MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Networked-based Inquiry Learning Model KELOMPOK 8 : Febriyanti (220333019) Feby Muliani Putri (22033072) Hefilia Putri (22033077 ) DOSEN PEMBIMBING: Dr. Akmam , M.Si . Dr. Fuja Novitra , M.Pd .
1. Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21 ( Novitra , F. (2022) : 45-46) Paradigma 1. Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . 2. B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran 3. Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51) Pendekatan Networked-Based Inquiry Sintak ( Novitra , F. (2022) : 49-53) Online Orientation Problem Identify in e-Resources Exploration Using ICT Tools Report Findings Closure Sistem Sosial Pendidik sebagai fasilitator, motivator, pembimbing dan reflektor Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai ( Novitra , F. (2022) : 55) Sistem Pendukung E-book guru & peserta didik (49) Video Pembelajaran, animasi, grafik dll (54) Instrumen asesmen keterampilan abad 21 Dampak Intruksional Keterampilan abad 21 Dampak Pengiring 1. Rasa ingin tahu, ketelitian, kemampuan mencari informasi,ketelitian, kesunguh-sungguhan, kejujuran, disiplin, taat aturan, kesopanan, percaya diri, dan menghargai pendapat orang lain
Latar belakang Model Pembelajaran Networked-Based Inquiry Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik Model pembelajaran Networked-based merupakan model yang mengkombinasi aspek ilmiah dan TIK, sehingga model pembelajaranNetworked-based Inquiry dilandasi dari teori belajar konstruktivistikdan konektivistik. Kedua teori belajar ini dapat membentuk keseimbangan antara pendekatan ilmiah dan penggunaan teknologi atau dapat disebut sebagai high tech danhigh touch approach dalam upaya mengakomodasi perkembangan Keterampilan Abad 21 (kemampuan yang berbasis literasi digital)peserta didik. Teori belajar konstruktivistik membentuk karakter model pembelajaran Networked-based Inquiry yang menekankan proses penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaboratif, refleksi dan interpretasi dengan memperhatikan penyajian permasalahan-permasalahan yang mengandung unsur motivasional dan sesuai dengan kemampuan peserta didik. T eori belajar konektivistik membentuk karakter modelpembelajaran Networked-based Inquiry yang menekankanpembentukan pemahaman melalui pengandalan TIK dalam prosesinteraksi peserta didik dengan komunitas belajar dan sumber belajar.
Latar belakang Model Pembelajaran Networked-Based Inquiry 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry Inkuiri adalah salah satu pembelajaran yang terbaik dan relevanterutama untuk pelajaran sains . Namun jika merujuk pada framework Keterampilan Abad 21 dan pembelajaran era digital saat ini yang memberi kesan tidak terdapatnya sekat antara teknologi dan metode saintifik , maka pembelajaran inkuiri perlu dimodifikasi . Keterampilan Abad 21 dan pembelajaran era digital yang telah menjadi tuntutan saat ini telah membawa perubahan besar dalam praksis pendidikan. Oleh karena itu, landasan filosofis ini perlu ditinjau, karena merupakan aspek penting dalam membangun model pembelajaran. 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21 Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK .
Paradigma Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51)
1. Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21( Novitra , F. (2022) : 45-46) Paradigma 1. Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . 2. B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran 3. Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51) Pendekatan Networked-Based Inquiry Sintak ( Novitra , F. (2022) : 49-53) Online Orientation Problem Identify in e-Resources Exploration Using ICT Tools Report Findings Closure Sistem Sosial Pendidik sebagai fasilitator Pendidik sebagai motivator ( Novitra , F. (2022) : 54) Prinsip Reaksi Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai apabila terjadi diskusi yang keluar dari konteks materi pelajaran . Mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya. ( Novitra , F. (2022) : 55) Sistem Pendukung E-book peserta didik ( Novitra , F. (2022) : 49) Video Pembelajaran, animasi, grafik dll ( Novitra , F. (2022) : 54) Dampak Intruksional Kreativitas, berfikir kritis, dan komunikasi ( Novitra , F. (2022) : 49) Dampak Pengiring 1. Rasa ingin tahu, ketelitian, kesopanan, percaya diri, dan menghargai pendapat orang lain ( Novitra , F. (2022) : 57)
Sintak 1 Online Orientation P eserta didik dihadapkan pada fenomena fisika M emicu mereka untuk mencari informasi dan melakukan brainstorming mengenai fenomena tersebut untuk membantu peserta didik pengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir mereka . Membangun prior knowledge peserta didik sebelum pembelajaran , sehingga peserta didik termotivasi untuk terlebih dahulu mempelajari dasar-dasar materi untuk pembelajaran yang akan berlangsung .
Sintak 1 Sistem Sosial Pendidik sebagai fasilitator Pendidik memfasilitasi peserta didik dengan suatu fenomena seperti video pembelajaran untuk menimbulkan permasalahan yang menarik untuk dipecahkan. ( Novitra , F. (2022) : 54) Guru sebagai fasilitator mengakomodir terciptanya lingkungan belajar yang konstruktif , seperti brainstorming Novitra , F. (2022) : (54) Pendidik menyiapkan e-book yang terkoneksi pada google classroom untuk memotivasi peserta didik untuk berkeinginan belajar secara aktif di luar pembelajaran di kelas dengan tanpa beban 2. Pendidik sebagai motivator Guru Sebagai motivator , guru harus mendorong perasaan positif peserta didik dalam hal keingintahuannya terhadap materi pelajaran . Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan yang dibantu oleh representasi visual, seperti video, animasi , dan grafik untuk membuat materi abstrak menjadi lebih konkret (Barak et al., 2011). G uru sebagai motivator harus memberikan stimulus-stimulus, seperti dengan memberikan pertanyaan yang mendorong pemikiran ilmiah peserta didik , sehingga peserta didik dapat bertanya , mencari tahu , dan mengeksplorasi berbagai informasi . ( Novitra , F. (2022) : 54)
Sintak 1 Prinsip Reaksi 1. Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai apabila terjadi diskusi yang keluar dari konteks materi pelajaran . Menurut Turner et al. (2018), proses inkuiri bukan berarti membiarkan peserta didik berpikir bebas diluar konteks materi pelajaran , akan tetapi guru harus mampu mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami peserta didik , kemudian mengarahkannya kembali . 2. Mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan “ ya ” atau “ tidak ”, maka guru melemparkan kembali pertanyaan yang konstruktif kepada peserta didik yang bertanya , untuk menggali pengetahuannya . Hal ini karena dalam proses inkuiri , peserta didik tidak boleh diberi tahu , akan tetapi peserta didik diarahkan untuk dapat mencapai kesimpulan yang benar yang didasarkan pada pemikiran dan penalaran yang sistematis (Kaiser et al., 2018).
Sintak 1 Dampak Instruksional & Dampak Pendukung 1. Kreativitas, berfikir kritis, dan komunikasi (49) melakukan brainstorming peserta didik dibiasakan untuk mencurahkan pendapat mereka secara tulisan untuk melahirkan kreativitas dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka . Dalam pembelajaran , brainstorming sangat penting dilakukan untuk membantu peserta didik pengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir mereka . 2. Rasa ingin tahu, ketelitian, kesopanan, percaya diri, dan menghargai pendapat orang lain Pada saat menganalisis fenomena yang diberikan, dan merumuskan masalah peserta didik melahirkan keterampilan diatas.
1. Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21 ( Novitra , F. (2022) : 45-46) Paradigma 1. Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . 2. B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran 3. Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51) Pendekatan Networked-Based Inquiry Sintak ( Novitra , F. (2022) : 49-53) Online Orientation Problem Identify in e-Resources Exploration Using ICT Tools Report Findings Closure Sistem Sosial Fasilitator & motivator Pembimbing ( Novitra , F. (2022) : 54) Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai ( Novitra , F. (2022) : 55) Sistem Pendukung E-book peserta didik ( Novitra , F. (2022) : 49) Video Pembelajaran, animasi, grafik dll ( Novitra , F. (2022) : 54) Dampak Intruksional Kreativitas & komunikasi ( Novitra , F. (2022) : 49) Dampak Pengiring 1. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. ( Novitra , F. (2022) : 57)
Sintak 2 Problem Identify in e-Resources Melakukan brainstorming agar melahirkan hipotesis M e ngirimkan rumusan hipotesis pada link database guru
Sintak 2 Sistem Sosial Pendidik sebagai fasilitator dan motivator Menurut Psikolog Gestalt dan Edward C. Tolman , ketika peserta didik dihadapkan dengan permasalahan , maka akan muncul keadaan disekuilibrium kognitif dan memunculkan unsur motivasional ( Hergenhahn & Olson, 2017). Dengan kata lain, peserta didik akan termotivasi untuk mencari tahu hingga mereka mendapatkan wawasan (insight) tentang solusi dari permasalahan tersebut . Sebagai fasilitator , guru mengakomodir terciptanya lingkungan belajar yang konstruktif , seperti brainstorming, ekplorasi informasi , diskusi dan kerjasama antar peserta didik ( Bénéteau et al., 2017; Mcknight et al., 2016; Turner et al., 2018). Hal ini dapat dilakukan guru dengan mempersiapkan permasalahan yang menarik , sumber belajar , dan percobaan , sehingga peserta didik dapat melakukan pengamatan , berhipotesis , mencari informasi , bereksperimen , diskusi , dan bekerja sama . 54 2. Pendidik sebagai pembimbing G uru membimbing peserta didik yang submisif untuk dapat berargumentasi dan bekerjasama dalam pembelajaran (C. Johnson, 2011; Yang et al., 2015). Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang pasif , sehingga peserta didik dengan kriteria tersebut terdorong untuk terlibat aktif dalam pembelajaran . Kemudian sebagai reflektor , guru mengamati dinamika perilaku peserta didik (Douglas & Chiu, 2013) (54)
Sintak 2 Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan “ ya ” atau “ tidak ”, maka guru melemparkan kembali pertanyaan yang konstruktif kepada peserta didik yang bertanya , untuk menggali pengetahuannya . Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai apabila terjadi diskusi yang keluar dari konteks materi pelajaran .
Sintak 2 Dampak Instruksional & Dampak Pendukung Kreativitas & komunikasi (49) Pada sintaks kedua (problem identify in e-resources), peserta didik juga dibiasakan untuk melakukan brainstorming agar melahirkan gagasan yang kreatif dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka . 2. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. Pada saat menganalisis permasalah dan membuat hipotesis yang diberikan, dan merumuskan masalah peserta didik melahirkan keterampilan diatas.
1. Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21 ( Novitra , F. (2022) : 45-46) Paradigma 1. Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . 2. B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran 3. Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51) Pendekatan Networked-Based Inquiry Sintak ( Novitra , F. (2022) : 49-53) Online Orientation Problem Identify in e-Resources Exploration Using ICT Tools Report Findings Closure Sistem Sosial Fasilitator & motivator Pembimbing ( Novitra , F. (2022) : 54) Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai ( Novitra , F. (2022) : 55) Sistem Pendukung E-book peserta didik ( Novitra , F. (2022) : 49) Virtual lab Instrumen asesmen keterampilan abad 21 Dampak Intruksional Kolaborasi & komunikasi Kreativitas dan berfikir kritis ( Novitra , F. (2022) : 51) Dampak Pengiring 1. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , displin, kejujuran, kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. ( Novitra , F. (2022) : 57)
Sintak 3 Exploration Using ICT Tools Melakukan eksperimen virtual atau melakukan telaah literatur-literatur online Pada sintaks ketiga (exploration using ICT tools), peserta didik melakukan eksplorasi terkait dengan permasalahan yang disajikan pada sintaks kedua . Eksplorasi ini diakomodasi oleh oleh gadget peserta didik . Pengumpulan data dilakukan dengan eksperimen virtual atau dengan telaah literatur dari materi-materi online. penerapan eksperimen virtual dalam pembelajaran fisika menunjukkan hasil yang sama efektifnya dengan penerapan eksperimen nyata dalam meningkatkan kompetensi pengetahuan , sikap , dan keterampilan peserta didik ( Hikmawati et al., 2018; Zacharia & Olympiou , 2011). 2. Menganalisis data hasil eksplorasi Eksperimen virtual dilakukan apabila materinya bersifat abstrak atau sulit diamati , seperti menganalisis pola perubahan nilai kecepatan secara konstan dalam rentang waktu tertentu , menganalisis pola perubahan nilai kecepatan secara konstan pada gerak vertikal , menetapkan nilai gaya . 2. Menjelaskan hubungan-hubungan data yang diperoleh Kemudian telaah literatur dilakukan apabila materinya bersifat faktual dan tidak memerlukan analisis secara prosedural , seperti pengertian kedudukan , jarak , perpindahan , kelajuan , kecepatan , percepatan , dan gaya . Setelah itu barulah dapat dianalisis hubungan besaran tertentu seperti hubungan percepatan, massa dan gaya.
Sintak 3 Sistem Sosial Pendidik sebagai fasilitator dan motivator G uru dengan mempersiapkan permasalahan yang menarik , sumber belajar , dan percobaan , sehingga peserta didik dapat melakukan pengamatan , berhipotesis , mencari informasi , bereksperimen , diskusi , dan bekerja sama . P endapat Tang et al. (2010) yang juga didukung oleh Barak et al. (2011) dan Bevins & Price (2016), menyatakan bahwa guru sebagai motivator harus memberikan stimulus-stimulus, seperti dengan memberikan pertanyaan yang mendorong pemikiran ilmiah peserta didik , sehingga peserta didik dapat bertanya , mencari tahu , dan mengeksplorasi berbagai informasi . (54) 2. Pendidik sebagai pembimbing Sebagai pembimbing , guru membimbing peserta didik yang submisif untuk dapat berargumentasi dan bekerjasama dalam pembelajaran (C. Johnson, 2011; Yang et al., 2015). Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang pasif , sehingga peserta didik dengan kriteria tersebut terdorong untuk terlibat aktif dalam pembelajaran . (54) 3. Pendidik sebagai reflektor Kemudian sebagai reflektor , guru mengamati dinamika perilaku peserta didik (Douglas & Chiu, 2013) dan mengupayakan peserta didik tetap fokus dan semangat dalam pembelajaran (Roller & Zori , 2017).
Sintak 3 Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan “ ya ” atau “ tidak ”, maka guru melemparkan kembali pertanyaan yang konstruktif kepada peserta didik yang bertanya , untuk menggali pengetahuannya . Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai apabila terjadi diskusi yang keluar dari konteks materi pelajaran .
Sintak 3 Dampak Instruksional & Dampak Pendukung Kolaborasi, komunikasi, Kreativitas dan berfikir kritis Setelah peserta didik mengumpulkan data, kemudian mereka menganalisis hubungan data-data yang diperoleh dan membuat interpretasinya . Aktivitas-aktivitas seperti ini dapat melatih peserta didik dalam mengembangkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi ( Aditomo et al., 2013; Bevins & Price, 2016; Chen et al., 2018) mereka , serta keterampilan berpikir kreatif dan berpikir kritis ( Aditomo et al., 2013; Duran & Dökme , 2016; Fuad et al., 2017; Love et al., 2015; Madhuri et al., 2012; Marshall et al., 2017; Wartono et al., 2018). (51) 2. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , kejujuran , disiplin, kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. Pada saat melakukan eksperimen vitual atau telaah literaturmenganalisis data hasil eksplorasi, peserta didik melahirkan keterampilan diatas.
1. Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21 ( Novitra , F. (2022) : 45-46) Paradigma 1. Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . 2. B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran 3. Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51) Pendekatan Networked-Based Inquiry Sintak ( Novitra , F. (2022) : 49-53) Online Orientation Problem Identify in e-Resources Exploration Using ICT Tools Report Findings Closure Sistem Sosial Fasilitator & motivator Pembimbing ( Novitra , F. (2022) : 54) Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai ( Novitra , F. (2022) : 55) Sistem Pendukung Instrumen asesmen keterampilan abad 21 Dampak Intruksional 1. Berfikir kritis, kreatif & Komunikasi ( Novitra , F. (2022) : 52) Dampak Pengiring 1. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , displin, kejujuran, kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. ( Novitra , F. (2022) : 57)
Sintak 4 Report Findings 1. Mempresentasikan hasil temuan peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil penemuan mereka , yaitu interpretasi mereka terhadap perbandingan data-data yang diperoleh pada proses eksplorasi dengan hipotesis yang mereka rumuskan . Penyampaian hasil penemuan ini dilakukan dengan presentasi di depan kelas dan membagikannya di media sosial peserta didik . presentasi di depan kelas memiliki tujuan untuk melatih peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif ( Bénéteau et al., 2017; Duran & Dökme , 2016) ( Novitra , F. (2022) : 52) 2. Membagikan hasil temuan pada sosial media P ada saat ini , penyampaian hasil penemuan ini sudah tidak cukup jika hanya dilakukan di depan kelas , akan tetapi perlu dikomunikasikan di media sosial . Fakta ilmiah menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih tertarik dengan informasi yang disajikan di media sosial (Galvin & Greenhow, 2020). ( Novitra , F. (2022) : 52) Hal ini perlu dimanfaatkan dalam bidang pendidikan (Adnan & Giridharan , 2019), agar menghindari kebiasaan penggunaan media sosial untuk hal yang tidak penting ( Hagler , 2013).
Sintak 4 Sistem Sosial 1. Pendidik sebagai fasilitator dan motivator G uru sebagai fasilitator dengan mempersiapkan permasalahan yang menarik , sumber belajar , dan percobaan , sehingga peserta didik dapat melakukan pengamatan , berhipotesis , mencari informasi , bereksperimen , diskusi , dan bekerja sama . P endapat Tang et al. (2010) yang juga didukung oleh Barak et al. (2011) dan Bevins & Price (2016), menyatakan bahwa guru sebagai motivator harus memberikan stimulus-stimulus, seperti dengan memberikan pertanyaan yang mendorong pemikiran ilmiah peserta didik , sehingga peserta didik dapat bertanya , mencari tahu , dan mengeksplorasi berbagai informasi . ( Novitra , F. (2022) : 54) 2. Pendidik sebagai pembimbing Sebagai pembimbing , guru membimbing peserta didik yang submisif untuk dapat berargumentasi dan bekerjasama dalam pembelajaran (C. Johnson, 2011; Yang et al., 2015). Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang pasif , sehingga peserta didik dengan kriteria tersebut terdorong untuk terlibat aktif dalam pembelajaran . ( Novitra , F. (2022) : 54) 3. Pendidik sebagai reflektor Kemudian sebagai reflektor , guru mengamati dinamika perilaku peserta didik (Douglas & Chiu, 2013) dan mengupayakan peserta didik tetap fokus dan semangat dalam pembelajaran (Roller & Zori , 2017).
Sintak 4 Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai apabila terjadi diskusi yang keluar dari konteks materi pelajaran .
Sintak 4 Dampak Instruksional & Dampak Pendukung Berfikir kritis, ktreativitas & Komunikasi presentasi di depan kelas memiliki tujuan untuk melatih peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif ( Bénéteau et al., 2017; Duran & Dökme , 2016) dan keterampilan komunikasi peserta didik ( Pedaste et al., 2015; R. Kelley et al., 2019). Cardon & Marshall (2015) dan Galvin & Greenhow (2020), yang menyatakan bahwa pemanfaatan media sosial dalam pembelajaran memengaruhi pengalaman belajar peserta didik karena kesesuaianya dengan cara komunikasi era saat ini , serta meningkatkan motivasi , kinerja , dan kepercayaan diri dalam menulis . 2. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , kejujuran , disiplin, kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. Pada saat melakukan eksperimen vitual atau telaah literatur menganalisis data hasil eksplorasi, peserta didik melahirkan keterampilan diatas.
1. Teori belajar kontruktivistik dan konektivistik 2. Teori model pembelajaran dan teori pembelajaran inquiry 3. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran dan keterampilan abad 21 ( Novitra , F. (2022) : 45-46) Paradigma 1. Model pembelajaran Networked-based Inquiry dirancang untuk proses penyelidikan (inquiry process), pemecahan masalah (problem solving), dan kolaborasi (collaboration) dengan mengandalkan TIK . 2. B erdasarkan framework Keterampilan Abad 21 yang menganjurkan pengintegrasi a n TIK dalam pembelajaran 3. Menurut Burdick & Willis (2011), pendekatan pembelajaran saat ini haruslah disesuaikan dengan prilaku generasi saat ini yang terbiasa dengan platform digital. ( Novitra , F. (2022) : 51) Pendekatan Networked-Based Inquiry Sintak ( Novitra , F. (2022) : 49-53) Online Orientation Problem Identify in e-Resources Exploration Using ICT Tools Report Findings Closure Sistem Sosial Fasilitator & motivator Pembimbing ( Novitra , F. (2022) : 54) Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai ( Novitra , F. (2022) : 55) Sistem Pendukung Instrumen asesmen keterampilan abad 21 Dampak Intruksional 1. Berfikir kritis, kreatif & Komunikasi ( Novitra , F. (2022) : 52) Dampak Pengiring 1. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , displin, kejujuran, kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. ( Novitra , F. (2022) : 57)
Sintak 5 Closure 1. Menyimpulkan Pembelajaran Aktivitas pertama , guru bersama peserta didik membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan . Aktivitas ini merupakan bagian dari proses inkuiri yang bertujuan untuk mengevaluasi proses dan capaian dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan , serta menyimpulkannya ( Bevins & Price, 2016; Pedaste et al., 2015). 2. Bertukar fikiran, berbagi informasi, da sebagainya mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari setelah pembelajaran berlangsung melalui sarana pengelolaan online Kemudian aktivitas kedua , yaitu setelah pembelajaran di kelas berlangsung (online reflection). Pada aktivitas kedua ini , peserta didik difasilitasi untuk bertukar pikiran , berbagi informasi , dan sebagainya mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari maupun pengaplikasiannya .
Sintak 5 Sistem Sosial 1. Pendidik sebagai fasilitator dan motivator Pada aktivitas kedua ini , peserta didik difasilitasi untuk bertukar pikiran , berbagi informasi , dan sebagainya mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari maupun pengaplikasiannya . Aktivitas ini kembali dilakukan melalui gadget peserta didik sebelum . Alasannya adalah karena efisiensi , efektifitas (Brown & Mbati , 2015; Crompton et al., 2016; Darmaji et al., 2019; Elmahdi et al., 2018; Mallya . K & Srinivasan, 2019), dan motivasi peserta didik (Chang et al., 2014; Razzaq et al., 2018). 2. Pendidik sebagai pembimbing Sebagai pembimbing , guru membimbing peserta didik yang submisif untuk dapat berargumentasi dan bekerjasama dalam pembelajaran (C. Johnson, 2011; Yang et al., 2015). 3. Pendidik sebagai Reflektor sebagai reflektor , guru mengamati dinamika perilaku peserta didik (Douglas & Chiu, 2013) dan mengupayakan peserta didik tetap fokus dan semangat dalam pembelajaran (Roller & Zori , 2017).
Sintak 5 Prinsip Reaksi Memberikan perhatian pada setiap interaksi antar peserta didik . Memberikan pelatihan kepada peserta didik dominan dan peserta didik submisif tentang bagaimana belajar secara kolaboratif . Mengarahkan diskusi peserta didik kembali menuju tujuan yang hendak dicapai apabila terjadi diskusi yang keluar dari konteks materi pelajaran .
Sintak 5 Dampak Instruksional & Dampak Pendukung Kolaborasi & Komunikasi Aktivitas ini sangat penting dilakukan dalam pembelajaran menggunakan aplikasi gadget, karena memberikan manfaat bagi peserta didik untuk bertanya , diskusi , bekerja sama agar mencapai tingkat pengetahuan yang lebih kompleks saat di luar kelas ( Leinonen et al., 2016). Pentingnya aktivitas ini juga didukung oleh Bennett et al. (2016) yang menyatakan bahwa aktivitas seperti ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik . Kemudian Herrington et al. (2014) yang menyatakan bahwa refleksi menggunakan aplikasi gadget dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik , serta membantu guru dalam mendiagnosis miskonsepsi yang dialami peserta didik 2. R asa ingin tahu , ketelitian , kesungguh-sungguhan , kesopanan , percaya diri , dan menghargai pendapat orang lain. Pada saat melakukan penyimpulan , peserta didik melahirkan keterampilan diatas.