Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 12 SMA Terbaru 2025

wahyurestu63 7 views 8 slides Oct 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 12 SMA Terbaru 2025


Slide Content

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
MODUL
AJAR
KURIKULUM
MERDEKA
(Deep Learning)
Nama
Sekolah
                      :      ................................................
Nama

Penyusun                   :      ................................................
NIP                                        :      ................................................
Mata
pelajaran
                    
:
      Pendidikan
Agama Katolik Dan Budi Pekerti
Fase
F,
Kelas
/ Semester
     
:
     
XII (Dua Belas

/
I
(Ganjil)
 
 

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
MODUL
AJAR DEEP LEARNING
MATA
PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
BAB
1 : PANGGILAN HIDUP
A.
IDENTITAS MODUL
Nama
Sekolah
:
................................................
Nama
Penyusun
:
................................................
Mata
Pelajaran
:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas
/ Fase / Semester
:
XII / F / Ganjil
Alokasi
Waktu
:
24 JP (8 kali pertemuan)
Tahun
Pelajaran
:
20... / 20...
B.
IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
●Pengetahuan
Awal
:
Peserta didik telah memiliki gambaran awal tentang berbagai
pilihan
hidup (menikah, menjadi imam/suster, bekerja) dari pengamatan di lingkungan
keluarga,
gereja, dan masyarakat.
●Minat:
Peserta didik berada pada tahap usia pencarian jati diri dan mulai memikirkan
masa
depan, sehingga memiliki minat untuk mendalami makna dari berbagai pilihan
jalan
hidup.
●Latar
Belakang
:
Peserta didik adalah remaja akhir yang akan segera lulus dari
SMA/SMK
dan akan dihadapkan pada pilihan-pilihan hidup yang lebih konkret (kuliah,
bekerja,
dll.).
●Kebutuhan
Belajar
:
○Visual:
Belajar melalui gambar/foto berbagai profesi, video kesaksian hidup
berkeluarga
atau membiara.
○Auditori:
Pembelajaran efektif melalui sharing pengalaman, diskusi, dan
mendengarkan
cerita kehidupan.
○Kinestetik:
Terlibat dalam kegiatan bermain peran (simulasi), wawancara, dan
membuat
proyek refleksi diri.
C.
KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
●Jenis
Pengetahuan yang Akan Dicapai
:
○Konseptual:
Memahami makna panggilan hidup sebagai anugerah Tuhan, hakikat
Sakramen
Perkawinan, inti hidup membiara (tiga kaul), dan spiritualitas kerja
sebagai
partisipasi dalam karya penciptaan.
○Prosedural:
Mampu mengidentifikasi tantangan dalam setiap panggilan hidup,
menganalisis
teks Kitab Suci dan ajaran Gereja, serta merefleksikan pilihan hidup
pribadi.
●Relevansi
dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik
:
Sangat relevan karena materi ini
secara
langsung membantu peserta didik untuk merenungkan dan mempersiapkan
pilihan
hidup mereka di masa depan dalam terang iman Katolik.
●Tingkat
Kesulitan
:
Sedang. Konsep panggilan hidup bersifat personal dan mendalam,
menuntut
refleksi pribadi yang jujur.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Struktur
Materi
:
Materi disusun berdasarkan tiga bentuk panggilan hidup utama:
berkeluarga,
membiara, dan berkarya/profesi.
●Integrasi
Nilai dan Karakter
:
Mengintegrasikan nilai syukur, tanggung jawab,
komitmen,
pelayanan, dan kesetiaan dalam setiap panggilan hidup.
D.
DIMENSI PROFIL LULUSAN
●Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia:
Meyakini bahwa setiap panggilan hidup adalah jalan menuju kekudusan dan cara
untuk
menanggapi kasih Allah.
●Kewargaan:
Memahami bahwa setiap panggilan (keluarga, profesi) memiliki peran
penting
dalam membangun masyarakat dan negara.
●Penalaran
Kritis
:
Menganalisis suka-duka, tantangan, dan peluang dalam setiap pilihan
hidup.
●Kreativitas:
Mengekspresikan pemahaman dan refleksi diri melalui tulisan, doa, atau
bentuk
karya lainnya.
●Kolaborasi:
Berdiskusi dan berbagi pandangan dengan teman-teman mengenai cita-cita
dan
pilihan hidup.
●Kemandirian:
Melakukan refleksi pribadi secara mendalam untuk mengenali kehendak
Tuhan
dalam hidupnya.
●Kesehatan:
Memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik dan rohani sebagai bekal
dalam
menjalani panggilan hidup.
●Komunikasi:
Mampu mengkomunikasikan cita-cita dan pandangan hidupnya secara
jelas
dan bertanggung jawab.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
DESAIN
PEMBELAJARAN
A.
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Pada
akhir Fase F, murid memiliki kemampuan sebagai berikut
Pribadi
Peserta Didik
Memahami
makna panggilan hidup berkeluarga,membiara, klerus, karya/profesi..
Yesus
Kristus
-..
Gereja
Memahami
gereja sebagai umat Allah; memahami sifat gereja; memahami peran hierarki
dan
awam; memahami karya pastoral gereja (Kerygma, Koinonia, Liturgia, Diakonia,
Martyria)..
Masyarakat
Memahami
hubungan gereja dan dunia, ajaransosial gereja, hak asasi manusia dalam
terang
kitab suci; memahami budaya kasih, menghargai hidup; memahami makna
kejujuran,
keadilan, kebenaran, dan pelestarian lingkungan hidup; memahami
keberagaman
masyarakat Indonesia, moderasi beragama dalam konteks dialog dan kerja
sama;
memahami peran umat Katolik dalam membangun bangsa dan negara..
B.
LINTAS DISIPLIN ILMU
●Sosiologi:
Membahas peran keluarga sebagai institusi sosial terkecil dalam masyarakat.
●Ekonomi:
Mendiskusikan profesi/karya sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup
sekaligus
melayani sesama.
●Psikologi:
Menyinggung tentang tahap perkembangan remaja akhir dalam menentukan
identitas
dan arah hidup.
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
●Pertemuan
1-3 (9 JP)
:
Peserta didik mampu memahami makna panggilan hidup
berkeluarga,
dan senantiasa bersyukur atas rahmat panggilan hidup tersebut dalam
kehidupan
keluarga, Gereja, dan masyarakat.
●Pertemuan
4-6 (9 JP)
:
Peserta didik mampu memahami makna panggilan hidup bakti
religius
(membiara), dan senantiasa bersyukur atas rahmat panggilan hidup tersebut.
●Pertemuan
7-8 (6 JP)
:
Peserta didik mampu memahami makna panggilan karya/profesi,
dan
senantiasa bersyukur atas rahmat panggilan hidup tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
D.
INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Menjelaskan
makna keluarga sebagai panggilan hidup menurut ajaran Gereja.
2.Mengidentifikasi
tantangan dan suka-duka dalam hidup berkeluarga.
3.Menjelaskan
inti hidup membiara dan makna tiga kaul (kemurnian, kemiskinan,
ketaatan).
4.Menjelaskan
makna kerja/profesi sebagai partisipasi dalam karya penciptaan Tuhan.
5.Menganalisis
ajaran Kitab Suci dan Gereja terkait setiap panggilan hidup.
6.Menuliskan
refleksi pribadi tentang cita-cita dan arah hidupnya.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
E.
TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
●Dinamika
kehidupan keluarga Katolik di era digital.
●Kesaksian
hidup para biarawan/biarawati di lingkungan sekitar.
●Berbagai
macam profesi dan spiritualitas kerja yang dapat dihayati.
F.
KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK
PEDAGOGIK
●Model
Pembelajaran
:

Discovery Learning,
Pembelajaran Kontekstual.
●Pendekatan:

Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
○Mindful
Learning
:
Kegiatan mendalami teks Kitab Suci dan Dokumen Gereja,
menganalisis
makna kaul-kaul, dan menulis refleksi terstruktur.
○Meaningful
Learning
:
Menghadirkan cerita-cerita kesaksian yang relevan, serta
mendorong
siswa untuk menghubungkan materi dengan pengalaman keluarga dan
cita-cita
pribadi.
○Joyful
Learning
:
Melalui diskusi yang hidup, sharing pengalaman yang otentik,
dan
kegiatan kreatif seperti membuat poster atau puisi tentang panggilan hidup.
●Metode
Pembelajaran
:
Cerita, Dialog, Diskusi, Informasi, Refleksi.
●Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi
:
○Diferensiasi
Konten
:
Menyediakan berbagai cerita kehidupan (keluarga,
biarawan/ti,
profesional) sebagai bahan renungan.
○Diferensiasi
Proses
:
Memberi pilihan aktivitas (diskusi kelompok, wawancara, atau
riset
sederhana) untuk mendalami materi.
○Diferensiasi
Produk
:
Siswa dapat mengekspresikan hasil refleksi dalam berbagai
bentuk
(tulisan, doa, poster, puisi).
KEMITRAAN
PEMBELAJARAN
●Lingkungan
Sekolah
:
Mengundang guru atau staf sekolah yang sudah berkeluarga
untuk
berbagi pengalaman.
●Lingkungan
Luar Sekolah/Masyarakat
:
Menugaskan siswa untuk mewawancarai
pasangan
suami-istri Katolik, pastor, bruder, atau suster di paroki atau lingkungan
mereka.
●Mitra
Digital
:
Mencari video kesaksian panggilan hidup di platform daring.
LINGKUNGAN
BELAJAR
●Ruang
Fisik
:
Ruang kelas diatur untuk mendukung suasana diskusi kelompok dan
sharing
yang intim.
●Ruang
Virtual
:
Menggunakan forum daring untuk berbagi hasil refleksi atau
wawancara.
●Budaya
Belajar
:
Menciptakan suasana yang terbuka dan saling menghargai, di mana
setiap
siswa merasa aman untuk berbagi pemikiran dan pergumulan pribadinya tentang
masa
depan.
PEMANFAATAN
DIGITAL
●Menayangkan
video kesaksian atau film pendek tentang panggilan hidup.
●Menggunakan
internet untuk mencari informasi tentang berbagai kongregasi atau ordo
religius.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
●Membuat
presentasi digital untuk hasil diskusi kelompok.
G.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN
1-3: PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA
●KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
○Orientasi:
Doa pembuka, presensi.
○Apersepsi
(Meaningful)
:
Guru mengajak siswa mengingat kembali tema pelajaran
kelas
XI dan bertanya tentang cita-cita mereka.
●KEGIATAN
INTI (370 MENIT - Terbagi dalam 3 pertemuan)
○Menggali
Pengalaman
:
Siswa membaca cerita "Bahagia Karena Punya Keluarga",
kemudian
berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pendalaman.
(Pertemuan 1)
○Mendalami
Ajaran Gereja
:
■Siswa
membaca dan mendalami kisah Keluarga Kudus Nazaret (Lukas 2:41-
52).
■Siswa
membaca dan menganalisis ajaran Gereja tentang keluarga dari dokumen
Gaudium et Spes
art. 52. Diskusi kelompok tentang makna keluarga, peran
orang
tua, dan pentingnya komunikasi. (Pertemuan 2)
○Menghayati
Panggilan
:
Siswa membaca pesan Paus Fransiskus "Tidak Ada
Keluarga
yang Sempurna" lalu menuliskan refleksi pribadi tentang keluarga yang
dicita-citakan.
(Pertemuan 3)
○Aksi:
Siswa ditugaskan untuk mewawancarai orang tua mereka atau pasutri Katolik
lain
tentang suka-duka hidup berkeluarga.
●KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
○Rangkuman:
Guru menyimpulkan hakikat panggilan hidup berkeluarga.
○Doa:
Doa penutup.
PERTEMUAN
4-6: PANGGILAN HIDUP MEMBIARA
●KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
○Apersepsi:
Mengulas kembali tugas wawancara dan bertanya, "Selain berkeluarga,
panggilan
hidup apa lagi yang kalian kenal dalam Gereja?".
●KEGIATAN
INTI (370 MENIT - Terbagi dalam 3 pertemuan)
○Menggali
Pengalaman
:
Siswa membaca cerita kesaksian "Komunitasku Surgaku"
dari
seorang suster SFD. Diskusi kelompok tentang motivasi seseorang memilih
hidup
membiara. (Pertemuan 4)
○Mendalami
Ajaran Gereja
:
■Siswa
membaca dan menganalisis dokumen Gereja
Lumen Gentium
art. 43-44
tentang
hidup bakti.
■Guru
menjelaskan makna Tiga Kaul (Kemiskinan, Ketaatan, Kemurnian)
dengan
merujuk pada dokumen
Perfectae Caritatis.
Diskusi kelompok untuk
memperdalam
pemahaman. (Pertemuan 5-6)
○Aksi:
Siswa diminta menuliskan doa untuk para biarawan dan biarawati.
●KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
○Refleksi:
"Apa yang paling mengagumkan dari pilihan hidup membiara?"

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
○Doa:
Doa penutup.
PERTEMUAN
7-8: PANGGILAN KARYA/PROFESI
●KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
○Apersepsi:
Guru menampilkan gambar-gambar berbagai profesi dan meminta siswa
menebaknya.
●KEGIATAN
INTI (240 MENIT - Terbagi dalam 2 pertemuan)
○Menggali
Pemahaman
:
Diskusi kelas tentang pilihan profesi masa depan siswa,
alasan
memilihnya, dan makna kerja bagi mereka. (Pertemuan 7)
○Mendalami
Ajaran Gereja
:
Siswa membaca dan mendalami ajaran Gereja dari
Laborem Exercens
art. 25 tentang kerja sebagai partisipasi dalam karya Sang
Pencipta.
Diskusi tentang hubungan antara kerja, doa, dan istirahat.
○Menghayati
Panggilan
:
Siswa menulis refleksi tentang bagaimana ia dapat
mempersiapkan
profesi masa depannya, dimulai dari perannya sebagai pelajar saat
ini.
(Pertemuan 8)
○Aksi:
Siswa membuat "Peta Tujuan Hidup" terkait profesi yang dicita-citakan dan
langkah-langkah
untuk mencapainya.
●KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
○Rangkuman:
Guru menegaskan bahwa apapun profesinya, bekerja adalah
panggilan
luhur.
○Doa:
Doa penutup.
H.
ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN
DIAGNOSTIK
●Tanya
Jawab
:
Di awal bab untuk mengetahui pemahaman awal dan cita-cita siswa.
ASESMEN
FORMATIF
●Diskusi
Kelompok
:
Penilaian keaktifan, kemampuan berpendapat, dan kerja sama.
●Tanya
Jawab
:
Pertanyaan lisan selama pembelajaran untuk mengukur pemahaman.
●Penugasan
(Proses)
:
Penilaian hasil wawancara, draf refleksi, dan "Peta Tujuan Hidup".
ASESMEN
SUMATIF
●Pengetahuan:
Tes tertulis (esai) di akhir bab, berisi pertanyaan-pertanyaan seperti:
○Jelaskan
makna perkawinan menurut Mat 19:1-6!
○Jelaskan
makna Kaul Kemiskinan, Ketaatan, dan Kemurnian!
○Jelaskan
mengapa kerja disebut memiliki makna religius!
●Keterampilan:
Penilaian produk berupa tulisan refleksi akhir bab yang komprehensif.
●Sikap:
Penilaian diri (spiritual dan sosial) menggunakan lembar penilaian terstruktur
mengenai
sikap syukur dan tanggung jawab terhadap panggilan hidup.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
..........................................
NIP.

................................
...........,

.........................
20..
Guru
Mata Pelajaran
..........................................
NIP.

................................