Metode Baca Tulis Al-Qur’an secara singkat.pptx

andimuhammadihsan5 5 views 8 slides Oct 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

baca


Slide Content

Metode Baca Tulis Al-Qur’an Oleh : Drs. H. Mohamad Arfan Hakim, M.Pd.I

Berapa Metod BTQ : Metode al-Banjari Metode SAS (Struktur Analitik Sintetik) Metode Iqra Metode Al-Barqy Metode (Qaidah) Bagdadiyah Metode Hijaiyah yang Disempurnakan Metode Praktis Pengajaran al-Qur’an Metode Qira’ati Metode Al-Jabary

1. Metode Albanjari Disebut metode al-Banjari merujuk pada nama seorang Ulama besar yaitu Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Metode al-Banjari dikembangkan dari pengalaman dalam mengajarkan baca tulis al-Qur’an dengan metode Qaidah Bagdadiyah dan Metode Iqra yang secara khusus dirancang untuk anak usia sekolah dan remaja. Metode al-Banjari mengajarkan tentang hukum-hukum tajwid.

Landasan Teori al-Banjari Belajar mengajar bacaan huruf Latin sangat berbeda dengan belajar mengajar Bahasa Arab (perbedaan huruf, suku kata dan fonetik). Pengajaran bahasa yang memiliki unsur bunyi yang banyak menuntuk kepada siswa untuk mengenal huruf, tanda bacaan, dan bunyi dan harus diucapkan sendiri dengan jelas. Pengucapan bunyi harus dilakukan berulang-ulang. Penggunaan alat peraga yang sangat dominan. Tulisan harus jelas dan terang.

Sistem belajar harus bertahap, disesuaikan dengan kemampuan nalar siswa (setiap tahap harus dikuasai) Frekwensi pertemuan menetukan keberhasilan. Oleh karena itu

2. Metode SAS (Struktur Analiktik Sintetik) Metode SAS dikembang pada sekitar tahun 1970-an untuk tujuan pengajaran bahasa Indonesia. Dipelopori oleh Drs. Tarsya Fatahuddin, dkk. Mereka menyusun materi pengajaran Baca Tulis al-Qur’an dengan pendekatan SAS. Ditbinpaisun (1987) menyusun metode SAS menyusun metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an yang diadaptasi dari model pengajaran bahasa Indonesia.

Tahap Pembelajaran SAS Tahap Pertama : Penyampaian materi berbentuk struktur kalimat Tahap Kedua : Penyampaian materi pelajaran secara analitik (menyampaikan bagian-bagian kalimat : suku kata, bunyi, dan fungsi) Tahap Ketiga : Penyampaian materi pelajaran secara sintetik yaitu menggabungkan kembali bagian-bagian yang ada menjadi bentuk semula.