Mendesain: Seni Merancang Pola Desain adalah seni rupa terapan dan arsitektur, berasal dari bahasa Latin "designare" yang berarti "merencanakan" atau "menandai". Istilah ini berkembang seiring teknologi cetak dan komputer, diterapkan di berbagai bidang untuk menciptakan solusi efektif dan menarik.
Peran Desainer dan Inspirasi Mendesain adalah kegiatan menciptakan rancangan pola. Seorang desainer mengamati lingkungan sekitar untuk ide dan referensi. Mengamati pola organis dan geometris, seperti ragam hias di Indonesia, sangat penting untuk inspirasi. Observasi Lingkungan Mencari ide dari sekitar. Inspirasi Pola Ragam hias Indonesia sebagai sumber. Melatih Kemampuan Meniru pola untuk referensi bentuk.
Sejarah Pola Desain di Indonesia Kecenderungan manusia untuk mendesain sudah ada sejak lama. Di Indonesia, kita bisa melihat ragam hias pada ukiran, baju tradisional, dan rumah adat dari Sabang sampai Merauke yang telah ada sejak dahulu kala, menunjukkan kekayaan budaya desain.
Jenis-Jenis Pola Desain: Organis Pola organis adalah ornamen yang menggunakan elemen hayati seperti tanaman, binatang, dan manusia. Bentuknya cenderung tidak teratur dan acak, meniru alam. Contohnya pohon, burung, kuda, atau semut. 1 Pola Organis Flora Mengambil objek dari tumbuhan (daun, bunga, tangkai, pohon). 2 Pola Organis Fauna Menggunakan bentuk hewan sebagai objek utama (burung, kuda, semut). 3 Pola Organis Figuratif Objek berupa makhluk hidup, terutama manusia.
Pola Organis Flora: Keindahan Alam Pola organis flora mengambil objek dari alam, seperti tumbuhan, baik daun, bunga, tangkai, atau pohon. Bentuk-bentuk ini dapat digambar secara natural atau disederhanakan sesuai imajinasi desainer untuk menciptakan motif ornamen yang indah. Daun: Motif dari bentuk daun asli atau yang dikembangkan. Bunga: Berbagai jenis kelopak bunga yang mekar. Tangkai: Bentuk tangkai dan sulur-suluran. Pohon: Penggambaran seluruh atau bagian pohon.
Pola Organis Fauna: Inspirasi Hewan Pola organis fauna menggunakan bentuk hewan sebagai objek utama, seperti merak, phoenix, atau hewan khayalan. Motif ini bisa mengambil bentuk hewan secara keseluruhan atau bagian tertentu, sering dikombinasikan dengan motif lain. Motif Hewan Fokus pada bentuk hewan. Bentuk Tidak Teratur Menyerupai bentuk alam. Penggunaan Bagian Tubuh Hanya bagian tertentu yang diambil.
Penerapan Pola Organis Fauna Pola organis fauna banyak diterapkan dalam seni tradisional Indonesia. Motif hewan yang digayakan sering ditemukan pada batik, ukiran, sulaman, tenun, dan anyaman, memperkaya nilai artistik dan budaya.
Pola Organis Figuratif: Manusia sebagai Objek Pola organis figuratif adalah pola hias yang objeknya berupa makhluk hidup, terutama manusia, yang diberi motif ornamen. Ini bisa berupa penggambaran wajah atau seluruh tubuh manusia, sering dikombinasikan dengan motif hewan atau tumbuhan. Manusia: Menggambarkan sosok manusia. Hewan: Menggunakan motif berbagai jenis binatang. Tumbuhan: Menggambarkan bentuk daun, bunga, atau pohon. Pola ini diterapkan pada motif kain, gerabah, gelas, kaos, dan dekorasi rumah adat.
Pola Geometris: Keteraturan Bentuk Pola geometris adalah pola yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometri dasar seperti garis, lingkaran, segitiga, dan persegi. Bentuk-bentuk ini disusun secara berulang untuk menciptakan motif yang unik dan menarik, memberikan kesan teratur dan harmonis. Lingkaran Kotak Segitiga Persegi Panjang
Teknik Dasar Menggambar Ragam Hias Ada tiga teknik dasar dalam menggambar ragam hias untuk menciptakan pola desain yang beragam dan menarik. Stilasi Mengubah bentuk asli objek menjadi dekoratif tanpa menghilangkan identitasnya. Deformasi Menyederhanakan struktur dan proporsi objek asli. Distorsi Mengubah bentuk objek asli secara melebih-lebihkan.