Modul_Cognitive_Processes_Writing_Reading.pptx

ssuserfd3290 5 views 13 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

MODUL PSYCHOLINGUISTICS, COGNITIVE PROCESS


Slide Content

Cognitive Processes in Writing and Reading Psycholinguistics – Modul Pembelajaran

Pendahuluan Menulis dan membaca melibatkan proses kognitif kompleks seperti memori kerja, perhatian, dan pemrosesan semantik. Dalam bahasa pertama (L1) dan kedua (L2), strategi dan efisiensi kognitif bisa berbeda.

Tujuan Pembelajaran - Menjelaskan proses kognitif dalam membaca dan menulis. - Membedakan proses dalam L1 dan L2. - Menerapkan teori kognitif pada konteks belajar bahasa. - Menganalisis tantangan literasi dalam L2.

Model Membaca: Bottom-up dan Top-down Bottom-up: memproses dari huruf → kata → makna. Top-down: mengandalkan prediksi dan skemata. Goodman (1967): 'Reading is a psycholinguistic guessing game'.

Komponen Kognitif Membaca - Decoding (fonologi) - Word recognition - Syntactic parsing - Semantic integration - Working memory - Metacognitive monitoring

Perbedaan Membaca L1 vs L2 L1: lebih cepat, kosakata kaya, pemrosesan otomatis. L2: lebih lambat, strategi kompensasi tinggi, banyak terjemahan mental. Grabe (2009): L2 readers struggle with fluency and vocabulary gaps.

Model Penulisan: Hayes & Flower (1980) 1. Planning – menentukan ide dan tujuan 2. Translating – ide ke bentuk linguistik 3. Reviewing – membaca ulang dan revisi Proses bersifat rekursif, bukan linear.

Komponen Kognitif Penulisan - Working Memory - Long-Term Memory - Monitoring & Self-evaluation - Cognitive Load: lebih tinggi pada L2 karena hambatan leksikal & tata bahasa

Perbedaan Menulis L1 vs L2 L1: fluency tinggi, ideasi lancar, fokus pada isi. L2: banyak jeda, fokus ke grammar, tulisan lebih pendek dan sederhana. Silva (1993): L2 writing lebih kurang kompleks dan kohesif.

Contoh Nyata: Membaca L2 Mahasiswa Indonesia membaca jurnal berbahasa Inggris: - Waktu baca 2x lebih lama - Sering berhenti untuk menerjemahkan - Beban memori kerja tinggi

Contoh Nyata: Menulis L2 Mahasiswa menulis esai: - Ide bagus tapi struktur lemah - Banyak kesalahan grammar - Fokus tergeser ke bentuk daripada isi

Tugas dan Penilaian Tugas individu: Esai reflektif tentang pengalaman L1 vs L2. Tugas kelompok: Studi mini observasi membaca/menulis L2. Penilaian: Pemahaman teori (30%), aplikasi (30%), analisis (20%), bahasa akademik (20%).

Referensi Grabe (2009) – Reading in a Second Language Hayes & Flower (1980) – Writing Processes Silva (1993) – L2 Writing Differences Kroll (1990), Perfetti & Stafura (2014)
Tags