untuk mengatur terang dan redup dari cahaya secara langsung. Cahaya tungsten
menghasilkan spektrum cahaya yang kontinu mulai dari ultraviolet hingga
inframerah, dan membuat penampilan warna yang hampir sempurna. Jika ingin
mengubah warna dari cahaya tungsten, dapat menggunakan color gel.
Kelebihan lampu tungsten meliputi penampilan warna yang hampir sempurna,
biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis lampu lain, tidak menggunakan
merkuri seperti lampu CFL atau uap merkuri, memiliki temperatur warna yang
lebih baik daripada tungsten standar, umur yang lebih lama dibandingkan dengan
lampu pijar konvensional, dapat langsung mencapai kecerahan maksimal, tidak
memerlukan waktu pemanasan, dan dapat diatur redupnya.
Namun, lampu tungsten juga memiliki beberapa kekurangan, seperti suhu yang
dihasilkan sangat panas, kebutuhan daya yang tinggi, dan lampu yang sangat
sensitif terhadap minyak sehingga tidak dapat disentuh.
2. HMI
HMI singkatan dari Hydrargyrum Medium-arc Iodide, adalah jenis lampu yang
memiliki keunggulan dalam menghasilkan output cahaya yang tinggi, yaitu sekitar
85-108 lumens per watt, atau empat kali lebih banyak daripada lampu
konvensional. Lampu HMI bekerja dengan menghasilkan reaksi kimia dari merkuri
dan listrik pada bohlamnya. Lampu HMI didesain untuk dapat memancarkan
cahaya dengan suhu warna 6000K, yang sebanding dengan sinar matahari, dan juga
flicker-free.
Lampu HMI umumnya digunakan saat diperlukan output cahaya yang tinggi, dan
dapat digunakan untuk manipulasi cahaya dari sinar matahari guna menciptakan
efek cahaya tertentu melalui jendela. Selain itu, lampu HMI dapat menerangi area
yang luas secara merata.
Namun, kekurangannya adalah biaya yang tinggi, kebutuhan daya yang tinggi,
kemampuan diredupkan hanya sekitar 50%, serta peningkatan suhu warna ketika
dilakukan pengurangan intensitas cahaya. Lampu HMI juga memiliki risiko bahaya
jika terjadi kerusakan, karena dapat mengeluarkan bahan kimia beracun jika
meledak atau terjatuh.