monitor pemberian obat parasetamol sesuai dosis

monitor pemberian obat parasetamol sesuai dosis

1. THERAPEUTIC DRUG MONITORING (TDM) Kelompok 4 Kelas C-2009 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 1

2. Definisi TDM adalah monitoring , interpretasi dan komunikasi hasil pengukuran konsentrasi obat dalam cairan tubuh untuk memaksimalkan efektifitas dan meminimalisasi toksisitas obat . (SHPA Committee of Speciality Practice in Clinical Pharmacy, 2005 ) 2

3. Tujuan untuk mengoptimalkan terapi guna mencapai efektifitas obat maksimal dan meminimalkan efek samping obat di waktu yang bersamaan . (SHPA Committee of Speciality Practice in Clinical Pharmacy, 2005; Dasgupta , 2008 ) 3

4. Deskripsi TDM biasanya dilakukan untuk obat-obat yang dimonitor dalam laboratorium klinis secara rutin. Biasanya d ilakukan dengan cara mengukur konsentrasi serum karena lebih baik dalam memprediksi respon farmakologis dibandingkan menggunakan cairan tubuh lain. (Dasgupta, 2008) Deskripsi 4

5. Deskripsi Penggunaan : Monitoring kepatuhan Individualizing therapy (selama terapi awal, selama perubahan dosis) Diagnosing undertreatment Mencegah toksisitas Monitoring dan deteksi adanya interaksi obat Guiding withdrawal of therapy (Kang and Lee, 2009) 5

6. Deskripsi ( Kang dan Lee, 2009)

7. Batasan Karakteristik obat yang memerlukan monitoring : Rentang terapi sempit Tidak ada parameter klinis yang jelas yang memungkinkan dose adjustments. Terdapat hubungan yang tidak terduga antara dosis dengan hasil klinis akibat variasi individu . Toksisitas obat yang menyebabkan rawat inap, kerusakan organ irreversible dan bahkan kematian. Terdapat hubungan antara konsentrasi obat dalam serum dengan efikasi serta toksisitas. ( Dasgupta, 2008) 7

8. Peran Farmasis memberikan saran pada tenaga kesehatan lain seperti merekomendasikan obat dengan pengaturan dosis yang sesuai, interval pemakaian obat yang sesuai, dan rute pemakaian obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Farmasis juga bisa menggunakan keahlian mereka untuk memeriksa kemungkinan penyebab tidak berhasilnya TDM karena masalah ketersediaan sumber daya, interaksi obat, ketidak patuhan, atau kesalahan pengobatan . 8 (Jones, 2009).

9. Golongan Obat Biasanya dimonitor Jarang dimonitor Anti konvulsan Phenytoin, carbamazepine, valproic acid, phenobarbital, primidone, ethosuximide, lamotrigine Diazepam, clonazepam, felbamate, methsuximide, gabapentin, zonisamide Obat jantung Digoxin, quinidine, disopyramide, lidocaine, procainamide, NAPA Flecainide, verapamil, mexiletine, tocainide, propanol, amiodarone Obat asma Theophylline, caffeine Imunosupresan Cyclosporine, tacrolimus, mycophenolic acid Sirolimus, Everolimus Anti depresan Amitrriptyline, notriptyline, doxepin, imipramine, desipramine, clomipramine, trimipramine, lithium Fluoxetine/norfluoxetine, paroxetine, sertraline, haloperidol Obat kanker Methotrexate, cisplatin Doxorubicin, tamoxifen, cyclophosphamide, 5-fluorouracil 9 (Dasgupta, 2008)

10. DAFTAR PUSTAKA Dasgupta, A., Eds. 2008. Handbook of Drug Monitoring Methods : Therapeutics and Drugs of Abuse . New Jersey : Humana Press. Jones, D., 2009. Therapeutic drug monitoring : a vital pharmacy role . The British Journal of Clinical Pharmacy , Vol. 1, p.171 – 172. Kang, J. S., and Lee, M. H., 2009. Overview of therapeutic drug monitoring. The Korean Journal of Internal Medicine , Vol. 24, No. 1, pp. 1 – 10. SHPA Committee of Speciality Practice in Clinical Pharmacy, 2005. SHPA Standards of Practice for Clinical Pharmacy. J ournal Pharm acy Pract ice Res arch , Vol. 35 , No. 2 , pp. 122 - 146. 10