MATERI REMUG STUNTING JATINANGOR2025
Rembug stunting adalah forum musyawarah atau diskusi di tingkat desa, kelurahan, atau kecamatan untuk membahas dan merumuskan rencana aksi pencegahan serta penanganan stunting. Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah desa, kader k...
MATERI REMUG STUNTING JATINANGOR2025
Rembug stunting adalah forum musyawarah atau diskusi di tingkat desa, kelurahan, atau kecamatan untuk membahas dan merumuskan rencana aksi pencegahan serta penanganan stunting. Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan warga untuk menyusun strategi terintegrasi, menetapkan komitmen, serta mengalokasikan anggaran untuk intervensi stunting yang efektif.
Tujuan utama rembug stunting:
Mengidentifikasi masalah: Memetakan masalah stunting di suatu wilayah berdasarkan data yang ada.
Membangun komitmen: Menciptakan kesepakatan dan komitmen bersama antar berbagai pihak untuk memberantas stunting.
Menyusun rencana aksi: Merumuskan langkah-langkah konkret, program, dan kegiatan yang akan dijalankan untuk mengatasi stunting.
Mengintegrasikan anggaran: Menentukan prioritas dan alokasi anggaran desa (misalnya, dalam APBDes) untuk program-program terkait stunting.
Meningkatkan kesadaran: Memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan peran mereka dalam upaya tersebut.
Pelaku yang terlibat:
Pemerintah desa dan perangkat desa
BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga)
Kader Posyandu dan kader kesehatan
Tenaga kesehatan (dari Puskesmas dan Bidan Desa)
Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan tokoh adat
Perwakilan kecamatan
Unsur masyarakat lainnya seperti RT/RW, Karang Taruna, dan BUMDes
Rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2026, agar pembangunan di desa tidak hanya tertumpu di bidang infrastruktur saja tapi juga menyentuh bidang kesehatan.
Rembug Stunting tahun 2025 yang dilaksanakan pada hari Senin, 26 Mei 2025 sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Tim dari Kecamatan Boja, dihadiri oleh Tim I Kecamatan Boja, Kepala Desa dan Perangkat Desa, BPD dan Anggota, Ketua RW dan RT, TP. PKK Desa, Bidan Desa, KPM, Kader Posyandu/Kader KB, Karangtaruna, Pendamping Desa, Babinsa.
Tahapan Rembuk Stunting:
Persiapan:
Pengumpulan data terkait prevalensi stunting di desa.
Pembentukan panitia pelaksana.
Penyiapan materi diskusi.
Pelaksanaan:
Presentasi data terkait stunting.
Diskusi kelompok untuk merumuskan masalah dan solusi.
Penyusunan rencana aksi.
Penetapan komitmen bersama.
Tindak Lanjut:
Implementasi rencana aksi yang telah disepakati.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
Manfaat Rembuk Stunting:
Sinergi berbagai pihak: Memungkinkan berbagai pihak untuk bekerja sama secara efektif dalam mengatasi stunting.
Peningkatan partisipasi masyarakat: Masyarakat merasa terlibat langsung dalam upaya pencegahan stunting.
Pengambilan keputusan yang lebih baik: Keputusan yang diambil dalam rembuk stunting lebih relevan dengan kondisi lokal.
Alokasi sumber daya yang lebih efektif: Anggaran dan sumber daya lainnya dapat digunakan secara optimal untuk mengatasi stunting.
Topik yang Dibahas dalam Rembuk S