Materi Relevansi Pancasila dalam Menangkal Ancaman Ideologi Komunis.pptx
BismarSiregar1
0 views
14 slides
Oct 03, 2025
Slide 1 of 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
About This Presentation
Materi
Size: 513.94 KB
Language: none
Added: Oct 03, 2025
Slides: 14 pages
Slide Content
Relevansi Pancasila dalam Menangkal Ancaman Ideologi Komunis
Kondisi Politik Indonesia 1950–1960an Demokrasi liberal → banyak partai politik . PKI tumbuh sebagai partai besar ( nomor 4 di dunia). Situasi politik tidak stabil : pemberontakan DI/TII, PRRI/ Permesta , dan pengaruh perang dingin . Bung Karno meluncurkan Demokrasi Terpimpin → ruang PKI makin besar. suasana politik saat itu rapuh dan mudah dipengaruhi ideologi asing . Komunisme berkembang karena situasi politik internasional ( perang dingin : blok Barat vs blok Timur).
PKI dan G30S PKI ingin menjadikan komunisme sebagai ideologi negara. 30 September 1965 malam , PKI melancarkan pemberontakan . 7 Pahlawan Revolusi gugur (6 Jenderal , 1 Perwira). Tujuan: mengganti Pancasila dengan komunisme . ini bukan sekadar konflik politik , tetapi upaya mengganti Pancasila . Yang menjadi ancaman ideologi bisa merusak fondasi bangsa .
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Dasar negara & pandangan hidup . Mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Bersifat inklusif , religius , humanis , demokratis , dan adil . Menjadi jalan tengah di tengah benturan ideologi global. Pancasila adalah “ rumah besar ” semua ideologi positif , tetapi menolak ideologi yang ekstrem dan bertentangan dengan nilai kemanusiaan serta spiritualitas bangsa .
Benturan Ideologi Pancasila vs Komunisme Pancasila Komunisme Ketuhanan YME Ateis Kemanusiaan adil beradab Materialisme & konflik kelas Persatuan Indonesia Internasionalisme komunis Demokrasi musyawarah Kediktatoran proletariat Keadilan sosial Persamaan semu tanpa spiritualitas Pancasila menekankan harmoni , sedangkan komunisme berbasis konflik kelas
Dampak G30S/PKI Trauma sosial & politik . Pembersihan PKI dari kehidupan politik. Muncul Orde Baru (1966) dengan stabilitas politik sebagai orientasi utama . Muncul Orde Baru (1966) dengan stabilitas politik sebagai orientasi utama . G30S bukan hanya tragedi berdarah , tapi juga pembelajaran sejarah agar bangsa tidak lagi terjebak dalam konflik ideologi .
Pancasila sebagai Filter Ideologi Menangkal komunisme , radikalisme , liberalisme ekstrem . Nilai religiusitas → menolak ateisme . Nilai persatuan → menolak perpecahan bangsa . Demokrasi musyawarah → menolak kediktatoran . Sekarang , ancaman ideologi asing tidak hanya komunisme , tetapi juga radikalisme agama, sekularisme ekstrem , dan liberalisme individualistis .
Aktualisasi Pancasila di Era Modern Menghargai keberagaman ( toleransi ). Gotong royong dalam kehidupan sosial . Musyawarah dalam menyelesaikan konflik . Keadilan sosial dalam pembangunan . Aktualisasikan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari , baik di kelas maupun media sosial dan aktivitas berorganisasi
Mahasiswa merupakan agen perubahan Harus kritis terhadap ideologi transnasional . Menolak hoaks , ujaran kebencian , dan intoleransi . Menjadi teladan dalam mengamalkan Pancasila di kampus . Bagaimana kalian menghadapi propaganda ideologi asing yang sering masuk lewat internet dan medsos ?”
Pancasila dan Ketahanan Nasional Religiusitas → menolak ateisme . Kemanusiaan → menolak kekerasan ideologi . Persatuan → menjaga integritas NKRI. Demokrasi musyawarah → menolak kediktatoran . Keadilan sosial → mencegah kesenjangan ekstrem . Maknanya setiap sila Pancasila punya fungsi nyata sebagai pilar ketahanan nasional .
Indonesia tidak boleh melupakan G30S/PKI. Sejarah jadi guru: bahaya ideologi tanpa moral & agama. Pancasila harus terus dihidupkan , bukan sekadar hafalan . “ Bangsa yang melupakan sejarah , akan mengulang kesalahan yang sama .”
Apa makna G30S/PKI bagi generasi muda sekarang? Apakah ancaman ideologi masih relevan hari ini ? Bagaimana cara mengamalkan Pancasila di era digital?
“Pancasila adalah benteng kokoh bangsa Indonesia. Peristiwa G30S/PKI menjadi pelajaran sejarah agar kita tetap setia kepada Pancasila dan menjaga NKRI.”