Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ Meneladani Akhlak Rasulullah
Pengertian Maulid Nabi • Maulid = memperingati kelahiran Nabi Muhammad ﷺ • Tujuan: mengenang perjuangan, meneladani akhlak, mempererat ukhuwah
Dalil dari Al-Qur’an QS. Al-Anbiya: 107 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” QS. Yunus: 58 قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا “Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira...” → Sebagian ulama menafsirkan 'rahmat' adalah diutusnya Nabi ﷺ.
Dalil Hadits HR. Muslim: Nabi ﷺ berpuasa pada hari Senin. Ketika ditanya, beliau bersabda: ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ “Itulah hari aku dilahirkan dan diturunkan wahyu kepadaku.” → Menunjukkan memperingati kelahiran Nabi adalah bentuk syukur.
Pendapat Ulama • Imam Jalaluddin As-Suyuthi: "Mengadakan peringatan Maulid Nabi adalah bid’ah hasanah yang pelakunya diberi pahala..." • Ibn Hajar Al-Asqalani: "Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik selama tidak ada hal-hal yang haram di dalamnya."
Hikmah Maulid Nabi • Menumbuhkan cinta kepada Rasulullah ﷺ • Memotivasi umat untuk meneladani akhlak Nabi • Media dakwah dan syiar Islam
Penutup Mari menjadikan Maulid sebagai momentum meningkatkan iman, ibadah, dan akhlak. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد