membahas cara membuat color grading dalam editing video
NurisDwiSetyawan1
0 views
5 slides
Sep 30, 2025
Slide 1 of 5
1
2
3
4
5
About This Presentation
cara color grading dalam editing video
Size: 669.29 KB
Language: none
Added: Sep 30, 2025
Slides: 5 pages
Slide Content
Color grading
Apa Itu Color Grading? Secara sederhana, Color Grading adalah proses kreatif dalam pascaproduksi video untuk memanipulasi dan meningkatkan warna, kontras, dan kecerahan sebuah video dengan tujuan menciptakan tampilan visual tertentu, membangun suasana hati (mood), dan memperkuat narasi cerita. Bayangkan color grading seperti "filter" yang sangat canggih dan penuh perhitungan. Bukan sekadar membuat video terlihat bagus, tapi lebih kepada menceritakan sesuatu melalui warna.
Tujuan dan Manfaat Color Grading Membangun Suasana Hati (Mood & Atmosphere): Hangat (Oranye/Kuning): Menunjukkan kebahagiaan, nostalgia, keintiman, atau musim panas. Dingin (Biru/Biru Kehijauan): Menunjukkan kesedihan, kesepian, ketegangan, atau teknologi masa depan. Monokrom atau Desaturasi (Warna dikurangi): Menunjukkan keseriusan, kesuraman, atau setting sejarah. Memperkuat Narasi Cerita: Warna dapat membedakan waktu (masa lalu vs masa kini) atau lokasi (dunia nyata vs dunia mimpi). Karakter tertentu bisa dikaitkan dengan warna tertentu (misalnya, tokoh jahat memiliki dominasi warna biru atau hijau). Menarik Perhatian Penonton: Dengan kontras dan warna, Anda dapat mengarahkan mata penonton kepada subjek atau objek penting dalam frame. Menciptakan Gaya Visual yang Konsisten: Membuat semua adegan dalam sebuah film atau video YouTube terlihat kohesif dan profesional, seolah-olah ditangkap dengan gaya yang sama. Memberikan "Rasa Cinematic": Banyak film memiliki "look" warna yang khas. Color grading membantu video terlihat seperti film layar lebar, bukan sekadar rekaman biasa.
Fungsi LUTs Sederhananya, LUTs adalah sebuah tabel referensi warna yang digunakan untuk mengubah tampilan warna pada video atau gambar. Dengan LUT, software editing bisa langsung menerapkan perubahan warna tertentu sesuai dengan “formula” yang sudah ada di tabel tersebut. Fungsi utama LUTs: Color Correction – menyesuaikan warna agar lebih natural atau konsisten (misalnya mengoreksi tone kulit, white balance, atau exposure). Color Grading – memberikan mood atau gaya visual tertentu (misalnya membuat video terlihat seperti film sinematik, vintage, atau lebih dramatis). Standarisasi – digunakan agar hasil dari berbagai kamera atau pencahayaan yang berbeda bisa terlihat seragam. 📌 Jenis LUTs yang sering digunakan: 1D LUT : hanya mengubah satu aspek warna, misalnya kecerahan atau kontras. 3D LUT : lebih kompleks, mengubah kombinasi RGB (merah, hijau, biru) sehingga bisa memberikan “look” khusus, misalnya nuansa sinematik.
perbedaan LUTs dengan Preset dalam video editing: 1 . LUTs (Look-Up Tables) Fokus pada warna dan tone . Bekerja seperti “peta warna” → software akan mengubah warna sesuai tabel LUT. Biasanya digunakan untuk color correction atau color grading . Format umum: .cube , .3dl , .lut . Contoh: Mengubah warna kulit supaya lebih natural, atau memberi nuansa “cinematic teal & orange”. Preset Lebih luas, tidak hanya soal warna. Bisa mencakup segala pengaturan editing : brightness, contrast, vignette, sharpness, transition, efek motion, bahkan posisi kamera (di software editing). Preset adalah paket setting yang bisa disimpan dan digunakan ulang. Format bergantung pada software, misalnya .prfpset (Premiere Pro), .xmp (Lightroom), .drx (DaVinci Resolve).