Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 9 Terbaru 2025

wahyurestu63 5 views 10 slides Nov 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Modul Ajar Deep Learning Agama Katolik Kelas 9 Terbaru 2025


Slide Content

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
MODUL
AJAR
KURIKULUM
MERDEKA
(Deep Learning)
Nama
Sekolah
                      :      ................................................
Nama

Penyusun                   :      ................................................
NIP                                        :      ................................................
Mata
pelajaran
                    
:
      Pendidikan
Agama Katolik Dan Budi Pekerti
Fase
D,
Kelas
/ Semester
     
:
     
IX (Sembilan

/
I
(Ganjil)
 
 

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
MODUL
AJAR DEEP LEARNING
MATA
PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
BAB
1 : SAKRAMEN PERKAWINAN DAN SAKRAMEN IMAMAT
A.
IDENTITAS MODUL
Nama
Sekolah
:
…………………………………….
Nama
Penyusun
:
…………………………………….
Mata
Pelajaran
:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas
/ Fase / Semester
:
IX (Sembilan) / Fase D / Ganjil
Alokasi
Waktu
:
6 JP (3 kali pertemuan @ 2 JP)
Tahun
Pelajaran
:
20... / 20...
B.
IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
●Pengetahuan
Awal
:
Peserta didik telah memahami konsep Sakramen secara umum,
khususnya
Sakramen Inisiasi (Baptis, Ekaristi, Krisma), Sakramen Tobat, dan Sakramen
Pengurapan
Orang Sakit yang telah dipelajari di kelas VIII.
●Minat:
Peserta didik berada pada usia remaja yang mulai tertarik pada topik relasi,
panggilan
hidup, pernikahan, dan masa depan. Minat mereka bervariasi, dari yang acuh
hingga
yang sangat ingin tahu.
●Latar
Belakang
:
Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga yang beragam, yang
memberikan
mereka pengalaman nyata (positif maupun negatif) tentang kehidupan
perkawinan.
Mereka juga berinteraksi dengan para imam di lingkungan Gereja.
●Kebutuhan
Belajar
:
○Visual:
Peserta didik akan belajar melalui pengamatan gambar tentang keluarga dan
upacara
sakramen, membaca teks Kitab Suci dan cerita, serta menonton video
(opsional).
○Auditori:
Peserta didik akan belajar melalui mendengarkan penjelasan guru, cerita
inspiratif,
diskusi kelompok, dan presentasi.
○Kinestetik:
Peserta didik akan terlibat dalam kerja kelompok, menulis refleksi, dan
membuat
produk kreatif seperti doa atau poster sebagai bagian dari aksi nyata.
C.
KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
●Jenis
Pengetahuan yang Akan Dicapai
○Konseptual:
Memahami hakikat, tujuan, dan sifat-sifat Sakramen Perkawinan (satu,
tak
terceraikan) dan Sakramen Imamat (tiga tingkatan, tugas imamat) sebagai
panggilan
hidup yang luhur dalam Gereja Katolik.
○Prosedural:
Memahami cara menghayati panggilan hidup berkeluarga dan cara
mendukung
panggilan para imam dalam kehidupan sehari-hari.
●Relevansi
dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik
:
Materi ini sangat relevan karena
membahas
tentang keluarga, yaitu lingkungan terdekat peserta didik, serta pilihan-pilihan
hidup
penting yang akan mereka hadapi di masa depan.
●Tingkat
Kesulitan
:
Sedang. Konsep teologis (sakramen, rahmat, panggilan)
dihubungkan
dengan pengalaman hidup yang konkret dan dapat diamati oleh peserta

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
didik.
●Struktur
Materi
:
Materi disajikan dalam dua bagian utama yang saling berkaitan
sebagai
Sakramen Panggilan, yaitu
Sakramen
Perkawinan

dan
Sakramen
Imamat
.
●Integrasi
Nilai dan Karakter
:
○Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak
Mulia:
Meyakini bahwa perkawinan dan imamat adalah panggilan suci dari Allah
yang
harus dihormati dan disyukuri.
○Bernalar
Kritis
:
Menganalisis teks Kitab Suci, dokumen Gereja, dan studi kasus
untuk
memahami makna mendalam dari kedua sakramen.
○Kreativitas:
Menghasilkan karya berupa doa, refleksi tertulis, dan rencana aksi
sebagai
wujud pemahaman iman.
○Kolaborasi/Bergotong
Royong
:
Bekerja sama dalam kelompok untuk berdiskusi,
memecahkan
masalah, dan mempresentasikan hasil.
○Kemandirian:
Melakukan refleksi pribadi dan membuat komitmen (aksi) untuk
diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
○Kepedulian:
Menumbuhkan sikap peduli terhadap keharmonisan keluarga dan
memberikan
dukungan kepada para imam.
D.
DIMENSI PROFIL LULUSAN
●Keimanan
dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
:
Peserta
didik menghayati perkawinan dan imamat sebagai jalan panggilan suci yang
ditetapkan
Allah dan bersyukur atasnya.
●Kewargaan:
Peserta didik memahami peran penting keluarga (yang lahir dari Sakramen
Perkawinan)
dan para pelayan Gereja (dari Sakramen Imamat) dalam membangun Gereja
dan
masyarakat.
●Penalaran
Kritis
:
Peserta didik mampu menganalisis ajaran Gereja dan Kitab Suci, lalu
menghubungkannya
dengan realitas kehidupan sehari-hari untuk mengambil sikap yang
bertanggung
jawab.
●Kreativitas:
Peserta didik mampu mengekspresikan pemahaman dan imannya melalui
karya-karya
kreatif seperti doa, refleksi, dan aksi nyata.
●Kolaborasi:
Peserta didik mampu bekerja sama secara efektif dalam kelompok untuk
mencapai
tujuan pembelajaran bersama.
●Kemandirian:
Peserta didik mampu merefleksikan panggilannya secara pribadi dan
membuat
rencana aksi untuk menghidupi imannya.
●Kesehatan:
Peserta didik memahami pentingnya kesehatan mental, emosional, dan
spiritual
dalam menjalani panggilan hidup, baik dalam perkawinan maupun imamat.
●Komunikasi:
Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pendapat, dan hasil diskusi
secara
lisan dan tulisan dengan efektif dan santun.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
DESAIN
PEMBELAJARAN
A.
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Gereja
Memahami
gereja sebagai komunitas, karya pelayanan (Kerygma, Liturgia, Martyria,
Koinonia,
dan Diakonia), gereja sebagai sakramen; memahami sakramen-sakramen
inisiasi
yaitu baptis, ekaristi, dan krisma; memahami sakramen tobat dan sakramen
pengurapan
orang sakit; memahami makna sakramen perkawinan, sakramen imamat
dalam
membangun masa depan.
B.
LINTAS DISIPLIN ILMU
●Ilmu
Sosial
:
Memahami keluarga sebagai unit dasar masyarakat dan Gereja.
●Psikologi:
Membahas tentang komitmen, relasi antar pribadi, dan penentuan panggilan
hidup.
●Bahasa
Indonesia
:
Mengembangkan kemampuan membaca, menganalisis teks,
berdiskusi,
dan menulis.
●Seni
Budaya
:
Mengekspresikan pemahaman melalui pembuatan poster atau slogan.
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
●Pertemuan
1
:
Peserta didik dapat memahami ajaran Gereja tentang perkawinan sebagai
sakramen
dan berperan menciptakan keharmonisan keluarga sehingga mampu
mensyukuri
kehadiran orang tua di tengah-tengah keluarga. (2 JP)
●Pertemuan
2
:
Peserta didik mampu memahami makna Sakramen Imamat dan mampu
menyusun
doa untuk mendukung kehidupan para imam sehingga mampu mensyukuri
kehadiran
para imam serta berperan aktif mendukung tugas-tugas mereka. (2 JP)
●Pertemuan
3
:
Peserta didik mampu mendalami dan mengekspresikan pemahamannya
tentang
Sakramen Perkawinan dan Imamat melalui kegiatan kreatif dan persiapan
asesmen.
(2 JP)
D.
TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
●Tantangan
menjaga kesetiaan dan keutuhan dalam perkawinan di zaman modern.
●Panggilan
menjadi imam atau biarawan/wati di tengah arus sekularisme.
●Peran
konkret remaja dalam mendukung keharmonisan keluarga dan pelayanan para
imam.
E.
KERANGKA PEMBELAJARAN
PRAKTIK
PEDAGOGIK
●Model
Pembelajaran
:

Discovery Learning, Cooperative Learning, Problem-Based
Learning.
●Pendekatan:

Deep Learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning)
○Mindful
Learning
:
Proses pembelajaran diawali dan diakhiri dengan doa, serta
menyediakan
waktu hening untuk refleksi pribadi, membantu peserta didik fokus dan
menyadari
kehadiran Tuhan.
○Meaningful
Learning
:
Menghubungkan materi sakramen dengan pengalaman hidup

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
peserta
didik di dalam keluarga, pengamatan mereka terhadap para imam, dan
relevansinya
bagi masa depan mereka.
○Joyful
Learning
:
Menggunakan metode yang bervariasi seperti diskusi kelompok
yang
dinamis, cerita inspiratif, dan kegiatan kreatif untuk menciptakan suasana
belajar
yang menyenangkan.
●Metode
Pembelajaran
:
Diskusi kelompok, tanya jawab, studi kasus (cerita), penugasan,
ceramah
interaktif.
●Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi
○Diferensiasi
Konten
:
Menyediakan materi dalam berbagai format (teks, gambar).
Peserta
didik dapat memilih fokus pendalaman pada kutipan Kitab Suci yang
berbeda.
○Diferensiasi
Proses
:
Memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk bekerja
secara
individu, berpasangan, atau dalam kelompok.
○Diferensiasi
Produk
:
Peserta didik dapat menunjukkan pemahamannya melalui
berbagai
cara, seperti presentasi lisan, tulisan reflektif, doa, atau poster.
KEMITRAAN
PEMBELAJARAN
●Lingkungan
Sekolah
:
Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain (misal: PPKn tentang
peran
keluarga, Sosiologi).
●Lingkungan
Luar Sekolah/Masyarakat
:
Melibatkan orang tua dalam tugas "Aksi" di
rumah.
Jika memungkinkan, mengundang pasangan suami-istri atau seorang imam untuk
berbagi
pengalaman.
●Mitra
Digital
:
Memanfaatkan sumber belajar daring seperti video tentang panggilan
hidup,
artikel, atau dokumen Gereja digital.
LINGKUNGAN
BELAJAR
●Ruang
Fisik
:
Pengaturan tempat duduk yang fleksibel untuk mendukung kerja kelompok
dan
diskusi. Dinding kelas dapat digunakan untuk memajang hasil karya peserta didik.
●Ruang
Virtual
:
Penggunaan platform seperti Google Classroom untuk berbagi materi
dan
mengumpulkan tugas. Forum diskusi daring untuk memperdalam topik di luar jam
pelajaran.
●Budaya
Belajar
:
Menciptakan suasana kelas yang aman, terbuka, saling menghormati,
dan
inklusif, di mana setiap peserta didik merasa nyaman untuk berbagi pendapat dan
pengalaman
imannya.
PEMANFAATAN
DIGITAL
●Perpustakaan
Digital/Sumber Daring
:
Mengakses situs web seperti imankatolik.or.id,
dokpenkwi.org,
atau kanal YouTube rohani untuk memperkaya materi.
●Forum
Diskusi Daring
:
Menggunakan grup WhatsApp atau fitur forum di LMS untuk
diskusi
lanjutan.
●Penilaian
Daring
:
Menggunakan Google Forms untuk kuis diagnostik atau formatif.
●Media
Presentasi Digital
:
Mendorong peserta didik menggunakan aplikasi seperti
Canva
atau PowerPoint untuk presentasi kelompok.
●Media
Publikasi Digital
:
Hasil karya terbaik peserta didik (misal: poster digital) dapat
dipublikasikan
di media sosial sekolah atau blog kelas.

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
F.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN
1 (2 JP : 80 MENIT)
Topik:
SAKRAMEN PERKAWINAN
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
(Mindful)
:
Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak peserta
didik
berdoa bersama menggunakan "Doa Pembuka" dari buku.
●Apersepsi
(Meaningful)
:
Guru mengingatkan kembali materi tentang sakramen di kelas
VIII
dan mengajukan pertanyaan pemantik: "Apa yang kalian ketahui tentang Sakramen
Perkawinan?",
"Menurutmu, apa yang membuat sebuah keluarga bahagia?"
●Motivasi
(Joyful)
:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan gambaran kegiatan
yang
akan dilakukan, menekankan bahwa topik ini sangat dekat dengan kehidupan
mereka.
KEGIATAN
INTI (50 MENIT)
●Mengamati
(Mindful)
:
Guru mengajak peserta didik mengamati Gambar 1.2 (Keluarga
bahagia)
dan Gambar 1.3 (Keluarga kurang kasih sayang) di buku.
●Menanya
& Diskusi (Meaningful, Joyful)
:
Peserta didik dibagi dalam kelompok.
Setiap
kelompok mendiskusikan pertanyaan yang ada di buku terkait kedua gambar dan
cerita
"Kesetiaan dalam Perkawinan".
●Mengeksplorasi
(Meaningful)
:
Dalam kelompok yang sama, peserta didik membaca
dan
mendalami kutipan Kitab Suci (Kej 2:18-25; Ef 5:22-33; Mat 19:1-9) untuk
menemukan
ajaran Gereja tentang perkawinan.
●Mengasosiasi
& Mengomunikasikan (Meaningful)
:
Setiap kelompok merumuskan
kesimpulan
tentang makna, sifat, dan tujuan perkawinan Katolik, lalu
mempresentasikannya
di depan kelas. Kelompok lain memberikan tanggapan.
●Peneguhan
(Meaningful)
:
Guru memberikan peneguhan dan klarifikasi berdasarkan
hasil
diskusi dan materi dari bagian "Untuk Dipahami".
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Kelompok dapat memilih satu dari tiga kutipan Kitab Suci untuk didalami
lebih
dulu.
○Produk:
Hasil diskusi bisa dipresentasikan secara lisan, ditulis di papan tulis, atau
dalam
bentuk peta konsep sederhana.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi
(Mindful)
:
Guru memandu peserta didik melakukan refleksi pribadi dengan
panduan
dari bagian "Refleksi" di buku.
●Rangkuman
(Meaningful)
:
Bersama-sama menyimpulkan poin-poin penting pelajaran
dan
menghafalkan ayat kunci: "Apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan
manusia"
(Mrk 10:9).
●Tindak
Lanjut
:
Guru menugaskan "Aksi": membuat rencana konkret untuk ikut terlibat
dalam
tugas-tugas keluarga selama seminggu.
●Penutup:
Guru menutup pertemuan dengan "Doa Penutup" dari buku.
PERTEMUAN
2 (2 JP : 80 MENIT)
Topik:
SAKRAMEN IMAMAT

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
KEGIATAN
PENDAHULUAN (15 MENIT)
●Pembukaan
(Mindful)
:
Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengajak peserta
didik
berdoa bersama menggunakan "Doa Pembuka" dari buku.
●Apersepsi
(Meaningful)
:
Guru mereviu singkat materi pertemuan sebelumnya dan
mengajukan
pertanyaan pemantik: "Selain menikah, panggilan hidup apa lagi yang ada
dalam
Gereja Katolik?", "Apa saja tugas seorang imam yang kalian ketahui?"
●Motivasi
(Joyful)
:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengajak peserta didik
untuk
berbagi secara singkat tentang sosok imam yang mereka kenal atau kagumi.
KEGIATAN
INTI (50 MENIT)
●Membaca
& Menanya (Meaningful)
:
Peserta didik membaca kisah "Pater Damian" dan
mengungkapkan
kesan mereka terhadap pilihan hidup dan karya Pater Damian.
●Mengeksplorasi
(Meaningful, Joyful)
:
Peserta didik dibagi dalam kelompok untuk
mendalami
kutipan Kitab Suci (1 Kor 11:23-26; Yoh 20:19-23) dan Katekismus Gereja
Katolik
(KGK 1548 & 1581) dengan bantuan pertanyaan panduan di buku.
●Mengasosiasi
& Mengomunikasikan (Meaningful)
:
Setiap kelompok merumuskan
kesimpulan
tentang kedudukan, tugas, dan syarat menjadi imam, serta cara umat
mendukung
para imam. Hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
●Peneguhan
(Meaningful)
:
Guru memberikan peneguhan, melengkapi pemahaman
peserta
didik tentang tiga tingkatan imamat, dan kaul-kaul menggunakan materi dari
bagian
"Untuk Dipahami".
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Guru dapat memberikan kebebasan kepada kelompok untuk memilih fokus
pendalaman
(Kitab Suci atau KGK) lalu saling berbagi informasi.
○Produk:
Hasil diskusi dapat dirangkum dalam bentuk poin-poin, tabel, atau mind
map.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi
(Mindful)
:
Guru memandu peserta didik melakukan refleksi pribadi dengan
panduan
dari bagian "Refleksi" di buku.
●Rangkuman
(Meaningful)
:
Bersama-sama menyimpulkan poin-poin penting tentang
Sakramen
Imamat dan menghafalkan ajaran kunci: "Tahbisan memberi kuasa kepada
para
imam, agar bertindak sebagai wakil Kristus" (KGK 1581).
●Tindak
Lanjut
:
Guru menugaskan "Aksi": membuat rencana dan tindakan konkret
untuk
mendukung kehidupan para imam.
●Penutup:
Salah satu peserta didik diminta memimpin "Doa Penutup".
PERTEMUAN
3 (2 JP : 80 MENIT)
Topik:
PENDALAMAN DAN EKSPRESI IMAN: PANGGILAN HIDUP
KEGIATAN
PENDAHULUAN (10 MENIT)
●Pembukaan
(Mindful)
:
Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa singkat.
●Apersepsi
(Meaningful)
:
Guru mereviu secara singkat materi dari dua pertemuan
sebelumnya
(Sakramen Perkawinan dan Imamat) dan membuka sesi tanya jawab singkat
untuk
klarifikasi.
●Motivasi
(Joyful)
:
Guru menjelaskan bahwa pertemuan ini adalah kesempatan untuk

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
mengekspresikan
pemahaman dan iman secara kreatif.
KEGIATAN
INTI (55 MENIT)
●Pendalaman
(Meaningful)
:
Guru memfasilitasi diskusi kelas tentang tantangan dan
sukacita
dalam menghayati kedua panggilan hidup di zaman sekarang.
●Kegiatan
Kreatif (Joyful)
:
Peserta didik bekerja secara individu atau kelompok kecil
untuk
menyelesaikan tugas produk/proyek untuk asesmen sumatif (membuat doa untuk
orang
tua/imam, membuat poster/slogan tentang kesetiaan, dll).
●Berbagi
(Meaningful)
:
Beberapa peserta didik/kelompok secara sukarela
mempresentasikan
hasil karya mereka di depan kelas dan memberikan penjelasan
singkat.
●Pembelajaran
Berdiferensiasi
:
○Proses:
Peserta didik bebas memilih untuk bekerja sendiri atau dalam kelompok
kecil.
○Produk:
Peserta didik memilih salah satu bentuk ekspresi (doa tertulis, poster,
slogan)
sesuai minat dan kemampuannya.
KEGIATAN
PENUTUP (15 MENIT)
●Refleksi
(Mindful)
:
Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan keseluruhan
proses
belajar di Bab 1: "Apa hal baru yang paling berkesan bagi saya?", "Bagaimana
pelajaran
ini akan mengubah cara pandang saya terhadap keluarga dan para imam?"
●Rangkuman:
Guru bersama peserta didik merangkum pesan utama dari Bab 1:
Perkawinan
dan Imamat adalah anugerah dan panggilan suci dari Tuhan yang perlu
disyukuri
dan didukung.
●Tindak
Lanjut
:
Guru memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan dibahas
pada
Bab 2 dan mengingatkan untuk menyelesaikan semua tugas.
●Penutup:
Guru menutup seluruh rangkaian pembelajaran Bab 1 dengan doa syukur.
G.
ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN
DIAGNOSTIK
●Tanya
Jawab
:
Di awal setiap pertemuan, guru menanyakan pemahaman awal peserta
didik
tentang topik yang akan dibahas (misal: "Apa itu perkawinan?", "Apa tugas
imam?").
●Kuis
Singkat
:
Kuis lisan singkat tentang 7 sakramen untuk memeriksa pengetahuan
prasyarat.
ASESMEN
FORMATIF
●Tanya
Jawab
:
Mengajukan pertanyaan pemahaman selama proses pembelajaran,
misalnya
"Apa pesan dari kisah Pater Damian?"
●Diskusi
Kelompok
:
Mengobservasi keaktifan, kemampuan berargumen, dan kerja sama
peserta
didik selama diskusi.
●Latihan
Soal/LKPD
:
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan panduan dalam buku
sebagai
lembar kerja kelompok.
●Observasi:
Menggunakan lembar penilaian diri ("Penilaian Sikap" di buku) untuk
mengukur
sikap syukur, doa, dan ketaatan.
●Produk
(Proses)
:
Menilai tugas "Aksi" dari setiap pertemuan sebagai bukti penerapan

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
belajar
dalam kehidupan nyata.
ASESMEN
SUMATIF
●Produk
(Proyek)
:
Peserta didik membuat doa untuk keharmonisan perkawinan orang
tua
atau mendukung kehidupan para imam, sesuai dengan rubrik pada "Penilaian
Keterampilan"
di buku.
●Praktik
(Kinerja)
:
Peserta didik dapat membacakan doa yang telah dibuatnya di depan
kelas.
●Tes
Tertulis
:
Tes akhir bab untuk mengukur pemahaman konseptual.
Contoh
Tes Tertulis:
I.
Pilihan Ganda
1.Menurut
ajaran Gereja Katolik, perkawinan adalah perjanjian antara seorang pria dan
seorang
wanita yang diangkat oleh Kristus menjadi...
a.
Kontrak sosial
b.
Tradisi budaya
c.
Sakramen
d.
Ikatan sementara
e.
Kemitraan bisnis
2.Salah
satu sifat hakiki perkawinan Katolik yang berarti satu laki-laki untuk satu
perempuan
dan sebaliknya adalah...
a.
Poligami
b.
Monogami
c.
Tak terceraikan
d.
Terbuka pada keturunan
e.
Kesejahteraan pasangan
3.Yesus
menegaskan bahwa apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia.
Hal ini menunjukkan sifat perkawinan Katolik yaitu...
a.
Monogami
b.
Sakramental
c.
Kudus
d.
Tak terceraikan
e.
Manusiawi
4.Tugas
seorang imam untuk mewartakan Injil dan mengajarkan iman termasuk dalam
tugas
Kristus sebagai...
a.
Raja
b.
Imam
c.
Nabi
d.
Gembala
e.
Hakim
5.Tahbisan
yang merupakan tingkat tertinggi dari Sakramen Imamat adalah tahbisan...
a.
Diakonat
b.
Presbiterat
c.
Episkopat (Uskup)
d.
Kardinal

BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
e.
Paus
II.
Esai
1.Jelaskan
mengapa perkawinan dalam Gereja Katolik disebut sebagai sakramen! Kaitkan
jawabanmu
dengan hubungan antara Kristus dan Gereja (berdasarkan Ef. 5:22-33).
2.Jelaskan
tiga tugas pokok seorang imam sebagai wakil Kristus (Imam, Nabi, dan Raja)
dan
berikan contoh nyata dari setiap tugas tersebut dalam pelayanan seorang imam
paroki!
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
..........................................
NIP.

................................
...........,

.........................
20..
Guru
Mata Pelajaran
..........................................
NIP.

................................