Tujuan Pembelajaran Menemukan kebenaran dari sebuah kalimat, baik kalimat terbuka atau tertutup. Mengidentifikasi ciri-ciri persamaan linear satu variable (PLSV) dari bentuk aljabar lainnya 1. 2.
Ayo Kita Mulai!
Kalimat Terbuka Kalimat terbuka adalah pernyataan yang tidak dapat dinilai benar atau salah. Karena masih ada elemen dengan nilai yang tidak diketahui. Kalimat Tertutup Kalimat tertutup adalah pernyataan yang hanya dapat dikatakan benar atau salah, tidak keduanya .
Kota B adalah ibu kota Jawa Barat Kalimat Terbuka Suatu bilangan memiliki 4 faktor genap Suatu bilangan dikali 3 hasilnya 15 Siapakah presiden pertama Indonesia? Belum dapat diketahui kebenarannya.
Kota Bandung adalah ibu kota Jawa Barat 6 memiliki 4 faktor genap 5 dikali 3 hasilnya 15 Soeharto adalah presiden pertama Indonesia Kalimat Tertutup Dapat bernilai benar atau salah
Memerlukan himpunan penyelesaian agar bernilai benar . KALIMAT TERBUKA Contoh : Suatu provinsi terletak di Pulau Jawa , Himpunan penyelesaian : {Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur}
Memerlukan himpunan penyelesaian agar bernilai benar . Contoh : Suatu bilangan cacah bernilai kurang dari 5. Himpunan penyelesaian : {0, 1, 2, 3, 4} KALIMAT TERBUKA
Memerlukan himpunan penyelesaian agar bernilai benar. Contoh : x + 3 = 5 Himpunan penyelesaian : {2} KALIMAT TERBUKA
Memerlukan himpunan penyelesaian agar bernilai benar. Contoh : a = 9 Himpunan penyelesaian : {-3, 3} 2 KALIMAT TERBUKA
Persamaan adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh hubungan sama dengan atau “=”. Persamaan Linear Satu Variabel adalah Persamaan yang melibatkan satu variabel berpangkat satu . Persamaan Linear Satu Variabel
Dihubungkan oleh tanda “=” dan melibatkan satu variabel berpangkat satu. Contoh : a = 9 Dihubungkan oleh tanda “=” 2 PLSV Variabel berpangkat dua. Bukan PLSV
Dihubungkan oleh tanda “=” dan melibatkan satu variabel berpangkat satu. Contoh : x + y = 10 Dihubungkan oleh tanda “=” PLSV Melibatkan dua variabel Bukan PLSV
Dihubungkan oleh tanda “=” dan melibatkan satu variabel berpangkat satu. Contoh : x < 10 Dihubungkan oleh tanda “<” PLSV Satu variabel berpangkat satu Bukan PLSV
Dihubungkan oleh tanda “=” dan melibatkan satu variabel berpangkat satu. Contoh : 2x + 3 = 7 Dihubungkan oleh tanda “=” PLSV Satu variabel berpangkat satu PLSV
Dua persamaan dikatakan ekuivalen jika memiliki penyelesaian yang sama . 2x + 5 = 9 Persamaan Ekuivalen 2x = 4 Kedua persamaan di atas disebut persamaan yang ekuivalen. ⇒ x = 2 ⇒ x = 2 (1) (2)
Persamaan ekuivalen didapatkan dengan cara menerapkan “ prinsip timbangan ” pada sebuah persamaan . Artinya memperlakukan kedua ruas persamaan dengan sama agar mempertahankan hubungan kesamaan “=”. Prinsip Timbangan
Jika ambil 2 bola kuning saja dari ruas kiri, maka timbangan menjadi tidak seimbang. Prinsip Timbangan
Oleh karena itu kita harus memperlakukan ruas kiri dan kanan secara adil. Karena kita mengambil 2 bola kuning dari ruas kiri, maka kita harus mengambil 2 bola kuning dari ruas kanan juga. Prinsip Timbangan = Penyelesaian :
PLSV akan tetap ekuivalen jika : Kedua ruas ditambah atau dikurang dengan bilangan yang sama . Kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan yang sama .