Kalian pasti pernah makan telur ceplok. Perhatikan telur yang belum masuk di penggorengan ! Bagaimana wujud dan bentuk telur tersebut? Selanjutnya , perhatikan kembali telur yang sudah dimasukkan ke dalam penggorengan yang sudah matang ! Bagaimana wujud dan bentuknya? Kalian juga dapat mengamati wujud dan bentuk telur sebelum dan sesudah direbus dengan air. Apakah telur mengalami perubahan wujud saat sebelum dan sesudah matang? Apa wujud telur sebelum dan sesudah matang? Peristiwa dan pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat terjawab secara ilmiah setelah kalian mempelajari materi dalam bab ini. II Zat dan Perubahannya
Isi Materi A. Wujud Zat dan Model Partikel B. Perubahan Wujud Zat C. Perubahan Fisika dan Kimia D. Kerapatan Zat
A. Wujud Zat dan Model Partikel 1. Wujud Zat Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Di sekitar kalian terdapat benda-benda yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga wujud, yaitu zat padat , zat cair, dan gas . Besi , kayu, dan aluminium termasuk zat padat . Air dan minyak termasuk zat cair. Elpiji dan udara termasuk gas . Berdasarkan wujudnya, materi dibedakan menjadi benda padat, benda cair, dan gas. Benda padat umumnya keras, sulit berubah bentuk, dan tidak mudah ditekan . Benda cair dapat berubah bentuk sesuai wadahnya . Gas paling mudah ditekan .
2. Model Partikel Susunan Partikel Zat Beserta Karakteristiknya
B. Perubahan Wujud Zat 1. Melebur dan Membeku Melebur (Mencair ) Proses perubahan wujud benda dari padatan menjadi cair disebut melebur (mencair ) . Suhu di mana benda mulai melebur disebut sebagai titik lebur . Membeku Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat . Air, margarin atau mentega, dan lilin dapat mengalami peleburan dan pembekuan . Melebur merupakan kebalikan membeku .
2. Menguap dan Mengembun Menguap Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Penguapan dapat dipercepat dengan cara 1 ) pemanasan , 2 ) memperluas permukaan zat cair, 3 ) mengalirkan udara di atas permukaan zat cair, dan 4 ) memperkecil tekanan udara di atas permukaan zat cair . Mengembun Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair. Contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan pengembunan adalah basahnya daun-daun atau rumput-rumput pada pagi hari, basahnya kaca mobil bagian dalam ketika berjalan pada saat hujan, dan basahnya permukaan gelas bagian luar jika diisi es. 3. Menyublim Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi gas atau dari gas menjadi padat. Perubahan wujud padat menjadi gas terjadi proses penyerapan kalor, sedangkan perubahan gas menjadi padat terjadi pelepasan kalor. Menyublim dapat dijelaskan dengan menggunakan kapur barus.
C. Perubahan Fisika dan Kimia 1. Sifat dan Perubahan Fisika Sifat Fisika 1) Perubahan Wujud Zat 2 ) Larutan 3 ) Kelarutan Faktor yang memengaruhi kelarutan zat, antara lain a ) Suhu b ) Volume Pelarut c ) Ukuran Zat Perubahan Fisika Perubahan fisika yang perlu kalian ketahui adalah perubahan wujud . Jika mengalami peristiwa membeku, mencair , mendidih , menguap, mengembun, dan menyublim, suatu benda mengalami perubahan fisika . Perubahan tersebut sangat penting karena menyangkut sifat fisika khas materi, misalnya titik didih , titik lebur, kalor peleburan, dan kalor penguapan .
Sifat dan Perubahan Kimia a. Sifat Kimia 1) Mencegah Besi Berkarat 2 ) Mengawetkan Bahan Makanan 3 ) Memadamkan Api b . Perubahan Kimia Perubahan suatu zat menjadi zat yang berbeda disebut perubahan kimia . Perubahan kimia juga disebut reaksi kimia . Dengan kata lain, bereaksi berarti berubah menjadi . Pada besi berkarat dikatakan besi dan oksigen dari udara bereaksi membentuk karat besi. Selanjutnya, zat yang bereaksi disebut pereaksi ( reaktan ) dan zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi ( produk ).
Gejala-gejala atau tanda-tanda yang menyertai reaksi kimia pada zat sebagai berikut. 1 ) Terjadi perubahan warna, misalnya buah menjadi masak, besi berkarat, dan roti menjadi gosong . 2 ) Terjadi perubahan suhu, misalnya singkong menjadi tapai dan kedelai menjadi tempe. 3 ) Terbentuk gas, misalnya kertas dibakar, kompor menyala, karbid disiram air, dan sampah membusuk . 4 ) Terbentuk endapan, misalnya susu menjadi basi, minyak menjadi tengik, dan batu kapur disiram air. Berlangsungnya reaksi kimia dapat diketahui berdasarkan ciri-cirinya, yaitu timbul gelembung , terbentuk endapan , perubahan warna , atau perubahan suhu .
D. Kerapatan Zat 1. Massa Jenis Zat Jika massa jenis zat ρ ( baca: rho, dari bahasa Yunani ), massa zat m , dan volume zat V maka diperoleh persamaan Keterangan: ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa zat (kg) V = volume zat (m 3 ) a. Satuan Massa Jenis Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m 3 yang dapat pula dikonversi-kan ke satuan yang lain misalnya g/cm 3 . b. Menentukan Massa Jenis Zat Padat 1 ) Bentuk Benda Teratur Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan . Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya, misalnya , kubus atau balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volumenya .
2 ) Bentuk Benda Tidak Teratur a ) Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui massa batu! Catat hasil pengukuran! b ) Sediakan gelas ukur dan tuangkan air ke dalam gelas ukur tersebut! Catat volumenya! c) Masukkan batu yang hendak diketahui volumenya ke dalam gelas ukur yang berisi air! d) Tentukan volume batu! Volume batu = V 2 – V 1 Massa jenis zat merupakan hasil bagi antara massa zat dan volume zat . c . Massa Jenis Zat Cair Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal .
2. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis Zat
3. Manfaat Mengetahui Massa Jenis Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa kecil sehingga ringan tidak seperti logam-logam lain, misalnya besi . Polystyrene memiliki massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah . Hal itu mengandung makna bahwa polystyrene baik digunakan sebagai bahan mebel yang menempati ruangan luas, tetapi massanya cukup rendah. 4 . Peristiwa Mengapung dan Tenggelam Benda yang memiliki massa jenis kurang dari massa jenis cairan di sekelilingnya akan mengapung. Sebaliknya, benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi dari massa jenis cairan di sekelilingnya akan tenggelam. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut . • Jika massa jenis benda > massa jenis cairan maka benda tenggelam. • Jika massa jenis benda < massa jenis cairan maka benda akan mengapung.