lanjutan Alternatif 3 Catatan: Sajian berikut merupakan contoh rekapan formatif yang berupa data kuantitatif (narasi) berdasarkan lembar observasi, catatan anekdotal, dsb. Hasil asesmen formatif akan digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.

Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 1

Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 2

Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 3

Pelaporan asesmen dan umpan balik Selanjutnya mari kita pelajari tentang… Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

Pelaporan Hasil Belajar Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah mengkomunikasikan apa yang peserta didik ketahui, pahami, dan bisa lakukan. Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas pembelajaran.

Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner. Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah. Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan. Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.

Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan hasil belajar Dalam bentuk pelaporan belajar , peserta didik lebih banyak berperan dalam aktivitasnya. Pelaporan hasil belajar (rapor) , dibuat oleh pendidik sebagai analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung dilaporkan ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.

Bentuk Pelaporan selain Rapor Contoh bentuk Pelaporan selain rapor Portofolio Sebagai dokumentasi dari hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis, poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal - jawaban. Portofolio peserta didik SMK bisa berupa benda kerja/produk hasil praktik. Diskusi / Konferensi Berbagi informasi antara pendidik, peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal. Pameran Karya Sebagai perayaan proses belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif. Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas selain pendidik kelas.

Laporan Hasil Belajar (Rapor) Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar: Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat. Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah. Yang sebaiknya dihindari: Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran. Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah. Penggunaan kata atau kalimat negatif. Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.

Contoh Laporan Capaian Pembelajaran (PAUD)

Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) - DASMEN

Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar. Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum. Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi. Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki. Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta didik. Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya. Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen, pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan kebutuhannya.

Ruang Kolaborasi

Mekanisme Diskusi: Di dalam kelompok, silahkan Bapak/Ibu berbagi pengalaman dalam mencatat hasil asesmen formatif Bagaimana pengalaman melakukan pencatatan hasil asesmen secara keseluruhan? Apa yang sudah bekerja? Apa yang menjadi kendala? Setelah berdiskusi, silahkan Bapak/Ibu mencari pasangan dari jenjang atau unsur yang berbeda dan saling memberi input Hal apa yang sudah baik dari pencatatan hasil asesmen pasangan diskusi Anda? Masukan membangun apa yang dapat diberikan? Diskusikan dengan teman sejawat Bapak/Ibu terkait pengalaman dalam pencatatan asesmen.

REFLEKSI TERBIMBING

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

ELABORASI PEMAHAMAN

KONEKSI ANTAR MATERI

Merefleksikan pembelajaran yang didapatkan setelah merancang mengolah dan melaporkan asesmen formatif dan sumatif Pada akhir sesi ini, peserta mampu…

Bagaimana hasil asesmen ini dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pembelajaran berikutnya?

TERIMA KASIH