KEKALAHAN JEPANG PADA PERANG
PASIFIK
Timeline Perang Pasifik dan Hubungannya dengan Indonesia
Pada tahun 1943 di
Kepulauan Bismark
Laksamana Yamamoto
terbunuh dan menyebabkan
goncangan moril pasukan
Jepang di Pasifik
Bom Atom dijatuhkan ke
Hiroshima pada 6 Agustus
1945 dan Nagasaki pada 9
Agustus 1945
Kekalahan Pertama Jepang di
Pertempuran Laut Karang
pada 4 Mei 1942, Guadacanal
pada 6 Nopember 1942 serta
kalahnya Jepang di Kepulauan
Truk
Pada 1944, Sekutu merebut
Filipina. Kemudian pada
perkembangannya sampai
tahun 1945 Sekutu mulai
masuk ke Outer Island seperti
Saipan, Okinawa dan Iwo Jima
Terjadinya Vacuum of
Power yang
membuat para
pejuang Indonesia
memproklamirkan
kemerdekaan pada
17 Agustus 1945
14 Agustus 1945 Jepang menyerah
pada sekutu Diatas USS Missouri
Tahun 1941 Jepang
menyerang Pearl
Harbour dan
membuat Amerika
Serikat Bergabung
dengan Sekutu
1941-1943
didudukinya
koloni-koloni Eropa
di Asia Tenggara
Seperti Burma,
Indochina, Malaya
dan Hindia Timur
oleh Jepang
8 Maret 1942
Pemerintah
Hindia Belanda
Menyerah di
Kalijati
Jepang Menyerah Kepada Sekutu
•Akibat pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh
Amerika pada tanggal 6 dan 9 Agustus sehingga Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14
Agustus 1945.
•Tanggal 15 Agustus 1945 Sekutu mengumumkan bahwa
Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah
berakhir.
•Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan
(vacum of power) di Indonesia
Persiapan Menuju
Kemerdekaan
Janji Kemerdekaan
Terdesaknya Jepang oleh
gerak maju tentara Sekutu
Diberikanya janji
kemerdekaan oleh PM
Koiso
Dibentuknya BPUPKI
•Pada periode tahun 1943-1945
setelah kekalahan Jepang di
Pertempuran Midway,
Pertempuran Laut Filipina dan
Pertempuran Laut Koral,
Angkatan Laut Jepang
kewalahan menghadapi
Angkatan Laut Sekutu
•Jatuhnya Pulau Saipan,Papua
Nugini, Kepulauan Solomon,
dan Kepulauan Marshal,
pertahanan angkatan perang
Jepang di Pasifik mulai runtuh
•Kekhawatiran akan Invasi
sekutu di Home Island
•Setelah jatuhnya kabinet
Tojo, diangkat Perdana
mentri baru bernama
Koiso. Dengan menjanjikan
kemerdekaan pada negara
yang didudukinya, ia
mencoba meraih simpati
•Dipanggilnya Soekarno,
dan Moh Hatta ke Dallat
Vietnam. Membicarakan
mengenai kemerdekaan
Indonesia
•Pada tanggal 29 April
1945 dibentuklah
Dokuritsu Junbi Cosakai
atau Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dan
yang diangkat sebagai
Ketua (Kaico) adalah dr.
K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat
dengan Ketua Muda
(Fuku Kaico) Icibangase
Dibentuknya PPKI
•Dokuritsu Junbi Iinkai
atau Panitia Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang
bertugas
mempersiapkan segala
sesuatu yang
dibutuhkan bagi
pendirian negara dan
pemerintahan
Indonesia. Peresmian
pembentukan badan ini
dilaksanakan pada
tanggal 7 Agustus 1945
BPUPKI
Badan ini bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal
yang penting yang berhubungan dengan pelbagai hal yang
menyangkut pembentukan negara Indonesia yang merdeka.
Pengangkatan pengurus badan ini diumumkan pada tanggal 29
April 1945, dan yang diangkat sebagai Ketua (Kaico) adalah dr.
K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dengan Ketua Muda (Fuku
Kaico) Icibangase.
Hasil
SIdang
Sidang Pertama, 29 Mei - 1 Juni 1945
menghasilkan perumusan sebuah Dasar Negara Indonesia
yaitu Pancasila.
Sidang kedua, 10 Juli - 14 Juli 1945
membahas tentang wilayah NKRI, rancangan Undang
Undang Dasar (UUD), ekonomi dan keuangan, pembelaan
negara, serta pendidikan dan pengajaran
Pada 14 Juli 1945 oleh Ketua Panitia Perancang Undang
Undang Dasar dilaporkan tiga hasil, yakni: (1) Pernyataan
Indonesia Merdeka, (2) Pembukaan Undang Undang
Dasar, dan (3) Undang Undang Dasarnya sendiri (batang
tubuhnya)
Tiga Pemikiran
Rancangan Dasar
Negara
Prof. Dr SoepomoMoh. YaminIr. Soekarno
•Kebangsaan Indonesia
•Internasionalisme dan
Peri Kemanusiaan
•Mufakat atau Demokrasi
•Kesejahteraan Sosial
•Ketuhanan Yang Maha
Esa
•Peri Kebangsaan
•Peri Kemanusiaan
•Peri Ketuhanan
•Peri Kerakyatan
•Kesejahteraan Rakyat
•Persatuan
•Mufakat dan Demokrasi
•Keadilan Sosial
•Kekeluargaan
•Musyawarah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi pendirian negara
dan pemerintahan Indonesia. Peresmian pembentukan badan ini
dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 1945
Sidang I, 18 Agustus
1945
•Mengesahkan
UUD 1945
•Mengangkat
Soekarno sebagai
Presiden dan
Moh. Hatta
sebagai Wakil
Presiden
•Membentuk
Komite Nasional
Sidang II, 19
Agustus 1945
•Membentuk
pemerintah
daerah yang
terdiri dari 8
provinsi
•Membentuk
komite nasional
daerah
•Membentuk 12
Kementerian dan
4 Menteri Negara
Sidang III, 22
Agustus 1945
•Menetapkan
Komite Nasional
Indonesia Pusat
(KNIP)
•Membentuk
Partai Nasional
Indonesia (PNI)
•Membentuk
Badan Keamanan
Rakyat (BKR)
Anggota
PPKI
Peristiwa
Rengasdengklok
Latar belakang
•Setelah Jepang menyerah terjadi
kekosongan kekuasaan (vacum of
power)
•Hal tersebut memicu konflik antara
golongan muda (B.M Diah, Yusuf
Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam
Malik, dan Chaerul Saleh) dengan
golongan tua (Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh.
Yamin) mengenai kemerdekaan
indonesia
•Golongan muda menginginkan agar
proklamasi kemerdekaan segera
dikumandangkan sedangkan golongan
tua menginginkan proklamasi
kemerdekaan harus dirapatkan dulu
dengan anggota PPKI
•Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00
WIB, Bung Hatta dan Bung Karno
dibawa pemuda ke Rengasdengklok
Tujuan
Mengamankan Soekarno dan Hatta
adalah agar kedua tokoh tersebut
tidak terpengaruh Jepang, dan
mendesak keduanya supaya segera
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia terlepas dari segala ikatan
dengan Jepang.
Lokasi
DETIK-DETIK
PROKLAMASI
1.Rapat tersebut berhasil
mempertemukan pemerintah Republik
Indonesia dengan rakyatnya.
2.Rapat tersebut merupakan perwujudan
kewibawaan pemerintah Republik
Indonesia terhadap rakyat.
3.Menanamkan kepercayaan diri bahwa
rakyat Indonesia mampu mengubah
nasib dengan kekuatan sendiri.
4.Rakyat mendukung pemerintahan yang
baru terbentuk. Buktinya, setiap
instruksi pimpinan mereka laksanakan.
Makna Rapat Raksasa
Di Lapangan Ikada
MAKNA
PROKLAMASI BAGI
BANGSA
INDONESIA
•Merupakan akhir penjajahan kaum
kolonialis bagi bangsa Indonesia
•Merupakan pernyataan
kemerdekaan dan bebas dari
belenggu penjajahan serta sekaligus
membangun kehidupan baru menuju
masyarakat Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur
•Merupakan sumber tertib hukum
nasional yang mengandung makna
berakhirnya hukum kolonial dan
digantikan dengan tata hukum
nasional
•Mewujudkan bangsa Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur merupakan perintah
dalam alinea kedua Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia tahun
1945
•Memberikan arah dan kewenangan
bagi bangsa Indonesia untuk menuju
masyarakat yang sejahtera dengan
kekuasaan serta menguasai dan
mengelola sumber-sumber daya
ekonomi secara mandiri
•Memberikan kesempatan kepada
seluruh rakyat untuk menjadi
masyarakat mandiri dan cerdas yang
memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi
•Memberikan kewenangan kepada
seluruh bangsa Indonesia untuk
menjaga dan mempertahankan
kedaulatan negara dari segala
macam rongrongan
•Merupakan alat hukum internasional
untuk bangsa Indonesia dalam
melakukan hubungan dan kerja sama
internasional
Dikembangkan oleh
Rumah Produksi Mata Sejarah
Jurusan Sejarah FIS Universitas Negeri Semarang [email protected]