PEMINDAHAN TANAH MEKANIS Kuliah ke 4 PEMILIHAN ALAT BERAT DR.Ir.Timbul PM Panjaitan, MA
Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat Untuk melakukan pertimbangan terhadap investasi dan pembelian terhadap alat berat dapat meng gunakan analisa ekonomi teknik dengan membandingkan beberapa alternatif . Sering dijumpai biaya total dari suatu alternatif (TC) merupakan fungsi dari suatu variabel yang sama (variable x), maka dapat dicari titik perpotongan , dimana biaya total dari beberapa alternatif pada titik tersebut bernilai sama .
Dalam banyak situasi yang dijumpai pada analisa ekonomi teknik , biaya dari sebuah alternatif dapat merupakan suatu fungsi dari suatu variabel tunggal (x). Apabila dua atau lebih alternatif merupakan fungsi dari variabel yang sama , maka bisa diketahui berapa nilai variabel tsb yang akan menghasilkan biaya yang sama (TC) untuk alternatif-alternatif yang dipertimbangkan . Nilai dari sebuah variable yang demikian disebut juga sebagai titik break event atau Break Event Point (BEP). Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat
Analisa break event adalah analisis yang mempelajari hubungan antara biaya total ( biaya tetap + biaya variabel ), keuntungan dan volume kegiatan / produksi . Masalah-masalah break event menyangkut perbandingan alternatif-alternatif dimana satu alternatif akan paling ekonomis untuk dioperasikan pada suatu tingkat operasi tertentu dan alternatif yang lain akan paling ekonomis untuk dioperasikan pada suatu tingkat operasi yang lain. Untuk menetapkan BEP dari beberapa alternatif yang biaya totalnya merupakan fungsi dari sebuah variabel dapat dilakukan dengan cara grafis , matematis maupun coba-coba . Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat
Untuk dapat menemukan titik break event, perlu untuk menemukan biaya-biaya tetap dan biaya-biaya variabel dari tiap peralatan . Kedua tipe biaya ini dapat digambarkan pada suatu grafik seperti terlihat pada gambar berikut . Dimana biaya-biaya tetap pada grafik akan diperlihatkan sebagai suatu garis horizontal yang menunjukkan biaya tahunan konstan . Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat
Biaya Variabel dan Biaya Tetap Linear Biaya-biaya Tetap
Biaya Tetap : Biaya Penyusutan Alat Bunga Modal dan Asuransi Pajak Gudang/ Garasi Biaya Beban Listrik ( untuk mesin yang memakai tenaga listrik )
Bilamana biaya dari dua alternatif dipengaruhi oleh suatu faktor tidak tetap ( variabel ), maka dapat ditemukan suatu nilai dari faktor tidak tetap dimana alternatif (x) akan mendatangkan biaya yang sama . Biaya dari tiap alternatif dapat dinyatakan sebagai fungsi dari faktor tidak tetap biasa yang bebas dan akan berbentuk : TC 1 = f 1 (x) dan TC 2 = f 2 (x) ………………. (1) d imana : TC 1 dan TC 2 = suatu jumlah total yang ditetapkan per periode waktu , per proyek atau per satuan dipergunakan masing-masing untuk alternatif 1 dan alternatif 2. x = suatu faktor tidak tetap yang mempengaruhi alternatif 1 dan alternatif 2. Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat
Pemecahan nilai untuk “x” diselesaikan dengan menyamakan fungsi-fungsi : TC1 = TC2 dan f1 (x) = f2 (x) ……….. (2) Hasil nilai “x” memberikan biaya yang sama untuk alternatif-alternatif yang dipertimbangkan dan oleh karenanya menunjukkan titik keseimbangan (break even point) Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat
(3) (4) (3) (4) (5) Pertimbangan Investasi dan Pembelian Alat Berat
Contoh Soal 1 : Untuk mengalirkan air dari sebuah terowongan diperlukan sebuah pompa yang digerakkan dengan sebuah mesin berkekuatan 20 HP. Jumlah jam yang akan dijalani oleh mesin tersebut untuk beroperasi selama setahun adalah tergantung pada turunnya hujan , oleh karenanya tidak pasti (uncertain). Unit pompa yang diperlukan diperkirakan mempunyai usia kegunaan 6 tahun. Ada dua alternatif sedang dalam pertimbangan, yaitu : (Pilih yang Terbaik)
Rencana A mengusulkan untuk membangun suatu aliran tenaga (power line) dilengkapi dengan sebuah mesin listrik , dengan total biaya Rp 21.000.000,- Nilai jual lagi dari peralatan ini pada akhir tahun ke-6 diperkirakan Rp 3.000.000,- Biaya aliran per jam kerja adalah diperkirakan Rp 12.600,- B iaya pemeliharaan Rp 1.800.000,- per tahun T ingkat bunga 10 %. Tidak diperlukan pembantu , karena alat tersebut adalah otomatis . Contoh Soal 1 ( lanjutan ) :
Rencana B mengusulkan membeli sebuah motor gas dengan harga Rp 8.500.000,- Mesin ini tidak mempunyai nilai jual lagi pada akhir periode tahun ke-6. Biaya untuk bensin dan minyak per jam operasi diperkirakan Rp 6.300,- Pemeliharaan Rp 2.200,- per jam operasi U pah-upah yang dibayarkan apabila mesin dijalankan adalah Rp 12.000,- per jam. Tingkat suku bunga ditentukan 10 %. Contoh Soal 1 ( lanjutan ) :
Penyelesaian Contoh Soal 1: Rencana A : Misalkan TC (A) adalah total biaya tahunan ekivalen dari rencana A, maka berdasarkan ketentuan-ketentuan : CR( i )A = Biaya tahunan ekivalen pemulihan modal = (P – S) (A/P, 10,6) + S (0,1) = Rp (21.000.000 - 3.000.000) (0,2296) + Rp 3.000.000 (0,1) = Rp 4.132.800 + Rp 300.000 = Rp 4.432.800,- M = biaya pemeliharaan tahunan = Rp 1.800.000,- C(A) = biaya aliran per jam operasi = Rp 12.600,- t = jumlah jam operasi per tahun maka : TC (A) = CR ( i )A + M + C(A) . t = Rp 4.432.800 + Rp 1.800.000 + Rp 12.600.t = Rp 6.232.800 + Rp 12.600. t ……………………. (1)
Rencana B : Misalkan TC (B) adalah total biaya tahunan ekivalen dari rencana B, maka berdasarkan ketentuan-ketentuan : CR( i )B = Biaya tahunan ekivalen pemulihan modal = P (A/P, 10,6) = Rp 8.500.000 (0,2296) = Rp 1.951.600,- C(B) = biaya bensin dan minyak , pemeliharaan dan upah per jam = Rp 6.300 + Rp 2.200 + Rp 12.000 = Rp 20.500,- per jam t = jumlah jam operasi per tahun maka : TC (B) = CR (i)B + M + C(B) . t = Rp 1.951.600 + Rp 20.500. t …………………. (2) Penyelesaian Contoh Soal 1 ( lanjutan ):
TC (A) = TC (B) menghasilkan : Rp 6.232.800 + Rp 12.600. t = Rp 1.951.600 + Rp 20.500. t Rp (20.500 – 12.600). t = Rp (6.232.800 - 1.951.600) Rp 4.281.200,- t = ------------------- Rp 7.900,- t = 541,92 jam per tahun Biaya tahunan ekivalen total adalah sama untuk kedua alternatif dengan jumlah jam operasi 541,92 jam per tahun, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai t = 541,92 ini ke dalam persamaan (1) dan (2), yang memberikan jumlah Rp. 1.306.099,- Penyelesaian Contoh Soal 1 ( lanjutan ):
Perbedaan dalam biaya tahunan ekivalen diantara kedua alternatif dapat dihitung untuk setiap jumlah jam operasi . Sebagai contoh , andaikata mesin tersebut dioperasikan untuk 200 jam per tahun , maka : TC = TC (A) - TC (B) = CR( i ) A + M + C (A) . t – (CR ( i ) B + C (B) . t) = Rp (623.280 + 1260(200)) – Rp (195.160 + 2050(200)) = Rp 270.120,- Penyelesaian Contoh Soal 1 ( lanjutan ):
Dengan data-data diberikan dalam contoh ini , biaya tahunan dari kedua alternatif adalah sama untuk t = 541,92 jam operasi per tahun . Jika peralatan digunakan kurang dari 541,92 jam per tahun , pemilihan untuk menggunakan motor gas lebih ekonomis , sebaliknya untuk lebih dari 541,92 jam operasi per tahun , maka penggunaan motor listriklah yang lebih ekonomis . Hasil ini dapat digambarkan pada grafik seperti pada gambar 2 berikut . Penyelesaian Contoh Soal 1 ( lanjutan ):