Pilihlah benih cabai indukan yang berkualitas agar
budidaya cabai dapat menghasilkan panen yang
optimal. Cara menentukannya adalah dengan
memilih benih cabai yang memiliki varietas dan
identitasnya diketahui, berwarna merah, murni atau
tidak tercampur dengan varietas lain, bersih dari
kotoran, daya tumbuh tinggi (kurang lebih 80%),
berlabel atau bersertifikat, bebas dari hama
penyakit, dan beratnya 150 – 175 biji per gram.
Benih cabai yang berkualitas biasanya terlihat dari
bibit tanaman yang sudah tua, pertumbuhan cepat,
dan ukuran besar.
Cara Memilih Benih
Cabai yang BagusC
Pemilihan Benih
dan PenyemaianC
Pertama, benih yang keadaan baik disemai ke
dalam wadah bak plastik atau kayu dengan
ketebalan 10 cm yang dilubangi bagian
dasarnya sebagai drainase.
Kedua, isi wadah semai dengan tanah
pasir dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1.
Ketiga, berikan pestisida sistemik di
tanah dengan takaran 10 gr/m2
seminggu.
Ketujuh, letakkan wadah semai di tempat
teduh dan lakukan penyiraman agar wadah
semai tetap lembab.
Keempat, rendam benih yang akan ditanam.
Kelima, tebar benih secara merata di wadah
persemaian. Keenam, tutup benih yang ditanam
dengan selapis tanah tipis
Pembibitan dan
PenanamanC
Setelah benih telah berkecambah atau berumur 10-14 hari,
pindahkan benih ke tempat pembibitan berupa polybag ukuran
8 x 9 cm yang sudah diberi campuran tanah, pasir, dan pupuk
kandang. Rasio tanahnya adalah 2:1 antara campuran tanah
dan pupuk kandang, 1/3 dari volume polybag.
Pertama, siapkan bedengan yang sudah dicampur dengan
pupuk kandang. Jika ph tanah rendah (4-5), lakukan
pengapuran terlebih dahulu. Hal ini dilakukan bersamaan
dengan pembuatan bedengan dan kapur disebar, diaduk rata,
dan dibiarkan tiga minggu. Kedua, semprotkan larutan pupuk
hayati secara merata sebanyak 2 liter per hektar kemudian
tutup dengan mulsa plastik.
Pemeliharaan
Hingga PanenC
c. Instalansi Hidroponik
Pemeliharaan dapat dilakukan
dengan penyiraman secukupnya demi
menjaga kelembapan tanah. Berikan
pupuk kimia 7 hari setelah
penanaman dengan 5 gr SP 36, 2 gr
kcl, dan 1/3 bagian dari campuran 2 gr
urea dan 5 gr ZA per tanaman.
Setelah tiga hari, sebarkan larutan
pupuk hayati berdosis 10 ml : 1 liter
air.
Selanjutnya adalah melakukan
pemupukan susulan, agar budidaya
cabai berjalan dengan baik. Panen
dan pasca panen. Pemetikan cabai
dapat dilakukan saat cabai sudah
berwarna merah sebagian atau sudah
matang, setelah panen pertama,
panen rutin dapat dilakukan 3-4 hari
sekali
a. Media Tanam