Menuju Keluarga Sakinah kantor kementerian agama.pptx
muhamadsaefulloh350
0 views
27 slides
Oct 07, 2025
Slide 1 of 27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
About This Presentation
Menuju Keluarga Sakinah.pptx
Size: 616.69 KB
Language: none
Added: Oct 07, 2025
Slides: 27 pages
Slide Content
MEMPERSIAPKAN PER NIKAHAN YANG KOKOH MENUJU KELUARGA SAKINAH Disampaikan oleh : Drs. H. Handarlin Umar Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang
PENDAHULUAN Saat ini kita hidup dalam zaman yang amat sangat terbuka. Bahkan karena terlalu terbukanya pergaulan dalam masyarakat, nilai-nilai agama pun mulai ditinggalkan. Lihat saja sekarang, dengan mudah kita dapat menemukan berbagai kemaksiatan di sekitar kita. Bahkan hal-hal yang menjurus pada perbuatan zina terpampang di sekitar kita. Anak-anak muda zaman sekarang seakan-akan berlomba dalam hal ini. Begitu banyak gadis-gadis yang mempertontonkan kemolekan tubuhnya secara bebas, hubungan dengan lawan jenis yang melewati batas, dan banyak lagi hal-hal yang membuat perzinahan seakan-akan menjadi sesuatu yang wajar-wajar saja. Ditambah lagi dengan lemahnya iman dan ilmu agama yang dimiliki, membuat perzinahan semakin merajalela. PENDAHULUAN
LARANGAN UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN ZINA وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32) وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
LARANGAN UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN ZINA الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ الزَّانِي لَا يَنكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ “ Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin, ” (an-Nuur: 2-3).
mengapa harus nikah Firman Allah Swt . وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya , Dia menciptakan untuk kamu istri dari jenismu supaya kamu tentram bersamanya . Dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang di antara kamu . Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir . ( QS Ar Rum 21)
RASULULLAH SAW BERSABDA: Artinya : “Ibnu Mas’ud R.A berkata : Rasulullah Saw bersabda kepada kami: Hai para pemuda, apabila diantara kamu mampu untuk kawin, hendaklah ia kawin, sebab kawin itu lebih kuasa untuk menjaga mata dan kemaluan, dan barang siapa tidak mampumaka hendaklah ia berpuasa sebab puasa itu menjadi penjaga baginya”. (HR. Bukhari-muslim)
PENGERTIAN UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 1, menyebutkan bahwa “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri, dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumah tangga yang bahagia dan kekal itu dalam istilah agama Islam adalah Keluarga Sakinah Mawwaddah war Rahmah, yaitu suatu keluarga yang tenang dan tentram, antara suami terjalin hubungan cinta dan kasih sayang yang diridhai oleh Allah swt.
PENGERTIAN UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 1, menyebutkan bahwa “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri, dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumah tangga yang bahagia dan kekal itu dalam istilah agama Islam adalah Keluarga Sakinah Mawwaddah war Rahmah, yaitu suatu keluarga yang tenang dan tentram, antara suami terjalin hubungan cinta dan kasih sayang yang diridhai oleh Allah swt.
PERNIKAHAN Ialah aqad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta bertolong-tolongan antara seorang laki-laki dan perempuan, yang antara keduanya bukan mahram. Asas pokok hidup yg mulia Mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan Pertalian yg sangat teguh
PERNIKAHAN Pernikahan juga bertujuan untuk menata keluarga sebagai subjek untuk membiasakan pengalaman-pengalaman ajaran agama. Fungsi keluarga adalah menjadi pelaksana pendidikan yang paling menentukan. Sebab keluarga merupakan salah satu diantara lembaga pendidikan informal, ibu bapak yang dikenal pertama oleh putra putrinya dengan segala perlakuan yang diterima dan yang dirasakannya, dapat menjadi dasar pertumbuhan pribadi/kepribadian putra putri itu sendiri.
Pasal 2 UU No. 1 Tahun 1974 Perkawinan adalah sah , apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu . Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku .
Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1974 Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang isteri , seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami . Pengadilan dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh pihak yang bersangkutan .
Pasal 6 UU No. 1 Tahun 1974 Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai . Untuk melangsungkan perkawinan seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun ( dua puluh satu ) tahun harus mendapatkan izin kedua orang tua .
HUKUM NIKAH Jaiz ( diperbolehkan ) : Hukum dasar nikah Sunah : Bagi org yg berkehendak dan cukup belanjanya Wajib : Orang yg cukup belanjanya dan dia takut tergoda kpd zina Makruh : Terhadap orang yang tidak mampu memberi nafkah Haram : Kepada org yang berniat akan menyakiti pr yg dinikahinya
TUJUAN PER NIKAH AN Kompilasi Hukum Islam merumuskan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah yaitu rumah tangga yang tentram , penuh kasih sayang serta bahagia lahir dan batin . Tujuan pernikahan tidak hanya terbatas pada hal-hal yang bersifat biologis yang menghalalkan hubungan seksual antara kedua belah pihak , tetapi lebih luas meliputi segala aspek kehidupan rumah tangga , baik lahiriah maupun batiniah . Sesungguhnya pernikahan itu ikatan yang mulia dan penuh barakah . Allah SWT mensyari’atkan untuk keselamatan hambanya dan kemanfaatan bagi manusia agar tercapai maksud dan tujuan yang baik .
RUKUN NIKAH ( Psl 14 KHI) Mempelai pria : siap lahir batin penuh kesadaran melaksanakan sunnah Rasul Mempelai wanita : siap lahir batin dan sadar akan melaksanakan hak dan kewajiban sbg isteri Wali ( dari pihak pr ) Dua orang saksi Ijab dan qabul
Keluarga sakinah Keluarga yang mampu mencari sumber sumber ekonomi dijalan yang diridloi Allah, serta mengelola sebaik baiknya sehingga dapat mencukupi kehidupan keluarganya . Suami istri memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok Kebutuhan pokok ( makan , pakaian , tempat tinggal , pendidikan , kesehatan dsb )
Pengelolaan keuangan keluarga sakinah Mengelola = memanage Manajemen = ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif , yang didukung sumber daya lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu ( Handoko , 2011) Manajemen ekonomi keluarga = tindakan untuk merencanakan , melaksanakan , memonitor , mengevaluasi dan mengendalikan perolehan dan pemanfaatan sumber sumber ekonomi keluarga khususnya keuangan agar tercapai tingkat pemenuhan kebutuhan secara optimum, memaastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi keluarga ( Endah Widati , 2016)
Manfaat dan tujuan Pengelolaan keuangan keluarga sakinah Melihat secara rinci arus keluar masuk keuangan keluarga ( pos mana yang lebih besar dari yang lain) Panduan mengelola uang ( menyisihkan , membelanjakan ) Menghindari lebih besar pasak daripada tiang Pengingat pengeluaran yang wajib (zakat, uang sekolah , cicilan hutang )
Pengelolaan keuangan keluarga sakinah Pengelolaan pendapatan agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan juga kebutuhan masa depan . Kebutuhan saat ini : biaya dapur , cicilan motor, pulsa telepon . Kebutuhan di masa depan : pendidikan hingga tamat sekolah , biaya naik haji, biaya pernikahan anak . Meliputi : Pendapatan , Pengeluaran , Impian dan Keinginan , Surplus dan Defisit dan Contingency.
Pengelolaan pendapatan Fokus mencari yang halal dan baik Halal materiiil Halal maknawi ( mekanisme dan cara barang di dapat ) Mencari keberkahan dalam pendapatan Networking dan silaturahim
Pengelolaan pengeluaran Ada beberapa prinsip utama dalam menyusun kebutuhan keluarga , skala prioritas dan aspek tujuan keperluan keluarga Membayar kewajiban hutang Kewajiban membayar zakat, pajak dan shodaqoh Kebutuhan pokok keluarga Alokasi dana pendidikan
Pengelolaan impian dan keinginan Daftar yang diinginkan selalu sangat banyak ( tidak terbatas ) Perlu dibuatkan daftar urutan keinginan Menyusun skala prioritas Menentukan kebutuhanprimer , sekunder dan tersier Hemat dalam membelanjakan keiangan keluarga
Pengelolaan surplus dan defisit Surplus biasa karena pendapatan meningkat sedangkan pengeluaran konstan , atau kemampuan kita berhemat Pendapatan dapat dibagi yang rutin dan tidak rutin . Demikian juga pengeluaran Dapat dimanfaatkan menabung atau berinvestasi Penting diperhatikan : miliki impian tertulis , mulai menabung tiap bulan , nomoratukan anggaran yang bersifat wajib , pahami mana kebutuhan dan keinginan , sesuaikan gaya hidup , berkomunikasi dengan pasangan
Pengelolaan contingency Ssesuatu yang mungkin terjadi di waktu yang akan dating tetapi tidak bisa diprediksi secara pasti kejadiannya Akibat yang buruk disebut sebagai resiko Persiapkan diri menghadapi resiko
Penutup Keluarga yang baik mampu mengatur keuangan , memperbesar pemasukan dan menghemat pengeluaran Inti dari proses dan tahapan perencanaan terwujud sakinah finansial adalah : Pendapatan , Pengeluaran , Impian dan Keinginan , Mengelola Surplus/ Defisit dan Contingency