MENGUBAH CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK.pptx

MENGUBAH CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK.pptx

1. MENGUBAH CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK BY: KELOMPOK 4

2. ANGGOTA KELOMPOK PASKA FRIDAYANA TAMBAH PUTRI MARGARETH GITA ELISABETH SITINJAK ENDA MANJA FITRI ZAI PTER SINAGA MODERATOR PRESENTATOR SEKTETARIS PRESENTATOR OPERATOR

3. PENGERTIAN ENERGI LISTRIK DAN CAHAYA MATAHARI Energi listrik   atau   tenaga listrik   adalah salah satu jenis   energi   utama yang dibutuhkan bagi peralatan   listrik   atau   energi  yang tersimpan dalam   arus listrik   dengan satuan ampere ( A ) dan  tegangan listrik   dengan satuan volt ( V ) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt ( W ) untuk menggerakkan   motor ,  lampu   penerangan , memanaskan , mendinginkan atau menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.

4. TEKNIK MENGUBAH CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi panas dengan menggunakan teknologi “ surya termal ”, alat perubahnya disebut “ kolektor surya / panas ” sedangkan untuk mengubah cahaya matahari menjadi listrik , digunakan teknologi “photovoltaic”, nama alatnya adalah “ sel surya ” atau lebih dikenal dengan istilah “ modul surya ”. Cahaya matahari ini memiliki partikel-partikel energi yang disebut “ foton ”. Saat cahaya matahari mengenai sel surya , energi foton ini akan membangkitkan elektron-elektron yang ada dalam material sel surya tersebut sehingga menghasilkan tegangan ( voltase ) listrik . Photovoltaic (PV) merupakan suatu system atau cara langsung (Direct) untuk mentransfer radiasi matahari atau energi Cahaya menjadi energi listrik .

5. Sel surya adalah suatu piranti elektronik berbasis material semikonduktor yang berfungsi menyerap energi foton dari radiasi matahari untuk membangkitkan pembawa muatan listrik (electron-hole) di dalam material tersebut . Muatan listrik ini kemudian dipisahkan ke masing-masing kontak elektroda untuk kemudian dialirkan ke beban listrik . Tegangan yang dihasilkan sebuah sel surya berupa tegangan arus searah sebesar lebih kurang 0,5V. Agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik , sel surya disusun secara seri atau paralel atau gabungan seri dan paralel kemudian dienkapsulasi dan dirakit dengan menggunakan komponen tambahan seperti bingkai , penyangga,kaca penutup , kabel , baut dan sebagainya sehingga membentuk modul surya . Beberapa rangkaian modul surya kemudian digabungkan untuk menghasilkan tegangan dan daya yang dibutuhkan . Suatu instalasi sistem pembangkit listrik tenaga surya biasanya terdiri dari beberapa modul surya . Listrik yang dihasilkan dari PLTS dapat dimanfaatkan secara langsung untuk beban rumah tangga dan peralatan elektronik lainnya ( skala residensial / komersial ) ataupun disuplai ke jaringan listrik yang tersedia ( skala utilitas ). Sistem PLTS umumnya membutuhkan inverter untuk mengkonversi arus listrik DC yang dihasilkan modul PV menjadi listrik AC.

6. Komponen Utama Sistem PLTS Modul surya Struktur Penyangga Inverter Sistem baterai ( jika dibutuhkan ), Sistem pengkabelan DC Combiner Panel Distribusi . Sistem Proteksi Proteksi penangkal petir Sistem pentanahan / pembumian (grounding)

7. DAMPAK PHOTOVOLTALIC NEGATIF: Bekergantungngan pada cuaca atau iklim Pinyimpanan energi surya yang cukup mahal Membutuhkan banyak ruang Mempengaruhi polusi udara POSITIF: Tidak menghasilkan emisi karbon . Dapat menghemat air Memanfaatkan energi Cahaya matahari yang baik bagi system produksi manusia Mengurangi dampak negative dari penggunaan energi listrik lainnya

8. CARA MENGATASI DAMPAK NEGATIF PHOTOVOLTALIC Pertahankan aliran udara yang cukup . Dioda bypass harus digunakan . Kualitas termal yang baik untuk kaca dan lembaran belakang . Debu dan kotoran harus dihilangkan . Gunakan peralatan pelacak surya untuk mengawasi matahari . Pasang panel pada sudut 45 derajat . Singkirkan semua penghalang dari pemasangan panel.    

9. KESIMPULAN