Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 11 SMA Terbaru 2025

wahyurestu63 4 views 12 slides Oct 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 11 SMA Terbaru 2025


Slide Content

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
MODUL
AJAR
KURIKULUM
MERDEKA
(Deep Learning)
Nama
Sekolah
                      :      ................................................
Nama

Penyusun                   :      ................................................
NIP                                        :      ................................................
Mata
pelajaran
                    
:
      Pendidikan
Agama Katolik Dan Budi Pekerti
Fase
F,
Kelas
/ Semester
     
:
     
XI (Sebelas

/
I
(Ganjil)
 
 

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
MODUL
AJAR DEEP LEARNING
MATA
PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
BAB
1 : MAKNA DAN PAHAM TENTANG GEREJA
A.
IDENTITAS MODUL
Nama
Sekolah
:
......................................................
Nama
Penyusun
:
......................................................
Mata
Pelajaran
:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas
/ Fase / Semester
:
XI / F / Ganjil
Alokasi
Waktu
:
18 JP (6 kali pertemuan @ 3 JP)
Tahun
Pelajaran
:
20... / 20...
B.
IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
●Pengetahuan
Awal
:
Peserta didik pada umumnya memahami Gereja sebagai gedung
atau
tempat ibadah. Sebagian mungkin mengetahui Gereja sebagai organisasi dengan
pemimpinnya
(Paus, Uskup, Imam).
●Minat:
Minat peserta didik bervariasi. Sebagian aktif dalam kegiatan Orang Muda
Katolik
(OMK) dan kegiatan lingkungan, sementara sebagian lain kurang terlibat. Ada
minat
umum pada isu-isu sosial dan penggunaan media digital.
●Latar
Belakang
:
Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dengan tingkat
keterlibatan
dalam kehidupan menggereja yang beragam.
●Kebutuhan
Belajar
:
○Visual:
Membutuhkan materi ajar yang dilengkapi gambar, bagan, infografis, dan
video
singkat yang relevan untuk memahami konsep Gereja.
○Auditori:
Membutuhkan penjelasan lisan dari guru, diskusi kelompok,
mendengarkan
cerita atau kesaksian iman.
○Kinestetik:
Membutuhkan aktivitas yang melibatkan gerakan dan interaksi, seperti
simulasi,
permainan peran, atau pembuatan proyek.
C.
KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
●Jenis
Pengetahuan yang Akan Dicapai
:
○Konseptual:
Memahami hakikat Gereja sebagai Umat Allah dan sebagai
Persekutuan
yang Terbuka berdasarkan Kitab Suci dan Ajaran Gereja (Konsili
Vatikan
II).
○Prosedural:
Menerapkan pemahaman tentang Gereja dalam bentuk partisipasi aktif
dalam
kehidupan komunitas basis, serta membangun dialog dan kerja sama dengan
sesama
di masyarakat.
●Relevansi
dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik
:
Materi ini membantu peserta
didik
untuk melihat peran mereka sebagai anggota Gereja dalam kehidupan sehari-hari,
baik
di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat yang majemuk.
●Tingkat
Kesulitan
:
Sedang. Materi ini menuntut kemampuan berpikir teologis dan
abstrak,
namun dikontekstualisasikan melalui pengalaman dan aktivitas yang dekat
dengan
dunia remaja.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Struktur
Materi
:
Pembelajaran disusun mengikuti alur katekese: Menggali pengalaman
hidup,
mendalami ajaran Kitab Suci dan Gereja, merefleksikan, dan merancang aksi
nyata.
●Integrasi
Nilai dan Karakter
:
Mengintegrasikan nilai-nilai persaudaraan, solidaritas,
keterbukaan,
tanggung jawab, dan dialog dalam setiap kegiatan pembelajaran.
D.
DIMENSI PROFIL LULUSAN
●Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia:
Peserta didik diajak untuk bersyukur atas rahmat menjadi anggota Gereja dan
mewujudkan
imannya melalui doa dan perbuatan kasih.
●Kewargaan:
Memahami peran Gereja yang terbuka untuk berdialog dan bekerja sama
dengan
semua orang demi kebaikan bersama dalam masyarakat yang majemuk.
●Penalaran
Kritis
:
Menganalisis berbagai pandangan tentang Gereja, menafsirkan teks
Kitab
Suci, dan merefleksikan ajaran Gereja dalam konteks kehidupan modern.
●Kreativitas:
Mengekspresikan pemahaman dan refleksi iman melalui berbagai produk
kreatif
seperti tulisan, poster, atau rencana aksi.
●Kolaborasi:
Bekerja sama dalam kelompok diskusi untuk memecahkan masalah,
membangun
pemahaman bersama, dan merancang kegiatan.
●Kemandirian:
Melakukan refleksi pribadi dan mengambil inisiatif untuk terlibat dalam
kehidupan
Gereja dan masyarakat sesuai dengan panggilannya.
●Kesehatan:
Mengembangkan kesehatan rohani dan mental melalui hidup dalam
persekutuan
yang saling mendukung dan peduli.
●Komunikasi:
Mengomunikasikan hasil diskusi, gagasan, dan refleksi iman secara lisan
maupun
tulisan dengan jelas dan santun.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
DESAIN
PEMBELAJARAN
A.
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Pada
akhir Fase F, murid memiliki kemampuan sebagai berikut
Pribadi
Peserta Didik
Memahami
makna panggilan hidup berkeluarga,membiara, klerus, karya/profesi..
Yesus
Kristus
-..
Gereja
Memahami
gereja sebagai umat Allah; memahami sifat gereja; memahami peran hierarki
dan
awam; memahami karya pastoral gereja (Kerygma, Koinonia, Liturgia, Diakonia,
Martyria)..
Masyarakat
Memahami
hubungan gereja dan dunia, ajaransosial gereja, hak asasi manusia dalam
terang
kitab suci; memahami budaya kasih, menghargai hidup; memahami makna
kejujuran,
keadilan, kebenaran, dan pelestarian lingkungan hidup; memahami
keberagaman
masyarakat Indonesia, moderasi beragama dalam konteks dialog dan kerja
sama;
memahami peran umat Katolik dalam membangun bangsa dan negara..
B.
LINTAS DISIPLIN ILMU
●Sosiologi:
Memahami Gereja sebagai sebuah komunitas sosial dengan dinamika,
struktur,
dan perannya dalam masyarakat yang lebih luas.
●Sejarah:
Mempelajari cara hidup jemaat perdana dan perkembangan pemahaman
tentang
Gereja pasca-Konsili Vatikan II.
●Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
:
Menghubungkan peran Gereja
sebagai
persekutuan terbuka dengan semangat persatuan, toleransi, dan gotong royong
dalam
konteks NKRI.
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
●Pertemuan
1-2
:
Peserta didik mampu memahami makna Gereja sebagai Umat Allah
berdasarkan
pengalaman hidup, Kitab Suci, dan Ajaran Gereja, serta bersyukur atas
panggilannya
sebagai anggota Umat Allah. (6 JP)
●Pertemuan
3-4
:
Peserta didik mampu menjelaskan konsekuensi Gereja sebagai Umat
Allah
dan memahami makna Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka yang siap
berdialog
dan bekerja sama dengan semua pihak. (6 JP)
●Pertemuan
5-6
:
Peserta didik mampu merancang dan mewujudkan aksi nyata sebagai
anggota
Gereja (Umat Allah dan Persekutuan Terbuka) dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan
Gereja dan masyarakat. (6 JP)
D.
INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Menjelaskan
berbagai pemahaman umum tentang Gereja.
2.Menganalisis
ciri-ciri cara hidup jemaat perdana sebagai model Umat Allah.
3.Menjelaskan
hakikat Gereja sebagai Umat Allah menurut Ajaran Gereja.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
4.Mengidentifikasi
konsekuensi menjadi anggota Umat Allah dalam kehidupan sehari-
hari.
5.Menjelaskan
pentingnya dialog dan keterbukaan Gereja terhadap dunia.
6.Menganalisis
makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka.
7.Merancang
aksi nyata sebagai wujud penghayatan iman akan Gereja sebagai Umat Allah
dan
Persekutuan Terbuka.
E.
TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Peran
Orang Muda Katolik dalam Membangun Gereja yang Hidup dan Terbuka di Tengah
Masyarakat
Digital.
F.
KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK
PEDAGOGIK
●Model
Pembelajaran
:
Discovery Learning, Problem-Based Learning
●Pendekatan:
Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
○Mindful
Learning
:
Pembelajaran diawali dengan doa dan momen hening untuk
menyadari
kehadiran Tuhan dan fokus pada tujuan pembelajaran. Peserta didik
diajak
untuk sadar akan perannya sebagai bagian dari Gereja.
○Meaningful
Learning
:
Menghubungkan konsep teologis tentang Gereja dengan
pengalaman
nyata peserta didik dan isu-isu sosial yang relevan. Pembelajaran Kitab
Suci
dan Ajaran Gereja dimaknai sebagai pedoman hidup.
○Joyful
Learning
:
Menggunakan metode yang bervariasi dan menarik seperti
permainan,
simulasi, diskusi kelompok yang dinamis, dan pembuatan proyek kreatif
untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
●Metode
Pembelajaran
:
Ceramah interaktif, diskusi kelompok, studi kasus, simulasi,
penugasan
proyek, refleksi.
●Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi
:
○Diferensiasi
Konten
:
Menyediakan materi dalam berbagai format: teks (kutipan
Kitab
Suci/Ajaran Gereja), gambar/poster, video kesaksian, dan artikel berita
kontekstual.
○Diferensiasi
Proses
:
Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk bekerja secara
individu
(refleksi), berpasangan, atau dalam kelompok (diskusi). Guru memberikan
bimbingan
sesuai tingkat pemahaman kelompok.
○Diferensiasi
Produk
:
Memberi kebebasan peserta didik untuk mengekspresikan
hasil
belajar melalui berbagai bentuk: tulisan reflektif, poster digital/manual,
presentasi,
atau video singkat.
KEMITRAAN
PEMBELAJARAN
●Lingkungan
Sekolah
:
Bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain (Sosiologi,
Sejarah)
untuk proyek lintas kurikulum. Melibatkan OSIS atau ekstrakurikuler
kerohanian.
●Lingkungan
Luar Sekolah/Masyarakat
:
Menjalin komunikasi dengan pengurus OMK
Paroki
atau tokoh masyarakat untuk memberikan kesaksian atau menjadi narasumber.
●Mitra
Digital
:
Memanfaatkan platform pembelajaran online, media sosial edukatif, dan
situs
web resmi Gereja (misalnya Vatican News, Dokpen KWI) sebagai sumber belajar.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
LINGKUNGAN
BELAJAR
●Ruang
Fisik
:
Pengaturan tempat duduk yang fleksibel (bentuk U, melingkar, atau
berkelompok)
untuk mendukung diskusi dan kolaborasi. Dinding kelas dapat dihiasi
dengan
kutipan inspiratif atau hasil karya peserta didik.
●Ruang
Virtual
:
Menggunakan Google Classroom atau platform sejenis untuk berbagi
materi,
mengumpulkan tugas, dan forum diskusi. Memanfaatkan aplikasi presentasi
(Canva,
PowerPoint) untuk tugas kelompok.
●Budaya
Belajar
:
Menciptakan suasana yang terbuka, saling menghargai, dan aman bagi
peserta
didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Membangun budaya belajar
yang
berpusat pada peserta didik dan menekankan refleksi.
PEMANFAATAN
DIGITAL
●Penggunaan
proyektor/layar untuk menampilkan materi visual (gambar, video).
●Pemanfaatan
gawai untuk mencari informasi relevan secara daring (studi kasus, berita).
●Pembuatan
produk digital (poster, infografis, video) sebagai tugas asesmen.
G.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN
1 (3 JP : 135 MENIT)
Topik:
Apa dan Siapakah Gereja Itu?
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
& Doa (Mindful)
:
Guru mengajak peserta didik untuk hening sejenak,
menyadari
kehadiran teman-teman sebagai sebuah persekutuan, lalu memulai pelajaran
dengan
doa pembuka.
●Apersepsi:
Guru bertanya, "Jika mendengar kata 'Gereja', apa yang pertama kali terlintas
di
benak kalian?" Jawaban ditulis di papan tulis.
●Motivasi
(Joyful)
:
Guru melakukan permainan "Tebak Gambar" yang menampilkan
berbagai
gambar terkait Gereja (gedung, Paus, umat berdoa, kegiatan sosial) untuk
merangsang
pemikiran awal.
●Penyampaian
Tujuan
:
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pertemuan ini, yaitu
untuk
menggali berbagai pemahaman tentang Gereja.
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Simulasi
"Membangun Gereja" (Joyful, Kinestetik)
:
Peserta didik dibagi menjadi
beberapa
kelompok. Setiap anggota mendapat kartu peran (misal: pelajar, dokter, petani,
guru,
imam, dll). Mereka diminta untuk menyusun diri membentuk sebuah "bangunan
Gereja"
dan menjelaskan mengapa setiap peran penting.
●Diskusi
Kelompok (Meaningful)
:
Berdasarkan simulasi, setiap kelompok
mendiskusikan:
1.Apa
pesan dari permainan tadi tentang hakikat Gereja?
2.Menurut
kelompokmu, manakah pemahaman tentang Gereja yang paling tepat:
sebagai
gedung, organisasi, atau kumpulan orang? Jelaskan alasannya!
●Presentasi
Kelompok
:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Guru
memfasilitasi
dan mendorong kelompok lain untuk bertanya.
●Peneguhan:
Guru memberikan penjelasan mengenai berbagai pemahaman tentang
Gereja
(sebagai gedung, organisasi, persekutuan, dll) dan mengarahkan pemahaman
pada
hakikat Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang dipanggil Tuhan.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Kelompok yang lebih cepat selesai bisa diberikan pertanyaan lanjutan:
"Bagaimana
peran kaum muda dalam 'bangunan Gereja' saat ini?"
○Konten:
Guru menyediakan artikel singkat tentang sejarah kata "Ekklesia" bagi
peserta
didik yang ingin tahu lebih dalam.
KEGIATAN
PENUTUP (20 MENIT)
●Refleksi
(Mindful)
:
Peserta didik diminta menuliskan satu pemahaman baru tentang
Gereja
yang mereka dapatkan hari ini.
●Rangkuman:
Guru bersama peserta didik menyimpulkan bahwa Gereja lebih dari
sekadar
gedung, melainkan persekutuan dinamis dari orang-orang beriman.
●Tindak
Lanjut
:
Peserta didik ditugaskan untuk mengamati satu kegiatan di
lingkungan/paroki
mereka dan mengidentifikasi siapa saja yang terlibat.
●Penutup:
Doa penutup dan berkat.
PERTEMUAN
2 (3 JP : 135 MENIT)
Topik:
Gereja Perdana sebagai Cermin Umat Allah
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
& Doa (Mindful)
:
Doa pembuka, bisa diiringi lagu "Gereja Bagai
Bahtera".
●Apersepsi:
Guru mengulas kembali tugas pertemuan sebelumnya dan bertanya,
"Kegiatan
apa yang kalian amati di lingkungan? Siapa saja yang terlibat?"
●Motivasi:
Guru menayangkan video singkat atau gambar yang mengilustrasikan
kebersamaan
jemaat perdana (berbagi, berdoa bersama).
●Penyampaian
Tujuan
:
Guru menyampaikan bahwa hari ini akan mendalami cara hidup
jemaat
perdana sebagai model Gereja Umat Allah.
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Pembacaan
Kitab Suci (Meaningful)
:
Peserta didik diajak membaca bersama perikop
Kisah
Para Rasul 2:41-47 dengan khidmat.
●Studi
Kelompok (Meaningful)
:
Dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan:
1.Apa
saja ciri-ciri utama kehidupan jemaat perdana berdasarkan teks tersebut?
(misal:
bertekun dalam pengajaran, persekutuan, memecahkan roti, berdoa, saling
berbagi).
2.Menurutmu,
mengapa cara hidup seperti itu membuat mereka "disukai semua
orang"?
3.Ciri
manakah yang paling sulit diwujudkan di zaman sekarang? Mengapa?
●Galeri
Hasil Diskusi (Joyful)
:
Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya di kertas
besar
dan menempelkannya di dinding. Peserta didik berkeliling untuk melihat hasil
kelompok
lain dan dapat memberikan catatan kecil atau tanda bintang pada poin yang
dianggap
paling menarik.
●Peneguhan:
Guru memberikan peneguhan tentang makna "Umat Allah" yang berakar
dari
pengalaman jemaat perdana, menekankan aspek persekutuan, persaudaraan, dan
iman.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
○Proses:
Peserta didik dengan gaya belajar auditori bisa menceritakan kembali isi
perikop
dengan bahasa sendiri, sementara yang visual bisa membuat mind map ciri-
ciri
jemaat perdana.
○Produk:
Hasil diskusi bisa dalam bentuk poin-poin, mind map, atau bahkan komik
strip
sederhana.
KEGIATAN
PENUTUP (20 MENIT)
●Refleksi
(Mindful)
:
Peserta didik merenungkan: "Dari cara hidup jemaat perdana,
semangat
apa yang ingin saya hidupi mulai hari ini?"
●Rangkuman:
Guru merangkum ciri-ciri utama Gereja sebagai Umat Allah.
●Tindak
Lanjut
:
Peserta didik diminta membaca materi singkat tentang ajaran Konsili
Vatikan
II mengenai Gereja sebagai Umat Allah yang dibagikan guru.
●Penutup:
Doa penutup.
PERTEMUAN
3 (3 JP : 135 MENIT)
Topik:
Konsekuensi Menjadi Umat Allah
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
& Doa (Mindful)
:
Doa pembuka oleh seorang peserta didik.
●Apersepsi:
Guru bertanya, "Apa saja ciri jemaat perdana yang kita bahas minggu lalu?"
●Motivasi:
Guru memulai dengan sebuah studi kasus singkat: "Di sebuah lingkungan, ada
warga
yang baru saja kehilangan pekerjaan. Apa yang seharusnya dilakukan oleh
komunitas
Umat Allah di lingkungan tersebut?"
●Penyampaian
Tujuan
:
Menyampaikan tujuan untuk memahami konsekuensi atau
tanggung
jawab sebagai anggota Umat Allah.
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Pendalaman
Ajaran Gereja (Meaningful)
:
Guru menyajikan poin-poin utama dari
ajaran
Gereja (Konsili Vatikan II) tentang Gereja sebagai Umat Allah:
○Semua
anggota memiliki martabat yang sama.
○Ada
keragaman fungsi dan karunia untuk kebaikan bersama.
○Semua
anggota bertanggung jawab dalam misi Gereja.
○Gereja
adalah umat peziarah menuju Bapa.
●Diskusi
Kelompok "Aku, Kamu, Kita Umat Allah" (Joyful)
:
1.Apa
artinya "semua memiliki martabat yang sama" dalam kehidupan paroki?
(Contoh:
awam dan imam).
2.Sebutkan
contoh "keragaman fungsi" yang ada di lingkungan/parokimu!
3.Sebagai
pelajar, tanggung jawab apa yang bisa kamu ambil dalam kehidupan Umat
Allah
di sekolah atau lingkunganmu?
●Presentasi
dan Peneguhan
:
Kelompok mempresentasikan jawabannya, dan guru
memberikan
peneguhan bahwa menjadi Umat Allah berarti terpanggil untuk aktif dan
bertanggung
jawab, bukan menjadi penonton.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Konten:
Bagi kelompok yang cepat, berikan teks tentang "Imamat Umum Kaum
Beriman"
untuk didiskusikan.
○Proses:
Peserta didik dapat memilih untuk membahas salah satu dari tiga pertanyaan
diskusi
secara lebih mendalam.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
KEGIATAN
PENUTUP (20 MENIT)
●Refleksi
Pribadi (Mindful)
:
"Sudahkah saya menyadari martabat dan tanggung jawab
saya
sebagai Umat Allah?" Peserta didik menuliskan jawabannya.
●Rangkuman:
Menyimpulkan bahwa menjadi Umat Allah membawa konsekuensi
berupa
kesetaraan martabat dan tanggung jawab bersama dalam misi Gereja.
●Tindak
Lanjut
:
Menugaskan peserta didik mencari sebuah contoh berita (online/koran)
tentang
kerja sama antarumat beragama di Indonesia.
●Penutup:
Doa Syukur.
PERTEMUAN
4 (3 JP : 135 MENIT)
Topik:
Gereja Membuka Pintu: Dialog dengan Dunia
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
& Doa (Mindful)
:
Doa mohon semangat keterbukaan dan persaudaraan.
●Apersepsi:
Mengaitkan dengan tugas sebelumnya. "Contoh kerja sama antarumat
beragama
apa yang kalian temukan?"
●Motivasi:
Menampilkan gambar Paus Fransiskus bersama tokoh-tokoh agama lain
(misalnya
Imam Besar Al-Azhar). Guru bertanya, "Menurut kalian, apa yang sedang
mereka
lakukan? Apa pesannya?"
●Penyampaian
Tujuan
:
Menjelaskan bahwa hari ini akan belajar tentang Gereja sebagai
persekutuan
yang terbuka.
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Studi
Kasus (Meaningful)
:
Peserta didik (dalam kelompok) menganalisis artikel yang
disederhanakan
mengenai pentingnya dialog antaragama (diadaptasi dari semangat
Dokumen
Abu Dhabi).
●Diskusi
Kelompok
:
1.Mengapa
Gereja perlu membuka diri dan berdialog dengan agama lain?
2.Apa
saja tantangan dalam membangun dialog dan kerja sama?
3.Bentuk
kerja sama apa yang bisa dilakukan oleh kaum muda lintas agama di
lingkungan
sekolah atau masyarakat?
●Bermain
Peran (Joyful, Kinestetik)
:
Setiap kelompok membuat skenario singkat
bermain
peran tentang kaum muda Katolik yang menginisiasi kegiatan bersama dengan
pemuda
dari agama lain (misal: kerja bakti, acara bakti sosial, dialog kebangsaan).
●Peneguhan:
Guru menjelaskan bahwa keterbukaan Gereja adalah perwujudan misinya
untuk
menjadi "terang dan garam" bagi seluruh dunia, bukan hanya untuk dirinya
sendiri.
Ini adalah semangat Konsili Vatikan II.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Produk:
Kelompok dapat memilih untuk mempresentasikan hasil diskusinya
melalui
role play, poster, atau presentasi lisan.
KEGIATAN
PENUTUP (20 MENIT)
●Refleksi:
"Sikap apa dalam diriku yang masih menghambat untuk terbuka pada orang
yang
berbeda?"
●Rangkuman:
Guru menyimpulkan bahwa Gereja sebagai persekutuan terbuka dipanggil
untuk
berdialog dan bekerja sama demi mewujudkan perdamaian dan kebaikan bersama.
●Tindak
Lanjut
:
Membaca materi singkat tentang Ajaran Gereja mengenai Hubungan

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Gereja
dan Dunia.
●Penutup:
Doa Perdamaian St. Fransiskus dari Assisi.
PERTEMUAN
5 (3 JP : 135 MENIT)
Topik:
Gereja untuk Dunia: Sukacita dan Harapan
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
& Doa (Mindful)
:
Doa pembuka.
●Apersepsi:
"Pada pertemuan lalu, bentuk kerja sama apa yang kita simulasikan?"
●Motivasi:
Guru membacakan kalimat pembuka Gaudium et Spes art. 1: "Kegembiraan
dan
harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang... merupakan
kegembiraan
dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus juga." Guru
bertanya,
"Apa maksud kalimat ini?"
●Penyampaian
Tujuan
:
Mendalami makna dan perwujudan Gereja yang terlibat dalam
persoalan
dunia.
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Analisis
Masalah Kontekstual (Meaningful)
:
Guru menyajikan beberapa isu sosial
yang
sedang hangat (misalnya: kemiskinan, kerusakan lingkungan, ketidakadilan sosial).
●Diskusi
Kelompok "Gereja Menjawab"
:
1.Pilih
salah satu isu sosial tersebut.
2.Jika
Gereja adalah persekutuan yang peduli pada "duka dan kecemasan" dunia,
tindakan
konkret apa yang bisa dilakukan paroki/keuskupan untuk menanggapi isu
tersebut?
3.Sebagai
OMK, kontribusi apa yang bisa kalian berikan?
●Pembuatan
Peta Konsep (Joyful, Visual)
:
Setiap kelompok membuat peta konsep atau
infografis
sederhana di kertas plano yang menghubungkan: ISU SOSIAL ->
KEPRIHATINAN
GEREJA -> AKSI KONKRET PAROKI -> AKSI KONKRET
OMK.
●Presentasi
dan Peneguhan
:
Kelompok memaparkan hasilnya. Guru meneguhkan
bahwa
keterlibatan sosial bukanlah "program sampingan" Gereja, melainkan bagian
integral
dari perutusan dan kesaksian imannya di dunia.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Konten:
Menyediakan beberapa pilihan isu sosial yang berbeda tingkat
kompleksitasnya.
○Proses:
Guru mendampingi kelompok yang mengalami kesulitan dalam
merumuskan
aksi konkret.
KEGIATAN
PENUTUP (20 MENIT)
●Refleksi:
"Sudahkah saya peka terhadap 'duka dan kecemasan' orang-orang di sekitar
saya?"
●Rangkuman:
Menyimpulkan bahwa Gereja hadir bukan untuk dirinya sendiri,
melainkan
untuk dunia, dengan terlibat dalam persoalan kemanusiaan.
●Tindak
Lanjut
:
Menugaskan peserta didik untuk mulai memikirkan satu aksi nyata
sederhana
yang bisa dilakukan secara pribadi atau kelompok kecil.
●Penutup:
Doa untuk Masyarakat dan Bangsa.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
PERTEMUAN
6 (3 JP : 135 MENIT)
Topik:
Aksi Nyata: Menjadi Umat Allah yang Terbuka
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
& Doa (Mindful)
:
Doa mohon bimbingan Roh Kudus untuk dapat
bertindak.
●Apersepsi:
Review singkat perjalanan dari Pertemuan 1-5. "Kita sudah belajar apa saja
tentang
Gereja?"
●Motivasi
(Joyful)
:
Menayangkan video inspiratif tentang aksi sosial yang dilakukan
oleh
kelompok orang muda.
●Penyampaian
Tujuan
:
Merancang aksi nyata sebagai puncak dari seluruh pembelajaran
Bab
1.
KEGIATAN
INTI (100 MENIT)
●Brainstorming
Aksi (Joyful)
:
Secara klasikal, peserta didik memberikan ide-ide aksi
nyata
yang bisa dilakukan sebagai perwujudan Umat Allah yang Terbuka, baik di
lingkungan
sekolah maupun masyarakat.
●Perencanaan
Proyek Aksi (Meaningful)
:
Dalam kelompok, peserta didik memilih satu
ide
dan merancangnya secara lebih detail menggunakan kerangka sederhana:
○Nama
Kegiatan:
○Tujuan
Kegiatan: (Menghubungkan dengan konsep Umat Allah/Persekutuan
Terbuka)
○Sasaran:
○Langkah-langkah
Pelaksanaan:
○Waktu
dan Tempat:
○Pihak
yang Terlibat/Dilibatkan:
●Konsultasi
Proyek
:
Guru berkeliling dan memberikan masukan kepada setiap
kelompok
mengenai kelayakan dan detail rencana mereka.
●Presentasi
Rencana Aksi
:
Setiap kelompok mempresentasikan rencana aksinya di
depan
kelas. Ini adalah komitmen mereka untuk bertindak.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Produk:
Rencana aksi bisa dibuat dalam format proposal sederhana, poster
kampanye
kegiatan, atau bahkan simulasi presentasi untuk mencari dukungan. Skala
aksi
bisa bervariasi dari aksi personal, aksi kelas, hingga aksi yang melibatkan
komunitas
lebih luas.
KEGIATAN
PENUTUP (20 MENIT)
●Refleksi
Komitmen (Mindful)
:
Peserta didik menuliskan komitmen pribadi untuk
mendukung
dan terlibat dalam salah satu rencana aksi yang telah dibuat.
●Rangkuman
dan Apresiasi
:
Guru memberikan apresiasi atas semua ide dan rencana
yang
telah dibuat, serta merangkum bahwa pemahaman iman harus berbuah dalam
tindakan
nyata.
●Tindak
Lanjut
:
Melaksanakan aksi yang telah direncanakan (di luar jam pelajaran) dan
membuat
dokumentasi sederhana.
●Penutup:
Doa Perutusan dan Berkat.
H.
ASESMEN PEMBELAJARAN

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
ASESMEN
DIAGNOSTIK
●Tanya
Jawab
:
Di awal pertemuan pertama, guru mengajukan pertanyaan pemantik
untuk
mengetahui pemahaman awal peserta didik tentang Gereja.
●Kuis
Singkat
:
Kuis 1-2 pertanyaan di awal bab mengenai istilah "Umat Allah" atau
"Gereja".
ASESMEN
FORMATIF
●Tanya
Jawab
:
Seputar materi yang sedang dibahas, seperti "Apa saja ciri-ciri jemaat
perdana
yang relevan untuk kita saat ini?"
●Diskusi
Kelompok
:
Guru mengobservasi keaktifan, kemampuan berkolaborasi, dan
kedalaman
argumen peserta didik selama diskusi kelompok.
●Latihan
Soal/LKPD
:
○Sebutkan
3 konsekuensi menjadi anggota Umat Allah!
○Jelaskan
dengan kata-katamu sendiri mengapa Gereja harus menjadi persekutuan
yang
terbuka!
●Observasi:
Guru mencatat perkembangan sikap (kritis, terbuka, peduli) dan
keterampilan
(komunikasi, kerja sama) selama proses pembelajaran.
ASESMEN
SUMATIF
●Produk
(Proyek)
:
○Rencana
Aksi Kelompok
:
Menilai kelengkapan, relevansi, dan kreativitas proposal
rencana
aksi yang dibuat pada pertemuan ke-6.
○Poster/Infografis:
Membuat poster digital atau manual dengan tema "Gereja,
Rumah
Kita Bersama" atau "OMK Peduli Sesama".
●Praktik
(Kinerja)
:
○Presentasi
Kelompok
:
Menilai kemampuan komunikasi, penguasaan materi, dan
kerja
sama saat mempresentasikan hasil diskusi atau rencana aksi.
○Bermain
Peran
:
Menilai kreativitas dan pemahaman konsep dalam simulasi atau
role
play tentang dialog lintas agama.
●Tes
Tertulis
:
Uji pemahaman konsep di akhir bab, berisi soal esai seperti:
○Jelaskan
perbedaan mendasar antara pemahaman Gereja sebagai gedung dan Gereja
sebagai
Umat Allah!
○Bagaimana
seorang pelajar SMA dapat mewujudkan semangat Gereja sebagai
persekutuan
yang terbuka dalam kehidupan sehari-hari? Berikan contoh konkret!
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
..........................................
NIP.

................................
...........,

.........................
20..
Guru
Mata Pelajaran
..........................................
NIP.

................................