MANAJEMEN REKAM MEDIS
PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
2. Peraturan & Kebijakan yang dibutuhkan
3. Sistem Pendaftaran:
-Sistem penamaan
-Sistem Penomoran /Record Numbering
-S.Registrasi dan KIUP
4. Sistem Penyimpanan dan Penjajaran Rekam
5. Medis Aktif/ Filing and Storage MR
6. Sistem Distribusi dan Pengambilan Kembali Rekam Medis /Retrieving MR
7.Sistem Retensi, Penilaian dan Pemusnahan berkas Rekam Medis inaktif.
8 Koding & Indeksing
9. Pelaporan/ Statistik RS
PENDAHULUAN
TUJUAN:
Kelancaran pelayanan berkas R M bagi yang membutuhkan
Kelengkapan isi R M untuk mendapatkan informasi di institusi pelayan tsb.
UNTUK ITU PERLU:
Menetapkan sistem, peraturan, prosedur dan tata cara pelaksanaannya baik untuk
sistem penomoran, pengarsipan, pendistribusian, penjajaran RM.
PENGARSIPAN R M
BERDASARKAN LOKASI:
SENTRALISASI & DESENTRALISASI
“Sentralisasi” berarti seluruh informasi tentang seorang pasien disimpan di satu
berkas, apakah ia rawat inap, atau jalan ataupun emergensi atau lain-lain
pelayanan di satu lokasi dan dikelola oleh suatu unit yang diberi tanggung jawab
oleh pimpinan pelayanan kesehatan tsb.
PERATURAN DAN KEBIJAKAN YANG TERKAIT DG
SISTEM PENYIMPANAN
a. Permenkes 269 a/MENKES/PER/III/ 2008 tentang Rekam Medis
b. Surat Edaran Dirjen Yanmed no. HK.00.6.1.5.01160 tentang Formulir dasar RM dan
pemusnahan berkas Rekam Medis tahun 1995
c. Pedoman Pengelolaan RM Rumah sakit No.YM 00.03.2.2.1996 o. Dirjen Yanmed th
1996
d. Peraturan, prosedur dan tata laksana intern
SENTRALISASI R M
KEUNTUNGAN:
1. Semua informasinya tersimpan di 1 berkas,
2. <<< duplikasi informasi dan RM.
3. Nomor ini membedakan ia dari nomor RM pasien lain di RS / klinik tsb.
4. <<< beaya u/ peralatan dan ruangan
5. Tata kerja dan peraturan mengenai pencatatan RM mudah distandarisasi
6. Peningkatan efisiensi kerja petugas penyimp
7. Mudah menerapkan UNS, muda Retrieve
8. Kontrol berkas RM lebih mudah
9. Implementasi SOP adm R M bisa terlaksana.
KERUGIAN *Petugas lebih sibuk ( RI&RJ)* Pekerjaan 24 jam
PENGARSIPAN R M
Pengarsipan/ Penyimpanan:
1. ALFABETIK
2. ALFANUMERIK
3. KRONOLOGIS/ TANGGAL
4. WILAYAH
5. KASUS
6. PENOMORAN
SISTEM PENOMORAN
(RECORD NUMBERING)
Sistem pengarsipan RM umumnya dilakukan berdasarkan Penomoran RM Pasien.
Pengarsipan secara alfabetik nama pasien sering terjadi kesalahan dibanding
dengan sistem penomoran,
3 jenis pemberian nomor RM pasien berdasarkan nomor masuk:
1. Pemberian Nomor Cara Seri( Serial Numbering S)
2. Pemberian Nomor Cara Unit( Unit Numbering S)
3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit ( S-U N System)
Cara lain: Family numbering, Social security Numbering, Relational numbering
1.SNS: Setiap pasien mendapat nomor baru setiap kunjungan ke RS
2.UNS: Setiap pasien yang berkunjung hanya diberikan satu (1) nomor RM baik
untuk kunjungan Rawat Jalan maupun Rawat Inap.
3.S-U NS Merupakan gabungan sistem seri dan unit . Setiap pasien berkunjung ke
RS, kepadanya diberikan satu nomor baru, tetapi RM nya yang terdahulu
digabungkan dan disimpan di RM dengan nomor yang paling baru, sehingga
berkasnya tetap 1 unit.
UNIT NUMBERING SYSTEM
“ Keuntungan “
1.R M terpusat di satu berkas.
2.R M lengkap menggambarkan riwayat sakit/ kesh pasien & terapi setiap
asuhan medis / kesh.
3.RM terjajar di satu tempat khusus.
4.<<< pekerjaan dalam hal mengumpulkan RM pasien yang terpisah-pisah.
5.Mengurangi pekerjaan dalam hal mengumpulkan RM pasien yang lama untuk
dipindahkan ke nomor yang terbaru.
“Kerugian”
1..R M >>> tebal, dan mungkin dibutuhkan Map yang baru : No. Volume
( 01 dari 2, 02 dari 2,)
2..Pasien mandaftar lagi sebagai pasien baru --> 2 nomor yang
menyebabkan tidak berkesinambungnya RM pasien tsb(Komputer! )
3..Sulit untuk memilah berkas RM yang inaktif, dan harus dilihat satu
persatu. ( Komputer! )
4.Harus mengecek KIUP sebelum menerbitkan nomor bagi RM baru.
<<< duplikasi R M pasien